Super Internet

Drama TV di Dunia Lain



Drama TV di Dunia Lain

0Saat itu tim Fang Qi hanya tersisa separuhnya saja, jadi ia masih aman.     
0

Di Dust Map ini, tim teroris harus menanam bom C4 dan menghancurkan salah satu simpanan senjata kimia di Zona A atau Zona B. Mendengar bom C4 ditanam di Zona B yang mana banyak orang menanamnya, semua orang tahu kalau ronde ini akan segera berakhir.     

Tanpa menunggu waktu lama, Zona B berubah menjadi lautan api dengan ledakan bom C4.     

"Gila! Itu luar biasa sekali!" Tuan Muda Chen menyadari kalau pada ronde sebelumnya ia terbunuh beberapa kali, tapi kali ini ia tidak mati, bahkan yang sebelumnya ia tidak membunuh seorang pun, kali ini ia dapat membunuh satu orang. Air matanya mengalir deras karena setelah sekian lama, akhirnya ia bisa membunuh di game Counter Strike ini.     

Saat ia bergegas ke Zona B, ia cukup beruntung untuk bisa membunuh seseorang tanpa kehilangan sedikit HP!     

Para pemuda lainnya yang datang bersama Tuan Muda Chen juga meneteskan air mata bahagia. Ini adalah pengalaman pertama mereka bisa membunuh. "Ini luar biasa! Tuan muda Chen! Ronde kali ini sangat keren!"     

"Pemilik Warnet itu sangat kuat!"     

"Ternyata artefak spiritual ini dapat melepaskan kekuatan besar seperti itu tanpa mengaktifkan energi spiritual apapun. Bahkan kultivator Alam Sungai Yuan tidak akan bisa melakukannya." Xue Daolu baru saja membunuh seseorang. Sambil melihat pistol mitraliur yang dibuat dengan begitu indah, ia merasakan pengalaman bermain yang sangat hebat.     

Xue Daolu pun terkekeh. "Tak ku sangka, pemuda itu yang memberikan perintah. Junior, bukankah Anda tadi mengatakan bahwa semakin banyak kita membunuh, berarti kita semakin kuat? Tadi Anda sudah membunuh berapa orang?"     

Karena ia enggan mendengar perintah dari Fang Qi, Su Tianji adalah orang terakhir yang keluar. Ia melihat skor nilainya yang masih nol, wajahnya pun menjadi kaku. "Dia tadi hanya beruntung mendapatkan lawan yang lengah. Sayang sekali lawannya itu. Tapi pada ronde selanjutnya, akan saya tunjukkan kehebatan saya pada Senior Istana!"     

"Tapi entah kenapa hari ini gerakan anak itu terlihat agak kaku ya?" Su Tianji melirik ke arah karakter Fang Qi di dalam game, tiba-tiba ia menyadari kalau Fang Qi memegang senapan runduk di tangannya.     

"Di mana kamu mendapatkan senapan runduk itu?"     

[Aku mengambilnya dari tanah.] Fang Qi mengetik balasannya. [Lanjutkan ke strategi lama kita.]     

Ekspresi Su Tianji menjadi semakin gelap. [Apakah kamu mau tergesa-gesa menggunakan senapan runduk itu? Kenapa tidak kamu berikan saja padaku? Biar aku yang menjaga markas, aku yakin mereka akan lebih waspada di ronde ini.]     

Fang Qi mengetik balasannya lagi, [Apa perbedaan antara sniper dengan ikan asin jika mereka tidak bergegas?]     

Su Tianji merasa ingin memakinya. "Bagaimana bisa aku setim denganmu…."     

Saat itu di layar lebar:     

[Apa perbedaan antara sniper dengan ikan asin? Bos, ayolah!]     

[Bermain menggunakan sniper dengan keyboard dan mouse? Bos, apakah kamu bermain dengan sungguh-sungguh?]     

[Bisakah kita bermain lebih serius?]     

