Super Internet

Bos Fang Mungkin Tersasar



Bos Fang Mungkin Tersasar

0"Burung camar menggerang sebelum badai, lalu terbang di atas laut dan berusaha menyembunyikan ketakutan mereka terhadap badai tersebut."     
0

"Seperti api biru yang menyala, sekumpulan awan berkumpul di atas jurang. Kemudian sambaran petir membuat mereka tenggelam di laut dan menghilang dalam sekejap."     

Kata-kata di atas mungkin bisa digunakan untuk menggambarkan pemandangan di depan mereka.     

"Hari ini cuacanya buruk, dan bukan waktu yang tepat untuk jalan-jalan." Ujar seorang pemuda bertubuh pendek dengan rambut acak-acakan. Ia sedang berdiri di tepi perahu spiritual berukuran sedang. Lalu ia melirik ke bagian luar perahu dengan menyipitkan matanya.     

Siapapun bisa melihat wajah murungnya saat itu.     

"Padahal kemarin masih cerah, tapi kenapa hari ini cuacanya buruk begini." Seorang pemuda berjubah biru keabuan yang bertubuh lebih tinggi, dan berotot daripada pemuda lainnya, terlihat berdiri di samping pemuda pendek itu. Mereka tampak biasa saja.     

"Hmm?" Pemuda pendek itu merasa penasaran, "Tuan Fang, bukankah cuaca kemarin sama dengan hari ini?"     

"Ngomong-ngomong, pemilik kapal itu baik sekali. Tiketnya murah sekali untuk perahu spiritual seperti ini." Pemuda itu bergumam pada dirinya sendiri.     

Tuan Fang adalah satu-satunya orang yang dikenalnya di kapal spiritual, karena mereka berdua adalah orang biasa dari tempat terpencil yang ingin pergi ke kota besar, tempat berkumpulnya para kultivator.     

Tentu saja, orang-orang biasa yang dapat menaiki perahu spiritual harus memiliki kultivasi. Misalnya saja pemuda pendek bernama Zou Mo ini. Setelah ia pamannya menemukan bakat untuk menjadi kultivator dalam dirinya, sang paman mengirimnya menaiki perahu spiritual untuk belajar di Alam Lautan Bintang Pagi dengan uang tabungannya. Alam Lautan Bintang Pagi terletak sangat jauh dari tempat asal Zou Mo, dan Alam Lautan Bintang Pagi merupakan tempat para kultivator berkumpul.     

"Ya…" Fang Qi menatap langit yang gelap dan menjawab dengan santai. Tentu saja cuaca kemarin tidak seperti ini. Kemarin ia telah berpacu di langit dan bersaing bersama teman-temannya untuk melihat siapa yang bisa terbang lebih baik. Lalu dia berteleportasi ke tempat terkutuk ini setelah mengucapkan selamat tinggal kepada teman-temannya.     

"Oh ya, aku dengar ada banyak kultivator di Alam Lautan Bintang Pagi, apakah di sana benar-benar semakmur itu?" Setelah kemarin bersenang-senang, Fang Qi secara acak diteleportasikan ke sebuah negara kecil dengan beberapa kultivator dan prajurit.     

Untuk apa? Tentu saja untuk membuka warnet? Jika ia tidak menurunkan harganya, kemungkinan hanya orang-orang yang dekat dengan penguasa negara saja yang mampu bermain di warnetnya. Karena itulah ia berkeliling, bertanya, dan naik ke kapal spiritual yang berlabuh meninggalkan negara kecil itu.     

Perahu ini murah dan nyaman, jadi rasanya bodoh sekali kalau ia tidak mau menaikinya.     

"Sssht!" Mendengar perkataan Fang Qi, Zou Mo tampak ketakutan. Setelah melihat sekeliling dan memastikan tidak ada orang di dekatnya, ia berkata dengan suara gemetaran, "Kita akan mati dibunuh jika para kultivator yang kuat itu mendengar ucapan barusan!"     

"Selain itu…" Fang Qi tidak peduli dengan apa yang Zou Mo katakan, lalu ia menunjuk ke depan dan bertanya, "Bukankah kota yang kita kita tuju itu berada di timur? Apakah kita menuju ke arah yang salah?"     

"Apa?!" Zou Mo melihat ke depan dan menggaruk kepala dan berkata dengan pasrah, "Tuan Fang, Paman tidak tahu jalannya…."     

"Kau benar." Fang Qi lalu berjalan menuju ke kabin kapal, "Aku akan beristirahat dulu."     

"Hah!" Kini seorang pria besar mengenakan baju China pendek, terlihat sedang berjalan ke luar kabin kapal. Ia melototi Fang Qi dengan matanya yang memiliki bekas luka pisau, "Lihat apa kamu?! Aku akan mencongkel matamu kalau kau melakukannya lagi!"     

Fang Qi mengerutkan keningnya, 'Apakah pria ini tinggal di sebelah kamarku?'     

...     

Sementara itu, di Ruang Menempa milik Aliansi Taoist Wuwei.     

