Super Internet

Perencanaan yang Tenang



Perencanaan yang Tenang

0Nalan Hongwu menyuntikkan begitu banyak Wu Qi ke dalam pedang, dan energi pedang yang mengerikan langsung memotong cahaya spiritual pelindung pada artefak spiritual pelindung kedua kultivator tersebut.     
0

"Bagaimana mungkin?!"     

"Siapa?! Siapa yang melakukannya?!" Kedua kultivator melihat sekeliling dengan ketakutan, tapi tidak melihat siapa pun.     

"Di mana orangnya? Siapa yang meluncurkan serangan diam-diam?!" Kultivator berambut hitam itu meraung.      

"Melakukan serangan diam-diam itu salah! Keluar dan bertarung dengan ku di tempat terbuka jika kamu berani!"     

Raut ketakutan jelas tampak di wajah mereka.     

Komentar pun membanjiri layar lebar di warnet-warnet Super Internet:     

[Sekarang kamu ingin pertempuran di tempat terbuka? Di mana kamu tadi?]     

[Ha ha ha! segerombolan tua breng**k yang berani menghasut sekte besar untuk menyerang Dajin kami?]     

[Pemilik warnet hebat sekali! Runtuhkan markas mereka!]     

Tampak di layar, pisau berjatuhan ke bawah seperti badai.     

Gerbang gunung masuk sekte itu pun kembali normal, sementara semua jenis patung batu besar binatang langka kembali ke posisi semula, dan langit pun mulai terlihat cerah.     

...     

"Guru! Berita buruk guru!"     

Di dalam Sekte Taixi.     

Tampak seorang murid berlari dari luar dengan panik.     

"Kenapa panik? Katakan padaku, apa yang terjadi?" Yang Mulia Duyou yang memakai jubah putih tampak tenang, ia memegang pancing di tangannya.     

"Itu … Bos Fang dari Super Internet ada di sini untuk membuat masalah dengan sekte kita!" Jawab Murid berjubah putih itu dengan panik.     

"Dia sudah datang?" Yang Mulia Duyou tertawa lalu berkata.      

"Aku terkejut dia datang begitu cepat, tapi itulah yang ku inginkan. Jangan khawatir, gerbang gunung dijaga oleh tetua Hitam dan Putih, serta banyak murid pertahanan gunung di sana. Bahkan jika dia sangat kuat, butuh waktu untuk menerobos masuk!"     

"Tidak …" Murid itu lalu menjelaskan, "mereka sudah menerobos masuk!"     

"Tenanglah. Apakah kamu ingat apa yang ku ajarkan padamu?" Ia menarik pancing dan melihat ke atas. Ia melihat banyak pedang membentuk tirai pedang raksasa di langit.     

Kemudian, pedang-pedang itu mengalir seperti hujan di tengah badai.     

"Guru …" Murid itu berteriak. "Ap …Apa itu?!"     

"Berani sekali!" Yang Mulia Duyou segera membuang pancingnya, raut wajahnya menjadi suram. "Di mana si Hitam dan Putih? Ke mana mereka pergi?""     

"Pola Mantra Batu Gerinda rusak!" Ujar murid itu dengan cemas, "mereka telah menerobos masuk! Aku takut sesuatu yang buruk telah terjadi pada tetua Hitam dan Putih!"     

"Apa?!" Ekspresi Yang Mulia Duyou berubah drastis. "Bangs*t! Berani sekali mereka?!"     

"Mereka berani membobol dan mengacaukan sekte kita?" Dengan senyum dingin, Yang Mulia Duyou menyapu debu bajunya dan berkata, "keluarlah bersamaku!"     

"Haruskah kita mengaktifkan pola mantra yang menjaga sekte?" Tanya murid itu.     

"Ada berapa mereka?"     

"Dua." Jawab murid itu sambil menunjukkan dua jarinya.     

"Hanya dua! Lihat wajah panikmu!" Ujar Yang Mulia Duyou dengan suara dingin.      

"Pola Mantra Pelindung Sekte adalah harta karun utama yang ditinggalkan oleh nenek moyang ribuan tahun yang lalu. Apakah kamu pikir dua orang ini layak mendapatkan aktivasi Pola Mantra Pelindung Sekte kita?"     

"Panggil beberapa Kakak-kakakmu untuk pergi bersamaku dan memeriksa situasinya!"     

"Baik …" Jawab murid itu dengan keringat di dahinya.     

...     

Sementara itu, di perbatasan timur Dajin ...      

Segerombolan besar kapal perang dari Gunung Linglang membuat persiapan dengan pasukan kultivator dalam jumlah besar.     

"Hmm?"     

"Apa yang terjadi?" Seorang tetua berjubah putih melihat ke langit.     

"Tetua, bagaimana?"     

"Lapor!" Seorang utusan datang untuk melapor.      

"Ketua sekte mengirim pesan, memerintahkan kami untuk pindah ke Lereng Tao di luar yang berjarak 15 km dan bertemu dengan para kultivator Istana Taoist Laut Naga."     

