Super Internet

Devil May Cry 3



Devil May Cry 3

0[Devil May Cry 3 VR Remake: 30 roh kristal untuk aktivasi per orang.]     
0

"Apakah game Devil May Cry adalah game di mana kita bisa mengalahkan iblis?" Segerombolan pelanggan tidak paham dan mulai berspekulasi. "Kita akan mengalahkan iblis begitu keras hingga mereka menangis? Apakah ini alasan untuk nama game ini?"     

"Game apa ini?" Liu Ningyun langsung bertanya saat memasuki warnet. "Apakah seperti The Legend of Sword and Fairy, di mana kita dapat membunuh dan membasmi iblis untuk mendukung Kebenaran Tao?"     

Sepertinya ia tertarik dengan genre seperti ini.     

Karena nama gamenya adalah Devil May Cry, Bos Fang pun berkata, "Kalian bisa menganggapnya sebagai cerita tentang setengah iblis."     

"Ugh … Setengah Setan?" Mendengar kata-kata itu saat memasuki warnet, Mo Xian tanpa sadar menarik saudara juniornya menjauh dari Ning Bi.     

Ia berbisik kepada Yue Yan dan yang lainnya, "Ini pasti bukan sesuatu yang baik."     

"Apakah kita akan jatuh ke Iblis Tao jika memainkan game ini?"     

"Kita akan berada dalam bahaya jika kita jatuh ke dalam Iblis Tao."     

"Sepertinya pemilik warnet berencana untuk memainkannya sendiri sekarang?" Mereka menyaksikan Bos Fang berjalan ke komputer No. 1 dengan secangkir teh susu di tangannya.     

Sementara itu, para prajurit dan kultivator di warnet Kota Jiuhua juga memperhatikan item baru tersebut.     

Sambil duduk dengan perasaan senang di konter, Jiang Xiaoyue menuangkan secangkir teh susu untuk dirinya sendiri sebelum membuka QQ. Ia sangat senang karena Bos Fang mengizinkannya memindahkan komputer ke konter.      

[Bos, banyak pelanggan yang menanyakan tentang game 'Devil May Cry'.]     

Fang Qi melihat avatar loli muncul di QQnya dan segera mengklik buka.      

[Beri tahu mereka, aku akan memainkan game baru itu di siaran langsung.]     

[Oke!]     

...     

Fang Qi melirik ke sekeliling warnet dan melihat orang-orang memainkan game The Legend of Mir 2, menonton serial drama, atau mengemudi di Grand Theft Auto 5. Beberapa orang bahkan bermain Legend of the Sword dan Fairy dan Diablo 2. Warnet mulai sangat ramai perlahan.     

Saat warnet mulai banyak didatangi pelanggan setia, bahkan jumlah pemain game Resident Evil di toko Kota Banbian tidak sedikit, para prajurit dan kultivator jatuh cinta pada dunia baru ini. Mereka menikmatinya hingga ikut mengaktivasi game-game itu juga.     

Tidak semua orang bermain demi meningkatkan kultivasi, namun mereka tetap memainkannya berulang kali tanpa bosan.     

(Semua orang tahu kalau belajar dan bekerja itu penting, tapi masih banyak orang yang bermain game).     

"Apakah pemilik warnet akan siaran langsung dengan game baru?"     

Ini masih pagi, dan beberapa orang masih santai duduk-duduk di sofa, makan mie instan atau menyeruput teh susu yang baru dirilis.     

Mendengar kalau Bos Fang akan melakukan siaran langsung tentang game baru, mereka pun langsung bersemangat.     

"Game dengan nama yang aneh lagi." Sambil duduk di sofa, Lan Yan menatap layar lebar seraya makan mie instan. "Nona Nalan, menurutmu game apa ini?"     

"Ku harap ini tentang para prajurit." Jawab Nalan Mingxue.     

Grand Theft Auto 5 yang dirilis sebelumnya menampilkan artefak spiritual potensial, dan film Zu Warriors From The Magic Mountain menceritakan tentang para kultivator, serta sistem kultivasi mereka. Hal tersebut membuat para prajurit sulit untuk memahaminya.     

Dengan kata lain, hanya game The King of Fighter dan film Wind and Cloud yang pemeran utamanya menampilkan prajurit, tapi belum ada game VR yang berfokus pada prajurit.     

Sebagai gadis yang disiplin, Nalan Mingxue sangat ingin meningkatkan kekuatannya.     

"Kamu benar, ada bagusnya kalau kita memiliki game seperti The Legend of Sword and Fairy, tapi berfokus pada prajurit." Ujar Lan Yan.      

"Tapi kurasa itu tidak masuk akal. Lagi pula, biasanya para kultivator yang melawan iblis, kan?"     

Ketika mereka sedang mengobrol, layar lebar pun menyala.     

Di depan mereka ada bangunan bergaya Eropa. Bulan purnama yang cerah tampak di langit, memberikan langit warna biru yang aneh.     

