Super Internet

Teknik Pengendalian Pedang



Teknik Pengendalian Pedang

0Awalnya Qing Bing telah mencoba yang terbaik untuk ujian nasional kali ini, agar bisa mendapatkan kejuaraan dari ujian nasional untuk Sekolah Lingyun. Namun bukannya mendapatkan kemenangan, para murid elit yang telah ia latih selama ini malah mendapatkan nilai nol!     
0

'Bagaimana mereka bisa melanjutkan ujiannya?'     

'Bisakah aku mengandalkan murid biasa untuk mengembalikan keadaan?'     

"Itu tidak mungkin! Ini jelas sekali kalau Ji Yang menyembunyikan kekuatannya yang sesungguhnya! Xiao Lengyu juga tidak menggunakan seluruh kekuatannya! Bahkan murid dari perguruan Xiyi dapat mengalahkan Wang Zhishui juga! Bagaimana itu bisa terjadi?!"     

"Tak ada yang menarik." Ujar putri kerajaan yang duduk di sebelah kanan Fang Qi seraya menggelengkan kepala. "Sudah kelihatan sekali hasil akhirnya akan seperti apa. Sekolah Shengjing akan menjadi juara pertama, selanjutnya Perguruan Xiyi. Walaupun tidak ada Ji Yang ataupun Xiao Lengyu, aku pikir mereka tetap akan mendapatkan banyak poin dari Sekolah Lingyun, jadi urutan kemenangan ini sudah pasti akan seperti ini."     

"Awalnya aku pikir anak-anak muda dari ketiga sekolah besar ini dapat menunjukkan pertandingan ujian nasional yang sangat seru untuk ditonton." Orang tua yang duduk di samping Mu Donglai juga menggelengkan kepalanya. "Tapi siapa sangka kalau hasil nilainya sudah cukup jelas secepat ini."     

Para penonton di warnet menguping komentar orang-orang yang duduk di sekitar Fang Qi melalui siaran langsungnya.     

"Senior, tunggu sampai para pemain warnet terbaik kami bertarung nanti!"     

"Hahaha kalian benar-benar terlalu naif!"     

"Bisa ku bilang kalian terlalu sombong duluan!"     

...     

"Apakah menurut kalian hasilnya sudah pasti akan seperti itu?" Fang Qi melirik penonton yang duduk di sekitarnya.     

"Bukankah seperti itu?" Putri kerajaan sedikit mengernyitkan alisnya tidak senang.     

Meskipun Fang Qi telah membuat prediksi yang benar untuk satu pertandingan awal tadi, tapi situasinya sekarang menunjukkan keseluruhan kekuatan Sekolah Lingyun. Meskipun Nalan Mingxue kuat, tapi hanya dengan Asrama Huang saja tidak dapat mengembalikkan situasi dengan mudah bukan?     

Bagaimana bisa hanya dengan kekuatan Asrama Huang yang kecil itu bisa mengembalikkan kekuatan yang sebesar itu?!     

Di pusat pengamat, lelaki tua bermarga Xu berdiri dengan penuh emosi. "Aku punya urusan yang sangat mendesak untuk diurus, jadi aku harus pergi sekarang!"     

"Saudara Xu!" Sebelum ia pergi, ada orang tua yang menghampiri dan menghentikannya. "Hari ini ada tiga sekolah yang ujian, jadi tidak baik kalau kamu meninggalkan acara ini sebelum acaranya selesai, kan?"     

"Terlebih Yang Mulia masih berada di sini. Saudara Xu, kamu harus menunjukkan rasa hormatmu dengan tetap berada di sini."     

Seorang lelaki tua lainnya ikut bergabung dengan mereka seraya berkata, "Saudara Xu, sudahlah. Kenapa kamu terburu-buru seperti ini? Siapa sangka nanti akan murid biasa yang mengembalikkan keadaan."     

"Mari kita tonton dulu! Tunggulah dengan sabar!"     

"..." Pria tua bermarga Xu itu memasang wajah yang suram.     

Saat ini, tim dari Sekolah Lingyun, Song Qingfeng berbisik, "Mungkin kita harus bergerak. Jika kita menunggu lebih lama lagi, wakil sekolah Xu mungkin akan meninggalkan tempat itu dan tidak ada gunanya bagi kita."     

"Apa yang kita lihat sekarang adalah kekuatan dari dua Sekolah besar, jadi ku pikir dengan tiga pertandingan bela diri saja sudah cukup."     

Nalan Mingxue mengangguk. "Kalau begitu silakan kalian mulai."     

Selang berapa waktu terdengar sebuah pengumuman dari lapangan stadion lagi. "Song Qingfeng, murid no.6 dari Daftar Asrama Huang Sekolah Lingyun, menantang Huang Pu Jin, murid no.1 dari Daftar Asrama Huang dari Sekolah Shengjing!"     

Apa?! Mendengar pengumuman itu semua orang pun tercengang!     

Bukankah dia hanya peringkat no.6, tapi ia berani menantang murid no.1 di Sekolah Shengjing?!     

"Ada apa? Apakah sekarang murid Sekolah Lingyun sombong dengan level mereka?!" Terlihat seorang prajurit jangkung mengenakan baju besi prajurit berwarna ungu, berjalan masuk ke lapangan stadion.     

Huangpu Jin merasa bingung. 'Kenapa orang seperti dia malah berani menantangku?'     

Apalagi Song Qingfeng menantang level yang lebih dari lima peringkat di atasnya!     

Selain itu, pemuda ini hanya berada di tahap tengah dari Alam Prajurit Sejati.     

"Apakah kamu ingin mengejekku?!" Ujar Huangpu Jin yang merasa sangat tidak senang.     

