Super Internet

Kehormatan Untuk Seluruh Murid!



Kehormatan Untuk Seluruh Murid!

0Mu Hongzhu merasa dirinya sudah gila.     
0

Bukannya mengajak Lan Yan pulang, ia malah ikut bermain bersama mereka semalaman!     

Tetapi ia merasa sangat senang dan bersemangat bisa naik level! Bahkan ia merasa kalau Wu Qi di dalam tubuhnya telah meningkat!     

Bukankah itu sangat menyenangkan? Tapi... itu gila!     

Tak hanya Lan Yan, ia juga menemukan siswa lainnya seperti Song Qingfeng dan lainnya bermain di warnet!     

"Kenapa kalian bisa ada di sini juga?!" Melihat Song Qingfeng dan teman-temannya, wajah Mu Hongzhu menjadi semakin suram, "Apakah kalian benar-benar tidak takut dikeluarkan dari sekolah?"     

"Instruktur Mu, mereka tidak akan tahu jika Instruktur tidak memberi tahu mereka tentang keberadaan kami di sini." Ujar Song Qingfeng, "Lagi pula, kami di tidak hanya bermain game di sini. Kami bermain dengan sepenuh hati!"     

"Sepenuh hati…." Mu Hongzhu hampir memuntahkan darahnya.     

"Kita harus menebus kehormatan teman-teman sekelas kita yang telah dihukum!" Ujar Lin Shao. "Itulah sebabnya kami harus bekerja lebih keras untuk meningkatkan kekuatan kami!"     

"Apa kalian bercanda?" Tanya Mu Hongzhu, "Lalu bagaimana dengan tingkat kekuatan kalian sekarang?"     

"Saya sudah berada di tingkat tiga Master Prajurit, Instruktur." Ujar Song Qingfeng dengan santai.     

"Kalau saya tingkat satu Master Prajurit." Ujar Lin Shao dengan tenang.     

"Saya juga."     

"Saya tingkat dua Master Prajurit." Ujar Lan Yan dengan tenang.     

Hal itu membuat Mu Hongzhu tercengang.     

"Aku ingat saat kalian baru masuk sekolah, kalian baru saja menjadi prajurit resmi!" Dia berpikir kalau para murid ini meningkatkan kekuatan mereka di Menara Seni Bela Diri Lingyun, tapi mendengar peningkatan seperti ini… .     

"Hush! Jangan bilang begitu!"     

"Instruktur Mu, di sini! Sini!" Saat mereka mendekati gerbang utama sekolah, Mu Hongzhu sedikit penasaran, "Apakah kalian tidak kembali ke sekolah?"     

"Tentu saja kembali." Ujar Song Qingfeng, "Kami keluar dengan melompati tembok dan tentu saja kami kembali dengan melompati tembok lagi."     

"...." Mu Hongzhu merasa bahwa ia sebagai mentor, telah sepenuhnya dipermainkan oleh murid-muridnya.     

Namun… .     

"Dinding sekolah begitu tinggi, bagaimana kamu bisa melompatinya dengan kultivasi kalian yang sekarang ini?" Mu Hongzhu sangat kagum dengan keberanian mereka.     

Mereka bahkan berani melompati tembok yang begitu tinggi!     

Dan bisa keluar tanpa ketahuan.     

"Ayo, kita tunjukkan pada Instruktur Mu kemampuan kita melompat dinding dengan teknik pengendalian pedang kita."     

Kemudian Mu Hongzhu menyaksikan mereka masing-masing mengeluarkan pedang dan mengirim empat pedang terbang di udara, hingga berbentuk seperti tangga di depan mereka.     

Mu Hongzhu tercengang saat melihatnya, "Apakah kalian berlatih mantra spiritual?!"     

"Ini dinamakan energi yang mengendalikan pedang." Ujar Song Qingfeng dengan puas. "Instruktur Mu, jangan beritahu siapa-siapa. Saat ujian nasional nanti, siapapun yang berani mengacaukan kami, pasti akan kami serang!"     

"....." Melihat para murid satu persatu melompati dinding, ia pun ikut melompati dinding bersama mereka tanpa berpikir lagi. Tiba-tiba Mu Hongzhu merasa seakan-akan dunianya hancur seketika.     

...     

Murid-murid dari Asrama Huang telah mencapai tahap Alam Master Prajurit, sedangkan murid lainnya masih berada pada tahap Alam Prajurit Resmi.     

Selain itu, mereka bahkan bisa mengendalikan pedang di udara, yang artinya mereka juga bisa menyerang dari kejauhan.     

Tentu saja ia tidak tahu kalau di kelasnya ada seorang murid yang berada dalam tahap akhir dari Alam Master Prajurit!     

Ia tidak tahu bagaimana harus menyikapinya.     

Padahal mereka hanyalah Asrama Huang.     

Sementara itu di Asrama Tian....     

"Si Tua Guo, apakah kamu telah mendengar beritanya? Wang Zhishui telah kembali."     

"Oh, aku tahu." Jawab Huo Xiong dengan mengecilkan suaranya. Sebagai pemain yang rendah diri, akhir-akhir ini ia juga berlatih teknik pengendalian pedang dan keterampilan tempur jarak dekat. Ia akan mengikuti ujian nasional, jadi ia harus bekerja lebih keras.     

