Super Internet

Ide yang Menantang



Ide yang Menantang

0Tak hanya Song Qingfeng, Lin Shao dan Xu Luo juga mendekati Alam Master Prajurit dari puncak Alam Master Sejati!     
0

Mereka seharian berkultivasi di ruang kultivasi setelah pulang dari sekolah, karena itulah mereka tidak tahu apa yang telah terjadi.     

"Kenapa? Apa yang telah terjadi?" Karena terobosan kultivasinya berhasil, suasana hati Song Qingfeng sedang sangat baik. Tapi saat ia berjalan ke lapangan pelatihan Asrama Huang, dia menemukan bahwa banyak teman sekelasnya yang memasang wajah muram.     

Masih ada waktu sebelum kelas, tapi wajah seluruh murid tampak sangat sedih.     

"Hei! Xi Qi, ada apa denganmu? Apakah kamu cemberut karena kultivasiku selangkah lebih cepat?" Ujar Song Qingfeng seraya menepuk bahu Xi Qi.     

Dengan bakat dan kekuatan kultivasi mereka berdua yang berada di tingkat yang sama, mereka selalu berkompetisi, tapi kali ini....     

"Selamat ya." ujar Xi Qi dengan lesu.     

"Hei, ada apa denganmu?" Tanya Song Qingfeng.     

"Kemarin sekolah melakukan pemeriksaan di asrama." Ujar seseorang dengan berbisik, "Target pemeriksaan mereka adalah para murid yang pergi ke Super Internet. Jadi sekarang ada banyak murid yang…."     

Memang benar, kelas A dari asrama Huang tenggelam dalam kesedihan selama dua hari terakhir, karena hampir setengah murid di kelas A ketahuan pergi ke warnet saat pemeriksaan!     

Awalnya banyak dari mereka bisa mendapat peringkat yang bagus di Daftar Huang, dan juga masuk dalam Daftar Lingyun, sehingga mereka bisa mendapatkan nilai yang baik. Tetapi setelah kejadian itu, hampir setengah murid dari kelas A tak memenuhi persyaratan untuk masuk ke daftar ini lagi!     

"Bagaimana ini bisa terjadi?" Song Qingfeng dan kedua temannya saling bertukar pandangan lalu mengerutkan kening mereka.     

Berkat peringatan dari Nalan Mingxue kemarin, mereka tidak jadi pergi ke warnet, jadi mereka tetap berada di sekolah dan berkultivasi sepanjang hari.     

Tapi, sesaat mereka keluar setelah berkultivasi, mereka langsung mendapatkan berita buruk ini.     

"Sekarang kelas A kita jadi bahan tertawaan seluruh sekolah." ujar seorang murid dengan wajah kesal. "Kita semua yang awalnya memiliki kesempatan untuk memasuki Daftar Lingyun, sekarang setengah dari kita keluar dari kualifikasi itu."     

"Aku takut sekali kalau Instruktur Mu dan Instruktur Chen akan marah."     

"Itu masalah kecil kalau mereka marah, jika dibandingkan dengan pembatasan sumber kultivasi. Tanpa adanya sumber kultivasi, bagaimana kita akan berkultivasi nantinya?"     

Song Qingfeng mengepalkan tangannya, "Ini pasti ulah Si Tua Iblis Qin, kan?"     

"Bersyukurlah karena kamu aman." Seorang murid menepuk bahu Song Qingfeng lalu menambahkan, "Tapi tidak dengan kita."     

"Aku benar-benar tidak tahu kalau Si Tua Iblis Qin itu akan berlaku sekejam ini!" Ujar Xi Qi dengan mata merahnya.     

"Aku tidak tahu apa yang bisa kami lakukan di masa depan."     

"Tidak, kita masih ada cara lain." Ujar Song Qingfeng sambil mengepalkan tangannya lalu melanjutkan, "Aku punya ide yang cukup menantang."     

...     

Para murid sibuk diawasi saat berkultivasi. Sekolah Lingyun mengeluarkan peraturan baru lagi, yakni seluruh murid dilarang keluar dari sekolah sebelum ujian nasional!     

Peraturan ini dapat mencegah para murid untuk pergi bermain game di warnet!     

Melihat gerbang sekolah yang tertutup rapat, para instruktur di belakang Qin Bing memasang wajah cemas. "Direktur Qin, apakah Anda pikir dengan membatasi kebebasan para murid seperti ini adalah ide yang baik?"     

"Saya melakukannya demi kebaikan mereka!" Ujar Qin Bing lalu mendengus kesal. "Untuk memastikan bahwa mereka dapat berkultivasi dengan aman, saya menciptakan metode 'pengajaran pengasingan' ini untuk mereka selama beberapa hari ini!"     

"Oh ya, bagaimana dengan keadaan Jiang?"     

"Jangan khawatir Tetua Qin, pangeran Qin Jiang akan segera mencapai tahap akhir dari Alam Grandmaster Prajurit. Dengan teknik tempur baru yang dikuasainya, dia pasti tidak akan mengalami kesulitan. Murid lainnya juga berada dalam kondisi yang sangat baik, dan mereka memiliki bakat yang sangat hebat. Selain itu, murid nomor satu dari Asrama Tian, Wang Zhishui telah kembali."     

