Super Internet

Tak Suka Bermain The Legend of Mir 2? Bagaimana Kalau Mencuri Sayuran Saja?



Tak Suka Bermain The Legend of Mir 2? Bagaimana Kalau Mencuri Sayuran Saja?

0"Ke mana orang-orang itu pergi?" Saat itu Yu Chi dan lainnya mengirim orang setelah Fang Qi dan lainnya sudah menghilang duluan.     
0

Mereka tidak tahu kalau ada terowongan rahasia menuju Aula Mayat Raja yang harus digali oleh zombie milik wizard.     

"Cepat cari!" Ji Wu berpikiran kalau para pemain itu pasti mencari sesuatu yang berharga, karena mereka membawa begitu banyak monster.     

Dia pun segera memerintahkan bawahannya untuk mencari tempat tersebut.     

...     

"Ada pemberontak di sini!" Teriak Xi Yue di dalam Aula Mayat Raja.     

"Panggil kembali monstermu dan terus lakukan lure." Sahut Fang Qi yang ikut berteriak.     

Setelah Lightning telah sukses digunakan, master dan para pelayan akan membentuk ikatan spiritual. Karena itulah, Xi Yue dapat memerintahkan monster dengan telepati. Ia pun bisa merasakan emosi dari monsternya, dan memberitahu kalau mereka akan memberontak.     

Di dalam Aula Mayat Raja, obor dinyalakan di ruang gelap gulita, dan mereka menemukan kalau di dalamnya berisikan mayat raja.     

Bahkan beberapa di antara mayat tersebut telah memperhatikan kedatangan mereka, dan bergegas lari ke arah mereka!     

Kini item milik Fang Qi benar-benar berbeda dengan saat ia pertama kali bertarung dengan mayat raja. Dengan buff dari Blessed Armor, ia bisa menangani satu monster mayat raja sendirian. Sementara pengawal harimau hanya dapat menangani dua hingga tiga monster saja. Sedangkan pengawal elang dapat menangani dua monster tanpa masalah. Dan untuk para skeleton serta cacing hitam, dapat menangani beberapa monster, sehingga mereka bisa mengendalikan situasi.     

"Item apa yang dijatuhkan? Item apa yang jatuh?" Sekitar satu jam kemudian, lantai Aula Mayat Raja dipenuhi oleh mayat-mayat.     

Mayat di sini tidak menjatuhkan item seperti monster lain yang sering menjatuhkan item. Hanya beberapa yang terakhir dibunuh lah yang menjatuhkan beberapa item.     

Buku skill yang terjatuh adalah Hellfire, Magic Shield, Half Moon, Penyerangan Brutal, Mass Hiding, dan Teleport.     

Fang Qi lalu melirik satu persatu buku skill tersebut, tapi ia tidak menemukan satupun buku skill di atas level 35.     

"Sialan!" Maki Fang Qi lalu menepuk dahinya, kemudian menyerahkan buku skill tersebut kepada para gadis, "Ambil saja! Tak ada yang bagus!"     

Kemudian ia melirik ke item yang meledak. Tiba-tiba ia langsung merasa gembira.     

[Baju besi berat:     

Defense 4-7     

Magic Defense 2-3     

Attack 0-5].     

"Gila! 5 poin untuk attack?!"     

"Tinggi sekali!" Gadis-gadis itu langsung kagum saat melihat item tersebut.     

Selain itu, ada lagi item seperti kalung doa pamungkas dengan kekuatan serupa, serta dua set jubah sihir, dan satu set baju perang. Ada pula beberapa item kecil yang bagus.     

Setelah mengambil beberapa item yang mereka perlukan, Fang Qi dan anggota timnya membunuh monster hingga waktu bermain mereka pun habis.     

"Aku belum mau pulang." Melihat Fang Qi dan Jiang Xiaoyue yang masih berburu, Ruan Ning dan gadis-gadis lainnya pun enggan untuk meninggalkan warnet.     

"Lightning ku bisa memikat banyak monster, dan aku masih ingin bermain, tapi waktu bermainku sudah habis!" Ujar Xi Yue yang merasa tidak senang, tapi waktu bermainnya memang sudah habis.     

"Oh ya, Kak Xi Yue." Su Zhi berdiri seraya bertanya, "Lightning mu begitu kuat, bisakah kamu mempelajarinya di dunia nyata? Jika kamu bisa melakukannya, kamu tak perlu online dan offline setiap hari seperti dalam game. Kamu pun bisa memikat monster-monster itu."     

"Benar juga!" Mata indah Xi Yue pun tampak bersemangat, "Aku bisa mencobanya, sepertinya tidak terlalu sulit."     

"Tapi…Siapa yang aku incar? Tak ada monster di sini." Ujar Xi Yu seraya melihat ke sekeliling warnet.     

Zou Mo merasa ada sesuatu yang tidak beres, ia pun seketika bersembunyi di bawah meja konter. Saat tatapan Xi Yue melihat ke arah meja kasir, ia tidak melihat siapapun.     

Lalu mata indahnya kembali memperhatikan Fang Qi.     

"Jangan berpikiran yang aneh-aneh." Fang Qi berkata dengan kesal.     

