Super Internet

Masalah Pikiran Senior



Masalah Pikiran Senior

0...     
0

"Bagaimana dengan masalah di Jiangnan?"     

"Semuanya sudah siap, dan kita hanya perlu pemicu." Ujar Ji Wuyou lalu meletakkan bidak catur hitam di atas papan caturnya. TAP!     

"Masalahnya, toko kecil bernama Super Internet itu membantu kita...." Ujar Ji Wuyou dengan dingin. "Tempat itu menarik begitu banyak pasukan utama kita di seluruh wilayah selatan, dan mereka menurunkan penjagaan mereka. Ini... prestasi yang cukup bagus!"     

"Ya." Suara serak terdengar dari sosok di balik sana, "Karena toko kecil itu lah, pengaturan di wilayah Jiangnan jadi meningkat 30%!"     

"Di usianya yang semakin tua, ia masih membutuhkan kekuatan dan tak ingin menyerah menjadi Kepala Keluarga Nalan." Ji Wuyou mencibir, "Dia tak harus menyerahkannya sekarang, tapi ia bisa membawanya ke kuburan, jadi lebih tenang."     

"Yang Mulia, kami telah melakukan investigasi pada masalah yang Anda sebutkan tadi." Ujar sesosok bayangan hitam berpakaian hitam yang muncul di halaman.     

"Katakan!"     

"200 tahun yang lalu, Nalan Hongwu memimpin 50.000 tentara Dajin dan bertarung dengan Fu Beihai di Gunung Tianlao."     

"Fu...." Gumam Ji Wuyou, "Kini jarang sekali aku mendengar marga Fu."     

"Sebelum Dajin berdiri, tanah ini dipenuhi dengan keluarga hebat dan pasukan kuat yang agak rumit." Ujar Ji Wuyou, "Kekuatan perlawanan yang terbesar... seharusnya...."     

"Menurut penyelidikan kami, Itu adalah keluarga besar yang dipimpin oleh keluarga Fu di bawah Tebing Kirin." Ujar lelaki berbaju hitam.     

Lelaki berpakaian hitam kemudian terlihat mengeluarkan gulungan yang dibuat dengan begitu indah.     

"Fu Beihai tinggal di bawah Tebing Kirin. Tapi bagaimana bisa ambisinya menyebar hingga ke selatan? Di era yang dipenuhi dengan sekumpulan pahlawan, ia bahkan memenangkan penilaian yang sangat tinggi, cukup menarik!"     

"Apakah dua orang ini adalah teman baik?" Ji Wuyou agak terkejut karena keluarga pemberontak itu adalah musuh bebuyutan Dajin!     

"Setelah pertempuran di Gunung Tianlao, kepribadian Nalan Hongwu tiba-tiba berubah. Bahkan orang-orang di keluarga Nalan pun mengatakan demikian."     

Saat membaca laporan itu, ekspresi wajah Ji Wuyou tiba-tiba berubah menjadi suram. "Aku dengar kalau kejeniusan Nalan Hongwu ini sehebat Ji Xuantong. Tapi karena beberapa alasan, peningkatan kultivasinya tiba-tiba melambat. Dan sekarang sudah berhenti berkembang hingga lebih dari seratus tahun. Jika tidak, kita harus berpikir dua kali sebelum membuat rencana di wilayah Jiangnan!"     

"Kalau tidak...." Ji Wuyou tiba-tiba tertawa terbahak-bahak, "Aku baru saja mengatakan kalau aku butuh pemicu, tapi sepertinya pemicu itu telah datang!"     

"Meskipun ada masalah mental kecil, tapi ini bisa menyebabkan kerusakan fatal! Karena Nalan Hongwu sudah tua dan tidak berguna, aku bisa menghadapinya jika aku membuat rencana ini dengan hati-hati!"     

"Singgasana Dajin seharusnya diturunkan ke Keluarga Ji milikku di Laut Timur. Memangnya kekuatan seperti apa yang Ji Wu punya hingga bisa menduduki tahta? Sedangkan kami hanya diberi gelar Raja regional Laut Timur? Lucu sekali!"     

"Sebenarnya tiga raja regional lainnya telah memberi kita dukungan rahasia. Saat kita menjatuhkan keluarga Nalan dan keluarga besar lainnya di wilayah Jiangnan. Dan dukungan Ji Wu pun lumpuh. Ji Xuantong, kalau kamu tidak mau menyerahkan tahtanya padaku, biar kami yang akan merebutnya sendiri!"     

"Bagaimanapun juga, hanya orang yang terkuatlah yang bisa menduduki tahta itu!"     

...     

Keesokan harinya saat Nalan Hongwu menyelesaikan game Silent Hill 2.     

"Tetua Fu.... Apakah waktu itu aku melakukan kesalahan?"     

"Senior, kamu melakukan tugasmu sebagai bagian dari Dajin." Ujar Tetua Fu, "Kamu tak bisa memikirkan ini berlarut-larut."     

"Bagaimana kalau... aku kalah dalam pertempuran itu?"     

"..." Tetua Fu memasang wajah muram setelah mendengarnya.     

Setelah selang beberapa menit, ia pun berkata, "Kamu melakukannya untuk negara ini, dan semua orang dapat menggunakan cara apapun di medan perang. Ada banyak cara untuk menjelaskannya, Senior."     

"..." Nalan Hongwu pun terdiam.     

Seseorang harus melakukan apapun untuk mencapai tujuannya, itu masuk akal. Tapi tak semua orang bisa mengatasi rasa bersalah di hati mereka.     

Lalu, ada sebuah petir melintas di langit malam dan menerangi wajah pucat mereka.     

Kemudian perlahan-lahan hujan pun mulai turun.     