"Bos itu tak mungkin... menembak dengan keyboard dan mouse kan?" Saat itu para penonton tidak ada yang percaya kalau Fang Qi bermain hanya dengan keyboard dan mouse. Akhirnya semua orang dari warnet seberang bergegas datang untuk menyaksikan permainan Fang Qi dengan karakternya yang memegang pisau. Seluruh penonton yang berdiri di belakang Fang Qi langsung tercengang.     

"Tak hanya bermain game dengan keyboard dan mouse saja, dia bahkan bermain sambil merokok?!"     

Saat itu Fang Qi tiba-tiba merasa seperti intuisinya jauh lebih kuat daripada sebelumnya. Sebelum ia masuk ke lorong dalam game, ia melemparkan granat asap ke sana.     

Kali ini Nalan Hongwu dan lainnya telah belajar dari kesalahan mereka di ronde sebelumnya. Setelah bergegas ke Zona B dengan kecepatan tinggi, mereka mengambil posisi menembak masing-masing.     

Terlihat asap menyebar secara perlahan, tak hanya menghalangi seluruh lorong, tapi langsung menembus ke ruang besar di luar lorong.     

Saat itu Nalan Mingxue memegang pistol di tangannya, ia bersembunyi di sudut sebelah kiri pintu. Meskipun asap membuatnya sulit untuk melihat dengan jelas, tidak ada yang bisa melihatnya karena ruang di depannya dipenuhi dengan asap.     

Ia sangat yakin kalau tempat persembunyian yang ia pilih kali ini adalah tempat buta bagi kebanyakan orang. Saat seseorang bergegas keluar, punggung mereka pasti menghadapnya.     

'Ada orang datang?!' Pikir Nalan Mingxue.     

Ia segera mengangkat senjata begitu mendengar langkah kaki seseorang. Tapi saat ia bersiap untuk menarik pelatuknya, tiba-tiba....     

Serangan belati!     

Ia menarik pelatuk Desert Eagle nya, dor dor dor!     

Baru saja Nalan Mingxue menembakkan tiga pelurunya, tapi ia langsung mati. Ia tercengang melihat seseorang membuat lingkaran asap di sekitarnya lalu segera berlarian keluar.     

"..."     

Seluruh penonton menyaksikan asap di layar Fang Qi, kemudian muncul sebuah pesan yang mengatakan kalau lawannya telah terbunuh.     

"Bagaimana ia melakukannya?"     

"Bagaimana ia bisa membunuh seseorang tanpa melihatnya?"     

"Kamu berani bersembunyi di tempat pertama?" Gumam Fang Qi pada dirinya sendiri, dan ia keluar dari asap dengan seluruh rekan timnya.     

Kemudian ia mencari tempat kedua, tempat ketiga.... Fang Qi membereskan tempat persembunyian lawan satu persatu. Para penonton memperhatikan dari belakang Fang Qi, ia menggoyangkan mousenya mengikuti layang yang ikut bergoyang. Setelah ia menembak dengan pistolnya, ia lalu beralih memegang pistol dan segera membunuh lawannya.     

Kemudian ia beralih lagi ke pistol, menembak, mengganti senjatanya lagi. Gerakannya sangat teratur dan berirama.     

"Apakah kamu baru saja mengganti senjatamu hanya dengan keyboard dan mouse?"     

[Pemilik Warnet baru saja mengganti-ganti senjatanya hanya dengan keyboard dan mouse!] Seseorang pun langsung mengirim komentar ke layar.     

[Mengganti-ganti senjata dan bermain hanya dengan keyboard dan mouse?!]     

[Itu mustahil! Bagaimana ia bisa mengganti senjata dan bermain dengan keyboard dan mousenya saja?]     

[Kalau tidak percaya, datang dan lihatlah sendiri!]     

Komentar demi komentar pun tampak membanjiri layar, dan sekelompok orang pun langsung berdiri untuk menonton permainan Fang Qi dari belakang.     

"Waah!" Semua orang menggosok-gosok matanya seolah-olah mereka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. "Ternyata ia benar-benar bermain menggunakan keyboard dan mousenya saja?"     

Setelah bermain begitu lama, mereka belum pernah melihat seseorang bermain hanya dengan keyboard dan mouse!     