"Jangan mengacaukan si Iblis Tua Fang!" Ujar Ruan Ning yang segera membujuk Xi Yue, "Nanti kita bisa mati kalau berurusan dengan iblis!"     

Tiga gadis lainnya pun segera gemetaran saat mendengar nama 'Iblis Tua Fang'. Dengan mengingat kemampuan 'iblis tua' ini, mereka langsung melarikan diri dan berkata, "Ketua, kami akan pergi sekarang jika kamu tak membutuhkan apapun dari kami!"     

"Sialan, apa maksud kalian dengan Iblis Tua Fang?!" Seketika Fang Qi melepaskan headgear VR nya.     

"Cepat lompat!"     

"Sampai jumpa besok, Ketua!" Para gadis itu langsung berlari keluar dari warnet.     

"Kalian itu ya...!" Ujar Fang Qi dengan kesal.     

...     

Game The Legend of Mir 2 memiliki penggemar, tapi ada beberapa pemain yang tidak menyukai jenis perkelahian dalam game tersebut.     

Contohnya saja Su Tianji yang langsung berhenti memainkan game itu, setelah bermain dengan beberapa tetua dan murid dari Istana Taoist Liuyun.     

Itu karena, pertama, ia tidak suka bertarung dan berkelahi dengan pemain lain setiap hari. Kedua, semua orang memiliki game favoritnya masing-masing, karena ada banyak pilihan game di warnet Fang Qi.     

saat ini, ia berhenti bermain game karena merasa bosan. Beberapa pemain telah mencapai level Nightmare Difficulty dalam game Diablo, jadi ia tidak ingin ketinggalan. Karena itulah ia berhenti bermain game The Legend of Mir 2. Ia juga telah memainkan game Counter Strike untuk sementara waktu di pagi hari. Karena serial drama TV tidak akan rilis sampai keesokan harinya, yakni hari senin, ia pun merasa bosan.     

Untuk QQ, ia mendengar kalau orang-orang dari Alam Lautan Bintang Pagi sangat agresif dan jahat, jadi ia tidak menambahkan mereka sebagai temannya dalam QQ. Satu-satunya teman yang dari kota lain adalah Bos Fang dan teman-temannya yang berada dalam satu fraksi.     

Ia pun membeli sekotak Latiao dan segera duduk, lalu menikmatinya dengan tenang.     

"Master! Master! Apakah Master tidak ingin leveling?" Fenghua duduk di sampingnya, dan terlihat bersemangat mengejar kelabang sambil menembakkan fireball.     

Su Tianji kemudian berkata dengan ekspresi yang terlihat datarnya, "Mastermu ini sudah tua, jadi tak punya energi untuk memainkan game itu."     

Karena malas, ia pun meletakkan kepalanya di atas meja lalu mengklik QQ miliknya secara acak.     

Lalu tiba-tiba ia menemukan hal yang aneh.     

"QZone?" SuTianji memandang ke arah layarnya dengan penasaran, "Apa ini?"     

(QZone adalah salah satu fitur yang dimiliki oleh QQ. Fitur ini sama seperti 'moments' dalam WeChat).     

Ia lalu menemukan kalau ia bisa memilih tempat kelahiran, rumah, dan kebun sayur.     

"Aneh sekali…" Kata Su Tianji yang merasa bingung dengan pilihan kebun sayur. Ia pun bertanya-tanya, mengapa seorang kultivator besar ingin menanam sayuran seperti orang biasa?     

Tentu saja ia tidak tahu kalau itu tak hanya menanam sayur, tapi juga mencuri sayuran orang lain di masa depan!     

Ia kemudian membuka QQ untuk bertanya pada Bos Fang, karena ia tidak paham dengan fitur tersebut.     

Ia lalu melihat tampilan QZone, fitur macam apa ini?     

[Bos Fang…Apa yang harus ku lakukan dengan QZone?]      

Ia mengirimkan pesan tersebut sambil menambahkan emotikon bertanya. Di seluruh warnet, hanya Fang Qi yang tahu cara mengetik dengan keyboard, dan lainnya hanya bisa menggunakan input suara.     

Sementara itu, Fang Qi terlihat sedang sibuk bermain game The Legend of Mir 2. Tiba-tiba ia melihat QQ yang langsung muncul, "Siapa ini?"     

Fang Qi membuka QQ nya dan melihat pesan tersebut.     

"Su Tianji? Kenapa dia mencariku?"     

"QZone?" Fang Qi seketika membeku saat membaca isi pesan dari Su Tianji.     

"Ada fitur seperti itu juga ya?" Fang Qi bertanya pada dirinya sendiri, seraya menggaruk-garuk kepalanya. Sistem memang memberinya hadiah ini, tapi karena ia terlalu sibuk bermain game, ia tidak terlalu memperdulikannya.     

Karena Fang Qi masih sibuk bermain game The Legend of Mir 2, ia pun hanya membalas…     

[Mana aku tahu?].     

Ia pun menambahkan emotikon tak peduli dalam pesan tersebut.     

Su Tianji kemudian membalas…     

[Bukankah kamu pemilik warnet ini?!]     

[Benar juga, hahahaha].     

Fang Qi lalu menggaruk kepalanya dan membatin, 'Apakah aku harus mencobanya terlebih dahulu?'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.