Super Internet

Fang Qi Ingin Melakukan Siaran Langsung di Luar Ruangan



Fang Qi Ingin Melakukan Siaran Langsung di Luar Ruangan

0Chen Cang adalah seorang Instruktur dari Asrama Di, ia senang sekali makan di restoran Jinxiang sambil mendengarkan dongeng.     
0

Beberapa hari ini, di restoran mulai ada orang yang mendiskusikan tentang cerita Diablo. Kisah itu membuat banyak orang terpesona hingga datang ke restoran ini setiap harinya.     

"Instruktur Bai, akhir-akhir di restoran Jinxiang ada dongeng kisah baru yang berjudul Diablo. Ceritanya sangat menarik."     

"Ya, menurutmu seberapa kuat Andariel itu?"     

"Siapa yang tahu? Tapi katanya dia adalah iblis yang sangat kuat."     

"Blood raven ini benar-benar menyedihkan. Padahal sebelumnya ia adalah pahlawan yang disegel oleh Diablo."     

"..."     

Di pagi hari, Chen Cang mengobrol dengan instruktur Bai sambil berjalan menuju gedung instruktur.     

Saat itu Yu Liang berjalan di depan mereka, dan Yu Liang sedang memikirkan tentang siapa yang bisa ia percayai untuk membahas game itu. Tanpa memperhatikan mereka, Chen Cang dan struktur Bai melewati Yu Liang sambil membicarakan tentang Diablo dengan suara keras.     

Yu Liang mendengar percakapan mereka dengan begitu jelas, apalagi terdengar beberapa nama yang biasa ada dalam game Diablo. Hal itu membuat Yu Liang terkejut lalu bergumam, "Apa? Andariel?!" Nama unik itu tidak ada di tempat lain selain di game Diablo, ya itu tidak salah lagi!     

"Instruktur Bai, Instruktur Chen, apakah kalian sedang membahas Diablo?" Ucap Yu Liang yang mulai bersemangat.     

'Bagaimana bisa mereka berani membahas tentang game Diablo di depan umum?' Pikir Yu Liang.     

"Instruktur Yu, apakah Instruktur juga tahu tentang Diablo?" Mata Chen Cang tampak bersemangat saat ia menemukan penggemar Diablo di sini. Apalagi sekolah ini sangat jauh dari jalan Tianfu, jadi tidak banyak orang yang pergi sejauh itu untuk mendengarkan kisahnya!     

"Saya tak menyangka kalian juga mengetahuinya." Ucap Yu Liang yang merasa tercengang.     

"Ya!" Awalnya mereka sudah akrab satu sama lain, tapi sekarang mereka menjadi semakin akrab, dan ini membuat Chen Cang sangat gembira. Lalu ia tersenyum dan melanjutkan, "Selain saya dan instruktur Bai, beberapa instruktur lain juga menyukai Diablo."     

"Benarkah?!" Awalnya Yu Liang mengira kalau hanya ia satu-satunya yang tahu, tapi kini ada sekelompok orang yang juga mengetahuinya. Ia merasa tak perlu khawatir lagi karena sudah mendapatkan rekan yang sama-sama tahu tentang Diablo. Ia pun terkejut dan berkata, "Saya sangat terkejut ternyata kalian juga...."     

Kemudian ia melihat sekelilingnya dan membatin, 'Bagaimanapun juga game ini masih tabu untuk khalayak umum.'     

Lalu ia pun segera bertanya, "Menurut kalian, kelas apa yang lebih kuat?"     

"Paladin itu lumayan. Dia memiliki keterampilan pertahanan dan serangan yang kuat. Mereka bahkan bisa menggunakan mantra spiritual!"     

"Sorceress juga hebat. Mantra spiritual mereka benar-benar luar biasa. Saat mereka menggunakan teknik Inferno, seluruh monster bisa langsung terbunuh."     

