Super Internet

Bermain Menggunakan Keyboard dan Mouse



Bermain Menggunakan Keyboard dan Mouse

0Tuan Muda Chen dan lainnya hanya bermain game Counter Strike selama sehari. Meskipun mereka mempelajari tentang senjata dan belajar menembak melalui karakter game mereka, tapi mereka bermain cukup bagus. Siapa sangka kalau hari ini suasana hati Tuan Muda Chen mendadak ingin bermain game dengan pemain lain, dan melihat sebuah ruangan tanpa sandi, lalu ia masuk begitu saja.     
0

Alhasil ia pun tersesat.     

Tak terbiasa dengan peta dan tak bisa membedakan orang, bidikannya menjadi kurang tepat. Ditambah lagi ia dipusingkan dengan gerakan lawan-lawannya dalam jarak dekat. Kini sudah ada sekitar sepuluh orang yang meninggal, padahal ia tak menyentuh rambut lawannya sehelai pun.     

Karena itulah Fang Qi berteriak untuk memberikan perintah. Hal itu membuat seolah menemukan penyelamat. Kemudian orang tersebut segera mengikuti Fang Qi. Ia memandang rekan satu timnya yang berkumpul bersama, dan ia menjadi jauh lebih percaya diri.     

"Apakah artefak spiritual ini dapat digunakan tanpa menyisipkan energi spiritual?" Xue Daolu terheran-heran dengan memegang pistol mitraliur di tangannya, seraya berlarian mengikuti Fang Qi dan rekan tim lainnya, lalu ia bertanya pada Su Tianji. "Junior, bagaimana situasinya sekarang? Apakah kita akan menguji kekuatan artefak spiritual ini?"     

Mengetahui bahwa Senior Master Istana berlari bersama dengan kelompok itu tanpa mengetahui situasinya, Su Tianji pun merasa frustasi. "Ikuti aku, aku jamin kamu akan menang. Abaikan saja Bocah itu."     

Pada Dust Map 2, para Counter-Terrorist dan Team Terrorist dapat bertarung di tiga jalur. Team Terrorist dapat mengambil rute di sebelah kiri mereka dan berjalan langsung ke platform besar di Zona B. RUSH B adalah strategi di mana setiap teroris akan lari ke Zona B dengan kecepatan tinggi dan menangkap lawan mereka ketika mereka lengah. Istilah ini sederhana dan mudah untuk dipahami oleh pemain baru dan pemain lama, tak peduli bahasa apa yang mereka gunakan.     

Saat itu Fang Qi memimpin timnya melalui ruang di luar Zona B. Sementara itu, Nalan Hongwu dan timnya datang dari arah luar pintu, yang berada di sudut kanan ke arah Fang Qi.     

"Sebentar lagi, kalian semua bergegas keluar pintu dan belok kanan. Segera setelah kebakaran terjadi." Fang Qi merasa otaknya sangat jernih. Meskipun ia hanya bermain dengan keyboard dan mouse, gerakannya sangat cepat dan tepat, bahkan lebih baik dari sebelumnya.     

Ia menekan tombol spasi dan mengetikkan kata-kata saat ia melompat maju tanpa menyebabkan adanya kelambatan.     

"Aku juga bisa melakukan perintah seperti itu." Ujar Su Tianji dari belakang dengan muka marah.     

'Apa istimewanya perintah semacam itu?' Pikir Su Tianji.     

Fang Qi tak berkata apa-apa. Saat ini mereka belum melihat lawan maupun mendengar langkah kaki. Kemudian Su Tianji melihat Fang Qi melempar granat flash. Granat flash itu menabrak sebelah kiri dinding dan memantul ke kanan hingga keluar dari lorong panjang.     

Fang Qi memblokir silauan dengan dinding dengan begitu sempurna, sehingga tidak akan membutakan timnya bahkan jika mereka bergegas maju.     

Nalan Hongwu yang berada di dekat pintu, mendengar langkah kaki. Ia lalu segera memanggil rekan timnya. "Ada orang yang datang."     

Belum selesai ia berbicara, tiba-tiba muncul sebuah granat flash keluar dari lorong gelap.     

Tidak!     

Tanpa sadar Nalan Hongwu membalikkan tubuhnya.     

Mendengar suara Nalan Hongwu tadi, rekan-rekan setimnya langsung mengarahkan senjata mereka ke lorong sambil bersiap-siap memasang pertahanan. "!!!???"     

Tiba-tiba layar mereka semua menjadi putih!     

Mereka merasa ingin berkata kasar, 'Perintah apa-apaan itu?!'     

Nalan Hongwu baru saja menoleh untuk menghindari kilatan cahaya, dan pandangannya masih kabur saat ia menemukan ada asap besar yang keluar dari lorong.     

Sementara itu, di bawah asap granat muncul delapan tim teroris dengan senapan mitraliur mereka secara bersamaan.     

Di layar lebar, kedelapan teroris tadi menembaki tiga hingga empat Counter-Terrorist yang masih berjuang untuk mencari perlindungan.     

DOR DOR DOR DOR DOR DOR!     

Para Counter-Terrorist kalah telak!     

Layar Li Haoran menjadi putih seketika, dan ia pun mati.     

An Huwei yang baru saja mendapatkan penglihatannya, mati.     

Ouyang Zhen bergegas mencari perlindungan, lalu ia melihat sesosok bayangan di antara asap dan tiba-tiba terdengar suara tembakan, ia pun mati.     

Nalan Hongwu langsung menghindar. Ia berguling ke samping dan bersembunyi di balik kotak terdekat, lalu melihat HP nya yang sisa separuh.     

