Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Satu Syarat Tambahan



Satu Syarat Tambahan

0"Aku tidak mau kamu ikut mengurus semua detail pernikahannya. Suruh saja orang lain yang melakukannya," kata Aiden. Ia tidak mau Anya terlalu kelelahan karena beberapa saat yang lalu Anya sempat sakit.     

"Della tidak senang dengan keputusanku itu. Ia mempertanyakan mengapa aku menyerahkan persiapan pernikahan putraku pada orang lain," kata Anya sambil memeluk leher Aiden. "Kalau saja ini bukan pernikahan Arka, aku juga akan belajar untuk mempersiapkannya! Mana bisa aku menggunakan pesta pernikahan putraku sendiri sebagai latihan?"     

Aiden tertawa melihat istrinya itu. "Kalau kamu mau pun, Della tidak akan membiarkan kamu menggunakan pernikahan putrinya sebagai latihan. Ia hanya keras kepala dan tidak mau menerima pendapatmu. Aku yakin Raka bisa menjelaskan semuanya kepadanya. Aku tidak mau kamu mengurus semuanya hingga hal yang terkecil. Biarkan saja orang lain yang melakukannya."     

"Aku juga harus melakukan sesuatu kan?" tanya anya.     

"Pesta pernikahan antara Arka dan Sabrina akan dilaksanakan menurut permintaan Keluarga Mahendra. Bukankah itu artinya kamu sudah mengalah dan melakukan semua yang kamu bisa untuk menyenangkan hati Della?" kata Aiden dengan serius.     

"Apakah benar begitu?" Anya memiringkan kepalanya dan memandang suaminya. "Kedengarannya masuk akal."     

Aiden mengelus kepala Anya dan tersenyum. "Lain kali, kalau Della mencari masalah denganmu lagi, katakan saja padanya. Kamu akan mengatur pernikahan antara Arka dan Sabrina di kebun dan mengadakan pesta dengan para penduduk lokal. Dengan begitu, pernikahannya akan lebih unik dan terkenang. Selain itu, pestanya sangat sederhana dan mudah."     

"Sebenarnya, aku juga menginginkan pesta pernikahan yang intim seperti itu. Tetapi aku tahu Della menginginkan pernikahan yang megah dan besar. Aku tidak sepenuhnya setuju dengan keinginannya, tetapi aku juga memikirkan bahwa Della dan Raka hanya memiliki satu putri saja. Oleh karena itu aku mengalah. Tetapi meski demikian, ia juga tetap tidak puas dengan pendapatku. Itu sebabnya aku memutuskan untuk menyerahkan pernikahannya pada Raisa dan Nadine," Anya hanya berusaha untuk menghindari terjadinya masalah.     

Bagi Anya, pernikahan seharusnya dilangsungkan secara intim. Yang penting, inti dari pernikahan itu berarti di hati kedua pasangan.     

Tetapi di mata Della, pernikahan harus megah dan mewah untuk menunjukkan ketulusan dari Keluarga Atmajaya dalam menerima putrinya.     

"Apakah kamu peduli dengan apa yang Della pikirkan?" Aiden menggodanya.     

Anya hanya tertawa. "Aku hanya peduli terhadap apa yang kamu pikirkan. Aku tidak mau kamu menganggapku sebagai ibu yang tidak kompeten untuk anak-anak kita. Tetapi kalau kamu juga setuju denganku, aku akan membiarkan Raisa dan Nadine yang mengurus semuanya. Tidak peduli berapa biaya yang harus kita keluarkan. Lagi pula, Keluarga Atmajaya mampu untuk membayarnya."     

"Kamu sangat murah hati, ya?" goda Aiden.     

"Putri Keluarga Mahendra yang susah payah mereka besarkan dari kecil pada akhirnya akan direbut oleh putra kita. Tentu saja kita harus memberikan yang terbaik untuk kedua orang tua Sabrina. Kalau kedua orang tuanya bahagia, maka anak-anak juga akan ikut bahagia," Anya bersandar di pundak aiden. "Aiden, aku tidak mau makan malam hari ini. Aku harus menurunkan berat badanku."     

"Tidak! Kalau kamu tidak makan cukup, bagaimana mungkin kamu punya kekuatan untuk menurunkan berat badan. Lebih baik makan teratur dan banyak olahraga," kata Aiden.     

"Baiklah, kalau begitu aku akan mengurangi porsi makanku," kata Anya pada akhirnya.     

Nadine merasa sangat senang saat mendengar bahwa Arka akan segera bertunangan. Ia langsung membeli tiket pesawat untuk besoknya dan pulang ke Indonesia untuk membantu persiapannya.     

Sama halnya dengan Nadine, Raisa juga merasa sangat gembira saat mendengar berita pernikahan Sabrina.     

Para orang tua bergerak dengan sangat cepat untuk mempersiapkan pernikahan ini. Sementara itu, Arka dan Sabrina masih sibuk untuk mengganti brand ambassador dari Mawardi Group.     

Elena melihat Atmajaya Group sedang mengadakan konferensi pers. Saat melihat Arka dan Sabrina yang saling menunjukkan kemesraan, Elena kembali teringat mengenai janjinya dengan Arka malam nanti. Hal itu membuat bibirnya menunjukkan senyum mencemooh.     

Sabrina ini memang manis, tetapi bodoh. Apa yang ia mengerti tentang cinta? Apa yang ia tahu tentang pria?     

Pria di sampingnya itu hendak bertemu dengan wanita lain di malam hari. Apakah ia tahu?     

