Super Internet

Para Remaja yang Sedang Tumbuh



Para Remaja yang Sedang Tumbuh

0Sementara itu di ruang rahasia di Paviliun Api Biru.     
0

"Berapa banyak jenis bahan yang sudah kamu coba?" Tanya Li Haoran dengan wajah cemberut, sambil menatap tungku peleburan tempat cahaya energi spiritual menyala.     

"Totalnya ada 168 jenis." Jawab Chen Rong yang berdiri di samping Li Haoran, sambil merekam informasi ke dalam giok komunikasinya. "Perunggu dan besi biasa tidak cocok untuk formasi ukiran. Di antara bahan yang tersedia ada angin bergaris besi yang memiliki sifat yang paling dekat, tapi itu terlalu keras dan kurang fleksibel."     

Setiap senjata api adalah instrumen yang sangat indah, dan struktur serta bahan-bahannya dipilih dengan cermat. Namun, bahan-bahan ini jelas tidak cocok untuk pengerjaan formasi ukiran.     

Mengubah senjata api menjadi artefak spiritual yang digunakan oleh para kultivator jelas tidak mudah.     

"Setelah mencoba begitu banyak bahan artefak, apakah kamu tidak bisa menemukan yang cocok?" Li Haoran tampak berpikir sangat dalam. "Terakhir kali, Bos Fang Qi menyebutkan kalau ia akan mengajari kami fisika dan kimia tingkat SMA kan? Apa kelas 2 SMA ya? Singkirkan hal-hal yang kamu lakukan itu dulu, dan biarkan mereka mempelajari beberapa pengetahuan dasar tentang artefak spiritual baru ini."     

.....     

"Kamu bilang semalam di sekolah kalian terjadi pengecekan skala besar di asrama sekolah?" Tanya Fang Qi.     

Saat itu ia sedang duduk bersama Xu Zixin dan Shen Qingqing di sebuah restoran yang tidak jauh dari Hutan Buku Dongguan.     

Meskipun restoran itu tak semewah Paviliun Qingfeng dan Mingxue, tapi restoran ini tidak terlalu kecil.     

Pada teras kecil lantai dua di restoran ini ada kursi, lalu seorang pria tua berambut abu-abu berjubah biru melambaikan kipas lipatnya seraya bertanya, "Apakah kalian tahu siapa tiga orang suci dalam Celestial Warrior?"     

"Tiga orang suci?" Tak sedikit orang yang mendengarnya, semua tatapan mereka menghadap ke arahnya. "Apakah ini tentang tiga orang yang bertempur di bukit pembasmi abadi?"     

"Ada yang bilang kalau bagian ini sangat mengasyikkan."     

"Aku juga tidak tahu sebenarnya sosok seperti itu ada di dunia nyata atau tidak."     

"..."     

Fang Qi mengisi gelas anggurnya seraya mendengarkan cerita dari Shen Qingqing dan Xu Zixin. Lagi pula Fang Qi adalah orang yang datang dari era teknologi informasi. "Ah... apakah ini novel yang paling populer di sini?"     

Jelas sekali para penonton mendengarkan cerita untuk menghabiskan waktu sambil menikmati makanan dan anggur mereka, bukan karena mereka antusias untuk mendengarkan hal itu.     

Shen Qingqing tampak sedikit canggung. Meskipun ia menyukai novel itu sebelumnya, tetapi setelah bermain game di warnet Fang Qi, ia sekarang menemukan kalau Diablo lebih memikat daripada Celestial Warrior.     

Dan romansa dan penuh konflik seperti dalam The Legend of Sword and Fairy.     

Sebelum Fang Qi berpindah dimensi ke dunia ini, istilah-istilah seperti tiga orang suci sudah tidak ia pedulikan karena terlalu klise.     

"Beberapa hari ini.... kita mungkin tak bisa pergi ke warnetmu untuk bermain game." Ujar Xu Zixin yang tampak enggan. "Akhir-akhir ini, sekolah mengawasi kita dengan begitu ketat."     

"Mereka bahkan sampai melakukan pemeriksaan asrama." Fang Qi mengangguk dan berkata, "Kamu memang perlu lebih hati-hati."     

"Bos, sepertinya kamu sama sekali tak tampak marah, kenapa?" Tanya Shen Qingqing yang merasa penasaran.     

"Ah…ini bukan sesuatu yang aneh." Ujar Fang yang tampak santai dan kembali memakan makanannya.     

"Bos, cobalah makan ini. Ikan Pola Sembilan Yuanyang di tempat ini sangat lezat." Shen Qingqing tidak hanya seorang pecinta game, tetapi juga seorang pecinta kuliner.     

"Oh ya Bos, apakah ada lebih banyak makanan lezat yang akan muncul di warnetmu?"     

"Makanan lezat?" Fang Qi berpikir sejenak sambil mengambil sepotong ikan. "Harusnya ada."     

"Benarkah?" Shen Qingqing tampak terkejut, tapi ia langsung pupus harapan. "Aku harap suatu saat aku bisa pergi ke warnetmu untuk makan camilan yang lezat, dan bermain game tanpa khawatir ketahuan."     

