Super Internet

The Legend of Mir 2 Semakin Populer



The Legend of Mir 2 Semakin Populer

0Akibat yang dihasilkan dari perang besar saat itu tidaklah kecil, dan mungkin Mo Tianxing yang dulunya pemilik toko itu pun tidak menyadarinya.     
0

Namun pada kenyataannya, ia telah menonton pertandingan mereka di warnet selama setengah hari kemarin. Tapi ia tidak dapat tempat duduk untuk bermain game.     

Hari ini ia datang ke warnet pukul delapan lewat di pagi hari, dan menemukan kalau tempat itu telah mengalami perubahan yang cukup signifikan.     

Saat masuk ke dalam tempat tersebut, ia berseru dengan heran, "Pertama ia telah menghancurkan Qin Honglin, dan sekarang membuat susunan spasial di dalam sini. Anak ini memang luar biasa!"     

"Sepertinya aku terlalu meremehkannya." Mo Tianxing berkata sambil mengelus jenggotnya, "Haruskah aku mencoba bermain game The Legend of Mir 2 juga?"     

"Tetua Mo, apakah game The Legend of Mir 2 benar-benar sebagus yang Anda katakan?" Bahkan Iblis Hitam dan Kantor Panjiao mengirimkan orang mereka ke sini." Pria tua bertubuh pendek nan gemuk dengan janggut putih, serta seorang Taoist tua yang mengenakan jubah Taoist biru tua, datang bersama dengan Mo Tianxing ke tempat miliki Fang Qi.     

"Kalian akan melihatnya nanti." Mo Tianxing menjawab sambil memasang muka jijik, "Kalian berdua sudah datang bersamaku, tapi tetap tidak percaya. Sebenarnya apa yang kalian inginkan?"     

Saat mereka bertiga memasuki warnet, mereka mendengar seseorang berteriak kencang di kursinya yang dekat dengan meja kasir, "Item pamungkas! Cincin yang luar biasa hebat! Intelligence 0-3!"     

(Intelligence adalah salah atribut yang menambahkan atribut sihir pada karakter di game).     

Orang-orang pun segera mengerumuni orang yang berteriak tadi.     

Mereka bertiga menyaksikan orang-orang yang berkerumun sambil mengerutkan keningnya, "Bukankah itu Master Tang?"     

"Itu master kedua Tao, kan? Kenapa mereka dikerumuni seperti itu?"     

"Apakah kamu melihat pria paruh baya berpakaian hitam itu? Bukankah dia… Iblis Hitam?"     

"Kultivator berpakaian abu-abu itu... Bukankah dia Wan Jin?"     

Mereka semua berdiri di belakang kultivator berpakaian hitam.     

"Kenapa ia terlihat seperti pengawal Iblis Hitam?"     

"Hahahaha!" Ketika mereka bertanya karena tidak paham, Iblis hitam itu tertawa terbahak-bahak, "Cincin heksagonal dengan atribut Intelligence 0-3! Bagus sekali! Ayo transaksi denganku di Kota Biqi! Aku akan mengembalikannya kepadamu nanti!"     

"Terima kasih, Bos!" Pengawal Iblis Hitam itu merasa sangat gembira.     

"Ini…" Orang-orang dari Paviliun Yuanheng tampak sedih, "Kenapa orang-orang kita tak seberuntung itu?"     

"Dengar, para elit Paviliun Yuanheng! Siapapun yang mendapatkan item pamungkas akan sangat dihargai dan dihormati!"     

"Ya!" Para kultivator dari Paviliun Yuanheng tampak lebih galak saat mereka mencari monster dengan mata tajam mereka.     

Kemudian, ada seseorang yang berteriak lagi, "Sepertinya saya menemukan tempat baru!"     

"Tempat baru?"     

"Di mana itu?"     

"Ayo, kita lihat!"     

"Bagaimana bisa ada gua di sini?"     

"Ada banyak skeleton!"     

Seketika mereka terengah-engah dan berteriak, mereka segera berlari mendekati tempat tersebut.     

Mo Tianxing dan dua temannya syok saat melihat pemandangan itu.     

"Ayo pergi, Tetua Mo. Jangan halangi jalan kami! Kami harus memasuki dunia yang disebut The Legend of Mir 2 sekarang juga!" Ujar pria tua bertubuh pendek nan gemuk dengan janggut putih, ia berteriak dengan tidak sabar, "Kami bisa tidak kedapatan harta karun!"     

Mereka pun bergegas mencari komputer kosong dan login.     

Selain Mo Tianxing, kultivator di dekatnya juga datang untuk melihat keistimewaan dari tempat yang menarik pasukan kuat untuk datang tersebut.     

Sementara itu, para pemain di Kota Jiuhua harus mengantri untuk bermain komputer sepanjang hari karena perang hebat kemarin. Kini mereka pun mulai bertanya-tanya. Apa yang unik dari game itu? Kenapa ada begitu banyak penguasa besar yang tak bisa dihentikan.     

Dengan pemikiran itu, beberapa pemain individu mulai masuk ke dalam game tersebut.     

Di sisi lain, Fang Qi sedang memimpin beberapa anggota guild ke kota besar di gurun.      

Kota itu begitu megah sehingga Fang Qi tidak bisa memastikan apakah ia berada di Kota Tucheng atau Kota Shabak, saat pertama kali datang.     

