Super Internet

Kemenangan yang Luar Biasa



Kemenangan yang Luar Biasa

0"Bagaimana mereka bisa mengejar kita?!"     
0

Para pasukan dari Alam Yundian Atas tampak terkejut saat melihat musuh yang berdiri di sekitar mereka. Pasukan Dajin berada tepat di depan pasukan Alam Yundian Atas! Tapi ada jurang yang dalam dan menghalangi mereka.     

Kini kultivator dari Alam Yundian Atas kehilangan rasa superioritas mereka, dan malah terkejut bercampur ketakutan hingga kehabisan kata-kata.     

Nyatanya, mereka tak pernah menyelidiki kekuatan di belakang Dajin dan tak tahu kenapa Aliansi Taoist menolak untuk menghadiri Konferensi Alam Kultivasi, hingga berani memberontak pada Alam Yundian Atas.     

Tapi yang mereka lihat adalah, Tiga Gerbang Suci dari Alam Kultivasi yang telah berada di tingkat leluhur selama bertahun-tahun, dan memberikan banyak manfaat pada mereka. Lalu bagaimana bisa mungkin kekuatan kecil seperti negara Dajin tiba-tiba menjadi sekuat ini?     

Hal itu membuat mereka terpukul.     

Serangan ini menghancurkan impian Alam Yundian Atas, tempat banyak kultivator berkumpul. Di dalam mimpi mereka, para kultivator dari Alam Yundian Atas dapat mendominasi dan mendapatkan apapun yang mereka inginkan.     

Namun, kini mimpi itu hancur menjadi berkeping-keping.     

Meskipun tak bertemu dalam waktu dekat, orang-orang dapat berubah dan saling menghakimi. Tapi tak ada yang menyangka kalau pertumbuhan orang-orang di Dajin begitu mengerikan!     

Saat ini pikiran Gongshu Kuo dan lainnya benar-benar kosong. Kemudian mereka mulai merapalkan beberapa bait syair mantra.     

Namun mereka bahkan tak bisa melarikan diri!     

"Teknik apa yang kalian gunakan untuk terbang dengan pedang? Kenapa kalian bisa mengejar kami?" Tanya Gongshu Kuo dengan bergumam.     

"Teknik pengendalian pedang." Jawab Xue Daolu, Ketua Istana Taoist Liuyun, "Kami menghormati Anda sebagai Senior di Alam Kultivasi, dan berharap Anda juga dapat menghormati kami. Jika kalian ingin melawan kami lagi, kami tidak dapat menjamin keselamatan kalian."     

Gongshu Kuo dan Gongyang Jun menarik napas dalam-dalam. Mereka tahu kalau status mereka dari master keluarga yang tinggi dari Alam Yundian Atas, berubah menjadi tawanan dalam sekejap.     

"Semuanya berubah begitu cepat. Aku tak bisa memahami perubahan secepat ini." Gongshu Kuo tersenyum kaku, ia merasa tak berdaya, "Tapi terlepas dari kemenangan kalian hari ini, Tiga Gerbang Suci dan Keluarga Gongyi bukanlah orang-orang yang dapat kalian tangani dengan mudah. Ingat itu baik-baik."     

...     

Di atas dek kapal spiritual yang sudah rusak parah dan bisa jatuh kapan saja tersebut, ada seorang prajurit elit Dajin yang mengenakan baju besi hitam. Ia mengangkat perisainya yang rusak dan melambaikan pedang panjang di tangan kanannya. Kini, ada beberapa orang dari Alam Atas Yundian yang tampak mengelilinginya.     

Seorang prajurit yang kehilangan salah satu lengannya, berjuang untuk bangkit dari reruntuhan dengan dukungan perisai besar di tangannya yang lain.     

Dengan lumuran darah dan kotoran di wajahnya, seorang kultivator Dajin berjubah hitam tampak compang-camping. Ia mengejar seorang tentara kultivator Alam Yundian Atas dengan panik.     

Meskipun dilengkapi dengan berbagai macam mantra, prajurit elit Dajin masih memiliki kelemahan dasar saat menghadapi tentara kultivator dari Alam Yundian Atas. Itu adalah pertempuran yang sulit.     

Mereka bertempur di medan perang dengan keyakinan kalau mereka akan mati dalam pertempuran, jadi mereka tak pernah membayangkan kalau mereka masih bisa hidup setelah perang ini selesai.     

Tapi kini, sinar matahari yang tampak menyilaukan, bersinar di kepala mereka. Hal itu membuat mereka melihat ke bawah tanpa sadar, ada beberapa sosok berlarian ke arah mereka dari langit yang jauh.     

Mereka terjebak dan diikat dengan begitu kencang oleh tali emas di tingkat tinggi dari Alam Yundian Atas.     

"Kami menang!" Terdengar sebuah suara yang datang dari langit. Suara itu terdengar menggema ke seluruh medan perang!     

"Menang? Kita menang?!"     

Seorang tentara yang sekarat tampak menjilati bibirnya yang kering dan bergumam tak percaya.     

Ia takut itu hanya mimpi dan bisa bangun kapan saja.     

Mereka mengikuti pertempuran ini dengan pemikiran bahwa mereka akan mati kapan saja. Tapi ternyata semuanya diluar dugaan.     

