Super Internet

Penjelasan Narator Xiao Yulu



Penjelasan Narator Xiao Yulu

0"Mengantri?! Selama empat sampai lima jam?!" Zhang Wanyu mulai curiga kalau identitas mereka telah ketahuan, dan pemilik tempat ini pasti mempersulit mereka.     
0

Dong Qingli melihat sebuah game di papan tulis: [Diablo II].     

Lalu ia bertanya, "Apakah benar novel Diablo ini berasal dari tempat Anda?"     

Sambil menghabiskan Haagen-Dazs miliknya, Fang Qi menjawab, "Oh maksudmu buku itu. Ya… bisa dibilang begitu."     

"Apakah kalian memiliki buku seri kedua? Kapan kalian akan menjualnya? Apa mungkin kamu penulisnya? Bagaimana bisa datang ke dunia ajaib seperti itu?!" Pertanyaan demi pertanyaan Dong Qingli lontarkan secara bertubi-tubi.     

"Kenapa aku merasa seperti berada di acara penandatanganan buku…" Meskipun ia menyembunyikan identitasnya dari Fang Qi, tapi mendengar pertanyaan-pertanyaan tadi, Fang Qi merasakan ada aura gembira. "Aku bertanya-tanya apa mungkin kamu ingin meminta tanda tangan dariku?"     

Zhang Wanyu mulai berkeringat dingin. "Nona besar, apakah Anda tidak terlalu banyak bertanya?"     

"Maksudmu itu…." Fang Qi kemudian menunjuk papan tulis. "Itu adalah salah satu game di sini. Jika kamu memiliki pertanyaan tentang cerita itu…. Kamu bisa tanyakan langsung pada Blizzard."     

(Blizzard adalah perusahaan yang membuat game Diablo.)     

"Blizzard?" Dong Qingli merasa heran. "Apa itu?"     

"Blizzard?" Telinga Xiao Yulu berkedut. Ia melirik sekilas ke arah mereka, dan merasa seolah-olah mendapatkan beberapa informasi penting.     

"Blizzard...." Tatapan Fang Qi tampak menerawang, membayangkan dunia tempat ia tinggal sebelumnya. Dengan ekspresi yang tampak dalam, ia lalu melanjutkan, "Adalah sebuah keyakinan."     

"Ada pepatah yang mengatakan bahwa, kualitas produk dari Blizzard dijamin bagus." Ujar Fang Qi.     

Xiao Yulu yang dari tadi menguping percakapan mereka di samping, tiba-tiba langsung menimpali, "Maksudmu, Diablo adalah produk dari kekuatan besar yang bernama Blizzard?!"     

"Kurang lebih begitulah." Fang Qi melirik gadis penggemar novel yang cantik itu. "Jika kamu datang untuk membeli novelnya, kami mohon maaf karena sudah habis terjual. Untuk buku keduanya… masih butuh waktu untuk menerbitkannya."     

"Kalau begitu…." Dong Qingli menunjuk ke papan tulis kecil dan akhirnya mengalihkan perhatiannya ke game. "Bagaimana dengan gamenya? Ada seri satu, dua dan tiga?"     

"Act 2 menceritakan tentang tempat bernama Lut Gholein." Ujar Fang Qi.     

"Dalam buku pertama dijelaskan kalau Lut Gholein adalah mutiara gurun, bukan?! Dan itu adalah isi cerita di jilid kedua?!" Dong Qingli mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya. "Kalau begitu, itu bukan perjalanan yang sia-sia! Apa di tempatmu ini terdapat cerita yang akan ada di jilid keduanya?!"     

"Pantas saja ada begitu banyak orang di sini." Ujar Dong Qingli seraya melihat sekeliling. Ia melihat para pelanggan mengenakan seragam jubah Taoist dari Istana Taoist Liuyun, dan seragam dari Sekte Lautan Awan.     

"Apakah orang-orang ini bisa terbang dengan pedang?" Melirik sekeliling, Zhang Wanyu melihat seorang murid dari Istana Taoist Liuyun memainkan game The Legend of Sword and Fairy.     

"Hm? Senjata apa itu yang ada di tangan mereka? Mereka bisa membunuh seseorang dari kejauhan dalam sekejap?" Kemudian ia melihat murid lain dari Istana Taoist Liuyun yang menggunakan senapan sniper.     

"Apakah ini…. Game?" Dong Qingli tampak sedikit bingung. "Apakah mereka menonton drama? Aku bisa menontonnya di sini tanpa membayar, kan?"     

"Nona, apakah kamu benar-benar tidak tahu apa-apa?" Xiao Yulu sudah tak tahan lagi, "Kamu baru saja datang ke sini tanpa mengecek latar belakang tempat ini?"     

"….." Dong Qingli merasa terhina. Ia memang tidak tahu apa-apa selain novelnya!     

"Ada Council member, kemarilah!"     

"Gunakan Resist Fire! Ada begitu banyak hydra!"     

