Super Internet

Monster Mengepung Kota dan Monster Muncul Ke Dunia



Monster Mengepung Kota dan Monster Muncul Ke Dunia

0Akhir-akhir ini, meskipun Su Tianji dan lainnya bermain game mini dan menanam sayuran di QZone, tapi jumlah pemain game The Legend of Mir 2 semakin bertambah. Setelah Asosiasi Game Penentang Langit dibentuk, para pasukan besar seperti guild Iblis Hitam, guild Keluarga Kerajaan, dan guild yang lainnya juga ikut dibentuk.     
0

Peta yang mereka perjuangkan membentang dari Aula Mayat Raja ke Kuil Woma. Kini masing-masing anggota guild telah berada di Kuil Zuma, satu-satunya kuil suci untuk para Orc yang tersisa di daratan.     

Akan tetapi, poster yang muncul di berbagai kota besar mengganggu rencana mereka.     

[Krisis Woma telah datang. Kekuatan jahat yang tersembunyi di berbagai tempat di daratan itu telah melepaskan kekuatan misterius, dan pasukan monster besar tampak berbaris menuju Kota Kerajaan Biqi, Lembah Viper, dan Kota Tucheng di provinsi Mengzhong. Mereka mendekati tempat peristirahatan terakhir manusia! Pahlawan Woma, ambil senjatamu dan pertahankan tanah air kita!]     

[Jika pasukan monster memperebutkan kota-kota besar dan membunuh Raja Biqi, Daratan Woma akan berada di bawah kutukan kekuatan jahat!]     

[Para petualang, ambillah senjata kalian dan bantu kami! Berjuang dan lindungi dunia kita!]     

Hari ini, pengumuman ini adalah topik terbaru di kedua warnet.     

"Apakah monster akan mengepung kota?"     

"Apakah kalian melihat pengumuman di papan buletin yang ada di kota-kota?"     

"Iya, apakah monster-monster itu akan menyerang kita?"     

Master Klan Woma yang tidak bisa berjalan keluar dari istana ilahinya, mau tak mau akan keluar dari sana!     

Master Klan Zuma yang telah tidur di Kuil Zuma akan memimpin para pengikutnya untuk menyerang dunia manusia.     

Banyak cacing mutan di bawah Lembah Kematian yang gelap, bersiap untuk mengerumuni kepemimpinan Lipan Jahat!     

Banyak monster mengerikan akan terbangun dalam kegelapan!     

"Kak, apakah kakak melihat pengumuman di Kota Tucheng?" Pangeran Kelima Ji Yang sudah online, dan ia tampak bingung, "Apa yang terjadi?"     

"Siapa yang mengumpulkan pasukan monster?" Tanya Pangeran Kedua yang merasa penasaran, "Aku tidak mengerti situasinya. Apakah ada kekuatan yang kuat bersembunyi di balik semua ini?"     

"Apa-apaan ini?!" Kapten Yu Chi berseru dengan marah, "Serangan balasan besar pasukan jahat?"     

Sepertinya pasukan Kekaisaran Orc yang terdiri atas satu juta tentara kembali untuk menebus kehormatan mereka.     

Sementara itu di Warnet Kota Banbian.     

"Siapa yang tahu apa yang akan terjadi setelah kota diambil alih oleh monster?" Iblis Hitam juga terlihat bingung.     

"Diambil alih oleh monster..." Ujar Tang Yuan dari Paviliun Yuanheng sambil makan mie instan, "Kalau tidak, toko dan penjaga di kota-kota akan lenyap jika monster mengambil alih kota. Saat kita melakukan perjalanan kembali ke kota dengan Gulungan, kita mungkin akan kembali ke tempat berkumpulnya monster. Tanpa benteng dan persediaan, aku khawatir akan sulit untuk naik level!"     

"Bagaimana hal seperti itu bisa terjadi?" Tanya Xi Chenzhou, "Sepertinya kita dipaksa untuk bertarung sampai mati...."     

Namun Iblis Hitam tampak tidak tertarik, "Menyuruhku, Iblis Hitam, untuk melindungi dunia?? Lucu sekali! Apakah aku juga harus bertarung sampai mati?"     

Tang Yuan lalu berkata, "Menurutku ini agak... Tapi kita melakukannya untuk keuntungan kita sendiri juga..."     

"Mari kita bicarakan malam ini!" Ujar Xi Chenzhou, "Kita harus menghemat waktu dan menggunakannya saat membela kota."     

Kuil Zuma yang berada di luar Kota Tucheng adalah tempat pelatihan yang populer, di mana banyak pasukan bertempur, tapi tak ada banyak orang di tempat itu hari ini.     

"Secepat itu?"     

"Malam ini?!"     

Jelas sekali kalau hari ini, jumlah pemain lebih banyak dari biasanya, dan beberapa pemain yang hanya bermain di tim mereka untuk mendapatkan poin exp, seperti Su Tianji, juga menjadi lebih aktif.     

[Temanmu, Yuji Abadi, sedang online.]     

"Hmm?" Bos Fang yang membunuh pemanah di luar Kuil Zuma tampak terkejut dan mengiriminya pesan di QQ.      

Fang Qi: [Kenapa kau online sepagi ini?]     

Su Tianji: [Mereka bilang kalau monster akan mengepung kota, jadi aku datang ke sini untuk melihatnya.]      

