Super Internet

Mengambil Risiko



Mengambil Risiko

0"Bos, kamu sangat kuat!"     
0

Ada seorang kultivator berwajah panjang, dengan perban yang diikat di wajahnya, berdiri di sebuah gang terpencil. Dia diikuti dua kultivator berwajah memar. Kultivasi ketiga pria itu tidak terlalu tinggi.     

Di depan mereka, ada seorang kultivator berjubah hitam yang tampak kuat, dan memancarkan aura suram serta dingin, terlihat begitu jahat. Di tangannya ada tas besar yang terbuat dari kulit manusia, terlihat jelas kalau itu adalah sebuah artefak spiritual yang bagus.      

"Gadis ini mengganggu bisnis kita, bahkan berani melawan kita!" Para kultivator dengan perban di wajahnya tersebut tampak tersenyum dingin, "Untungnya kami memilikimu, Bos!"     

"Hehehe…" Orang itu tertawa sambil menggosokkan kedua tangan, "Bos, kantung pengikat jiwa Bos memang kuat. Gadis ini diserang sebelum dia punya waktu untuk melawan!"     

"Benar, kantung itu langsung menelannya!" Ujar kultivator dengan perban itu, "Dia bahkan tidak punya waktu untuk berteriak! Hahahaha!"     

Kultivator berjubah hitam sedikit menggerakkan jari-jarinya, dan tas kulit manusia terbuka secara otomatis. Lalu muncul lah seorang gadis berpakaian merah, dengan lencana berbentuk pedang di dadanya.     

Pria besar yang mengenakan jubah hitam itu sepertinya mengenali lencana tersebut, dan raut wajahnya langsung terlihat aneh, "Apakah itu… Asosiasi Game Penentang Langit?!"     

"Asosiasi Game Penentang Langit?" Para kultivator langit lainnya mencibir, "Bos, apa itu?"     

Salah satu dari mereka tiba-tiba menggigil, "Aku dengar kalau Qin Honglin dan kelompoknya dihancurkan karena mereka mengacaukan pasukan yang bernama Asosiasi Game Penentang Langit. Apakah gadis ini dari guild itu?!"     

Tiba-tiba mereka menjadi ketakutan, "Bos, apa yang harus kita lakukan sekarang? Haruskah kita melepasnya?"     

"Melepaskannya?" Kultivator berpakaian hitam tersenyum sambil menatap Ruan Ning. Ia sepertinya telah membuat keputusan, "Apakah kamu tahu berapa nilai wanita ini? Apakah kamu tahu berapa banyak uang yang wanita ini hasilkan saat pelelangan di Paviliun Cangtian?!"     

"Berapa?"     

"360.000 roh kristal!"     

Seketika, mereka membelalakkan matanya dan menatap gadis di depan mereka seolah-olah mereka sudah menemukan harta karun!     

"Kalau begitu kita bisa kaya!" 360.000 roh kristal adalah kekayaan yang tidak akan bisa mereka hasilkan seumur hidup.     

Mereka pun langsung merasa gembira.     

"Tapi…" Salah satu dari mereka kemudian bertanya, "Dia tidak mungkin berjalan-jalan dengan membawa banyak uang."     

"Aku ada rencana agar dia bisa menyerahkan uangnya secara sukarela kepadaku." Kultivator dengan jubah hitam berkata dengan nada menghina, "Ada begitu banyak orang di Kota Banbian, siapa yang tahu apa yang akan ku lakukan?"     

"Bos memang hebat!"     

Mendengar kalimat itu, seluruh kultivator langsung berseru. Mereka hanya memikirkan 360.000 roh kristal, dan membayangkan tumpukan roh kristal.      

...     

Sementara itu, Bos Fang mengadakan acara penghargaan. Tiga senjata ilahi ada dalam tiga kotak hadiah dari kayu hitam yang indah, beserta Tanduk Woma juga.     

Semua orang pun bersorak.     

Para kultivator Alam Lautan Bintang Pagi mendapatkan tiga senjata ilahi, dan mereka mengelilinginya. Dengan penuh semangat, mereka memandang ke arah Tongkat Penghakiman yang berat nan tebal, Pedang Tanda Naga yang tampak suci nan indah, serta Tongkat Tulang Giok yang legendaris.     

Bos Fang merasa lega karena ia telah menyelesaikan acara besar lainnya sejak ia membuka warnetnya. Tapi, ia merasa ada sesuatu yang hilang.     

