Super Internet

Demi Tempat Duduk



Demi Tempat Duduk

0"Tiger strike!"     
0

"Dragon talon!"     

"Dragon claws!" Tak ada seorang di jalan saat tengah malam. Yu Liang meninju dengan seluruh kekuatannya dalam perjalanan kembali ke sekolah.     

(Ketiga jurus di atas adalah skill milik kelas assassin dari game Diablo II)     

"Hehe~ Haha!" Matanya tampak bersemangat dan kedua bahunya bergetar karena tertawa. "Aku bisa naik level dengan membunuh monster? Aku bisa meningkatkan kekuatanku dengan naik level?! Aku tidak pernah membayangkan sesuatu sehebat ini ada di dunia!"     

"Ini sangat luar biasa! Rasanya sangat menyenangkan kalau bisa naik level!" Setelah bermain sekitar lima jam pada malam itu, Yu Liang merasa kekuatannya meningkat lebih cepat daripada saat ia berkultivasi di menara Seni Bela Diri dengan bantuan berbagai macam elixir.     

"Ini benar-benar luar biasa!" Yu Liang merasakan Wu Qi di dalam tubuhnya bertambah, dan semua Wu Qi tersebut tidak ada jejak kotorannya. "Biasanya aku membutuhkan banyak waktu dan energi untuk mendapatkan Wu Qi murni seperti ini. Tapi sekarang aku bisa mendapatkannya hanya dengan bermain dalam semalam saja."     

"Pantas saja para murid mengambil risiko yang sangat besar untuk pergi ke sana." Gumama Yu Liang pada dirinya sendiri. "Jika aku terus melakukan ini, aku bisa segera menjadi Instruktur di Asrama Di, bahkan bisa mengajar para murid super elit di Asrama Tian!"     

"Bagaimana bisa ada metode kultivasi yang begitu kuat seperti ini?! Meskipun dapat meningkatkan kekuatannya, tapi jika dibandingkan dengan menara seni bela diri, tempat ini lebih kuat!"     

"Perasaan ini terlalu indah untuk diungkapkan!"     

Terlalu seru!     

"Tapi…aku dengar di dalam game juga bisa membentuk tim untuk bermain bersama, sehingga bisa membunuh monster dengan cara yang lebih cepat dan lebih aman." Ia mengetahui hal ini karena ia mengalaminya sendiri. Jika ia mati di tengah segerombolan monster, dan mencoba lari agar bisa mendapatkan barang-barang yang dijatuhkan oleh monster yang mati, ia bisa mati sebelum mendapatkannya. Dan itu dapat menghabiskan banyak waktu! Benar-benar menyebalkan.     

"Apa mungkin aku bisa meminta beberapa teman baikku untuk bermain denganku? Agar bisa saling membantu satu sama lain?" Meskipun ia tak ingin berbagi hal yang begitu baik untuk orang lain, tapi…     

"Aku akan tanya ke beberapa orang, harusnya tidak apa-apa kan?"     

...     

Sementara itu, Chen Feng sedang dalam pertemuan dengan beberapa master penempa artefak di keluarganya, dan beberapa pembuatan keputusan di keluarga Yang dan keluarga Yu.     

Mereka semua adalah keluarga tingkat menengah di kota Jiuhua. Mereka memiliki kekuatan tapi tidak sekuat keluarga besar seperti keluarga Ouyang, keluarga Bu, apalagi keluarga Nalan.     

Di antara pasukan di seluruh wilayah Jiangnan, mereka berada di peringkat menengah ke bawah.     

Tetapi mau itu menengah ke atas maupun menengah ke bawah, kekuatan baru ataupun tua, mereka mendapatkan peringkat di atas. Mereka tidak akan kekurangan sumber daya keuangan dan material!     

"Kita mungkin ditipu oleh Hou Chong!" Chen Feng duduk di sofa empuk yang ditutupi bulu binatang, dan ia meletakkan tangannya di atas paha. "Dia melarang kita masuk, tapi kurasa ia ingin mendapatkan untung secara diam-diam!"     

"Bagaimana artefak spiritual baru ini bisa disalin?"     

"Menurutku, tidak perlu keterampilan menempa artefak spiritual khusus." Ucap seorang pria paruh baya yang berpakaian jubah warna hijau dengan wajah serius. "Tidak sulit untuk menyalinnya, tapi aku tidak dapat memahami beberapa detailnya. Tanpa detail ini, senjata ini tidak akan sekuat dan seaman yang kita inginkan."     

"Taoist Wu benar." Ucap seorang kultivator wanita paruh baya yang berjubah abu-abu, dengan rambut terurai yang duduk di sampingnya. "Kami tidak bisa membawa peralatan pengujian ke dalam game ini, dan kami harus mengamatinya dengan pengalaman membuat artefak spiritual kami. Ini akan menjadi proyek yang menghabiskan banyak waktu dan ini adalah tes kesabaran."     

"Tes kesabaran?! Duh!" Kultivator pria paruh baya yang duduk di seberang Chen Fang menampar pahanya sendiri dan bertanya. "Apa maksudmu dengan lebih awal memasuki game, yang sebelumnya akan mencari cara membuat artefak spiritual ini?"     

"Sepertinya kita terlambat!"     

"Tenang saja, Saudara Yang." Ujar Chen Fang. "Apakah kamu memperhatikan pelanggan di tempat itu? Dari apa yang ku lihat, kita belum terlambat! Orang-orang yang mempelajari semua senjata ini berasal dari pasukan besar, seperti Istana Taoist Liuyun dan Sekte Lautan Awan. Tak ada satupun dari mereka yang berada pada tingkat yang sama dengan kita."     