"Tidakkah kalian pikir assassin tak kalah kuat?" Tanya Yu Liang yang merasa tidak setuju. "Mereka bisa membuat kerusakan yang begitu hebat!"     

"Maksud Instruktur, pemuda yang hanya bisa menyerang secara diam-diam itu? Serangan yang ditimbulkan memang sangat fatal, tapi terlihat begitu dingin bagi saya."     

"Apakah Instruktur Yu suka kelas assassin?"     

Mereka bertiga mengobrol dengan seru hingga sampai di gedung instruktur. Hal baru ini membuat mereka merasa sangat senang, karena mereka memiliki minat baru yang sama.     

Ini seperti saat kalian menemukan hal yang baik dan ingin merekomendasikan kepada temanmu, dan ternyata temanmu sudah mengetahuinya, dan membuat topik pembicaraan menjadi semakin menarik.     

Tak terasa mereka membicarakan tentang Diablo cukup lama.     

Tetapi Yu Liang merasa ada sesuatu yang tidak beres saat membicarakan Diablo bersama dua Instruktur itu!     

Misalnya, mereka berdua sering mengatakan nama-nama karakter yang membuatnya bertanya-tanya, "Kenapa saat aku bermain game, aku tidak tahu nama-nama ini? Apa karena aku baru main?"     

"Tidak, bagaimana bisa Blood Raven menjatuhkan item?" Chen Cang juga merasakan ada yang tidak beres.     

"Kalian tidak mungkin tidak mengambilnya kan?" Yu Liang menatap mereka dengan ekspresi anehnya.     

"Apa hubungannya Blood Raven menjatuhkan item dengan kita? Kenapa kita harus mengambilnya?" Kemudian Instruktur Bai dan Chen Cang saling bertukar pandang. "Versi apa milikmu?"     

"Versi?" Yu Liang membeku. Warnet Fang Qi memiliki act 1, act 2 dan act 3. 'Apakah mereka menanyakan act yang lainnya?'     

"Bukankah itu Act 1: Rogue Encampment?"     

"Benar." Chen Cang mengangguk lalu bertanya, "Instruktur tidak mendengarkan versi bajakan dari tempat lain kan?"     

"Apa maksudnya dengan versi bajakan?" Mendengarkan pertanyaan itu, Yu Liang pun tertawa. "Saya tidak mendengar dari manapun. Saya memainkannya sendiri, jadi bagaimana saya bisa mendengarkan versi bajakannya?"     

"Bermain?" Instruktur Bai dan Chen Cang saling bertukar pandang.     

"Ya, di Super Internet!" Ujar Yu Liang. "Kalian…."     

Yu Liang merasa bingung saat tiba-tiba melihat kedua Instruktur tersebut memasang ekspresi aneh. Kemudian ia menunjuk ke arah mereka sambil bertanya dengan suara yang kurang jelas. "Kalian tidak bermain game Diablo di Super Internet?"     

...     

Di sisi lain, Nalan Mingxue, Song Qingfeng dan lain-lainnya, dipimpin oleh Instruktur mereka, sudah sampai di Jingshi.     

Ini adalah kota paling makmur di seluruh Dajin!     

Faktanya, tak hanya sekolah Lingyun, tapi perguruan Xiyi yang terletak di wilayah barat laut Dajin telah tiba lebih awal, dan yang terakhir adalah akademi Shengjing.     

Sebagai tuan rumah, akademi Shengjing mengadakan perjamuan untuk menyambut para tamu. Bukan hanya tokoh-tokoh penting seperti Qin Bing, tapi wakil-wakil akademi yang jarang menunjukkan wajah mereka di depan umum juga menghadiri perjamuan itu.     

Menurut kabar, bahkan Kaisar akan datang dan melihat suasana ujian nasional.     

...     

Sementara itu di Super Internet     

"Di mana Bosmu?" Setelah keluar dari game Diablo, Dong Qingli melihat ke sekeliling warnet dengan penasaran. "Bukankah tadi pagi ia ada di sini?"     

