Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Pemilik Hotel dan Klub



Pemilik Hotel dan Klub

0"Pria malam itu adalah Paman Arka, kan?" tanya Maya dengan penuh semangat.     
0

"Iya," Sabrina tidak menyembunyikannya. "Siang ini, Atmajaya Group akan mengadakan konferensi pers untuk mengklarifikasi mengenai masalah Kak Arka dan Anna. Kita hanya perlu mengganti brand ambassador perusahaan kita."     

"Elena adalah seorang aktris terkenal dan jadwalnya sudah sangat penuh. Apakah kamu yakin ia akan menerima tawaran kita dan mau melakukan pemotretan malam ini?" Maya merasa curiga dengan rencana ini.     

Sabrina tertawa. "Maya, meskipun kamu tidak percaya padaku, kamu harus percaya pada pamanmu …"     

"Biar aku tebak. Elena ini pasti tertarik pada pamanku kan? Apakah kalian memanfaatkan ketampanan paman untuk bisa bertemu dengannya? Kalau tidak, mana mungkin kita bisa membuat janji dengan aktris seterkenal Elena?" tanya Maya.     

"Aku memang tidak bisa menyembunyikan apa pun darimu. Sekarang, cepat siapkan semuanya. Masalah Elena, biar Kak Arka saja yang mengurusnya," kata Sabrina sebelum mengakhiri panggilan.     

Arka langsung mengendarai mobilnya menuju ke sebuah kasino tersembunyi. Mereka bisa menemukan ibu Anna tanpa kesulitan sama sekali.     

Melihat Sabrina, ibu Anna langsung menghampirinya dan memegang tangan Sabrina dengan lembut. "Sabrina, bisakah kamu meminjamkan sedikit uang pada bibi? Anna, anak tidak tahu diuntung itu, mengabaikan ibunya sendiri."     

Arka melangkah maju untuk memisahkan mereka berdua. Ia melindungi Sabrina di belakang tubuhnya.     

"Berapa yang bibi butuhkan? Katakan padaku," kata Arka dengan ekspresi serius.     

"Kamu Arka, kan? Aku dengar kamu berpacaran dengan Sabrina sekarang! Kalian sangat serasi," kata ibu Anna sambil tersenyum. "Aku tidak butuh banyak. Hanya 100 juta saja."     

"Aku ingin bertanya sesuatu pada bibi. Kalau bibi tahu jawabannya, aku akan memberikan 100 juta itu dan tidak perlu mengembalikannya," kata Arka sambil memandang ibu Anna.     

Mata ibu Anna langsung berbinar dengan cerah. "Tanyakan saja, tanyakan semuanya. Aku akan memberitahumu semua yang aku tahu."     

"Apakah Anna punya kekasih tiga tahun lalu?" tanya Arka dengan tenang.     

"Tiga tahun yang lalu? Bukankah Anna bersama denganmu?" ibu Anna tersenyum dengan licik.     

"Dengan siapa Anna berhubungan sebelum denganku?" tanya Arka.     

"Aku ingin lihat uangnya dulu," ibu Anna menunjukkan wajah yang tamak.     

Sesuai apa yang dikatakan oleh Elena. Sekarang, Anna sudah memutuskan hubungannya dengan ibunya. Ibu Anna pun bersedia untuk melakukan apa pun untuk mendapatkan uang, meski ia harus menjual informasi mengenai putrinya sekali pun.     

Arka langsung menuliskan sebuah cek. "Bisakah kamu memberitahuku sekarang?"     

Ibu Anna memelankan suaranya dan menyebutkan sebuah nama. Setelah itu, ia mengambil cek dari tangan Arka. "Terima kasih sudah datang ke sini. Anak itu benar-benar kurang ajar dan tidak tahu diuntung. Ia hanya mencintai dirinya sendiri dan tidak memedulikan aku. Jangan salahkan aku kalau aku membongkar semua kebusukannya."     

"Ayo pergi," Arka menggandeng tangan Sabrina dan pergi dari tempat itu.     

Di mobil, Sabrina masih terlihat tidak percaya.     

"Tidak peduli apa pun yang terjadi, ia adalah ibu Anna. Bagaimana bisa ia memberitahu semua informasi mengenai putrinya hanya demi uang?"     

"Di dunia ini, tidak ada orang tua yang tidak mencintai anaknya. Tetapi ada juga beberapa orang tua yang tidak pantas untuk dicintai. Memang nasib Anna memiliki ibu seperti ini. Tetapi sepertinya sifat itu memang sudah mendarah daging. Kamu memperlakukan Anna dengan sangat tulus, tetapi apa balasan darinya? Ia malah mengkhianatimu. Sepertinya memang sifatnya itu sudah ia dapatkan dari orang tuanya," kata Arka dengan tenang.     

Sabrina bersandar di kursi mobil dan tidak bisa berkata apa-apa dalam waktu yang cukup lama.     

Ia banyak berpikir. Memikirkan mengenai waktu yang ia habiskan bersama dengan Anna saat mereka masih sekolah.     

Sabrina masih ingat betul, Anna yang dulu adalah gadis yang pemalu. Tetapi ketika Sabrina sedang berada dalam kesulitan atau sedang bertengkar dengan seseorang, Anna akan menjadi orang pertama yang berdiri di sampingnya dengan berani.     

"Kak, lepaskan saja Anna," kata Sabrina dengan tiba-tiba.     

"Sabrina, apakah kamu tahu apa yang kamu lakukan?" Arka memandang ke arahnya.     

