Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Tunangan Kekasih Aksa



Tunangan Kekasih Aksa

0"Lili, apakah kamu sudah punya pacar?"     

"Belum. Tetapi ada seseorang yang aku sukai," Lili tersenyum malu-malu.     

Anya dan Adel saling berpandangan satu sama lain. Dalam hati, mereka mengasihani Aksa yang bahkan belum mendapatkan kesempatan untuk mendekati Lili.     

Lili sudah memiliki pria yang disukainya. Tidak peduli seberapa tampannya Aksa, cintanya tidak akan terbalaskan!     

Namun, tidak butuh waktu lama, kegelisahan di hati Anya dan Adel itu digantikan dengan kegembiraan.     

"Bibi, aku menyukai Aksa. Aku harap kamu merestui hubungan kami," kata Lili secara tiba-tiba.     

Anya terdiam sejenak, tidak menyangka kalau Lili menyukai putranya. Anya tertawa dan menyenggol lengan putrinya. "Adel, bagaimana menurutmu?"     

"Tentu saja aku setuju," kata Adel dengan bersorak.     

"Selama kalian memang mencintai satu sama lain, aku tidak keberatan," kata Anya dengan lembut.     

Dengan begini, secara tiba-tiba, Aksa sudah tidak menjomblo lagi. Dan kekasihnya itu sama sepertinya, seorang pecinta drone.     

Setelah Aksa jatuh cinta pada Lili, Nico mendatangi Anya dan protes padanya.     

"Bibi, sejak Aksa punya pacar, ia berhenti bermain denganku. Sebelumnya, ia selalu melakukan penelitian dan eksperimen denganku, tetapi sekarang aku sendirian. Ini sangat membosankan!" Nico terus mengeluh.     

Anya tersenyum dan berkata, "Kamu juga bisa pergi bersama dengannya. Lili adalah anak yang periang. Ia tidak akan keberatan kalau kamu ikut dengan mereka."     

"Mereka berdua sangat mesra. Mana mungkin aku mau menjadi obat nyamuk di antara mereka," kata Nico. Sambil berbicara, topik obrolan mereka mulai beralih ke arah Mason. "Bibi, Arka akan menikah dan sekarang Aksa juga sudah punya pacar. Tetapi Mason masih jomblo!"     

"Benar. Kamu adalah seorang ayah. Jangan terlalu sibuk bermain. Urus anakmu juga,"kata Anya dengan serius.     

"Bibi, kenalkan Mason pada seseorang," Nico meminta tolong pada Anya.     

Anya meletakkan ponselnya dan memandang Nico. "Coba cari Maya. Aku dengar ia punya banyak teman perempuan yang merupakan member VIP di toko perhiasannya. Mungkin ia bisa mengenalkan Mason pada seseorang."     

"Benarkah? Ia punya banyak teman perempuan?" Nico tidak menyangka Maya yang galak itu memiliki banyak teman.     

"Benar dan semua teman-temannya itu berkualitas tinggi," Anya pernah mendengar rencana Maya yang ingin membuat pesta kencan buta dari Nadine.     

Sebenarnya selama ini Anya tidak terlalu memikirkannya dan hanya mendaftarkan Adel agar Adel bisa mendapatkan koneksi yang lebih besar.     

Aksa dan Adrian adalah laki-laki, dan mereka tidak terburu-buru untuk menikah. Berbeda dengan Adel. Mungkin ini adalah waktu yang tepat bagi Adel untuk jatuh cinta.     

"Aku akan mencari Maya!" setelah mendapatkan berita itu, Nico segera pulang dari rumah Anya.     

Akhir-akhir ini, Maya sangat sibuk mengurus pekerjaan dan juga pernikahan Sabrina. Selain itu,ia masih harus mempersiapkan pesta kencan buta itu, yang sekaligus merupakan pameran perhiasan Mawardi Group.     

Ia juga harus menampilkan perhiasan Mawardi Group di perniakah Sabrina.     

Saat Nico pergi ke Mawardi Group untuk mencari Maya, Maya sedang berada di tengah rapat dan Sabrina lah yang menemuinya.     

"Kak, Maya sangat sibuk akhir-akhir ini. Sepertinya kamu harus menunggunya sampai selesai rapat. Mengapa kamu tiba-tiba datang ke sini? Apakah ada yang bisa aku bantu?" tanya Sabrina sambil tersenyum.     

Nico memain-mainkan gantungan kunci di tangannya. "Aku dengar Maya akan mengadakan pesta kencan buta."     

"Aku akan mengenalkan gadis yang baik pada Kak Aksa dan Mason," kata Sabrina dengan suara pelan. "Mereka semua adalah member VIP di toko perhiasan kami."     

"Aksa sudah punya pacar, namanya Lili. Apakah kamu mengenalnya?" tanya Nico.     

Sabrina terlihat terkejut. "Benarkah? Apakah mereka benar-benar pacaran?"     

"Iya. Memang sangat tiba-tiba. Baru saja terjadi dalam beberapa hari lalu," jawab Nico.     

"Tetapi aku dengar Lili sudah punya tunangan dan bahkan seorang anak perempuan …" kata Sabrina dengan ekspresi serius.     

