Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Foto yang Menggemparkan Semua Orang



Foto yang Menggemparkan Semua Orang

0"Paman Arka! Pasti dia. Ia yang membuat Sabrina salah paham dan membuat Sabrina berpikir bahwa aku membeli video itu untuk memaksa Sabrina memilihku," kata Mason dengan marah.     
0

"Sudah terlambat kalau kamu baru menyadarinya sekarang!" Nico tertawa. "Dibandingkan dengan Arka, kamu hanyalah bidak catur yang bisa ia kendalikan. Sekarang, mandilah dan tidurlah. Kamu sudah kalah!"     

Mason baru menyadari bahwa mereka bisa melakukan berbagai cara untuk memenangkan persaingan ini. Tetapi ia tidak menyangka Arka begitu kejam padanya, menggunakan trik semacam ini untuk memenangkan persaingan di antara mereka.     

Tidak heran hari itu ia merasa ada yang salah dengan Sabrina.     

Dan Mason sendiri pun tidak berpikir panjang dan tidak berusaha untuk menjelaskan semuanya pada Sabrina sejelas mungkin.     

Keesokan paginya, sebelum Mason tiba di perusahaan, ia mendapatkan panggilan dari departemen relasi publik Atmajaya Group.     

"Tuan, kami tidak bisa menghubungi Tuan Arka. Seseorang menyebarkan foto hotel antara Tuan dan Nona Anna di internet. Sekarang, kami tidak bisa menghubungi Nona Anna dan banyak orang yang menghujat Tuan Arka," kata orang tersebut dengan panik.     

"Mengapa Anna tidak bisa dihubungi? Apakah ia tidak takut reputasinya hancur?" kata Mason.     

"Tidak tahu, Tuan. Nona Anna dan juga manajernya tidak bisa dihubungi sama sekali. Tuan Arka juga tidak bisa dihubungi dan tidak tahu sedang berada di mana. Kami sudah memeriksa keaslian foto tersebut dan foto itu benar-benar asli," kata orang tersebut.     

"Aku tahu di mana pamanku sekarang. Kamu segera cari cara untuk menemukan Anna. Biar aku yang pergi menemui pamanku," Mason mengakhiri panggilan. Ia belum sempat sarapan dan langsung pergi dari rumah.     

…     

Matahari pagi menyinari ruangan itu dari jendela, membuat tempat tidur yang berwarna putih terlihat kuning keemasan. Sabrina berbalik dan mencari posisi yang nyaman di pelukan Arka. Setelah itu, ia kembali tertidur.     

Arka terbangun saat merasakan gerakan di sampingnya. Ia mendaratkan ciuman di dahi Sabrina dan bangun untuk membuat sarapan.     

Aroma sarapan akhirnya membangunkan Sabrina dari tidur nyenyaknya, membuatnya bangkit berdiri sambil menguap dan merentangkan tubuhnya.     

Di kamar mandi, Arka sudah menyiapkan sikat gigi baru dan baju ganti untuk Sabrina. Sabrina langsung tersenyum melihatnya. Ia mengambil sikat gigi itu dan mulai menggosok giginya.     

Keuntungan saat bersama dengan Arka adalah Sabrina tidak perlu memikirkan apa pun karena ia tahu bahwa Arka sudah menyiapkan semuanya.     

Kemarin malam, meski Sabrina tertidur karena kelelahan, ia bisa mendengarkan kata-kata Arka sepanjang malam. Walaupun ia setengah tertidur dan tidak mengingat betul apa kata-kata pria itu, ia masih mengingat beberapa.     

"Sabrina¸ bersama denganku, kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau dan tidak perlu memikirkan apa pun. Sisanya, serahkan saja kepadaku."     

"Sabrina, makanlah dengan tenang dan tidurlah lebih awal. Aku akan menjagamu seumur hidupku. Aku tidak akan membiarkan kamu merasa sedih."     