Ia mengendalikan karakter wizard yang baru saja mencapai level 31.      

Su Tianji: [Apa mereka akan invasi ke kota ini? Apakah kamu ikut?]     

Fang Qi: [Tentu saja!]      

Fang Qi tampak berpikir sebentar lalu kembali mengirimkan pesan balasan.      

Fang Qi: [Pergilah dengan beberapa item tingkat rendah dan simpan barang-barang berharga di gudang.]     

Su Tianji: [Mengapa begitu?]     

...     

Ketika Fang Qi dan Su Tianji mengobrol tentang monster yang mengepung kota di dalam game, sesuatu terjadi di Sekte Nanhua.     

Tempat Terlarang Nanhua adalah tanah kosong yang dipenuhi prasasti-prasasti..     

Di sana juga ada sebuah tebing serta prasasti hitam yang diukir dengan banyak karakter berwarna merah darah, dan ada gulma kuning layu yang mengelilingi mereka. Hal itu memberikan kesan seolah-olah tak ada kehidupan di tempat tersebut.     

Tidak ada yang tahu mengapa Sekte Nanhua, tempat yang hangat dan menyenangkan seperti mengalami musim semi sepanjang tahun, memiliki tempat yang aneh di dalamnya.     

Prasasti hitam itu memiliki ukuran setinggi puluhan meter, dan sama reflektifnya dengan cermin. Ketika melihat dengan lebih dekat, kegelapan di prasasti itu tampak begitu dalam seolah-olah bisa menelan orang!     

Karakter yang terukir di sana tampak kuno dan lapuk. Karakter aneh itu tampak seperti simbol, dan seperti ditaruh di atas kain beludru.     

Semua prasasti yang ada di sana tampak berdiri, dan seolah-olah dalam susunan besar. Di tengah susunan sihir, ada tempat di mana semua gulma layu telah berubah menjadi abu hitam, dan seorang wanita berambut putih mengenakan pakaian putih terlihat duduk bersila di sana.     

Dia tampak seperti patung yang terbuat dari kayu lapuk, dan memancarkan aura busuk.     

Karakter pada prasasti itu tampak sedikit cerah.     

Tiba-tiba, prasasti menyala!     

Seluruh tanah tampak bergetar, tapi para kultivator yang ditempatkan di luar lembah tidak merasakan apapun.     

Kemudian ada kabut hitam yang keluar dari bawah tanah, dan berkumpul di udara lalu mengembun menjadi wajah manusia yang tampak samar.     

Wanita itu membuka matanya secara tiba-tiba, tapi wajahnya langsung menghilang seketika. Sebagai gantinya, ada aura mengerikan yang terus bergejolak. Ia meneriakkan mantra dengan kecepatan cepat, dan energi spiritual pun mengalir dengan hebat hingga menciptakan tornado!     

Sementara itu, aura kehitaman yang tebal tampak muncul di atas langit. Langit seolah bergemuruh seperti bisikan setan yang membujuk manusia untuk masuk ke dalam jurang neraka yang gelap.     

"Menyerahlah."     

"Lepaskan aku!"     

"Kamu tidak bisa menekanku!"     

"Aku akan memberimu lebih banyak! Lebih dari apa yang bisa mereka berikan padamu!"     

"Kekuatanmu melemah, tapi aku semakin kuat!"     

"Buka pikiranmu dan terima kekuatanku!"     

"..."     

Lalu terdengar sebuah nyanyian dan langit yang redup pun berubah menjadi cerah. Kemudian muncul cahaya keemasan yang menyilaukan mata.     

Dan lagu itu pun berhenti di saat cahaya tersebut muncul.     

Kemudian wanita itu menghela nafas lega. Setelah itu, penjaga yang ditempatkan di luar lembah baru bisa merasakan keanehan di tempat tersebut, dan dua tim kultivator pun melangkah masuk, "Apa yang terjadi?"     

"Tidak apa-apa." Wanita itu tampak lelah. Saat ia akan duduk, tiba-tiba ekspresinya terlihat berubah!     

Lalu orang-orang yang baru saja memasuki lembah menyadari bahwa jalan di belakang mereka telah menghilang!     

Tanah itu menggeliat seolah-olah telah berubah menjadi makhluk hidup, dan para murid yang baru saja memasuki lembah pun tertelan ke dalamnya.     

"Ada begitu banyak darah dan daging segar!"     

Tiba-tiba wanita itu tampak ketakutan karena seluruh lembah telah disegel menjadi makhluk yang mengerikan, seperti kepompong besar berwarna merah darah!     

"Mustahil!" Wanita itu menjerit ketakutan.     

"Hatimu yang memanggilku!"     

"Kamu adalah milikku..."     

"Tidak manis?"     

"Pahit?"     

"Dengan bakatmu, apakah kamu benar-benar ingin tinggal di sini untuk mati sendirian?"     

"Ti-tidak...!"     

Setengah jam kemudian, mata wanita berambut putih itu tiba-tiba memancarkan cahaya merah yang aneh. Aura yang membusuk berubah segar, dan kulitnya yang sudah tua berubah kemerahan, bahkan tampak muda dengan cepat. Ia lalu menjilat bibirnya yang merah darah, dan wajahnya yang dingin berubah menjadi cerah dan menggoda, seperti bunga yang baru mekar.     

"Pergi dan bunuh lebih banyak jiwa, agar seluruh dunia menjadi budak kita!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.