Sedangkan di Asrama Xuan...     

Xu Zixin dengan hati-hati membersihkan Magnum Revolver di tangannya.     

"Zixin, aku dengar Li Haoran melakukan beberapa modifikasi pada senjata ini, apa benar begitu?" Tanya Shen Qingqing yang merasa sedikit iri padanya.     

"Ya... itu lebih baik dari sebelumnya. Aku pikir aku bisa menggunakannya untuk mengalahkan Master Prajurit tahap akhir tanpa ada masalah."     

"..."     

...     

Sekarang Fang Qi sedang melanjutkan permainannya di dalam warnet.     

"Hampir selesai." Terlihat Fang Qi mengklik untuk membuka panel skill, dan menambahkan skill poin di bagian akhir.     

[Skill dalam game tingkat mahir: Mahir dalam 10 skill dalam game dan menguasai teknik pengendalian pedang dari game The Legend of Sword and Fairy (Sudah selesai)     

Progress Misi: 10/10     

Hadiah dari sistem: Terbang dengan pedang (Tingkat mahir)     

Deskripsi hadiah: Berterima kasihlah pada Sistem yang Kuat ini]     

[Apakah Anda ingin mengambil hadiah misi?]     

Fang Qi segera memilih [Ya].     

Setelah memilih, terlihat baris demi baris data melintas di depan mata Fang Qi, seolah ada berbagai macam pengetahuan yang disuntikkan ke kepalanya. Perlahan-lahan Fang Qi merasa seolah otaknya dimasuki begitu banyak informasi.     

Tak hanya informasi, tapi juga segala macam teknik untuk mengendalikan pedang, seolah-olah ia mempelajari tekniknya di dalam game. Saat itu ia pun langsung paham!     

Ia juga mendapatkan misi baru.     

[Penguasaan keterampilan: Menguasai keterampilan terbang dengan pengendalian pedang yang baru saja dipelajari.     

Hadiah misi: Mi instan Laotan Chinese Sauerkraut     

Deskripsi misi: Peluklah langit]     

(Mi instan merek Laotan adalah merek mi instan paling populer di China, terutama untuk sauerkraut/suan cai, yang artinya acar sayuran sawi putih. Dan kalimat 'Peluklah langit' adalah slogan dalam iklan mereka.)     

"Bukan... menyuruhku untuk memeluk langit kan? Dan kenapa hadiahnya malah mi instan?" Fang Qi memandang misinya kali ini dengan sedikit ragu, "Apa-apaan ini?"     

...     

Hari ini seluruh siswa elit sekolah Lingyun berkumpul di lapangan Lingyun.     

Mereka akan pergi ke Jingshi untuk mengikuti ujian nasional.     

Kelas A asrama Huang.     

Saat itu suara isak tangis masih terdengar karena sebagian dari mereka tidak memenuhi persyaratan untuk mengikuti ujian nasional kali ini.     

Dan kemanapun mereka pergi di sekitar area sekolah, orang-orang akan menunjuk-nunjuk sambil menertawakan mereka!     

Itu karena mereka telah dikeluarkan dari Daftar Lingyun dan menjadi sampah!     

Wajah Xi Qi tanpa sedih karena hal itu seperti sebuah pukulan berat bagi seorang pemuda berbakat sepertinya.     

Bahkan beberapa orang di keluarganya mulai menuntutnya untuk pulang dan menghukumnya.     

Ia berpikir kalau dia mungkin akan dikalahkan oleh seseorang yang memiliki bakat di atasnya suatu hari nanti, tapi siapa sangka kalau ia akan dipermalukan dengan cara seperti ini.     

"Jangan khawatir, Xi Qi." Song Qingfeng masih memasang muka sedikit muram saat melihat hal seperti itu menimpa Xi Qi.     

Song Qingfeng menepuk bahu Xi Qi, "Tenang saja, aku yakin, suatu hari nanti kehormatanmu pasti akan kembali!"     

"Semangat berkultivasi!" Lin Shao memberi pukulan ringan di dada Xi Qi dan menambahkan, "Aku harap kamu tidak akan menjadi payah sampai kamu tidak bisa mengalahkanku saat kami kembali nanti."     

"Aku mengerti." Xi Qi tiba-tiba merasa tersentuh. Sebelumnya ia belum pernah membayangkan kalau mereka akan menjadi lebih dekat karena sebuah game.     

Ia mengepalkan tangannya seraya berkata, "Menanglah untuk kehormatanku."     

"Tidak, menang untuk kehormatan kelas kita bersama!"     

Di dalam hatinya, ia tahu kalau masa depannya mengandalkan ini semua!     

Kalau tidak, hukuman dari sekolah akan membawa pukulan besar bagi sebagian besar murid di sini!     

"Tentu saja!" Ujar Song Qingfeng sambil tertawa, "Jika aku tidak bisa mengalahkan lawan sialan yang satu tingkat di atas kita, aku akan sangat malu menyebut diriku sebagai seorang pemain dari warnet Bos Fang Qi!"     

Mereka berdua saling memukulkan kepalan tangan mereka dan mengucapkan salam perpisahan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.