Mereka semua berdiri di belakang Fang Qi seraya menyaksikan tangan Fang Qi yang bergerak secepat angin saat ia bergerak, berlindung dan menembak dengan begitu akurat.     

"Bos, kamu memang sangat luar biasa!"     

Melihat Fang Qi berdiri di Zona B sambil berlumuran darah dengan hanya beberapa HP yang tersisa, para penonton pun tercengang melihatnya.     

"Apakah dia benar-benar akan menang?!"     

"Bagaimana mungkin?! Dia harusnya bisa menang!"     

"Pembunuhan terakhir benar-benar berbahaya! Dengan hanya 2- HP yang tersisa, ia menghadapi seseorang yang hampir memiliki HP penuh dengan senapan mesin ringan."     

"Kenapa aku merasa kalau Pemilik Warnet bermain lebih baik dengan keyboard dan mouse?"     

Fang Qi pun bersandar di kursi komputernya saat melihat panel akhir pertandingan di layarnya, menunjukkan kemenangan timnya.     

"Bukankah kamu tidak merokok?" Tanya Su Tianji dengan wajah berekspresi suram setelah ia meletakkan alat game VR nya. Dalam pertandingan ini, ia hampir tidak melakukan apa-apa. Tetapi mereka memenangkan pertandingan ini dibawah komando Fang Qi.     

Su Tianji bertanya-tanya, 'Apa mungkin anak ini merokok karena takut berkelahi?'     

"Apakah kamu tidak tahu kalau Pemilik Warnet bermain dengan keyboard dan mouse?" Seseorang yang berdiri di belakang Fang Qi segera meresponnya.     

"Keyboard dan mouse?!"'Baru saja ia menembak dengan senapan runduk dengan begitu akurat, dan itu hanya dengan keyboard dan mouse?!'     

Su Tianji pun tercengang.     

Fang Qi segera mematikan asap tokoknya saat telah habis terbakar, lalu melemparkannya ke tong sampah di sampingnya.     

Tak ada satupun dari mereka yang tahu, tetapi Fang Qi tahu kalau ia berada di dunia lain. Permainan awalnya kan memang dari keyboard dan mouse.     

Ditambah lagi, ada sekelompok orang yang tergila-gila dengan game dan mendapatkan kemuliaan karenanya.     

Fang Qi menarik napas dalam-dalam saat mengingat masa lalunya. Lalu ia memasang headset VR nya. "Kenapa kalian menatapku seperti itu? Ayo lanjutkan!"     

Sementara itu, Su Tianji mendapatkan pesan dari giok komunikasinya. [Taoist Su, Anak ini benar-benar hebat. Apakah kamu mau membantuku untuk membalaskan dendam kami yang terakhir?]     

Su Tianji mengerutkan dahinya lalu membalas, [Anak ini baru saja bermain dengan keyboard dan mousenya. Sekarang ia beralih ke mode VR. Apa kamu yakin ingin melanjutkannya?]     

An Huwei pun ikut mengerutkan dahinya. "...."     

Ia benar-benar telah kalah telak!     

Sementara itu, Fang Qi tiba-tiba mendapatkan sebuah pesan:     

[Tuan rumah telah menjadi Pemilik Warnet yang sangat populer dengan keterampilan, kekuatan, dan popularitasnya. Anda telah memperoleh akses ke program baru: Drama TV.     

Metode menonton: Bioskop Super, bayar sesuai permintaan. Dua episode akan ditayangkan setiap hari Senin dan Selasa.]     

[Misi Baru: Drama TV di Dunia Lain     

Progres Misi: Total aktivasi pemain game Resident Evil I: 150; total penonton Film Resident Evil: 100; total aktivasi pemain game Diablo II: 200; total aktivasi pemain game The Legend of Sword and Fairy: 100; total aktivasi pemain game Counter Strike: 100.     

Hadiah Misi: Novel asli Zhu Xian]     

(Catatan: Zhu Xian adalah novel fiksi fantasi dari China yang dikarang oleh Xiao Ding. Novel ini juga diterjemahkan dengan judul Jade Dynasty atau The Attack of Heaven, dan telah diadaptasi menjadi film, drama TV, hingga video game.)     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.