Kemudian Ruan Ning berjalan masuk ke warnet. Ia tampak lebih pendiam daripada biasanya, dan menyapa orang dengan sopan. Ia pun memberi selamat pada para kultivator Alam Lautan bintang Pagi atas kedudukannya di Kota Pasir.     

"Maaf, aku terlambat…"     

Xi Yue merasa ada sesuatu yang aneh, tapi ia tak tahu apa itu. Kehadiran wanita itu menunjukkan kalau ia memang Ruan Ning. Sebagai teman lamanya, Xi Yue pasti akan tahu kalau wanita itu penipu atau bukan.     

Kemudian, orang lain yang akrab dengannya juga melihat ke arah Ruan Ning.     

Zou Mo juga merasa aneh, dan tanpa sadar ia membelalakkan matanya.     

Kemudian ada cahaya yang masuk ke pupil matanya. Kekuatan kultivasinya sedang berkembang, ia jarang berani menatap dunia dengan mata terbuka lebar, karena ada banyak sumber cahaya terang yang menusuk matanya.      

"Ugh?" Ning Bi sepertinya memperhatikan situasi, ia lalu melihat cahaya misterius di mata Zou Mo.     

"B…" Zou Mo sepertinya akan memanggil bosnya, tapi Ruan Ning kemudian berjalan, wajahnya tampak tenang, tapi berkeringat. Namun itu tidak akan terlihat jika seseorang tidak melihatnya dari dekat.     

Sementara itu, Fang Qi telah selesai membagikan hadiahnya.     

Lalu tiba-tiba giok komunikasinya menyala.      

[Bos, Kak Ruan Ning… agak aneh. Sepertinya dia kehilangan salah satu jiwanya.]     

Itu adalah pesan dari Zou Mo.     

Senyum Fang Qi pun tiba-tiba berubah menjadi suram.     

[Bagaimana kamu bisa mengetahuinya?]      

Fang Qi tanya balik melalui giok komunikasi.     

Zou Mo: [Aku tidak tahu… Aku merasakan ada cahaya yang menyilaukan di mataku. Lalu aku melihatnya…]     

Fang Qi: [Aku paham, jangan bertindak gegabah. Biarkan dia bertindak sesukanya.]     

"Ningning agak aneh hari ini…" Gumam Xi Yue seraya berjalan, tapi ia langsung ditarik oleh Fang Qi yang menggelengkan kepalanya.     

"Ada apa…?"     

Sementara itu, Ruan Ning mengeluarkan lebih dari 300.000 roh kristal yang disimpannya di warnet. Ia tidak main komputer maupun beli camilan, dan langsung berjalan keluar seolah-olah tidak terjadi apa-apa.     

[Apa yang terjadi?]      

Mo Tianxing yang cerdas langsung merasa ada yang aneh dan segera mengirim pesan ke Fang Qi.     

Sementara itu, di sebuah rumah, sekitar sepuluh belokan jauhnya, ada beberapa kultivator yang sedang bersorak karena keberhasilannya.      

"Hahahaha! Bos, kamu sangat kuat. Sekelompok babi itu jelas tidak menyadari apa yang sedang terjadi!"     

Dengan senyum dingin di wajahnya, kehadiran kultivator berjubah hitam membuat suasana berubah menjadi suram, menunjukkan seolah-olah ia datang dari neraka.     

Sementara itu, Fang Qi kembali menerima pesan.     

[Ada masalah?]      

Lalu pesan lain pun berdatangan.      

[Apakah kamu memerlukan bantuan Kakak?]     

Fang Qi mendongakkan kepalanya dan melihat senyum menawan di wajah cantik Ning Bi.      

Ning Bi: [Si kecil itu memiliki mata khusus. Apakah dia melihat sesuatu?]     

Fang Qi: [Apakah kamu tahu sesuatu tentang jiwa?]      

Fang Qi bertanya balik singkat di giok komunikasinya.     

Ning Bi: [Ini tentang jiwa? Itu merepotkan kalau begitu.]     

Raut wajah Fang Qi berubah menjadi gelap setelah melihatnya.      

Fang Qi: [Berapa harganya?]     

Ning Bi: [Kakak ingin komputer, dan benda bernama Alienware di toko di Qzone, kelihatannya bagus.]      