[Kamu pernah mendengarnya, bukan? Legenda Ksatria Hitam Sparta?]     

Itu terdengar seperti awal dari sebuah cerita. Dengan suara perempuan yang halus, cerita itu membawa penonton ke dunia yang ajaib dan menakjubkan.     

[Ketika aku masih muda, ayahku akan menceritakan tentang hal itu. Dahulu kala, iblis memberontak terhadap jenisnya sendiri demi ras manusia. Dengan pedangnya, dia menutup pintu gerbang ke dunia iblis dan menyegel makhluk jahat dari dunia manusia. Tapi karena dia sendiri adalah iblis, kekuatannya juga terperangkap.]     

Lan Yan menyaksikan adegan perkelahian di layar lebar sampai lupa untuk mengunyah mie instan di mulutnya, ia tampak membelalakkan matanya. Ia adalah gadis yang belum pernah melihat iblis sungguhan sebelumnya, dan ia belum pernah mendengar cerita seperti itu sebelumnya.     

"Tidak ... Apakah ini cerita tentang iblis?!"     

Liu Ningyun dan Mo Xian tercengang. Kata-kata seperti Iblis dan 'Menyelamatkan manusia' sudah cukup untuk membalikkan pandangan dunia mereka sepenuhnya.     

Secara tidak sadar, mereka melirik iblis yang sedang menghangatkan diri dengan secangkir teh susu di dalam balutan selimut besar.      

Tidak mungkin!     

Bagaimana bisa iblis menyelamatkan ras manusia?     

Karena bingung, mereka pun mengalihkan pandangan mereka kembali ke layar lebar.     

"Ahem! Ahem! Ahem! Kenapa kamu menatapku? Aku tidak tahu apa itu Sparta!"     

Suara tenang namun agak sentimental terus menceritakan kisah itu di layar lebar.      

[Aku tidak pernah percaya, aku pikir itu hanya dongeng anak-anak. Aku menemukan apa yang disebut legenda, dan itu bukan mitos. Namun aku bertemu dengan putra-putra Sparta.]     

Dua sosok menjadi terlihat jelas di layar lebar. Salah satunya adalah seorang pemuda yang terlihat tampan, gagah berani, dan agak jahat, ia mengenakan mantel merah gelap dan memiliki sebilah pedang di kedua tangannya. Sementara yang lain tampak 90 persen mirip dengan pemuda pertama, dan ia mengenakan jaket biru. Mereka mengayunkan pedang dengan begitu cepat, sehingga gerakan mereka menjadi kabur bagi penonton. Gerakan mereka menciptakan angin yang bergejolak, meninggalkan busur abu-abu di tengah hujan, menunjukkan kalau pedang mereka telah bergerak dengan kecepatan yang luar biasa!     

Meskipun mereka berdua bertarung dalam jarak dekat dengan senjata, gaya bertarung mereka sangat berbeda dari yang digunakan oleh para prajurit di dunia ini. Tanpa energi pedang maupun Wu Qi yang melekat pada pedang, gerakan mereka menghasilkan angin yang cukup besar. Hal itu menunjukkan kalau setiap gerakan pedang tersebut mengandung kekuatan ledakan.     

Para prajurit yang menonton pun merasa terpesona.     

[Meskipun darah ayah mereka sama-sama mengalir melalui nadi mereka, keduanya bertarung satu sama lain dengan sengit seperti musuh. Sepertinya mereka menganggap ini sebagai perkelahian antar saudara dengan penuh semangat.]     

[Tapi pada akhirnya ... Hanya satu yang tetap berdiri.]      

Seperti sambaran petir, salah satu dari mereka menusukkan pedang tajamnya ke dada yang lain.     

"Apakah dia meninggal?"      

Penonton menatap layar besar tanpa berkedip, mereka terpesona dengan pertarungan sengit yang penuh darah.     

"Jika dua orang kecil ini sepertiku ... Mereka tidak bisa mati."     

"Tapi sepertinya mereka berdua penipu. Mereka bahkan tidak memiliki 1% dari kekuatanku." Ucap iblis itu sambil menyeruput teh susunya.     

Beberapa saat kemudian, pemandangan pun berubah, dan seorang pemuda berambut putih berjalan keluar dari ruangan dalam keadaan utuh.     

"..."     

"Apakah dia benar-benar tidak bisa mati?!" Iblis itu hampir memuntahkan teh susu di mulutnya!     

Dante, putra Sparta, merupakan karakter utama dari game ini.     

Penonton menyaksikan Dante diserang oleh iblis, ia tertusuk oleh pedang, sabit, dan senjata lainnya. Tapi kemudian ia mengeluarkan senjata-senjata itu dari tubuhnya, lalu melawan musuh-musuhnya …     

"Astaga!"     

"Orang ini hebat sekali!"     

"Apa dia masih baik-baik saja setelah ditusuk begitu?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.