Melihat hujan turun dari langit dengan dingin, harus diakui kalau game di warnet Super Internet memang benar-benar ajaib.     

Karena bisa membuat orang secara bertahap bertanya pada diri mereka sendiri!     

Setelah berjalan masuk ke dalam warnet, ia menemukan suasananya yang cerita seperti biasa. Tapi akhir-akhir ini, ia merasa seperti orang luar yang tak boleh masuk.     

Saat ia mulai masuk ke dalam gamenya, ia melihat kegelapan dalam game Silent Hill yang seakan-akan bisa menelannya.     

Melihat batu nisannya sendiri, Nalan Hongwu mengendalikan karakter utama dan melompat dengan jantung yang serasa ingin melompat keluar.     

Ia melanjutkannya sampai mendapatkan rekaman video.     

Kemudian, di layar terlihat kejahatan yang dilakukan oleh karakter utama, seolah-olah ia melihat masa lalunya sendiri.     

Ingatan masa itu masih membekas jelas sekali.     

Samar-samar ia teringat akan masa lalunya.     

"Sebelum memasuki medan perang, mari kita minum secangkir lagi. Mulai sekarang, kita akan bertarung dengan segenap jiwa raga kita!"     

Pria di depannya mengangkat cangkir birnya, "Kamu pernah bertanya siapa prajurit kesayanganku kan, akan ku beritahu kamu sekarang. Dia adalah Grandmaster kuno, Bo Yue."     

Nalan Hongwu masih terkejut kalau pihak lain tiba-tiba membahas masalah ini. Ia pun meminum bir di gelasnya.     

Lalu ia menggunakan teknik pertarungan terakhirnya, sambil melihat wajah lawannya yang tampak agak terkejut karena Wu Qi-nya yang membeku.     

Berdasarkan legenda para prajurit, Bo Yue dan Tian Heng adalah dua prajurit terkenal di zaman kuno.     

Dalam pertempuran terakhir mereka, Bo Yue tampak lebih kuat, tapi ia dikalahkan dan akhirnya dibunuh. Sebelum meninggal ia berkata, "Aku sudah tua, tapi aku harus menyerahkan sesuatu untuk anak-anak muda di masa depan."     

Setelah 100 tahun kemudian, munculah prajurit kaisar pertama yang bisa berdiri di udara.     

Setelah selang beberapa tahun, saat ia mengingat kenangan itu lagi, ia merasa tidak kuat untuk menghadapinya, seketika Nalan Hongwu pun menggigil.     

Saat ia akhirnya berdiri di hadapan masa lalu yang tersembunyi dari dalam pikirannya, peristiwa-peristiwa itu tampaknya memiliki makna baru baginya.     

Ia pun memutuskan untuk pergi dan menemukan jawabannya.     

Walaupun seluruh emosinya telah hilang dari hatinya, tapi kini kegelapan yang telah terperangkap di dalam hati Nalan Hongwu selama bertahun-tahun telah hilang!     

Ia akhirnya memutuskan untuk menemukan jawabannya sendiri!     

Nalan Hongwu lalu berjalan keluar warnet, "Tetua Fu, ayo pergi ke gunung Tianlao!"     

...     

Nalan Mingxue terlihat berjalan ke luar warnet.     

"Eh? Hujan?" Tanya Nalan Mingxue yang merasa penasaran, karena tadi cuacanya cukup cerah.     

Ia mengerutkan keningnya karena merasa tidak nyaman akhir-akhir ini.     

"Kenapa, Nona Nalan?" Tanya Lan Yan.     

"Lan Yan... apakah kamu..." Ujar Nalan Mingxue yang membuka obrolan, "Masih ingat kejadian saat seluruh toko di kota Jiuhua memboikot warnet Bos Fang Qi? Saat itu...."     

"Bukankah kejadiannya sudah berlalu?" Lan Yan bertanya balik dengan bingung.     

"Tidak...." Ujar Nalan Mingxue, "Aku merasa kalau masalah ini tidak sesederhana itu. Aku merasa... ada tangan yang tak terlihat, sedang mengendalikan segala sesuatunya dari belakang."     

...     

Gunung Tianlao.     

"Yang Mulia! Ketemu!" Terlihat seorang pria mengenakan pakaian hitam, sedang berjalan dengan pedang giok hitam yang berat dan dingin di tangannya.     

Di lembah yang tidak jauh dari pria itu, ada sebuah makam yang hampir disembunyikan oleh gulma.     

"Pedang yang bagus!" Meskipun pedang ini telah terkubur di tanah selama lebih dari 200 tahun, tapi tubuh pedang itu tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan, dan malah tampak seperti baru setelah dibersihkan dengan kain sutra.     

"Semuanya sudah cukup jelas sekarang. Dan akhirnya kita tahu dampak besar yang mengenai kondisi pikiran Nalan Hongwu waktu itu." Ujar Ji Wuyou, "Jika dia menghadapi pedang yang dulu digunakan oleh Fu Beihai, Nalan Hongwu pasti kehilangan ketenangannya! Itu akan mengurangi kekuatannya paling tidak 20%! Pergi dan berikan pedang ini ke Shangguan Yuan. Dia adalah kepala keluarga dari keluarga besar no.2 di wilayah Jiangnan. Dia sudah merencanakannya sejak lama, dan kurasa ia lebih tidak sabar daripada aku!"     

"Ditambah lagi, dengan semua rencana yang telah aku buat di wilayah Jiangnan selama beberapa tahun terakhir, Jiangnan pasti akan segera menjadi milikku. Tanpa Nalan, aku akan melihat bagaimana Ji Wu dapat bertarung dengan kita, dari Keluarga Kerajaan Regional Laut Timur!"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.