Super Internet

Ujian Nasional yang Tidak Stabil



Ujian Nasional yang Tidak Stabil

0Di gedung Yingtian, Jingshi.     
0

Restoran ini adalah adalah restoran termegah di seluruh kota Jingshi, dan katanya pemilik restoran berasal dari keluarga kerajaan. Meskipun tak ada yang bisa memastikan keaslian rumor tersebut, tapi semua orang tahu background dari restoran ini begitu luar biasa.     

Setelah sampai di Jingshi, Fang Qi langsung mematikan siaran langsungnya.     

"Bos Fang Qi, lama tak jumpa." Mu Donglai adalah pemuda berkumis. Terlihat statusnya yang tinggi karena Li Haoran sangat menghormatinya.     

Fang Qi mengangkat bahunya. "Aku datang ke sini untuk jalan-jalan, tak ku sangka kamu ada di sini."     

"Aku asli orang Jingshi." Mu Donglai menggelengkan kepalanya. "Sayang sekali masih ada banyak bisnis yang perlu ku urus, jadi aku tidak bisa pergi ke Jiangnan dan mengunjungi tempatmu."     

"Padahal itu hanya game, tapi cukup menakjubkan!"     

"Benar-benar bukan game biasa sembarangan!" Ujar Mu Donglai penuh apresiasi. "Dengar-dengar tempatmu mengeluarkan beberapa game terbaru?"     

Sementara mereka berdua berbincang-bincang sambil minum bir, saat itu di warnet.     

"Apakah di sini ada seri lain dari Diablo?" Tanya beberapa prajurit yang mau masuk ke dalam warnet.     

"Maksudnya... yang bisa jadi karakter utama dalam game?!"     

"Sshh! Hati-hati! Katanya Bisnis Aliansi Selatan memboikot toko kecil ini." Ujar prajurit lainnya. "Kita harus masuk dengan hati-hati, jangan sampai ada orang yang tahu. Kalau tidak, kita akan dianggap melanggar peraturan mereka."     

"Waaa! Mahal sekali..." Ujar prajurit lainnya lagi yang melihat harga Diablo di papan tulis kecil.     

"Sekarang harga per bukunya saja satu roh kristal, jadi gamenya pasti lebih mahal lagi!" Ujar prajurit lain. "Game-game di sini adalah produk kelas tinggi!"     

"Aku dengar Tuan Muda An telah menghabiskan banyak uang untuk membeli sebuah barang dari game Diablo." Saat itu Diablo belum terlalu populer di Jiuhua, mereka menganggapnya seperti lelucon, tapi saat mereka mengingat kejadian itu….     

"Ayo kita coba, mungkin saja sebanding dengan harganya." Ujar beberapa prajurit. "Kalau aku dapat beberapa barang, aku bisa menjualnya untuk mendapatkan uangku kembali! Apalagi gamenya lebih mengagumkan jika dibandingkan dengan novelnya!"     

"Ayo, kita coba!"     

Tak hanya mereka, setelah itu datang beberapa prajurit yang mengenakan masker.     

"Hitam, kamu yang menyebarkan?"     

"Tentu saja!" Ujar prajurit berpakaian hitam. "Aku tidak bisa sendirian berurusan dengan organisasi sebesar ini, tapi dengan adanya banyak orang yang mendengar tentang Diablo, aku akan mengajak mereka datang ke sini. Aku tak percaya kalau Bisnis Aliansi Selatan dapat mengurus orang sebanyak itu!"     

"Ayo gerak! Jangan berbicara omong kosong saja di sini. Ayo cepat ke sana!" Ujar si Hitam. "Sudah begitu lama sejak aku datang ke sini!"     

"Xiaoyue! Aku ingin main!" Hidung Hitam berkedut. "Aah! Nostalgia sekali rasanya!"     

"Ayo cepat main! Aku sudah sangat merindukan main game."     

"Hmm?" Saat itu si Hitam melihat ke dalam warnet. 'Kenapa ada begitu banyak orang yang berkerumun?!'     

"Ada apa dengan Pemilik Warnet? Kenapa dia langsung mematikan siaran langsungnya begitu saja?"     

"Ya! Aku masih kurang puas menontonnya!"     

"Apa yang dia lakukan sesampainya di Jingshi? Kenapa tidak memperlihatkannya pada kita?"     

"Ya kan, padahal aku menunggu untuk melihat keadaan di Jingshi! Apalagi aku belum pernah pergi ke sana!"     

...     

Sementara itu di gedung Yingtian, Jingshi.     

"Ujian nasional?" Fang Qi membeku, seakan-akan pernah mendengar kalau Song Qingfeng, Nalan Mingxue dan lainnya pergi ke Jingshi untuk mengikuti ujian nasional.     

"Apa Bos Fang Qi tidak tahu?" Ujar Mu Donglai seraya tertawa. "Ini adalah gala terbaru di Jingshi dan hampir semua orang tahu tentang ini."     

"Aku tahu." Ujar Fang Qi sambil mengangkat bahunya. "Tapi aku kurang begitu paham, mungkin Tuan Mu bisa jelaskan padaku?"     