Matanya tampak menyipit sambil tersenyum, ia terlihat seperti roh rubah yang bisa memikat pria manapun yang diinginkannya.     

Sementara Fang Qi terlihat mengerutkan keningnya, ia tahu kalau ia harus melepaskan semua kekayaan yang ia hasilkan dengan mencuri sayuran.     

Ning Bi: [Aku juga ingin The King of Fighters 97 dan joystick!]     

Fang Qi: [Beli, beli, beli, beli saja semuanya.]     

Ning Bi: [Bisakah aku mempelajari mantra spiritual Orochi?]      

Inilah yang paling ia inginkan.     

Bos Fang kemudian duduk di depan komputernya. Di QZone, ia mengguncang joystick dengan keras. Ia memilih Chris dari Flames of Destiny, kemudian menekan beberapa tombol. Karakter tiba-tiba berubah menjadi bayangan hitam.     

Itu adalah sosok hitam ketika Orochi muncul!     

"Menurutmu?"     

Ning Bi menunjuk ke arah Zou Mo dan berkata, "Si kecil itu harusnya bisa menuntunku ke jiwa gadis kecil itu. Namun, tak nyaman bagiku untuk menunjukkan tanganku, jadi yang bisa ku lakukan hanyalah menjaga jiwanya untuk sementara waktu. Sisanya aku serahkan padamu, Bos kecil."     

Fang Qi kemudian menghela napas berat, " Itu sudah cukup bagiku."     

Sementar Zou Mo masih terlihat linglung. Fang Qi lalu menepuk kepalanya dan bertanya, "Bisakah kamu menemukannya?"     

"Aku?" Zou Mo tampak ketakutan.     

"Xiaomo, menurutmu, bagaimana Kak Ruan Ning memperlakukanmu?" Tanya Fang Qi.     

"Dia seperti Kakak kandungku!" Zou Mo menggertakkan giginya dan berkata dengan suara keras, "Aku tahu apa yang harus aku lakukan, Bos! Aku akan melakukan yang terbaik!"     

Fang Qi kemudian menepuk pundaknya dan berkata sambil mengangguk, "Bawa saja Kakak ini, dan kami akan datang nanti."     

...     

Setelah Zou Mo pergi dengan Ning Bi, Fang Qi melirik ke sekeliling ruangan, "Sepertinya Asosiasi Game Penantang Langit kita tidak cukup terkenal. Bagaimana mungkin seseorang masih berani melawan kita? Aku berencana untuk pergi keluar dan melakukan sesuatu. Apakah kalian ada yang ingin pergi bersamaku?"     

Mo Tianxing mengerti maksud Fang Qi, ia pun berkata, "Kami para orang tua akan ikut!"     

"Melakukan sesuatu?" Para pemimpin pasukan seperti Paviliun Yuanheng dan Kantor Panjiao baru saja memenangkan Pertempuran Kota Pasir, dan mereka ingin sekali terlibat dalam pertarungan untuk menguji barang-barang tingkat dewa yang baru mereka peroleh, seperti Tongkat Tulang Giok dan Pedang Tanda Naga.      

"Bos, bisakah kamu membawa kami bersamamu?"     

"Aku juga ikut!" Setelah bermain game The Legend of Mir 2, Taoist Sayap Merah telah menemukan bahwa ia tidak bisa pergi jauh jika ia tetap menjadi pemain solo. Karena ia tidak ingin menurunkan kemampuannya dan tetap berada di bawah orang-orang ini, ia pun memutuskan untuk bergabung dengan Asosiasi Game Penentang Langit. Setelah naik level dan mendapatkan harta dengan bantuan guild untuk sementara waktu, ia merasa seperti harus melakukan sesuatu jika ia bisa membantu.     

"Banyak sekali yang ikut?" Fang Qi tampak terkejut, tadinya ia hanya berencana untuk membawa beberapa anggota guildnya sendiri.     

Tang Yuan mencengkeram Tongkat Tulang Gioknya dengan erat, "Hahahaha! Biarkan aku menguji kekuatan Tongkat Tulang Giok ini!"     

"Apa yang akan kamu lakukan? Berikan Pedang Tanda Naga itu padaku! Jika kamu tidak membawa kami bersamamu, kami akan tetap mengikutimu!"     

Fang Qi terlihat mengerutkan keningnya seraya membatin, 'Orang-orang bersedia membantuku tanpa ku suruh!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.