"Lihatlah ini." Dengan helm serigala putih di tangannya, Jun Yangzi menjelaskan hasil penelitiannya kepada semua orang, "Saya ingin tahu apa yang kalian pikirkan saat kalian melihat hal ini. Apa yang saya pikirkan adalah sesuatu yang sebagian besar dari kalian sudah pernah mendengarnya: Jade Tally."     

"Simbol Talisman biasa yang telah dibuat hanya dapat memberikan satu mantra spiritual, dan simbol talisman ini dapat terbakar dan menghilang secara otomatis." Ujar Jun Yangzi, "Tapi Jade Tally dapat menyimpan beberapa mantra spiritual. Kalau begitu, apakah teknik yang digunakan untuk membuat Jade Tally dapat digunakan pada item ini?"     

Jun Yangzi lalu menunjuk helm serigala di tangannya dan berkata, "Teknik yang terkandung dalam item ini lebih maju daripada milik kita. Setelah kita pelajari, simbol talisman kita mungkin dapat ditempatkan pada senjata dan jubah, daripada menempatkannya pada bahan-bahan seperti batu giok dan kulit, karena akan lebih mudah digunakan dan dibawa."     

"Kini satu-satunya hal yang sulit diukir adalah atribut yang meningkatkan tingkat keterampilan." Ujar Jun Yangzi, "Misal, helm serigala memiliki imbuhan sufiks 'nature' untuk menambahkan level pada keterampilan elemen, sedangkan talisman kita…Aliansi Taoist Wuwei kita tidak memiliki bahan untuk membuat ukiran itu."     

"Aku yakin aku bisa menyalinnya jika kita menemukan bahan pengganti. Tapi itu akan membutuhkan waktu yang lama untuk mengembangkan teknik ini, dan mengubah mantra spiritual seluruh sekte fraksi utama menjadi afiks talisman."     

"Saudara Jun Yangzi!" Ujar Duan Buyi dari Istana Taois Liuyun, "Cukup! Menurutku, sekarang kita harus terlebih dulu menyelesaikan masalah ketidakcocokan antara afiks sihir dan artefak spiritual kita. Jika masalah itu bisa teratasi, kita dapat menambahkan atribut sihir dengan sufiks pada masing-masing artefak spiritual kita. Itu adalah prioritas utama kita!"     

...     

Berdasarkan legenda setempat, setiap kali datang ke Alam Lautan Bintang Pagi di malam hari, tempat tersebut akan terlihat berkabut. Kemudian kekacauan akan menyebar di mana-mana, membuat tempat tersebut menjadi kota berkabut yang tidak beraturan.     

Banyak hal yang tersembunyi di dunia ini.     

Fang Qi membaringkan dirinya di atas kasur dan bermain dengan giok komunikasi untuk mengusir rasa bosan. Namun ia baru menyadari kalau giok komunikasinya tidak berfungsi di tempat ini.     

"Ngomong-ngomong Sistem mengirimku ke mana?" Karena bosan, Fang Qi melihat ke luar melalui jendela kaca bening, dan perlahan-lahan langit pun mulai gelap.     

Fang Qi memandangi bintang-bintang yang perlahan muncul di langit. Kemudian kabut pun terlihat menutupi pandangannya dari jendela.     

"Muncul kabut?" Fang Qi berdiri dari duduknya di atas kasur.     

"Perahu spiritual ini tidak menuju ke Kota Naga Hitam! Aku ingin turun!" Fang Qi tiba-tiba mendengar teriakan dari kamar sebelah, lalu terdengar suara keras bertabrakan.     

"Apa itu?!" Fang Qi mengenakan sepatu bootnya dan turun dari kasur. Sebelum ia berjalan keluar, ia melihat darah mengalir dari bawah pintu.     

Saat ia membuka pintunya, ia melihat pria besar yang mengenakan pakaian China pendek sedang diseret ke luar. Seorang kultivator yang memiliki wajah pucat seperti orang mati itu melirik ke arah Fang Qi, "Jika kamu tidak ingin bernasib seperti dia, ku sarankan untuk kembali masuk ke kamarmu."     

Suasananya terdengar aneh sekali.     

Fang Qi tidak tahu harus berkata apa.     

"Apa yang kamu inginkan?" Melihat Fang Qi yang tidak bergerak, kedua kultivator itu berbalik dan menatapnya.     

"..." Fang Qi mulai membuka mulutnya, "Tidak, aku hanya ingin bertanya, sebenarnya perahu spiritual ini akan pergi ke mana?"     

"Kota Banbian." Jawab seorang kultivator yang tidak sabaran.     

"Kota apa?" Fang Qi tidak peduli dengan nama kota itu, lalu ia bertanya lagi, "Apakah ada banyak orang di kota itu? Apakah padat penduduk? Bagaimana standar kehidupan di kota tersebut?"     

"....!!??" Kultivator berwajah putih itu terkejut dengan pertanyaan Fang Qi.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.