Tembok kota begitu tinggi sehingga mereka tidak bisa melihat orang-orang dari kejauhan. Saat orang-orang melihat dari dekat, rasanya seolah-olah ada awan gelap yang menghalangi mereka. Semua jenis mesin perang yang ditaruh di dinding pertahanan, memberi kesan kalau kota tersebut tidak mungkin bisa dihancurkan.     

Orang-orang dapat membeli peta dari penduduk setempat, tapi tentu saja peta yang dapat dibeli dengan uang awalnya adalah peta kasar, dan bahkan beberapa lokasi memiliki agak kurang menarik.     

Fang Qi sudah ada di sini sejak kemarin, jadi dia sudah menyiapkan peta.     

"Ketua, apakah kita leveling hari ini?" Setelah naik level dengan cepat dalam dua hari terakhir, para gadis itu menjadi bersemangat.     

Saat ini keempat gadis dari Kota Banbian telah mencapai level 16 dan 17. Tiga dari mereka adalah Wizard, dan Su Tao adalah seorang Taoist.     

Sedangkan Fang Qi dan Jiang Xiaoyue masing-masing sudah level 24 dan 21.     

Mereka telah meluangkan waktu untuk membantu rekan setimnya untuk naik level. Jika tidak, mereka akan jauh lebih tinggi.     

Sekarang semua anggota timnya sudah berada di sekitar level 20. Kini Fang Qi berpikir kalau mereka mampu melawan beberapa bos kecil di awal permainan.     

Tapi ia ingin membunuh bos kecil bukan untuk mendapatkan barang, melainkan untuk buku skill!     

Ya, buku skill!     

Meskipun di dunia sebelumnya tempat Fang Qi berasal, gulungan seperti itu ada dimana-mana dalam game, tapi tak ada yang akan mengambilnya, bahkan dilempar ke jalan sekalipun. Tapi buku skill di dunia ini sangat mahal! Skill baru dapat membantu mereka untuk meningkatkan kekuatan tempur.     

Dan yang lebih pentingnya lagi adalah, mereka dapat mempelajari skill tersebut dalam kehidupan nyata.     

Tentu saja Fang Qi tidak ingin mempelajari skill itu dalam kehidupan nyata. Sebagai pemilik warnet, ia hanya menggunakan game ini untuk meningkatkan kekuatan kultivasinya, itu karena ia sudah mempelajari banyak teknik dan skill. Ia memiliki Seni Seribu Pedang, Pengendalian Pedang Suci Petir Kebenaran, dan 36 Tiangang Susunan Pedang, jadi ia tidak perlu belajar teknik lainnya.     

Namun bukan berarti Bos Fang tidak membutuhkannya, dan tidak mempelajari skill lain.     

Berdasarkan pengalaman yang didapatkannya, Fang Qi telah memilih tempat ini.     

Fang Qi dan Jiang Xiaoyue telah tiba di sini sejak kemarin, dan mereka sudah cukup akrab dengan medan perangnya. Fang Qi berjalan ke sudut luar tembok kota dan mengeluarkan batu bata. Lalu tanah di bawah dinding tiba-tiba tenggelam dan membuka sebuah terowongan yang cukup lebar untuk dilewati satu orang saja!     

Berdasarkan ilmu metafisika yang dipelajari Bos Fang sebelum pergi ke dunia lain ini, para pemain akan memiliki peluang lebih tinggi untuk mendapatkan barang dan buku skill di tempat-tempat tersembunyi, karena mereka akan menjadi pemain pertama yang memasukinya. Karena itulah, Fang Qi dan Jiang Xiaoyue menghabiskan sepanjang malam mereka untuk membunuh zombie dan mendapatkan buku skill seperti Teknik Pedang Pembantai, Rune Roh Api, dan beberapa buku skill yang tidak berguna seperti Teknik Pedang Dasar dan Fireball.     

Tapi jelas sekali kalau hari ini Bos Fang ingin melanjutkan pencarian, karena ia tidak percaya kalau ia tidak beruntung. Ia melambaikan tangannya yang memegang pedang pemotong kuda, "Ayo pergi! Aku akan membawamu untuk menemukan Buku Anjing!"     

"Buku Anjing? Apa itu Buku Anjing?" Keempat gadis itu bertanya dengan bingung.     

"Bos, apa maksudmu Pemanggil Dewa Binatang Buas?" Jiang Xiaoyue berkata sambil cemberut, ia merasa tidak percaya, "Bos telah mengatakannya padaku semalam, tapi setelah bertarung dengan monster selama semalam, kita bahkan tidak menemukan buku skill Pemanggil Skeleton."     

Jiang Xiaoyue yang sudah di level 21, selain menghancurkan Rune Api dari belakang Bos Fang, ia bahkan belum memiliki skeleton. Ini sangat memalukan bagi seorang Taoist.     

Bos Fang Qi juga merasa sangat malu. Meskipun ia adalah Warrior yang sudah level 24, teknik pedang pembantai miliknya masih di level 1, itu karena ia baru mempelajarinya.     

Fang Qi menggaruk kepalanya, "Percayalah padaku kali ini, oke? Aku punya metode ilmiah untuk membunuh monster."     

"Percayalah padaku! Ayo kita pergi!" Kemudian ia memimpin jalan dan berlari ke terowongan rahasia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.