Pasukan gabungan prajurit dan kultivator berjumlah 30.000 itu bisa mengalahkan 30.000 kultivator elit dari Alam Yundian Atas. Itu adalah pertempuran yang layak untuk dicatat ke dalam buku sejarah!     

Mereka tertawa, menangis, menjerit histeris, hingga bersorak-sorai seraya bangkit dari medan perang. Itu adalah satu-satunya cara mereka untuk menggerakkan tubuh mereka yang sudah mati rasa dan mengenang momen berharga ini     

"Seluruh prajurit yang terluka diperintahkan untuk segera datang ke sini!" Ji Wu tampak muram dan mengumandangkan perintah terakhirnya, "Datang ke sini untuk menyembuhkan luka, lakukan perawatan darurat untuk cedera serius."     

"Yang Mulia." Ujar seorang jendral tua, "Kita harus merayakan kemenangan besar ini ke seluruh negeri!"     

Ji Wu mengangguk, "Mari kita mengadakan pesta perayaan kemenangan kita!"     

"Pesta perayaan?"     

"Ya." Ji Wu mengangguk dengan sungguh-sungguh, "Pasukan gabungan Dajin (pasukan dari warnet) akan merayakan kemenangan Kota Jiuhua kita. Masing-masing akan di beri hadiah sebotol coca cola dan semangkuk mie instan dengan sosis!"     

"Yeeaahh!"     

...     

"Hahahaha!" Saat ini warnet di Kota Jiuhua cukup ramai. Di dalam QZone, Bos Fang duduk di kursinya dan mendengarkan Su Tianji beserta yang lainnya menceritakan kejadian saat itu. Ia tertawa cukup keras sampai perutnya sakit, "Maksudmu Kaisar mengadakan pesta perayaan di luar? Dia membelikan mereka semangkuk mie instan untuk masing-masing orang? Lalu mentraktir mereka untuk bermain game The legend of Mir 2?"     

"Iya." Su Tianji melirik Fang Qi dengan penasaran, "Tidak ada yang aneh, kan? Lagi pula hadiah untuk setiap orang hampir senilai 10 roh kristal, dan kebanyakan orang tidak mampu membelinya."     

Bos Fang pun menahan tawanya, "Ugh, itu tidak lucu. Ini sangat bagus, bagus sekali. Tapi kenapa kamu tidak ikut pergi?"     

"Master bilang terlalu bising." Yuexin menyahut.     

Song Qingfeng meminum teh yang ditawarkan Bos Fang di sampingnya. Teh ini bermanfaat untuk kultivasi mereka, "Aku dengar, kalian berdua juga berpartisipasi dalam pertempuran itu juga?"     

Dia tampak terkejut karena gadis-gadis ini tampak lembut dan imut, tak terlihat seperti orang yang akan ikut di medan perang.     

"Ya. Karena kami adalah murid dari Master, dan telah mencapai tingkat Alam Sungai Spiritual." Ujar Fenghua dengan bangga, "Jadi jangan remehkan kami!"     

Bos Fang kemudian mengocok kartu-kartu di atas meja, "Apa kalian takut? Karena ada begitu banyak musuh."     

"Tak ada yang perlu ditakuti." Ujar Fenghua, "Kami bertarung dengan cara seperti itu di dalam game setiap hari. Dan jumlah musuhnya juga berkisar puluhan hingga ratusan. Jadi kami sudah terbiasa dengan pemandangan pertempuran seperti itu."     

Yuexin lalu menjulurkan lidahnya, "Kami benar-benar ketakutan saat Master dari Keluarga Gongshu menyerang diam-diam dengan Penusuk Penghancur Langit. Untung saja, aku berdiri di tepi kerumunan. Kalau tidak, mungkin aku tak bisa memblokir serangannya meskipun menggunakan perisai sekalipun."     

"Itu benar-benar berbahaya!" Ujar Fenghua yang tampak ketakutan saat ia mengingat kembali pertempuran tersebut, "Untung saja guru kami memberitahu untuk tidak berdiri di tengah barisan."     

"Itu yang aku katakan padanya. Berdiri di tepi barisan adalah hal yang bagus." Ujar Bos Fang, "Saat menyerang segerombolan orang, wajar untuk menghancurkan pusat gerombolan, jadi berdiri di tepi adalah cara terbaik. Sekarang aku akan membagikan kartunya!"     

"Ya, kamu benar." Meskipun Su Tianji tidak menyukai sikap Fang Qi, tapi ia akui kalau cara pikir pemuda itu memang ada benarnya juga.     

Meskipun di QZone tidak ada banyak game aksi, orang-orang bisa berkumpul di tempat ini. Sekalipun Bos Fang berada di tempat jauh, yakni di Alam Lautan Bintang Pagi.     

Setelah badai perang berlalu, rumah kecil yang sederhana dan bersih ini terasa seperti surga kecil mereka. Sambil meminum teh segar, seseorang bisa merasa tenang dan rileks karena jauh dari berbagai konflik di dunia ini.     

Tentu saja itu akan terasa seperti ini jika mereka tidak meneriakkan 'joker kecil, joker besar, bom'…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.