"Kalau begitu aku sangat berterima kasih atas poin yang kamu berikan untukku!" Huangpu Jin menyeringai. "Song Qingfeng, apakah kamu siap untuk membuat skormu menjadi nol?"     

Mendengar ejekan itu, para penonton di stadion ikut tertawa terbahak-bahak. "Si nilai nol Song? Hahahahaha!"     

(Nama Qingfeng dijadikan lelucon dan terdengar mirip seperti qingfen yang berarti nilai nol.)     

"Aku akan mengambil poin yang sudah kamu kumpulkan dengan susah payah, dan menjadikan diriku nomor satu dari Daftar Asrama Huang tahun ini!" Ujar Huangpu Jin dengan sedikit tersenyum. "Lalu bagaimana denganmu? Si malang peringkat enam?"     

Fang Qi mengangkat bahunya dan berkata tanpa ragu ke orang-orang yang duduk di sekitarnya. "Mulai menuju klimaks."     

"Menuju... klimaks?!" Putri kerajaan, pangeran kedua, pria tua berjubah hitam dan lainnya yang duduk di sekitar Fang Qi saling bertukar pandang dengan tatapan bingung.     

"Saudara Song, kamu pasti bisa!" Xi Qi dan yang lainnya yang ada di warnet mengepalkan tangannya memberi semangat.     

Saat ini seluruh murid kelas A dari Asrama Huang sekolah Lingyun berdiri di depan layar lebar sambil menahan napasnya. Mereka telah menunggu pertandingan ini begitu lama!     

"Kalian pasti bisa!" Mu Hongzhu memandang murid-murid yang ada di sampingnya, yang mana juga murid-murid terbaiknya!     

Meskipun sekarang hanya separuh dari mereka yang bisa mengikuti ujian nasional!     

Membawa harapan dan kemuliaan dari sebagian teman sekelas, mereka yang berada di Jingshi akan tampil memukau pada ujian nasional kali ini!     

Mu Hongzhu menggigit bibirnya yang mulai mengeluarkan darah karena ia terlalu keras menekannya. "Sebagai seorang Instruktur, saya tidak bisa berbuat banyak untuk kalian. Yang bisa saya lakukan untuk saat ini adalah memberikan doa untuk kesuksesan ujian kalian."     

.....     

"Apa kamu yakin?!" Song Qingfeng melepaskan ikatan pedang dari punggungnya dan menancapkannya ke dalam tanah dengan kaki kanannya.     

"Apa yang akan dia lakukan?!" Seluruh penonton saling bertukar pandang.     

Terlihat Song Qingfeng menyatukan kedua jarinya tangan kanannya jadi satu. "Jika kamu bisa memblokir satu serangan pedangku, aku akan mengakui kekalahanku!"     

"Apa?!" Saat ini semua orang menonton ke arah lapangan stadion dan membeku.     

"Saudara Xu, bagaimana bisa di sekolahmu ada murid sesombong ini?!" Ujar dua lelaki tua yang ada di pengamat pusat, ia terlihat sedikit tidak setuju.     

"Aku berbeda darimu." Mata Song Qingfeng tampak tajam. "Aku datang mengikuti ujian nasional ini penuh dengan keyakinan, jadi tidak boleh gagal."     

Dia menggerakkan tangan kanannya dan berteriak, "Kendalikan!"     

"Apa-apaan itu!" Qin Bing berdiri dari kursinya, tapi tiba-tiba dia sudah terlambat!     

"Pedangnya!" Seluruh orang di stadion, dan ratusan pasang mata menyaksikan pemandangan di mana saat pedang Song Qingfeng tertarik keluar dari sarungnya secara perlahan ke udara.     

Energi yang bergejolak menyebar dari segala arah dan mengibaskan pakaiannya.     

"Mustahil!"     

"Bagaimana bisa pedangnya keluar dari sarungnya sendiri?!"     

Tak hanya putri kerajaan yang duduk di sebelah Fang Qi, tapi yang lainnya yang berada di area VIP dan tiga wakil dari wakil sekolah yang ada di tribun pengamat pusat juga berdiri dari kursi mereka karena kaget!     

"Teknik apa itu?!" Di saat yang sama, Xiao lengyu mencengkram tombak panjangnya dengan kuat dan memasang wajah penuh keheranan!     

"Ini!"     

"Meskipun aku tidak tahu trik apa yang kamu mainkan." Wajah Huangpu Jin tampak suram, dan matanya memancarkan cahaya yang tajam. "Tapi kamu hanya bisa menang dalam mimpimu saja!"     

Huangpu Jin menarik keluar pedangnya dan berlari ke arah Song Qingfeng. "Teknik tempur tiga cincin bulan!"     

Kini mereka berdua terpisah jarak sekitar sepuluh meter, dan pedangnya begitu cepat. Tapi pedang satunya lebih cepat lagi!     

Song Qingfeng mengarahkan jarinya ke depan dan pedang di sampingnya berubah menjadi seberkas cahaya perak!     

Saat ini, teknik tiga bulan milik Huang Pun hanya mengeluarkan satu cincin dan dia berjarak enam meter dari Song Qingfeng!     

Wuushh!     

Terlihat seberkas cahaya pedang menyala, dan tubuh Huangpu Jin tiba-tiba berhenti!     

Setetes darah mengalir di lengannya, kemudian pedang panjangnya jatuh ke atas tanah!     

Di bahunya muncul sebuah lubang transparan yang cukup ekstrim!     

Seisi stadion pun hening!     

Tak hanya para murid dari Sekolah Shengjing hingga Perguruan Xiyi, tapi juga para kultivator dan prajurit yang berada di area VIP juga tercengang!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.