Super Internet

Bermain Game? Tak Mungkin!



Bermain Game? Tak Mungkin!

0"Lihatlah diri Anda! Saat Anda berkultivasi di pengasingan selama bertahun-tahun, Anda melimpahkan seluruh urusan di Istana Tianji kepada saya, Senior Anda. Tapi sekarang, setelah Anda keluar dari pengasingan, Anda malah keluar setiap hari! Anda seharusnya malu!" Di aula besar Istana Taois Liuyun, tampak seorang pria paruh baya tampan berambut abu-abu, memasang ekspresi suram saat menegur Su Tianji.     
0

Su Tianji tampak duduk di aula dengan secangkir teh di tangannya. Ia memasang ekspresi tenang lalu berkata. "Senior Master Istana, saya melakukan ini semua demi mempelajari mantra spiritual baru dan senjata baru untuk kebaikan istana kita bersama."     

"Beraninya Anda mengangkat topik tentang mantra spiritual baru!" Kalimat yang keluar dari mulut Su Tianji, membuat Xue Daolu menjadi semakin naik pitam. "Beberapa murid bahkan telah melapor pada saya! Mereka bilang kalau Anda mengajari mereka tentang Teknik Pengendalian Pedang, Peminum Abadi Menatap Langkah Bulan, hingga mantra spiritual yang tak seperti mantra, dan juga teknik bela diri yang tak seperti teknik bela diri. Saya sama sekali tidak memahaminya! Bahkan Anda juga mengajari mereka tentang keterampilan menggunakan senjata api?! Jika Anda mengajari mereka hal ini terus-menerus, Anda bisa menghancurkan beberapa murid berbakat kita!"     

"Itulah sebabnya saya berencana untuk membawa mereka semua keluar dari gunung agar bermain game The Legend of Sword and Fairy dan game Counter Strike. Mereka bisa memiliki pengalaman bertarung." Ujar Su Tianji yang menjelaskan dengan sungguh-sungguh.     

"Bermain apa?!" Xue Daolu semakin memasang ekspresi gelap lalu membelalakkan matanya, hingga urat-uratnya muncul di permukaan dahinya.     

"The Legend of Sword and Fairy." Jawab Su Tianji. "Senior Master Istana, Anda sudah terlalu sibuk dengan permasalahan yang ada di istana, jadi Anda tidak tahu tentang The Legend of Sword and Fairy maupun Counter Strike."     

...     

Hari ini Su Tianji datang agak terlambat. Meskipun masih ada banyak bisnis yang harus ia lakukan setelah keluar dari pengasingan, tetapi ia selalu ingin bermain game.     

Apalagi ia masih belum menyelesaikan game The Legend of Sword and Fairy. Bukankah ia masih harus bermain hingga sekitar dua mingguan untuk mendapatkan akhir yang berbeda?     

"Yah! Hari ini Saudara Xiao tidak ikut bersama kita?"     

"Bukankah itu lebih baik kalau dia tidak ikut? Ia bisa mengoceh dan mengomentari berbagai macam hal meskipun tidak bisa bermain, menyebalkan sekali!" Fenghua dan Yuexin berbisik seraya mengikuti Su Tianji dari belakang.     

Seorang pria yang mengenakan topeng zombie tampak memasang muka marah saat mendengarkan kritikan tadi. Tapi ia tak berbicara sedikitpun.     

Sementara itu, di samping Su Tianji ada seorang pria yang mengenakan topeng kayu sedang melihat sekeliling lalu berbisik, "Junior, apakah Anda benar-benar berpikir kalau game The Legend of Sword and Fairy dan Counter Strike benar-benar berguna bagi Istana Taois Liuyun kita?"     

Su Tianji memasang muka suram lalu berkata, "Senior Master istana, mengapa Anda mengenakan topeng?"     