"Sekarang sudah sore." Ujar Loli Kecil Jiang Xiaoyue. "Bos bilang dia mau pergi main."     

"Pergi... main?!" Dong Qingli sedikit tercengang. 'Bukankah game di sini lebih menyenangkan, apa asyiknya pergi ke luar?'     

Lebih menyenangkan membicarakan Diablo! Dong Qingli merasa marah karena ia tidak bisa menanyakan tentang plot cerita Diablo.     

"Xiaoyue!" Setelah keluar dari komputer, Ye Xiaoye bersandar di kursi dengan malas. "Kenapa hari ini Pemilik Warnet tidak melakukan siaran langsung? Apakah dia pergi keluar untuk bermain?"     

"Siaran langsung?" Don Qingli menatap gadis kecil itu dengan penasaran, "Apa itu siaran langsung?"     

"Itu memungkinkan kita untuk menonton permainan Pemilik Warnet di layar lebar." Ucap Xiao Yulu sambil melihat ke sekeliling, dan bergabung dengan percakapan setelah merasa tidak ada yang bagus untuk ditonton. "Dari apa yang ku lihat, menonton permainan Pemilik Warnet adalah hal yang paling menarik untuk ditonton di sini."     

Meskipun Ye Xiaoye tak mau mengakui kalau menonton permainan orang lain tak semenarik menonton permainan Fang Qi, tapi itulah faktanya. Bahkan Xiao Yulu telah membuat peringkat dari pengalamannya sendiri. "Pengalaman terbaik adalah menonton permainan Pemilik Warnet. Saat ia tidak di sini, aku menonton permainan Tetua Nalan dan teman-temannya. Jika mereka tidak ada di sini, hanya permainan Bibiku yang layak untuk ditonton. Sisanya hanya para pemula, jadi permainan mereka tidak layak ditonton."     

"Bagaimana mungkin, menonton permainan orang lain bisa begitu menyenangkan?" Dong Qingli dan Zhang Wanyu membeku.     

"Saudara Xiao, apa yang baru saja kamu katakan?" Saat itu An Cheng baru saja keluar dari game dan berjalan menghampiri mereka dengan ekspresi gelap, seolah-olah ia mendengar sesuatu yang tidak enak untuk didengar.     

"Argh...." Xiao Yulu tampak canggung. "Sepertinya ada yang kelupaan, Permainan saudara An juga sangat bagus. Sayang sekali dia baru saja keluar."     

"..."     

Lalu mereka tiba-tiba menyadari kalau layar lebar di dinding menyala!     

"Hah? Apakah Pemilik Warnet sudah kembali?!" Tanya Ye Xiaoye yang tampak terkejut.     

"Belum. Bukankah Pemilik Warnet sedang ada di luar kota?" Ucap An Cheng seraya menunjuk ke layar lebar. Di layar itu terlihat Fang Qi sedang berada di tepi parit di luar kota Jiuhua.     

"Bos, apa yang kamu lakukan sampai pergi ke luar kota?!" Teriak An Cheng yang terlebih dahulu menyadari kalau Fang Qi berada di luar kota. Lalu ia menyadari kalau Fang Qi tak bisa mendengarnya, jadi ia menggunakan giok komunikasi untuk mengirim komentar.     

Tentu saja Fang Qi memiliki tujuan untuk pergi ke luar kota.     

Itu karena dia menerima sebuah misi baru:     

[Siaran langsung di luar: Melakukan siaran langsung saat terbang dengan pedang, dan menunjukkan pemandangan yang dilihat     

Peralatan misi: Kamera nano otomatis     

Hadiah misi: Sosis ham mini (Hanya dapat dibeli setelah membeli mi instan)     

Penjelasan misi: Harus melakukan lebih banyak kegiatan di luar ruangan, dan menolak menjadi otaku.]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.