Nalan Mingxue baru saja melompat ke jendela di zona B dan menemukan tempat sniper. Saat ia menjulurkan kepala kecilnya, sebuah peluru segera melesat ke arahnya. "....."     

Lan Yan berada di agak belakang dan baru saja sampai di pintu. Hanya setengah tubuhnya yang terlihat.     

Kemudian empat hingga lima pistol mitraliur mengarah padanya.     

DOR DOR DOR DOR DOR DOR!     

"...." Lan Yan langsung menarik kembali tubuhnya dan melihat HP nya yang tersisa 8.     

Orang-orang yang belum masuk ke pintu pun saling bertanya-tanya, "Ada apa? Apa yang sedang terjadi?!"     

Di sisi lain di luar sana, Bu Lei memantau situasi dengan senapannya. "Kenapa tiba-tiba ada begitu banyak orang yang mati?"     

Jelas sekali kalau mereka bingung dengan apa yang sedang terjadi saat itu.     

Sementara itu, semua penonton ikut tertegun.     

"Taktik apa ini?"     

"Itu sama sekali bukan taktik, bukankah itu terburu-buru?"     

"Mereka terburu-buru tapi bisa begitu kuat?"     

"Itu karena granat flash dan granat asap Pemilik Warnet yang bagus!"     

"Bos, apa kamu benar-benar bermain hanya menggunakan keyboard dan mouse saja?!"     

"Pasti sudah ganti mode kan?"     

"Tembakan sniper barusan begitu akurat! Pasti dia sudah beralih mode."     

Tak sedikit orang melihat, meskipun tembakan tadi berasal dari delapan teroris, tapi kunci utamanya adalah dari waktu, dan posisi dari granat flash serta granat asap.     

Sesaat sebelum kilatan cahaya tadi melintas, bom asap langsung digunakan untuk melindungi delapan teroris yang langsung maju ke depan untuk menyerang.     

Tapi bagaimana mungkin seseorang dapat mengontrol semua itu dengan begitu akurat, hanya dengan keyboard dan mouse saja? Itu tidak mungkin!     

[Kalian bisa datang dan melihatnya sendiri. Pemilik Warnet benar-benar bermain dengan keyboard dan mousenya] Saat itu terlihat sebuah komentar muncul di layar di kedua warnet.     

"Bagaimana itu bisa terjadi?! Padahal sulit sekali kalau bermain dengan keyboard dan mouse!"     

"Kalau hanya berjalan saja, aku percaya kalau menggunakan keyboard dan mouse. Tapi bagaimana mungkin bisa sampai membidik dan menembak target yang bergerak? Kamu pasti bercanda kan?"     

"Aku, Dewa Pistol Lingyun adalah orang pertama yang meragukannya!"     

"Aku, Dewa Penembak dari Jiuhua adalah orang kedua yang meragukannya!"     

"..." Komentar demi komentar langsung membanjiri layar. [Masih oke kalau hanya bergerak ke kanan dan ke kiri dengan keyboard, tapi bagaimana kamu bisa bermain dengan mouse?]     

[Mouse hanya bisa bergerak horizontal di desktop, tapi layarnya kan vertikal?!]     

[Kalau kalian tak percaya, datang ke sini saja, Pemilik Warnet duduk di meja nomor 23.]     

Setelah mengirim melalui giok komunikasinya, Guo Xiong adalah pemain lama dari game Resident Evil, ia adalah murid dari Asrama Tian, jadi ia cukup percaya diri dengan keahliannya dalam menembak. Tapi kini ia berdiri di belakang Fang Qi dan melihat cara Fang Qi bermain, ia benar-benar tercengang!     

'Bagaimana mungkin ia memainkan game ini hanya dengan keyboard dan mouse?!'     

'Bisakah seorang pemain bermain seperti itu?!' Guo Xiong tertegun dalam hati.     

Sementara itu di dalam game.     

Hanya ada Nalan Hongwu seorang diri yang tersisa di Zona B. Ia langsung melemparkan granat flash dan mencoba untuk mundur. Tapi begitu ia melakukannya, terlihat lima hingga enam granat tangan menggelinding ke arahnya.     

Granat-granat itu dilempar asal-asalan, tapi tetap mustahil baginya untuk mencari tempat bersembunyi.     

Meskipun para pemain itu kurang berpengalaman dan tak kompak, tapi mereka mampu melakukan hal dasarnya.     

Nalan Hongwu tak bisa berkata apa-apa.     

Ketika melihat dirinya terbang ke langit, ia hampir memuntahkan darah ke layar.     

Nalan Mingxue mengeluarkan granat flash lainnya dan mencoba untuk membunuh seorang teroris. Tapi saat ia baru menjulurkan kepalanya keluar dari jendela Zona B, dan baru saja ia ingin membidik, sesosok bayangan tiba-tiba keluar dari sudut dinding jendela dan mengarahkan belati ke arahnya!     

Dari sudut matanya, terlihat seorang karakter yang mirip dengan karakter Fang Qi, sedang melambaikan belatinya di depan Nalan Mingxue.     

"..."     

Wajah Nalan Mingxue pun menjadi gelap, ia hampir menghancurkan keyboardnya.     

"Hahahaha Pemilik Warnet itu luar biasa hebat!"     

"Dia benar-benar bermain dengan keyboard dan mousenya! Bidikan yang sangat akurat!" Para penonton yang menonton dari warnet seberang pun langsung membeku melihat pemandangan itu.     

"Kamu ingin menembakku? Akan ku bunuh kamu dengan belatiku!"     

Tawa pun langsung terdengar di seisi toko.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.