Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Bertemu Nanti Malam



Bertemu Nanti Malam

0"Perusahaan perhiasan Mawardi tidak memiliki brand ambassador saat ini. Kalau kamu tertarik, kita bisa bernegosiasi."     
0

"Bagaimana kalau kita bertukar nomor telepon pribadi? Kita tinggal di gedung yang sama. Mungkin ini adalah takdir," Elena tersenyum dengan manis.     

"Aku tidak terbiasa bertukar informasi pribadi dengan seseorang yang baru saja aku kenal. Kalau tidak ada yang ingin kamu bicarakan denganku dan kamu juga tidak berniat untuk menerima tawaranku menjadi brand ambassador perusahaan perhiasan Mawardi, aku pikir kita tidak perlu berhubungan," Arka langsung menolak tawarannya.     

Sabrina merasa senang melihatnya. Tidak disangka, di hadapannya, ada seorang aktris terkenal yang meminta nomor pribadi Arka di hadapannya. Tetapi Arka langsung menolak.     

"Aku akan pergi besok lusa. Aku tidak punya waktu untuk menerima pekerjaan dari Mawardi Group. Tetapi kalau kamu ingin menyulitkan Anna, aku bisa memberimu sedikit petunjuk," kata Elena.     

"Apakah kamu pernah berhubungan dengan Anna?" tanya Sabrina.     

"Apakah bisa dihitung kalau ia pernah merebut kekasihku?" tanya Elena dengan kesal.     

"Ahh … Kamu adalah tipe orang yang sangat jujur," Sabrina cukup menyukai karakter Elena.     

Elena memandang ke arah Arka. "Apakah kamu tidak takut akan ada yang merekam pembicaraan kita?"     

Lift mereka berhenti di lantai satu, tetapi Elena tidak beranjak keluar dari sana. "Bisakah kita berbicara di dalam mobil saja? Kamu juga bisa merekam pembicaraannya untuk jaga-jaga."     

Arka menutup kembali pintu lift tersebut dan menekan tombol menuju ke tempat parkir bawah tanah. Elena mengikuti mereka hingga ke mobil.     

Sebelum masuk ke dalam mobil, Arka memeriksa Elena terlebih dahulu dari atas hingga bawah dan memastikan tidak ada alat pelacak atau perekam dari wanita tersebut. Setelah itu, baru ia membiarkan Elena masuk.     

"Kamu sangat berhati-hati, ya," sindir Elena.     

"Aku pernah dijebak dan terlibat dalam masalah sebesar ini. Oleh karena itu, aku harus lebih berhati-hati," Arka membukakan pintu. "Silahkan masuk."     

Sabrina memilih untuk duduk di kursi penumpang depan, membiarkan Arka mengikuti Elena untuk duduk di kursi tengah.     

"Kalau kalian ingin menangkap Anna, kalian harus memulainya dari ibunya terlebih dahulu. Ibunya tidak hanya penjudi, tetapi juga pecandu. Apakah aku perlu mengajari kalian bagaimana cara memanfaatkan ibunya?" Elena tersenyum dengan menawan. "Aku hanya berada di sini hari ini dan besok. Kalau kamu tidak mengerti, kamu bisa datang ke apartemenku. Apartemenku nomor 606."     

"Terima kasih, Elena. Kalau masalah ini bisa terselesaikan dengan baik, aku dan Kak Arka akan datang dan berterima kasih padamu," kata Sabrina sebelum Arka bisa menjawab.     

Sabrina tidak bodoh. Ia bisa memahami arti di balik kata-kata Elena.     

Selain itu, Sabrina memutuskan untuk mengikuti Arka selama dua hari terakhir ini.     

Di mata Sabrina, Elena tampak seperti seorang peri. Dengan wajah yang cantik, tubuh yang indah dan pengetahuan mengenai pria yang sangat dalam, ia pasti bisa mendapatkan hati para pria tampan.     

Bagaimana kalau Elena merebut Arka darinya?     

Sabrina memandang Elena sebagai saingannya. Sementara itu, Arka sedang memandang kekasih barunya itu dengan tersenyum lebar. Apakah Sabrina takut akan ada yang merebutnya?     

"Arka, apakah kamu yakin tidak mau bertukar nomor telepon? Kita kan tetangga, kita bisa berhubungan dengan lebih mudah lain kali," Elena mencondongkan tubuhnya ke arah pundak Arka.     

"Elena, tolong jaga sikapmu," tiba-tiba saja, Sabrina merasa cemas.     

"Sabrina, tidak apa-apa. Aku dan Elena adalah tetangga. Dengan nomor telepon, akan lebih mudah untuk saling menghubungi," Arka mengeluarkan ponselnya dan bertukar nomor telepon dengan Elena.     

Sabrina memutuskan untuk menghadap ke depan dengan perasaan yang kesal. Ia terlalu malas untuk melihat mereka berdua.     

Walaupun Sabrina tahu bahwa Arka pasti memiliki rencana sesuatu saat memutuskan untuk bertukar nomor telepon dengan Elena, tetap saja ia merasa tidak nyaman.     