"Iya." Sambil mengingat masa lalu mereka yang indah, Xu Zixin merasa kehilangan.     

"Hari itu akan datang." Ujar Fang Qi.     

Setelah mereka bertiga pergi, seorang pelayan datang untuk membersihkan meja dan menemukan sebuah buku tertinggal.     

"Ini pasti milik para pelanggan tadi." Setelah ia membereskan meja, ia melirik ke lelaki tua yang menceritakan kisah yang telah ia dengar berkali-kali, dan dengan santai mengambil buku dengan judul buku yang aneh, 'Diablo'.     

"Seorang pengembara ya, dia adalah... seorang pengembara."     

"Sepertinya sudah bertahun-tahun lamanya sejak aku berada di Rogue Monastery...."     

Pelayan tadi membaca bagian awal novel yang membuatnya bertanya-tanya, "Wah! Apakah ini adalah novel?"     

Karena ia sudah tidak sibuk, ia lanjut membaca dengan penuh rasa ingin tahu.     

Tapi setelah ia membaca beberapa paragraf, ia menemukan kalau novel ini berbeda dari Celestial Warrior yang telah ia dengar berkali-kali.     

"Monster? Apakah itu adalah makhluk yang sangat kuat?"     

"Malaikat? Dunia macam apa ini?"     

"Benteng dihancurkan? Lalu manusia-manusia tidak memiliki tempat tinggal!? Kalau begitu, apa yang bisa mereka lakukan?" Pelayan kecil tadi membaca dengan penuh semangat.     

...     

Di dalam warnet, Xue Daolu menggulung lengan bajunya. "Ayo, ayo! Kita main Counter Strike beberapa putaran."     

Ada dua pria di belakangnya, salah satu dari mereka mengenakan jubah Taois putih, dan yang satunya mengenakan jubah Taois biru tua. "Adik kedua, hari ini akan aku tunjukkan kepadamu apa itu RUSH B!"     

Su Tianji tampak mengerutkan keningnya. Kemarin ia memakai topeng, tapi hari ini ia merasa seperti menjadi pemain yang berpengalaman!     

"Senior, bagaimana mungkin gadis muda di keluargamu tak ada yang datang ke sini hari ini?" Xue Daolu berencana untuk bersaing dengan Kakek dan cucu dari keluarga Nalan, tapi ia menyadari kalau Nalan Mingxue tak ada di sini.     

"Sekolah Lingyun?" Mendengar penjelasan dari orang-orang di sekitarnya, Xue Daolu berpikir sejenak.     

Meskipun status Xue Daolu sangat tinggi, tapi tak baik baginya untuk memikirkan urusan pribadi orang lain.     

"Lupakan sajalah! Hari ini kita akan bermain sendiri."     

"Hemph! Sudah ku katakan bukan, Qin Bing tua itu cemburuan!" Ouyang Zhen mendengus kesal. "Dia tidak tahan melihat orang lain sukses, bukan?"     

Semua orang tahu kalau game di warnet Fang Qi sangat menguntungkan untuk berkultivasi. Tapi jika terus tumbuh, Menara Seni Bela Diri Lingyun di sekolah Lingyun jelas akan kehilangan statusnya yang tinggi.     

"Akankah anak-anak kecil itu… datang?" Ujar An Huwei.     

Tanpa suara teriakan dan sorakan anak-anak muda itu di depan layar lebar, atau di belakang kursi mereka, mereka merasa ada sesuatu yang hilang.     

"Senior, tidakkah kamu ingin membantu cucumu?"     

"Itu adalah urusannya sendiri, dan ia bisa menanganinya sendiri dengan baik." Ucap Nalan Hongwu sambil menyipitkan kedua matanya.     

...     

"Nona Nalan, menurutmu... apakah kita akan pergi ke warnet tanpa khawatir akan ketahuan seperti sebelumnya?" Tanya Lan Yan sambil membungkuk, tubuhnya berkeringat dan nafasnya terengah-engah.     

Dulu ia tak akan bisa melatih teknik pedangnya dengan Nalan Mingxue untuk waktu yang lama. Tapi kini ia merasakan kemajuannya yang luar biasa.     

Lan Yan yang berdiri berlawanan dengan Nalan Mingxue, menyeka keringat di tubuhnya. Ada pedang perak yang melayang di udara, satu meter di atas bahu kanannya.     

Teknik pengendalian pedang!     

Meskipun ia masih jauh dari kata menguasai teknik ini seperti yang dilakukan oleh Fang Qi, tapi ia sekarang bisa menggunakannya dalam pertempuran!     

"Tentu saja kita bisa!" Ucap Nalan Mingxue sambil mengangguk dengan penuh keyakinan. Sementara itu, cahaya terang melintas di matanya yang indah. "Aku dengar ujian nasional semakin dekat. Kurasa sudah waktunya untuk melaksanakan beberapa rencanaku."     

...     

Saat Song Qingfeng keluar dari ruang kultivasi, aura di seluruh tubuhnya benar-benar berbeda!     

Tak hanya aura kultivasinya yang tumbuh, tapi sorot matanya terlihat lebih tajam!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.