Elena pergi ke spa untuk menjaga kondisi kulitnya pada titik yang terbaik. Ia harus mempersiapkan dirinya saat bertemu dengan Arka nanti malam.     

Pada jam enam malam, ia mendapatkan pesan dari Arka pada ponselnya. Pesan itu berisi lokasi mereka akan bertemu.     

Elena langsung berangkat ke lokasi yang dipilih oleh Arka itu.     

Saat ia tiba di sana, Arka sudah menunggunya di lantai bawah.     

"Ke mana kita akan pergi?" tanya Elena dengan penuh semangat.     

"Rahasia. Ayo kita naik ke lantai atas," Arka mengajaknya untuk naik ke lantai dua.     

Alis Elena terangkat saat memandang ke arah Arka dan ia bertanya dengan sengaja. "Apakah Sabrina tahu bahwa kita akan bertemu?"     

"Tentu saja. Aku tidak menyembunyikan apa pun dari Sabrina," kata Arka sambil berjalan ke lantai atas.     

Elena merasa ada yang salah dengan Arka, tetapi ia tidak bisa menemukan apa. Saat berjalan ke lantai atas, Elena langsung mengamuk saat ia melihat studio dan begitu banyak staf di sana.     

"Arka, apa artinya ini?" teriak Elena dengan marah.     

"Aku akan berada di sini dan menemanimu sampai subuh," kata Arka dengan tenang.     

Elena mengerutkan keningnya. "Aku sudah bilang aku tidak punya waktu untuk menjadi brand ambassador Mawardi Group."     

"Kalian lanjutkan dulu. Aku akan bicara dengan Elena," Arka mengajak Elena menuju ke ruang ganti.     

Setelah masuk ke dalam, Arka mengeluarkan ponselnya dan memainkan sebuah rekaman.     

…     

"Aku benar-benar minta maaf. Tetapi aku tidak tahu apa pun yang terjadi di malam itu. Michael hanya terlalu cinta setengah mati pada Elena. Ia bekerja sangat keras untuk mendapatkan pemasukkan tambahan sehingga menyimpang ke jalan yang tidak benar. Salahkan saja aku. Aku adalah pemilik hotel dan klub ini. Semua ini salahku karena tidak bisa mengatur orang-orangku dengan benar."     

"Kak, aku yang melakukan semua ini. Aku tidak berniat menyulitkanmu. Katakan saja pada Elena bahwa aku mencintainya, itu sudah cukup."     

…     

"Itu … itu suara kakakku dan Michael? Apa yang terjadi?" Elena langsung mengenali suara kedua orang itu.     

"Tiga tahun lalu, Michael membantu Anna untuk menjebakku. Orang yang berada di dalam kamarku adalah Sabrina, tetapi Anna menggantikannya saat aku sedang tidur dan Michael menghapus semua rekaman CCTV di tempat tersebut. Michael melakukan semua ini karena ia mencintaimu. Ia tidak peduli kalau ia melakukan kejahatan sekali pun untuk mendapatkan restu dari kakakmu. Kalau kau menerima tawaran brand ambassador dari Mawardi Group ini, aku dan Sabrina akan memaafkan Michael," Arka memandang Elena dengan tenang.     

Elena tertawa mencibir saat melihatnya. "Aku tidak menginginkan pria yang mengkhianatiku."     

"Tidak ada yang terjadi di antara Michael dan Anna. Michael hanya mencintaimu. Ia membantu Anna hanya untuk mendapatkan keuntungan dari Anna. Sejak awal hingga akhir, Michael hanya berniat meraup keuntungan dari industri hiburan melalui Anna," setelah mengatakannya, Arka memandang ke arah Elena. "Kamu memintanya untuk mengurus klub itu dan menghasilkan keuntungan dalam jumlah besar kan?"     

Elena mengedipkan matanya berulang kali dan berkata dengan tegas. "Tentu saja. Aku membuka klub berkelas tinggi itu untuk mendatangkan banyak uang."     

"Apakah kamu tahu kalau Michael mengadakan judi di klub itu dan juga mengambil bunga dari orang-orang yang berhutang?" suara Arka terdengar dingin. "Kamu benar-benar kejam. Ia melakukan semua yang ia bisa untukmu, tetapi kamu malah ingin meninggalkannya."     

"Kamu mengatakan semua ini karena kamu tidak berniat melepaskannya. Apakah harus aku yang memohon padamu untuk memaafkannya?" kata Elena dengan marah.     

"Apakah kamu mau menyelamatkannya?" Arka memandangnya sambil tersenyum.     

Elena merasa kepercayaan dirinya goyah. Selama ini, di hatinya hanya ada Michael. Dan ia merasa sangat senang saat melihat Anna mendapatkan balasan yang pantas atas semua perbuatannya.     

Ia merasa lebih gembira lagi saat mendengar bahwa sebenarnya Michael dan Anna tidak memiliki hubungan apa pun.     

Ia harus menyelamatkan Michael!     

0

Selama beberapa tahun terakhir ini, Michael sudah membantunya untuk mendapatkan banyak uang. Dan Michael melakukan segala sesuatu untuk menunjukkan cintanya yang tulus pada Elena.     

"Biaya kontrakku sangat mahal. Aku ingin tiga kali lipat dari yang kalian berikan pada Anna," kata Elena dengan percaya diri, berusaha untuk menakuti Arka.     

"Setuju," jawab Arka tanpa berpikir panjang.     

Elena bangkit berdiri dari kursinya dan berjalan menghampiri Arka. Setelah itu, ia mencengkeram kerah baju Arka. "Selain melepaskan Michael, aku punya satu syarat tambahan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.