"Aku tidak tahan lagi dengan kalian!"     

"Static field! Blizzard! Singkirkan yang besar dulu!"     

Di sisi lain, Nalan Hongwu dan lainnya mulai membunuh anggota dewan.     

"Paladin…. Resist fire?!" Dong Qingli mengalihkan pandangannya ke arah orang-orang yang berteriak, dan bertarung dari layar.     

"Apakah kamu melihatnya?" Tanya Xiao Yulu seraya mengibaskan kipas lipatnya, kemudian menjelaskan, "Orang-orang di layar adalah pemain itu sendiri. Mereka masuk ke dalam game dan bergerak di dunia game, sebagai karakter game."     

Kemudian Xiao Yulu menunjuk ke murid Istana Taoist Liuyun yang sedang bermain game Counter Strike, dan Xiao Yulu melanjutkan penjelasannya, "Ini adalah game First Person Shooter atau FPS, di mana para pemain bertempur satu sama lain dengan senjata."     

"Di tempat ini ada film, di mana mereka bilang kalau orang dapat melihat dunia nyata dalam novel. Luar biasa kan, tapi karena aku belum melihatnya, aku tak bisa menjelaskannya padamu."     

Loli Kecil melihat mereka berdua tercengang. "Bos… aku rasa pemuda itu lebih paham daripada dirimu."     

Fang Qi menjawab, "Dia hanya menjelaskan apa yang ia dengar dari penjelasanku sebelumnya."     

"Oh ya, kalau tidak ada tempat," ujar Xiao Yulu lagi, "Nona bisa makan sekotak es krim Haagen-Dazs, rasanya…."     

Xiao Yulu tampak sangat terpesona, seolah sudah memakannya sebelumnya.     

"Tuan, sepertinya karyawanmu ini lebih baik daripada Anda dalam melayani pelanggannya." Ujar Zhang Wanyu dengan dingin.     

"Karyawan?" Fang Qi melirik ke arah Xiao Yulu. "Maksudmu pemuda yang ada dalam daftar hitam kami, tapi tak mau pergi dari sini?"     

"….??" Zhang Wanyu membeku.     

Kemudian Xiao Yulu berkata pada dirinya sendiri, dengan penuh percaya diri, "Suatu hari nanti aku pasti bisa bermain game!"     

Ia seolah mendapatkan sebuah ide yang belum matang.     

"Istana Taoist Liuyun kami memiliki semua jenis mantra spiritual…." Xiao Yulu menyeringai dalam hati. "Aku tidak percaya kalau aku tidak dapat menemukan cara untuk menipumu!"     

"Setelah sekian lama aku di sini, aku bahkan hampir tahu semua yang ada di sini. Bahkan pemilik tempat payah ini tampak baik bagi para perempuan. Ksatria yang terhormat! Sangat sopan?! Tapi menurutku… hemph!"     

"Aku dengar kalau game di sini sangat menguntungkan bagi para pemain wanita... Misalnya Resident Evil."     

Kemudian Xiao Yulu melirik wanita cantik yang berada di sampingnya.     

"Namun sekarang…. Aku duluan yang mencuri hatimu!" Ucap Xiao Yulu seraya menyeringai.     

"Haagen-Dazs?" Dong Qingli mengerutkan keningnya dan berpikir, 'Seenak apa jika dibandingkan dengan makanan ringan yang ada di Paviliun Qingfeng dan Mingyue, restoran yang terbaik di seluruh kota Jiuhua?'     

Sebuah mahakarya sejati selalu memiliki nama yang puitis, dan nama 'Haagen-Dazs' ini terdengar biasa saja.     

Ketika Dong Qingli sedang berpikir, Xiao Yulu terus memamerkan pengetahuannya sambil mengibaskan kipas lipatnya. "Haagen-Dazs bukan produk makanan biasa. Teknik produksinya berasal dari es serut, cemilan paling populer di musim panas di Jingshi. Wangi susunya berbaur dengan aroma vanila. Es ini akan mencair di lidahmu dan rasanya…."     

"Dan bahan-bahan yang digunakan dalam Haagen-Dazs dipilih dengan hati-hati, sehingga diproduksi dengan kualitas terbaik."     

Kemudian ia mulai membual tentang bahan-bahan Haagen-Dazs.     

"Tempat ini memiliki satu makanan ringan yang sederhana, tapi membuatnya benar-benar dengan segenap hati?" Mendengar penjelasan tadi, Dong Qingli mengubah pandangannya terhadap tempat ini, dan ia tampak terkesan. "Kalau begitu, kita akan mengambil dua kotak Haagen-Dazs sambil menunggu antrian."     

Fang Qi lalu menjentikkan jarinya. "Xiaoyue, ambil uangnya."     

Zhang Wanyu mengeluarkan uang dengan ekspresi suram. "Apakah Nona besar yakin dia tidak sedang menghasut kita?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.