"Oke!" Qin Bing mengangguk, "Latih mereka agar menjadi lebih baik. Dari keempat Asrama itu, ambillah setidaknya tiga yang terbaik. Dengan begini kita bisa memiliki kesempatan untuk menjadi akademi terbaik dalam ujian nasional."     

...     

"Nona Nalan, apakah kamu memiliki rencana? Jangan buat aku menunggu." Ucap Lan Yan yang merasa sangat penasaran. Setelah mereka berdua selesai mandi dan berganti pakaian, mereka berjalan ke lapangan pelatihan Asrama Huang.     

"Itu mudah." Ujar Nalan Mingxue. "Sekolah memang melarang para murid untuk keluar, tetapi tidak dengan para Instruktur bukan?"     

"Ins…." Tiba-tiba Lan Yan membeku. "Instruktur?!"     

"Nona Nalan, maksudmu… ." Lan Yan telah lama bersama Nalan Mingxue, jadi ia tahu betul kepribadiannya, tapi kali ini ia betul-betul kaget dengan idenya yang begitu berani!     

Apa mungkin kali ini dia akan mengalihkan perhatiannya ke Instruktur?!' Pikir Lan Yan.     

"Tapi…." Ujar Lan Yan kemudian melanjutkan, "Ku rasa instruktur tidak akan menerima permintaanmu."     

Kemudian Nalan Mingxue menjawab, "Kamu benar, Instruktur tidak akan menerima permintaanku. Tapi, apakah para Instruktur itu benar-benar tidak merasa penasaran sedikitpun?"     

"Penasaran tentang apa?"     

"Misalnya saja pemimpin kota An dan Kepala sekte Ye yang menghabiskan waktu mereka untuk bermain game di warnet selama seharian." Ujar Nalan Mingxue. "Jika kita menggunakan cara ini tanpa memperingatkan Tetua Qin, dan langsung memberitahu para Instruktur sekolah, menurutmu apa yang akan mereka lakukan setelah mereka mempelajari manfaat yang bisa mereka ambil dari bermain game di sana?"     

"Hmm....." Lan Yan membeku.     

"Instruktur itu akan berlaku sama dengan kita, mereka juga ingin lebih kuat, dan itu adalah prioritas utama bagi mereka. Tapi Qin Bing pasti tidak akan setuju karena ia ingin memastikan status sekolah Lingyun dan Menara Seni Bela Diri Lingyun serta menjaga statusnya sendiri."     

"Sebenarnya para instruktur berada di pihak kita." Ujar Nalan Mingxue dengan pemikiran yang bagus. "Mereka belum pergi ke warnet karena mereka masih membutuhkan dorongan."     

"..." Lan Yan berpikir kalau penjelasan Nalan Mingxue ada benarnya juga, tapi ia masih merasa bahwa itu tidak mudah. "Tapi aku yakin kalau Tetua Qin tidak akan hanya duduk dan tinggal diam."     

"Dia akan mengawasi ujian nasional." Ujung bibir Nalan Mingxue melengkung ke atas. "Sebelum kita kembali dari ujian nasional, banyak hal yang bisa terjadi!"     

"..." Lan Yan tercengang dengan ucapannya.     

...     

Hari sudah menjelang malam.     

Ada beberapa bayangan yang tampak berjalan di kegelapan. "Tuan muda Song, apakah kita harus mengambil risiko yang begitu besar?"     

"Pikirkan para murid yang ditekan oleh Si Tua Iblis Qin! Kita harus membuktikan kepada tiga sekolah besar dan seluruh Dajin saat ujian nasional nanti!"     

"Kita harus bekerja keras! Pada ujian nasional kali ini, kita akan menunjukkan kekuatan kita pada orang-orang!"     

"Apakah kamu pikir susunan besar di sekolah Lingyun biasanya aktif?"     

"Tenang saja! Pak tua Qin tidak akan pernah membayangkan kalau kita akan melakukan hal ini."     

"Dinding ini tinggi sekali ya. Bisakah kita melewatinya?"     

"Hush! Kecilkan suaramu, jangan sampai ada orang yang mendengar!"     

"Ayo cepat, gunakan teknik pengendalian pedang untuk mengirim pedangnya ke atas!"     

Meskipun mereka belum bisa terbang dengan pedang, tapi cukup menggunakan pedang sebagai batu loncatan.     

Dengan tembok dinding setinggi beberapa meter, tiga pedang melayang di udara bagaikan tangga yang melayang.     

Song Qingfeng menatap pedang yang goyah dengan gelisah. "Tuan Muda Lin, Tuan Muda Xu, apakah kalian bisa melakukannya? Pedangnya terlihat kurang stabil. Kalau terjadi sesuatu, biar kami bertiga yang melarikan diri."     

"Tenang saja, tidak apa-apa."     

"Kalau begitu aku duluan!" Song Qingfeng menggertakkan giginya dan mundur beberapa langkah untuk bersiap melompat. "Kita membawa harapan seluruh kelas, jadi kita tidak boleh gagal!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.