"Ujian nasional kali ini diadakan oleh tiga Sekolah besar, tapi Kaisar lah yang mengemukakan gagasan itu. Itulah kenapa disebut dengan ujian nasional." Ujar Mu Donglai. "Tiga Sekolah besar ini adalah Shengjing, Lingyun dan Xiyi yang merupakan sekolah paling tua dan kuat dalam sejarah di negeri ini. Para Master dari tiga sekolah ini menikmati status yang sangat tinggi."     

"Kita ambil contoh Sekolah Shengjing." Mu Donglai melanjutkan penjelasannya. "Bahkan anggota keluarga harus berkultivasi seperti siswa pada umumnya begitu mereka memasuki sekolah. Mereka tidak memiliki hak istimewa di sekolah!"     

...     

Sementara itu Nalan Mingxue, Song Qingfeng dan lainnya berada di Sekolah Shengjing.     

Sekolah Shengjing memiliki banyak peralatan, dan bisa melakukan pengetesan seperti pada wu Qi, jumlah energi dan kecepatan dari berbagai aspek.     

Hari ini mereka akan mengadakan tes tulis. Ini bukanlah tentang tes budaya, melainkan tes kualitas dasar.     

Dipimpin oleh Instruktur, mereka datang ke lapangan untuk melakukan tes tulis.     

Dalam tes tulis, para murid elit akan dites untuk mengetahui indeks jumlah energi, kecepatan, hingga Wu Qi mereka.     

"Aku dengar ujian nasional kali ini diuji oleh beberapa tokoh yang sangat kuat."     

"Itu sudah pasti! Apalagi Asrama Tian, Bumi, Xuan, dan Huang, keempat Asrama di sekolah Shengjing tahun ini sangat kuat."     

...     

"Saat aku memasuki gedung Yingtian aku mendengar orang-orang berdiskusi." Ujar Fang Qi sambil memegang gelas bir di tangannya. "Mereka bilang kalau Pangeran Kelima memiliki bakat tertinggi. Meskipun dia berada di Asrama Bumi di Sekolah Shengjing karena usianya yang masih muda, tapi kekuatannya telah mencapai Alam Prajurit Leluhur. Setelah ujian nasional, mungkin ia akan diterima di Asrama Tian untuk pengecualian."     

Fang Qi terdiam beberapa saat lalu melanjutkan, "Di sekolah Lingyun, sepertinya kultivasi rata-rata murid dari Asrama Bumi juga berada di tahap Alam Master Prajurit, bukan?"     

Mu Donglai menjawab sambil tersenyum. "Benar, katanya Qin Jiang dari Asrama Bumi di sekolah Lingyun sudah mencapai puncak Alam Grandmaster Prajurit, tapi ia masih jauh dari Alam Prajurit Leluhur."     

...     

"Bagaimana mungkin?! Tak tahu malu! Itu curang!" Saat ini terlihat Qin Bing menggebrak meja. "Bagaimana bisa Pangeran Kelima tiba-tiba mencapai terobosan barunya? Dia bahkan telah mencapai tahap Alam Prajurit Leluhur sebelum masuk ke Rumah Tian!"     

"Direktur Qin, tenanglah!" Beberapa Instruktur lain berusaha untuk menenangkannya. "Walaupun dia telah mencapai Alam Prajurit Leluhur, tapi aura Alam sekitarnya masih belum stabil karena terobosan barunya tadi. Pangeran Qin mungkin bisa mengalahkannya dengan teknik pertempurannya."     

"Lalu bagaimana dengan Asrama Tian?! Dan Asrama Bumi?!" Tanya Qin Bing lagi.     

Saat ini ia tampak sangat muram. Awalnya ia berpikir kalau para murid Asrama Bumi yang telah mencapai tahap Alam Prajurit Grandmaster sudah cukup kuat, ditambah lagi telah dilengkapi dengan teknik tempur yang unik. Dengan kultivasi Qin Jiang, mereka pasti dapat mengalahkan siapapun dari Asrama Bumi dari seluruh sekolah yang berpartisipasi, tapi sekarang.....     

Alam Prajurit Leluhur?!     

"Kami tidak mendeteksi keanehan yang ada di Asrama Tian, tapi kami juga tidak tahu apakah mereka menyembunyikan kekuatan mereka yang sebenarnya atau tidak."     

"Ya benar, jarang sekali ada murid dari Asrama Bumi menerobos hingga ke tahap Alam Prajurit Leluhur. Para murid di ketiga sekolah Asrama Tian bahkan masih berada tahap Alam Grandmaster Prajurit. Lagipula, semudah itukah langsung menerobos ke Alam Prajurit Leluhur?"     

Kultivasi menjadi lebih sulit di tahap selanjutnya, dan belum pernah terjadi dalam sejarah bahwa ada seorang murid dari Asrama Bumi dapat mencapai Alam Prajurit Leluhur.     

"Sepertinya kekhawatiranku terlalu berlebihan." Ujar Qin Bing seraya menghela nafas lega.     

"Besok adalah ujian tempur pada ujian nasional kan?" Qin Bing memejamkan matanya karena sedikit kelelahan. "Infokan ke seluruh murid untuk berkultivasi lebih keras lagi!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.