Di waktu yang bersamaan, kultivator dari Istana Taoist Laut Naga juga menerima pesan.      

[Lapor! Ketua Istana mengirim pesan, mengatakan kalau Dajin telah memindahkan pasukannya untuk menghalau para kultivator ke Gunung Linglang, ia memerintahkan kita untuk menyerang Ibu Kota Dajin secara langsung].     

Para kultivator Bukit Giok juga menerima pesan.     

Saat ini di luar gerbang negara Dajin ...     

Dalam perang ini, ketua sekte dari sekte besar serta keluarga besar tidak perlu bertempur secara langsung. Mereka hanya perlu memindahkan pasukan mereka dan membiarkan para tetua mengambil alih, karena ini adalah perang yang mudah bagi mereka.     

Para ketua sekte dan keluarga besar berkumpul untuk merayakan kemenangan mereka yang akan segera terjadi.     

"Katanya Dajin mengalahkan Alam Yundian Atas. Apakah kalian yakin kita akan memenangkan perang ini? Seberapa yakin kalian?" Tuan Zhu yang gemuk dari Gunung Linglang menelan makanan lezat dan anggurnya sebelum mengajukan pertanyaan.     

"Aku dengar, kapal spiritual Gunung Linglang hanya yang kedua dari Keluarga Gongshu, dan kapal perang berbagi posisi teratas dengan kapal dari Keluarga Gongshu di Alam Yundian Atas."      

Ketua Fraksi Bukit Giok yang mengenakan Jubah hijau bertepuk tangan dan berkata dengan kagum.      

"Sekarang setelah gunung Linglang mengirim sebanyak 30 kapal perang, bagaimana kita bisa meragukan kemampuan kita mengalahkan sekelompok prajurit?"     

"Haha! Terima kasih atas pujianmu." Ujar kultivator paruh baya yang gemuk sambil tertawa.      

"Aku yakin kalau kapal perang ku sama bagusnya dengan milik Keluarga Gongshu. Dan aku juga dengar kalau pola mantra Istana Taoist Laut Naga tidak tertandingi. Gunung Linglang ku tidak tertandingi di daerah ini."     

"Terima kasih, terima kasih!" Ujar Taoist tua dari Istana Taoist Laut Naga seraya tersenyum.      

"Menurutku, artefak spiritual Bukit Giok sangat istimewa dan kuat, aku yakin mereka akan mengalahkan Dajin. Mungkin kita tidak akan memiliki kesempatan melemparkan mantra kita!"     

"Hahahaha!" Ketua Fraksi Bukit Giok berkata, "kelihatannya, sangat mudah mengalahkan Dajin, ya kan?"     

"Lalu bagaimana? Sekelompok prajurit ini sangat miskin, bahkan mungkin kita tidak akan mendapatkan banyak jarahan."     

"Aku tidak setuju. Mereka telah memperoleh banyak manfaat setelah pertempuran mereka dengan Alam Yundian Atas. Aku dengar Alam Yundian Atas memberi mereka segunung roh kristal dan segala macam harta karun langka!"      

Orang yang berbicara itu adalah pria paruh baya berpakaian putih, yang sebelumnya berteriak kalau ia tidak akan berhenti sampai ia menghancurkan kekuatan jahat di Dajin.      

"Sebaiknya kali ini kita menyingkirkan semua kekuatan jahat itu! Karena hal itu akan menjadi hal baik bagi dunia kultivasi kita!"     

"Dia kan …?" Tanya ketua Fraksi Bukit Giok yang penasaran saat melihat pria paruh baya berpakaian putih tersebut.     

"Dia ketua Sekte Matahari Surgawi." Si gemuk kepala Keluarga Gunung Linglang memperkenalkannya.      

"Sekte Matahari Surgawi jarang mengirim murid mereka ke dunia luar."     

"Karena kita semua setuju," ujar ketua Fraksi Bukit Giok, "kita hanya perlu menunggu berita kemenangan di sini."     

"Ya! Aku salut pada Guru Spiritual Laut Naga!"     

"Hng?"      

Taoist tua dari Istana Taoist Naga Laut mengeluarkan giok komunikasi dari ikat pinggangnya dan mengamatinya. "Aneh?"     

"Kenapa?"     

"Aku mengirimkan pesan kepada Tetua Liu tentang sekte kita, tapi aku belum menerima balasan sampai sekarang." Ujar Taoist Laut Naga dengan bingung.     

"Ngomong-ngomong ..." Kepala Keluarga Zhu juga mengeluarkan giok komunikasinya dan berkata dengan bingung. "Aku juga belum menerima balasan."     

"Ada apa dengan orang-orang ini?" Kepala Keluarga Zhu berkata dengan marah. "Apa mungkin mereka terpana dengan banyaknya harta benda Dajin, sehingga mereka tidak punya waktu untuk membalas pesan kita?"     

"Ayo minum, minum!" Ujar ketua Fraksi Bukit Giok.      

"Ini hanya daerah Dajin. Kita akan menerima balasan pesan setelah mereka menangkap raja Dajin."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.