"Sabrina, suatu hari nanti kita akan memiliki anak kita sendiri. Tidak peduli laki-laki atau perempuan, selama itu adalah anak kita, aku akan mencintainya."     

"Sabrina, terima kasih sudah mencintaiku. Terima kasih sudah menungguku. Aku merasa beruntung karena belahan jiwaku adalah kami."     

Arka mengatakan banyak hal dan Sabrina tidak bisa mengingat semuanya. Tetapi ia merasa senang saat mendengar Arka akan menjaganya seumur hidup dan tidak akan membuatnya sedih.     

Arka bahkan mengatakan akan membantunya untuk menumbuhkan rambutnya seperti dulu.     

Sabrina adalah tipe orang yang mudah stres. Dulu, ia memiliki rambut yang panjang, berwarna hitam legam yang sangat indah. Tetapi karena pekerjaannya, Sabrina terbiasa tidur malam dan membuat desain. Saat ia tidak mendapatkan inspirasi apa pun, ia berpikir dengan sangat keras sehingga rambutnya mengalami kerontokan yang sangat serius.     

Sabrina berulang kali mengeluh kepada sahabatnya, mengatakan bahwa mungkin ia akan botak suatu hari nanti.     

Ia tidak menyangka Arka akan mengingat kejadian itu. Arka memikirkannya hingga seperti ini, membuat hatinya terasa hangat.     

Setelah selesai mandi, Sabrina mengenakan kemeja putih milik Arka dan menjadikannya sebagai gaun. Ia menggulung lengan kemejanya karena kemeja itu terlalu panjang untuknya.     

"Kak, kamu masak apa? Aromanya sangat enak," Sabrina tersenyum dengan manis saat keluar dari kamar.     

ketika Mason melihat penampilan Sabrina, ia langsung terdiam dan terpaku di tempatnya.     

"Ah?" Sabrina baru menyadari bahwa di sana ada Mason. Ia langsung berbalik dan berlari kembali ke kamar.     

Pada saat itu, Winata datang dan mengirimkan baju untuk Sabrina.     

"Mason, apakah kamu sudah sarapan? Duduklah dulu. Aku akan memberikan baju Sabrina," kata Arka dengan tenang.     

Mason duduk di meja makan dengan wajah yang tenang. Ia melihat ada omelet dengan bacon, dan juga jus dan oatmeal, semua makanan yang Sabrina sukai.     

Melihat adanya Mason di sana, Winata tidak banyak berbicara. Ia tahu bahwa Mason pasti ingin membicarakan mengenai berita yang beredar di internet dengan Arka.     

Setelah mengirimkan pakaian, ia segera pergi. Walaupun ia merasa enggan, saat ini, tidak ada yang bisa ia lakukan.     

Winata pikir, setelah Sabrina mengetahui mengenai hubungan antara Arka dan Anna, ia bisa memisahkan mereka berdua. Tetapi Sabrina dan Arka malah mengumumkan hubungan mereka dan menunjukkan kemesraan mereka di hadapan semua orang.     

Karena itu lah, foto antara Arka dan Anna akhirnya tersebar di internet.     

Foto itu bukan disebarkan oleh Anna. Tetapi saat ini, satu-satunya orang yang bisa dicurigai adalah Anna. Kalau tidak, siapa lagi yang menyebarkan foto itu?     

Tetapi dengan melakukan hal ini, itu artinya Anna menghancurkan reputasinya di saat yang bersamaan dengan menghancurkan nama Arka.     

Cara ini terasa sedikit aneh untuk seseorang yang masih ingin hidup dan bekerja di industri hiburan.     

Di dalam kamar, Sabrina langsung mengganti pakaiannya dengan pakaian dari Winata. Tetapi saat ia keluar, ia tidak melihat Winata.     

"Kak, apakah asistenmu sudah pergi?" Sabrina merasa sedikit malu. "Berkat dia, kita bisa menyelesaikan kesalahpahaman ini. Kita harus berterima kasih padanya."     