"Hah? Apakah berita itu benar?" Nico sangat terkejut mendengar berita tersebut.     

Sabrina langsung membuka salah satu aplikasi chat di ponselnya dan membuka sebuah grup. Setelah melihat chat yang lama, akhirnya ia menemukan sebuah foto.     

"Kak, lihatlah," Sabrina menunjukkan foto itu pada Nico, sebuah foto Lili bersama dengan seorang anak perempuan. "Ini adalah putrinya. Tetapi ini bukan anak dari tunangannya."     

"Ia punya tunangan dan seorang anak, tetapi ia masih mendekati Aksa. Keluarga Atmajaya tidak akan tinggal diam begitu saja!" Nico merasa marah.     

Sabrina juga terlihat tertekan. "Kak, jangan marah. Kak Arka akan datang sebentar lagi. Biarkan dia yang menyelidikinya diam-diam."     

"Apa yang ingin kamu selidiki?" pada saat itu, Maya menghampiri mereka, baru saja selesai rapat.     

"Maya, kamu datang tepat waktu. Apakah kamu punya informasi mengenai Lili?" tanya Sabrina.     

"Paman, ada apa kamu mencariku?" Maya berjalan ke arah sofa dan duduk di sana sambil membuka iPad-nya. Ia mulai mencari informasi mengenai Lili.     

"Aku datang karena aku dengar kamu akan mengadakan pesta kencan buta untuk mencarikan pasangan bagi jomblo-jomblo di Keluarga Atmajaya," Nico mengungkapkan niat kedatangannya.     

"Aku sudah merencanakannya. Aku pasti akan mengenalkan gadis-gadis terbaik pada keluarga kita," cukup lama Maya mencari informasi mengenai Lili dan akhirnya ia berkata, "Informasinya sangat sedikit. Aku hanya tahu bahwa ia sudah memiliki tunangan. Informasi lainnya tertutup dengan sangat rapat."     

Mendengar tunangannya lagi,Nico langsung memutar otaknya dan berkata. "Bisakah kamu mencari informasi mengenai tunangannya?"     

"Aku menemukannya. Tunangannya bernama Mario. Usianya 23 tahun. Muda sekali!" Maya memandang pemuda di foto tersebut.     

"Bagaimana dengan latar belakang keluarganya? Kalau kamu tidak bisa menemukan informasi mengenai Lili, kamu bisa mulai mencari dari si Mario ini," kata Nico.     

Maya langsung bergegas mencari informasi tambahan mengenai keluarga Mario. Dan setelah membacanya, wajahnya terlihat tidak sedap dipandang.     

"Paman, sepertinya kamu mengetahui ayah dari Mario ini," Maya memberikan iPad yang dibawanya kepada Nico.     

Nico juga terkejut melihat foto pria tersebut. "Ini …"     

Mario adalah adik laki-laki Jessica!     

Setelah Jessica meninggal, ada berita yang tersebar bahwa Eka memiliki istri kedua dan istri keduanya itu sedang hamil. Pada saat itu, Eka berusaha untuk memeras uang dari Anya.     

Galih dan Jessica meninggal karena kecelakaan mobil. Pada saat itu, untuk melindungi Adrian, Anya tidak mau ribut dengan Eka dan memutuskan untuk memberikan uang pada Eka.     

Walaupun Jessica belum menikah dengan ayahnya, saat itu, Jessica sudah mengandung anak Galih.     

Setelah dipikir-pikir kembali, mungkin uang yang diminta oleh Eka saat itu adalah uang untuk membesarkan anaknya, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Mario ini.     

"Di mana Mario sekarang?" tanya Nico.     

"Kebetulan, Mario baru saja turun dari pesawat dan tiba di Indonesia," ponsel Sabrina berbunyi, menunjukkan adanya sebuah berita yang masuk. Beberapa wartawan mengambil foto Eka dan Mario yang sedang berada di bandara.     

"Pria tua itu masih hidup dan sehat," Nico menggelengkan kepalanya saat melihat Eka di foto tersebut.     

Sabrina menepuk lengan Maya dan berkata. "Tepat saat Aksa dan Lili berpacaran, tiba-tiba saja tunangan Lili muncul."     

"Cinta segitiga? Sungguh menarik …" Maya setuju.     

"Aku akan pulang dulu. Aku tidak akan mengganggu pekerjaan kalian lagi," Nico langsung bangkit berdiri dan pergi dari Mawardi Group.     

Setelah masuk ke dalam mobil, ia langsung menghubungi Aiden. "Paman, Eka sudah kembali ke Indonesia bersama dengan putranya."     

"Mengapa ia kembali ke Indonesia? Apa yang ia inginkan?" kata Aiden dengan tidak senang.     

"Untuk putranya. Apakah kamu tahu siapa tunangan putranya itu?" tanya Nico.     

"Apakah aku harus tahu?" kata Aiden dengan sembarangan.     

"Lili, pacar Aksa! Aku tidak tahu berapa lama Eka akan tinggal di Indonesia. Bagaimana kalau ia menemukan rahasia Adrian?" tanya Nico dengan cemas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.