Super Internet

Nalan Hongwu Ketagihan Menonton Drama TV



Nalan Hongwu Ketagihan Menonton Drama TV

0Nalan Hongwu dan tetua Fu terlihat masuk ke warnet.     
0

Saat mereka berjalan masuk ke warnet, An Huwei dan lainnya juga masuk ke dalam warnet.     

Tak hanya itu, ada beberapa pelanggan lainnya yang menunggu Dong Qingli dan lainnya selesai menonton, sebelum mempertimbangkan untuk menontonnya atau tidak. Mereka pun berhati-hati sekali.     

Nalan Hongwu memperhatikan tulisan yang ada di papan tulis kecil, "Ada produk baru hari ini?"     

"Jade Dynasty?" Nalan Hongwu membelai janggutnya, "namanya terdengar hebat sekali."     

"Apa itu drama TV?" Tanya Nalan Hongwu.     

Kemudian Fang Qi pun mengulangi penjelasan yang telah ia jelaskan sebelumnya.     

"Jadi kita bisa menonton pemandangan novel yang sebenarnya? Maksudmu..." Nalan Hongwu melirik ke Dong Qingli dan Ye Xiaoye, lalu bertanya pada mereka, "Apakah kalian sudah selesai menontonnya?"     

"Bagaimana? Apakah itu sepadan dengan roh kristal yang kalian bayar?" Di belakangnya, An Huwei berjalan menghampiri mereka. "Namanya terdengar sangat hebat. Apakah ini lebih baik daripada The Legend of Sword and Fairy?"     

"Aku tidak tahu apakah ini lebih bagus daripada The Legend of Sword and Fairy atau tidak." Ujar Dong Qingli yang belum menyelesaikan gamenya, tapi hatinya merasa senang sekali karena baru saja menyelesaikan episode keempat dari 'Jade Dynasty'.      

Kemudian ia melanjutkan ucapannya, "Tapi Fraksi Awan Hijau dari Jade Dynasty juga sangat kuat! Teknik pedang master leluhur Qingye sangat hebat! Kekuatannya sudah berada di puncak, mungkin dia hampir menjadi manusia abadi. Selain itu kita dapat mengamati teknik pedang Master leluhur Qingye dari jarak dekat."     

"Apa kita bisa menontonnya?" Mereka sedikit tertarik karena dapat menonton pertempuran kelas tinggi dalam jarak dekat. Ini bukanlah hal yang bisa dibeli dengan uang.     

Bagi orang-orang seperti An Huwei dan Nalan Hongwu, semakin tinggi tingkat Alam kultivasi mereka, maka semakin sulit untuk meningkatkan kekuatan mereka. Jadi ini akan sangat bermanfaat sekali jika mereka bisa mengamati pertempuran senior yang sangat kuat, dan bisa mendapatkan inspirasi dari pertarungannya.     

Mereka memiliki tujuan saat bermain game seperti The Legend of Sword and Fairy, karena meningkatkan level bukanlah hal yang membuat mereka tertarik begitu saja.     

"Tentu saja." Ujar Ye Xiaoye dengan sombong, "selain ceritanya yang juga menarik, menurutku ini sebagus The Legend of Sword and Fairy."     

"Selain itu kini Super Bioskop memiliki fungsi baru yang memungkinkan kita untuk bisa makan sambil menonton. Ini luar biasa!" Ujar Dong Qingli, "bisa sambil menikmati produk terbaru hari ini, minum Coca Cola sambil menonton Jade Dynasty. Game tidak memiliki fungsi ini."     

Nalan Hongwu, An Huwei dan teman-temannya pun tergoda untuk mencobanya juga. Mereka pun saling bertukar pandang, "Apakah kita juga harus mencobanya?"     

"Ayo kita coba." Ujar Ouyang Zhen, "aku sangat percaya dengan kualitas produk baru di tempat ini."     

Mereka pun segera membayar, lalu setiap orang mendapatkan sebotol Coca Cola dan mencari tempat duduk.     

"Ah! Segar sekali." Sebelum menonton, An Huwei sudah menyeruput Coca Colanya. "Rasanya seperti Sprite, tapi rasanya lebih kuat dan tahan lama di mulut dibandingkan dengan Sprite. Bagus! Bagus!"     

"Tak ku sangka, walaupun sudah tidak ada Sprite, tapi sekarang ada Coca Cola!" Nalan Hongwu juga meneguk coca colanya. "Setelah meminumnya, aku merasa jauh lebih baik. Ini bagus sekali! Hahaha! Sepadan dengan harganya."     

"Hehe" Ye Xiaoye mencibir mereka saat melihat mereka mulai menonton Jade Dynasty.     

Di sisi lain, Jade Dynasty pun dimulai!     

[Jika langit dan bumi berlaku kejam, mereka memperlakukan berbagai macam makhluknya seperti anjing!]     

"Jika langit dan bumi berlaku kejam, mereka memperlakukan berbagai macam makhluknya seperti anjing?" Nalan Hongwu mencoba untuk memahami kalimat tersebut dan merasa bahwa kalimat itu sangat misterius. Makna umumnya mudah dimengerti, tapi ada makna yang tersembunyi yang begitu dalam.     