"Tentu saja saya harus menutupi wajah saya!" Xue Daolu mendengus sebal seraya menaruh genggaman kedua tangannya di belakang punggungnya. "Sebagai penguasa istana, saya akan merasa sangat malu jika para murid tahu kalau saya keluar larut hanya untuk bermain game."     

"Lagi pula topeng ini memiliki sejarah yang cukup berarti." Ujar Xue Daolu. "Ketika saya masih muda, saya biasanya menyelinap keluar dari gunung, tetapi setiap saya mencoba untuk menyelinap keluar, Master kita selalu menangkap saya, jadi saya meminta topeng ini dari Paman Master kita, Liu Fengzi. Saya yakin sekali tidak akan ada yang bisa melihat melalui topeng ini!"     

Su Tianji kehabisan kata-kata.     

'Ternyata hanya masa kelamnya….' Pikir Su Tianji.     

Xue Daolu melihat sekeliling dan melihat banyak pelanggan yang mengenakan topeng sepertinya. Dengan kedua tangan menggenggam di belakang punggung, ia berkata dengan bangga. "Lihatlah, mereka juga sependapat denganku!"     

Sebelum ia menyelesaikan kalimatnya, Xue Daolu melihat seorang laki-laki yang mengenakan penutup kepala Paladin langsung menepuk pundaknya dan berkata, "Hei, Saudaraku! Topengmu unik sekali, di mana kamu membelinya?"     

"Ayo ayo, kita masih memerlukan beberapa pemain lagi untuk bermain Counter Strike! Ayo sini bergabung!"     

Xue Daolu diam dan tak mengatakan apapun.     

"Bagaimana dengan para gadis di sana, apakah kalian juga ingin bergabung dengan kami?"     

Su Tianji tak bisa berkata apa-apa.     

Di waktu yang bersamaan, seorang pria yang mengenakan topeng zombie berlarian seraya mengangkat tangannya. "Aku ikut! Aku juga ingin bermain Counter Strike!"     

Ia berbicara sambil melirik ke arah Fenghua dan Yuexin seraya tersenyum licik. "Berani-beraninya kalian menjelek-jelekkanku di belakang! Lihat saja nanti, akan ku beri kalian pukulan yang bagus dalam game!"     

"Kalau begitu, ayo." Pemuda yang mengenakan penutup kepala berbentuk Paladin melihat beberapa orang di sekelilingnya. "Kita sudah memiliki cukup banyak pemain. Ayo kita bermain!"     

Xue Daolu dan Su Tianjin saling bertukar pandang tanpa berkata sedikitpun.     

"Tak ku sangka kalian sangat bersemangat."     

"Tak apa-apa! Lagi pula aku juga berencana untuk mencoba bermain game Counter Strike yang kamu bilang itu." Ujar Xue Daolu yang merasa canggung, tapi untungnya tak ada seorang pun yang sadar siapa dirinya dengan topeng itu. "Mari kita lihat, artefak spiritual baru seperti apa yang kamu sebut dengan senjata api tadi."     

Hari ini tak sedikit murid dari sekolah Lingyun datang ke warnet. Mereka semua mengenakan berbagai macam model topeng untuk menutupi identitas mereka.     

Bahkan beberapa dari mereka ada yang pelanggan baru.     

"Apa-apaan Super Internet ini? Kenapa sekolah melarang kita untuk datang ke sini?" Seorang murid bertanya sambil berbisik dengan menutupi wajahnya dengan syal hitam.     

"Aku juga tidak tahu. Dengar-dengar di sini ada game yang sangat mengasyikkan, ayo kita lihat dulu seperti apa gamenya itu. Bahkan kasino saja tidak masuk dalam daftar hitam di sekolah, jadi aku penasaran mengapa tempat ini begitu istimewa? Sampai-sampai melarang kita untuk datang ke sini." Tanya murid lainnya yang juga mengenakan syal hitam. Jelas sekali, mereka belum pernah datang ke warnet Fang Qi sebelumnya.     