Setelah terdiam beberapa saat, ia melanjutkan, "Jika kita bergegas, ini mungkin bisa jadi kesempatan emas bagi kita."     

"Kesempatan emas…." Ujar master penempa artefak dari keluarga Wu. "Tuan Muda Jiwei mengenal tokoh-tokoh besar seperti Master Istana Xue, ini juga bisa menjadi kesempatan emas bagi kita."     

"Mereka saling mengenal, jadi bisa membicarakan masalah yang ada dalam game. Dan yang terjadi di dalam game bukanlah masalah serius." Kemudian Chen Feng berkata, "Hari ini aku membunuh Ketua Sekte Ye beberapa kali! Jika dia menganggapnya serius, keluarga Chen ku pasti akan disingkirkan olehnya kan?!"     

"Kamu benar!" Ujar kultivator paruh baya bermarga Yang. "Saat aku membunuh Master Istana Xue dengan granat, kamu tidak akan mempermasalahkannya hingga ke hati kan, saudara Chen?"     

"Hei! Kamu berani mengatakan itu!" Ujar Chen Feng seraya menunjuk ke arahnya. "Bukankah aku membunuhmu dengan peluru di Bombsite B?"     

"Itu serangan menyelinap! Serangan menyelinap!" Teriak kultivator paruh baya bermarga Yang. "Apa yang akan kamu katakan tentang aku yang pernah membunuh kalian berdua dengan senapan sniper di gerbang?"     

"Aku ceroboh sekali!" Pekik Chen Feng seraya memukul kursinya. "Tapi bukankah aku yang membunuhmu dua kali berturut-turut di Bombsite A?!"     

"..."     

"Saudara Chen, Saudara Yang! Bukankah kita di sini untuk membicarakan tentang artefak spiritual baru? Apa yang kalian lakukan?"     

Mereka terdiam dan membeku sesaat, lalu menyadari kalau pembicaraan mereka telah menyimpang dari bahasan awal.     

...     

Sementara itu, Dong Qingli akhirnya mengeluarkan giok komunikasinya. "Hmm? Qinghe mengirimiku banyak sekali pesan?"     

Ia mendongakkan kepalanya dan melihat Xiang Qinghe yang membawa sekelompok orang bertubuh besar, dengan aura membunuh, "Kepung tempat itu! Jangan biarkan orang-orang pergi!"     

"Qinghe!" Wajah Dong Qingli berubah menjadi dingin, "Apa yang sedang kamu lakukan?"     

"Nona besar!" Xiang Qinghe terkejut dan menatap Masternya dengan cemas. "Apakah Anda baik-baik saja?"     

"Apakah tempat ini menahan Nona sejak tadi? Kita harus membuat mereka membayarnya!"     

"Tunggu!!" Ujar Dong Qinghe. "Apa maksudmu dengan menahanku?"     

"Bukankah Nona... Kenapa Nona….." Xiang Qinghe tampak bingung.     

"Tidak apa-apa!" Ujar Dong Qingli dengan santai, "Aku bersenang-senang di tempat itu, jadi aku lupa mengecek giok komunikasiku."     

"Benarkah hanya karena itu?"     

"Iya, tenang saja." Kemudian Zhang Wanyu meraih tangan Xiang Qinghe dan berbisik, "Besok kamu akan mengerti saat ikut bermain bersama kami."     

"Besok…kalian masih mau pergi ke sana?" Ucap Xiang Qinghe sambil mengernyitkan dahi. "Kurasa aku tak perlu ikut."     

"Baguslah kalau kamu tidak pergi!" Ujar Dong Qingli. "Dengan begitu kursinya jadi lebih banyak!"     

"Oh ya, tempat kita akan terus menceritakan kisah-kisah dari Celestial Warrior. Tak masalah kalau kita mendapatkan penghasilan lebih sedikit, selama kita bisa menyimpan barang-barang bagus untuk diri kita sendiri."     

Xiang Qinghe kembali mengerutkan dahi, "Apa yang sedang mereka pikirkan?"     

"Selain itu…." Ucap Dong Qingli seraya melambaikan jarinya. "Besok bangunkan aku pukul tujuh."     

"Bukankah Nona selalu bilang kalau Nona perlu tidur cantik?" Ucap Xiang Qinghe yang tampak bingung.     

Dong Qingli memasang ekspresi dingin dan menggertakkan giginya lalu berkata, "Besok aku ingin bangun lebih awal agar bisa mendapatkan tempat!"     

"..."     

Setelah malam itu….     

Setelah diskusi yang sia-sia, Chen Feng berkata, "Kamu bilang keterampilan sniping mu lebih jago? Ayo tunjukkan latihanmu hari ini!"     

"Apa maksudmu dengan jago?" Ujar master penempa artefak bermarga Wu.     

"Sepertinya kita tidak bisa melanjutkan topik kita sampai menyelesaikan hal ini dalam game hari ini, dan memutuskan siapa yang lebih kuat!" Ujar kultivator bermarga Yang. "Jangan bicara sembarangan sampai kamu bisa mengalahkanku!"     

"Ayo kita bertarung!" Setelah melirik ke langit di luar jendela, mereka langsung berdiri dari kursi mereka. "Cepatlah! Atau kita tidak akan mendapat kursi!"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.