"Aku tahu. Anna juga memiliki masalahnya sendiri. Dengan ibu yang seperti itu, apa yang bisa ia lakukan? Kalau ia tidak membohongi kita tiga tahun yang lalu, aku tidak bisa membayangkan seperti apa kehidupannya saat ini. Aku memang tidak tahu apa yang Anna pikirkan dan rencanakan, tetapi aku tidak mau menghancurkannya," kata Sabrina dengan lembut.     

Arka menggenggam setirnya dengan erat. Sejak dulu, Sabrina memang anak yang baik dan penyayang. Ia hidup di bawah perlindungan begitu banyak orang sehingga ia tidak memahami betapa jahatnya sifat dasar manusia.     

Di dunia ini, tidak ada manusia yang benar-benar baik.     

Bagaimana cara Arka menjelaskan kepada Sabrina? Meski Sabrina berniat untuk melepaskan Anna, bukan berarti Anna berniat melakukan hal yang sama …     

Pada akhirnya, Arka tidak berusaha untuk menjelaskan apa pun dan menjawab dengan singkat. "Kalau Anna tidak berbuat jahat lagi, aku tidak akan melakukan apa pun padanya."     

Sabrina mengangguk.     

Setelah itu, Arka menelepon Nico dan meminta tolong padanya. "Kak, bantu aku untuk membuat janji dengan seseorang."     

Nico memiliki koneksi yang sangat luas dengan berbagai macam orang dari berbagai kalangan karena sifatnya yang sangat ekstrovert. Selain itu, semua orang pasti bersedia untuk meluangkan waktu demi Nico sehingga ia bisa membuat janji itu dengan sangat mudah.     

Sabrina memandang ke arah Arka dari waktu ke waktu, "Siapa yang ingin kamu temui?"     

"Mantan kekasih Anna bukan pria yang membuat video dengannya sebelumnya, tetapi orang lain …" kata Arka, menandakan bahwa orang yang ia bicarakan bukan orang sembarangan. "Setelah tiba di sana, sebaiknya kamu tunggu di mobil saja."     

"Aku ingin ikut denganmu," Sabrina merasa bahwa ini adalah masalah mereka bersama. Oleh karena itu, ia juga mau ikut menyelesaikannya.     

"Baiklah. Ingat aturannya, jangan mengatakan apa pun," kata Arka.     

Setengah jam kemudian, mereka tiba di hotel tempat mereka berpesta tiga tahun lalu.     

Tiga tahun lalu, di sana, Arka dan Sabrina berhubungan. Tetapi Anna malah membuat kesalahpahaman di antara mereka.     

Arka dan Sabrina sama-sama tidak bisa menemukan rekaman CCTV di tempat itu tiga tahun lalu karena ternyata ada seseorang yang membantu Anna. Dan orang tersebut adalah pemilik dari hotel ini.     

Itu sebabnya, Arka salah mengira bahwa wanita yang berhubungan dengannya malam itu adalah Anna. Sementara itu, Sabrina sama sekali tidak bisa menemukan pria yang bersama dengannya.     

"Arka, Sabrina, lama tidak bertemu!" Henry muncul di hadapan mereka.     

Mata Sabrina terbelalak lebar. "Kamu … Henry?"     

"Kapan kamu kembali?" tanya Arka secara langsung.     

"Kemarin malam. Aku tidak sempat mengunjungi Maddy. Bagaimana kabarnya sekarang?" Henry tersenyum dengan sopan. Tidak ada yang menyangka bahwa bos di belakang hotel dan klub yang ternama ini adalah Henry. Ditambah lagi, Anna adalah mantan kekasihnya!     

"Maddy baik-baik saja. Setiap hari, selalu ada saja pria yang mengejar-ngejarnya. Dan sekarang ia sudah punya kekasih," kata Sabrina dengan sengaja.     

Sabrina tidak peduli apakah hubungan Maddison dengan Rio itu benar atau hanya bohong belaka. Ia tidak peduli dengan usia Rio yang masih sangat muda. Tetapi di hadapan mantan kekasih Maddison, ia akan membela Maddison mati-matian dan tidak akan mempermalukannya.     

Dua tahun lalu, Henry dan Maddison mengakhiri hubungan mereka. Berakhirnya hubungan itu membuat Maddison sedih untuk waktu yang cukup lama.     

Maddison setahun lebih tua dibandingkan Sabrina, tetapi hingga saat ini, ia tidak berniat untuk mencari kekasih baru atau berkenalan dengan pria. Semua itu karena Henry telah menyakitinya terlalu dalam.     

Ketika Henry mendengar bahwa Maddison sudah memiliki kekasih, senyum di wajahnya langsung membeku dalam sekejap.     

"Kamu adalah bos di balik klub dan hotel ini. Apakah kakakku tahu?" Arka merasa semua ini sangat aneh. Kalau Nico tahu bahwa Henry adalah orang di balik klub dan hotel ini, ia tidak akan membiarkan putrinya berhubungan dengan Henry.     

Kalau ia tahu sekarang, mungkin ia akan shock berat!     

"Ia tidak tahu. Aku sudah memberikan klub dan hotel ini pada saudaraku tiga tahun lalu. Apakah kalian tahu Elena? Kalian pasti pernah mendengar namanya. Ia cukup terkenal dan sangat sibuk sehingga ia memberikan klub ini kepada kekasihnya. Ngomong-ngomong, mengapa kalian datang ke sini hari ini?" tanya Henry.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.