Itu adalah kalimat pembuka dari Jade Dynasty.     

Episode pertama sudah pasti menjadi episode yang paling memikat, yakni bagian turunnya masa kejayaan Fraksi Awan Hijau saat munculnya Master Leluhur Qingye. Meskipun hanya satu episode saja, tapi perubahan posisi sebuah fraksi besar yang sudah berumur lebih dari 2000 tahun terungkap begitu saja.     

Seiring berjalannya waktu, Fraksi Awan Hijau telah menjadi fraksi nomor satu di dunia, kemudian adegan beralih ke dua anak laki-laki.     

Dalam tayangan tersebut, ada peristiwa sejarah yang belum terungkap, dan latar belakang VR yang mengajak penonton ke dalam perjalanan jiwa. Para penonton perlahan-lahan tenggelam ke dalam kisah drama, mereka seperti turun dari puncak dunia fana dan menuju kaki gunung dengan pikiran yang segar.     

Berbeda dari bermain game, mereka bisa menonton seluruhnya tapi tidak bisa mengubah apapun yang ada di sini, seolah-olah mereka sedang mengamati kehidupan dunia lain.     

Beberapa orang terlahir dengan bakat yang luar biasa, sementara yang lainnya terlahir seperti orang bodoh.     

Saat mereka menyaksikan kedua anak laki-laki itu berjalan ke Fraksi Awan Hijau..     

Mereka bertanya-tanya, bagaimana nasib kedua anak laki-laki ini dengan kepintaran dan karakter yang berbeda?     

'Ini sungguh menarik.' Pikir para penonton.     

Saat mereka menonton dengan penuh konsentrasi dan sambil meminum Coca Cola, tiba-tiba layarnya...     

Redup seketika!     

"Apa yang terjadi?!" Nalan Hongwu hampir mengeluarkan Coca Cola yang diminumnya ke depan layar, saat ia melihat kalimat [Jika Anda ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, nantikan episode berikutnya!]     

An Huwei dan lainnya ikut membeku. Kemudian mereka menghitung episode yang telah mereka tonton di Super Bioskop. "Satu, dua, tiga, empat? Semuanya sudah ditonton?"     

"Tidak mungkin. Bagaimana bisa cerita serunya baru dimulai tapi aku sudah selesai menonton semuanya?"     

Nalan Hongwu tertegun beberapa saat, dan setelah kembali tersadar, ia menggebrak meja seraya berteriak, "Nak Fang Qi! Di mana episode selanjutnya?!"     

Sementara itu, Ye Xiaoye, Dong Qingli dan lainnya baru saja menyelesaikan permainan mereka hari ini. Dan saat mereka melirik ke arah meja komputer di belakang mereka, mereka pun tersenyum ramah.     

Fang Qi berkata, "Apakah kalian tidak melihat apa yang tertulis di sana? Itu artinya kalian harus menunggu sampai jadwal tayang berikutnya."     

Nalan Hongwu, An Huwei dan teman-temannya pun mengerutkan dahi. "Saat kami sudah mulai tertarik menontonnya, kenapa kamu menyuruh kami untuk menunggu episode selanjutnya?"     

"Itulah menariknya serial drama TV!" Fang Qi memanyunkan bibirnya dan mencoba menjelaskan ke mereka. "Jika kalian menonton seluruh episodenya tanpa istirahat, dengan usia senja kalian ini, kalian mungkin bisa mati mendadak di warnetku. Apa yang akan aku lakukan nanti?"     

Ekspresi wajah Nalan Hongwu menggelap, "Apa katamu?! Aku pikir kamu yang akan mati mendadak di warnet."     

Nalan Hongwu pun mengumpat dalam hati, 'Kalau ini terjadi di masa lalu, aku akan langsung membunuhnya saat aku marah.'     

Lalu An Huwei berkata, "Kalau begitu, beri tahu kapan kami bisa menonton episode selanjutnya?"     

"Besok akan ada dua episode terbaru." Ujar Fang Qi.     

An Huwei pun mengerutkan dahinya. "Jadi kita harus menunggu sampai besok? Setidaknya biarkan aku melihat apa yang akan terjadi pada Zhang Xiaofan kalau dibawa ke Fraksi Awan Hijau."     

"Menurutku dia tidak akan dibawa ke fraksi itu!" Ujar Nalan Hongwu. "Anak ini bodoh sekali! Bagaimana bisa sebuah fraksi kultivator besar menerima bocah seperti itu? Mungkin dia akan seperti Li Xiaoyao."     

"Tidak tidak!" Ujar An Huwei kemudian menambahkan, "Senior, Li Xiaoyao adalah anak yang berbakat, tidak bisa disamakan dengan Zhang Xiaofan!"     

Nalan Hongwu membanting meja dengan muka tidak senang, "Apa yang akan terjadi selanjutnya? Nak, biarkan kami segera menyelesaikan tontonan kami."     

Saat ini banyak orang yang datang ke warnet. Ketika Ye Songtao dan Xue Daolu membawa murid-murid mereka masuk ke dalam warnet, hampir tidak ada kursi yang tersisa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.