Terutama saat ia melihat bahwa wanita itu terang-terangan ingin menggoda kekasihnya!     

Setelah mendapatkan nomor telepon Arka, Elena berkata pada Sabrina dengan wajah angkuh. "Lain kali, aku akan menghubungi kalian kalau ada waktu. Aku akan pergi dulu!"     

"Hmm …" jawab Sabrina sekilas.     

"Biar aku mengantarmu sampai ke lift," Arka membukakan pintu dan mengantarkan Elena ke lift sendiri.     

Sementara itu di dalam mobil, Sabrina memukul kursi dengan kesal saat memandang Arka dan Elena berjalan bersama menuju ke lift. Ia merasa sangat kesal dan ingin mencakar wajah wanita itu.     

"Elena, apakah kamu senggang malam ini?" tanya Arka.     

"Apakah kamu ingin membuat janji denganku?" Elena memandang ke arah mobil dan bertanya. "Apakah kamu tidak takut Sabrina akan cemburu?"     

Arka tertawa kecil. "Sabrina sangat polos dan ia tidak mengerti mengenai banyak hal. Setelah aku menyelesaikan urusanku, aku akan menghubungimu."     

"Kalau begitu, aku akan membatalkan janjiku malam ini dan menunggumu. Kamu tidak boleh membatalkan janjimu," Elena mengulurkan tangannya dan memegang kerah kemeja Arka.     

Arka memeluknya dan berpindah ke tempat di mana Sabrina tidak bisa melihat mereka. Ia mendorong Elena ke arah dinding.     

Tangan Elena masih memegang kerah baju Arka, sementara tangannya yang lain berpindah ke pundak Arka. Bibirnya terangkat seolah menantikan sesuatu.     

Arka menundukkan kepalanya dan berbisik di telinga wanita itu. "Sampai jumpa nanti malam."     

Elena tertawa. "Baiklah, aku akan menunggumu."     

"Lift nya sudah tiba," Arka mengantar Elena dengan sopan hingga memasuki lift. Setelah itu, ia menanti hingga pintu lift tertutup. Sedetik kemudian, senyum di wajahnya langsung menghilang dalam sekejap.     

Arka menepuk-nepuk bajunya saat ia berjalan, seolah ada sesuatu yang kotor menempel pada bajunya.     

Saat ia muncul kembali dari koridor, ia kembali ke penampilannya yang tenang.     

Sabrina duduk di dalam mobil sambil memandang Arka dengan marah. "Ada apa denganmu? Mengapa kalian bertukar nomor telepon?"     

"Meski kita menyelesaikan masalah Anna sekali pun, perusahaanmu akan terpengaruh. Pada saat ini, menemukan brand ambassador seperti Elena sangat penting untuk mempertahankan image Mawardi Group," kata Arka dengan tenang.     

"Tetapi dia akan pergi besok lusa," Sabrina merasa waktunya tidak cukup.     

"Hari ini, persiapkan semua sampel perhiasan yang dibutuhkan. Aku sudah meminta untuk bertemu dengannya malam ini. Aku yakin ia akan berdandan," kata Arka.     

Mata Sabrina langsung terbelalak. "Apakah aku tidak salah dengar?"     

"Kamu hanya perlu mengatur pemotretan. Tidak perlu datang malam ini. Aku akan membuatnya menghadiri pemotretan itu," janji Arka.     

"Bagaimana kamu akan membujuknya untuk melakukan pemotretan? Dengan menggunakan pria-pria tampan? Bagaimana kalau ia memintamu untuk menemaninya satu malam?" tanya Sabrina.     

"Aku akan setuju dulu. Tetapi setelah pemotretannya selesai, aku akan mencari pria lain yang tampan untuknya." Arka mengecup pipi Sabrina. "Kamu tidak perlu mengkhawatirkan apa pun. Kamu hanya perlu mempersiapkan semua yang dibutuhkan untuk pemotretan."     

Sabrina mengangguk. "Aku tidak akan hadir, tetapi aku akan menyuruh Maya untuk menemanimu."     

"Kamu menyuruh Maya untuk mengawasiku?" tanya Arka.     

"Iya! Aku akan menyuruh Maya untuk mengawasimu. Kalau kamu berani dekat-dekat dengan Elena, aku mau putus denganmu," ancam Sabrina.     

"Aku hanya mencintaimu," Arka memegang wajah Sabrina dengan kedua tangannya dan mencium bibirnya.     

Sabrina balas menciumnya dan kemudian tersenyum manis.     

Arka tertawa melihat pacarnya yang galak itu. "Duduklah. Kita akan berangkat sekarang."     

Sabrina memasang sabuk pengamannya dan menelepon Maya. "Maya, bisakah kamu mengatur studio foto untukku. Apakah kamu tahu Elena? Ia akan menjadi brand ambassador dan menggantikan Anna. Malam ini, Kak Arka akan menemanimu untuk lembur."     

"Pria malam itu adalah Paman Arka, kan?" tanya Maya dengan penuh semangat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.