"Resident Evil? Diablo II…. Bisakah kita memilih satu di antara empat game tersebut?"     

"Mau mencoba satu?"     

"Bagaimana dengan Diablo II? Dari namanya terdengar cukup menarik."     

"Bagaimana dengan Counter Strike? Dengar-dengar game ini sedang ramai dibicarakan."     

"Mau coba main sendiri-sendiri?"     

Seorang pria mengenakan topeng zombie berjalan masuk dan mengetuk meja kasir. "Xiaoyue, aktifkan akun Counter Strike untukku."     

Sambil berkata, lelaki itu menyerahkan uangnya kepada Jiang Xiaoyue.     

"kenapa ada orang yang mengenakan topeng seperti ini lagi?" Gumam Jiang Xiaoyue seraya menerima kepingan roh kristal.     

'Hahahaha!' Xiao Yulu tertawa dalam hati, "Ternyata boleh juga!"     

Kemudian ia bergegas menuju ke kursinya.     

"Hei, Saudara bertopeng zombie!" Seru lelaki yang menggunakan penutup kepala Paladin. "Kamu di Team Terrorist."     

"Ok! Baiklah!" Ujar Xiao Yulu yang merasa bersemangat, lalu ia melakukan hal yang sama dengan mengklik dua kali pada gamenya.     

Sambil mengenakan alat game VRnya, ia menyandarkan dirinya di kursi dengan riang seraya membayangkan bagaimana ia membunuh lawannya dari segala arah di dalam game nanti.     

"Hahahaha! Ternyata aku pintar juga!"     

Kemudian ia tersadar….     

Tiba-tiba di layarnya muncul sebuah tulisan berwarna merah:     

[Anda berada dalam daftar hitam warnet. Silakan keluar dari game dan mendapatkan pengembalian uang Anda di kasir.]     

"..." Wajah Xiao Yulu seketika berubah menjadi suram.     

Rasanya seperti, saat ia baru saja bermesraan dengan seorang gadis, tapi tiba-tiba mereka tertangkap basah oleh kerabat gadis itu! Ia tertangkap basah!     

"Aahhhh!!!" Xiao Yulu merasa sangat frustasi sampai-sampai ingin membunuh seseorang.     

"Di mana Bosmu!?" Xiao Yulu merasa sangat putus asa lalu menggebrak meja dengan begitu keras. "Artefak spiritual kalian mengalami kerusakan ya?!"     

Teriakannya langsung menjadi pusat perhatian banyak orang. Jiang Xiaoyue pun juga ikut melihat ke arahnya.     

"Kerusakan?" Tanya Jiang Xiaoyue seraya berjalan ke arah tempat duduk Xiao Yulu dengan bingung. "Aku belum pernah melihat adanya kerusakan di tempat kami."     

Sementara itu, Fang Qi baru saja menyelesaikan latihannya yang cukup keras di Ruang Kultivasi Game.     

Ia ingat kalau ia memiliki sebuah peti harta karun yang belum ia buka setelah menyelesaikan misinya kemarin.     

Lalu ia membuka panel Sistemnya lagi.     

"Sistem, apa isi peti harta karun acak ini?" Tanya Fang Qi.     

[Silakan buka sendiri, Sistem tak bisa memberikan informasi lebih lanjut untuk ini.]     

"...." Fang Qi mengernyitkan dahinya lalu bertanya, "Apa gunanya bagiku?"     

Fang Qi langsung mengklik 'buka peti harta karun' di panel Sistemnya.     

[Kling! Anda mendapatkan sebungkus Rokok Brand Pemilik Toko.]     

"Apa?!"     

Fang Qi bingung, lalu ia melirik ke panel Sistem. "Rokok Brand Pemilik Toko?     

"Kenapa hanya ada sebungkus?" Padahal sebelumnya ia mendapatkan 200 botol Sprite!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.