"Apakah kita sudah bisa makan?" Mason memandang makanan di atas meja, tanpa berani mulai makan. Ia tahu bahwa makanan di atas meja adalah porsi milik Arka dan Sabrina. Tidak ada untuknya …     

"Biar aku yang membuatkan sarapan untukmu," Sabrina berjalan ke dalam dapur dan mulai memasak.     

"Sabrina, aku tidak mau telurku setengah matang," teriak Mason.     

"Aku mengerti," jawab Sabrina, sebelum menutup pintu dapur.     

Rasanya sangat malu setelah tertangkap basah oleh Mason bahwa ia menginap di rumah Arka kemarin malam.     

Untung saja, Mason terlihat sangat tenang. Tidak seperti Aksa yang meledak-ledak. Saat melihat Sabrina di sana, Mason tidak banyak bertanya.     

Arka tahu mengapa Mason datang dan menemuinya pagi-pagi sekali. "Aku sudah melihat berita di internet."     

"Aku hanya ingin bertanya. Apakah Anna memang benar-benar memiliki hubungan denganmu?" tanya Mason.     

"Mason, apakah kamu percaya padaku?" Arka tidak menjawab pertanyaan itu.     

"Aku ingin mempercayaimu. Tetapi Sabrina juga terlibat dalam masalah ini. Kalau kamu memang memiliki hubungan dengan Anna, bagaimana dengan Sabrina? Lihat saja sekarang, apakah kamu tidak tahu bahwa semua orang di luar sana sudah menggila karena berita ini?" tanya Mason.     

"Foto itu benar. Aku sudah menyuruh orang-orangku untuk mencari bukti. Kamu bisa melakukan yang perlu kamu lakukan," kata Arka dengan tenang.     

"Kalau begitu, biar aku tanyakan satu hal lagi padamu. Apakah benar kamu yang memberitahu Sabrina bahwa aku yang mendapatkan video Anna? Sabrina pikir aku berniat mengancamnya dengan video itu. Apakah kamu yang membuatnya salah paham?" tanya Mason.     

Arka tertawa. "Mason, kita memang sudah berjanji bahwa kita akan bersaing secara adil. Tetapi aku akan melakukan apa pun untuk mendapatkan Sabrina. Kamu terlalu kaku dan terlalu patuh pada aturan. Kamu harus lebih banyak belajar pada ayahmu."     

Mason juga menyesalinya. Kalau saja ia bisa meminta saran dari ayahnya, mungkin ia tidak akan kehilangan Sabrina tanpa mendapatkan kesempatan ini.     

"Baiklah, Paman, kamu menang. Mengenai Anna, apa yang kamu rencanakan? Bisakah kamu memberitahuku?" tanya Mason.     

"Kalau Anna mengambil inisiatif untuk menghubungiku dan mau membuktikan bahwa aku tidak bersalah, aku akan melepaskannya. Tetapi kalau ia berani mengancamku, aku akan membongkar semuanya dan membuatnya merasakan rasanya neraka. Kamu sudah tahu kan Sabrina dan Anna adalah teman dekat. Perusahaan perhiasan Mawardi juga menggunakan Anna sebagai modelnya karena Sabrina menghargai pertemanannya. Pada saat foto itu diambil, Sabrina juga berada di sana. Dan berita semacam ini tidak akan mempengaruhi apa pun," Arka terlihat sangat tenang seolah tidak ada keributan yang sedang terjadi di luar sana.     

Mason memikirkan mengenai sifat-sifat Sabrina dan mengusap wajahnya. "Apakah Sabrina akan percaya padamu?"     

"Aku percaya pada Kak Arka dan aku mau bekerja sama. Kita akan bekerja sama untuk menghancurkan Anna," Sabrina keluar dari dapur sambil membawa dua piring makanan yang baru saja ia buat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.