Super Internet

Menyelesaikan Masalah



Menyelesaikan Masalah

0"Hah…." Fang Qi menghela nafas untuk melampiaskan sebagian besar rasa frustasinya, karena kalah pertarungan selama di Ruang Kultivasi Game.     
0

Sekarang perasaannya sangat luar biasa!     

Meskipun wajahnya tak menampakkan ekspresi tersebut.     

Zhou Kaibei dan Li Yang melarikan diri dengan putus asa, tanpa berkata sepatah kata pun.     

Setelah mereka berdua pergi hingga tak tampak bayangan mereka lagi, Fang Qi menarik pedangnya dan menolehkan kepalanya, ia melihat semua orang terpana dengan pertarungannya.     

"Bos! Kamu bahkan mempelajari Seni Seribu Pedang!"     

"Bos, apakah kamu manusia?" Tanya Liang Shi dan lainnya yang terpana dengan pertarungan Fang Qi tadi.     

"Kami baru saja mempelajari cara menggunakan teknik pengendalian pedang di dunia nyata, tapi kamu sudah mempelajari Seni Seribu Pedang?" Bai Lang dan yang lainnya pun menarik nafas dalam-dalam dan menatap ke arah Fang Qi.     

Teknik tadi adalah Seni Seribu Pedang!     

Yang lebih mengejutkan lagi adalah, pedang-pedang dari Seni Seribu Pedang tadi dibungkus dengan energi pedang raksasa. Itu artinya, jika Fang Qi tidak segan-segan membunuh lawannya bahkan sampai menghancurkan seluruh jalan, lawannya pasti bisa langsung mati di tempat!     

Karena kedua lawannya tak memiliki tempat untuk melarikan diri! Bahkan di seluruh pelosok dunia sekalipun.     

Sementara itu, Fang Qi melihat tanah yang retak dan berlubang, bahkan di dinding putih depan jalan terdapat goresan dari pedangnya. Fang Qi pun mengerutkan keningnya.     

Karena hasil latihannya yang tak begitu lama, pengontrolannya masih kurang cukup bagus.     

Ia melirik ke arah pemuda-pemudi yang bersorak-sorai lalu berpikir, 'Sepertinya cukup untuk hari ini.'     

Jiang Xiaoyue terlihat berjalan ke arah Fang Qi dengan penuh curiga. Ia menatap Fang Qi dari atas hingga ke bawah.     

"Lihat apa kamu?" Tanya Fang Qi sambil mengulurkan tangannya untuk mencubit pipi Jiang Xiaoyue, dan menghentikan kepalanya agar tidak bergerak sembarangan.     

"Aku harus memastikan kalau kamu benar-benar Bosku!" Ujar Jiang Xiaoyue sambil menginjakkan sepatu kecilnya di atas tanah.     

"Tidak, aku pikir dia benar-benar pemilik warnet!" Ujar Ye Xiaoye. "Aku yakin kalau Senior telah melatih pemilik warnet secara pribadi!"     

Dengan perasaan gembira, Ye Xiaoye langsung berkata, "Aku juga ingin menjadi murid Senior itu. Bos, apakah kamu masih butuh karyawan lagi?"     

Tak sedikit orang yang mendengar percakapan tadi, dan membuat mereka bertanya dengan tergesa-gesa. "Bos, apakah kamu masih memerlukan lebih banyak karyawan?"     

Mendengar orang-orang berebut mengambil pekerjaan seperti dirinya, Loli Kecil Jiang Xiaoyue merasa cemas seperti anak kucing yang ekornya diinjak. "Tak ada loker karyawan lagi di sini!"     

"Bagaimana kamu tahu kalau sudah tak butuh?" Ye Xiaoyue menunjuk ke warnet di seberang jalan lalu bertanya, "Bukankah dibuka warnet baru?"     

"Kenapa kalau ada warnet baru? Apakah kamu bisa menyapu? Apa kamu bisa mencuci pakaian? Memasak?"     

"Kenapa aku harus melakukan hal itu juga?"     

"Apakah kamu ingin Pemilik Warnet melakukan semua pekerjaan itu?" Tanya Jiang Xiaoyue seraya berkacak pinggang.     

Fang Qi yang berdiri di sampingnya berpikir, 'Tak ku sangka Loli Kecil ini sudah semakin tahu pekerjaannya sekarang.'     

"Benar apa katamu." Ye Xiaoye membeku lalu merasa sedih. "Sepertinya aku tidak bisa melakukan hal itu semua."     

Jiang Xiaoyue merasa puas sekali.     

"Tapi aku tahu mantra spiritual!" Ujar Jiang Xiaoyue lagi.     

"Itu bukan masalah besar, aku juga tahu mantra spiritual!" Ujar Ye Xiaoyue.     

"Akan ku tunjukkan padamu Mantra Pemanggil Awan dari Sekte Lautan Awan!"     

"Apa kamu tak malu menunjukkan mantra spiritual tingkat rendah macam itu?!"     

"Masih ada Mantra Pemanggil Kabut!"     

"Aku sama sekali tak terkesan!"     

"..."     

Fang Qi merasa sakit kepala menyaksikan dua gadis beradu mulut satu sama lain.     

Di sisi lain.     

"Fiuh! Akhirnya kita selamat!" Lin Shao dan Xu Luo terkapar lalu duduk di atas tanah tanpa energi. Mereka berdua menyeka keringat dingin di punggungnya lalu berkata, "Jika kita tertangkap lagi, tamatlah lah kita!"     

Mereka sangat ketakutan dan berpikir kalau mereka tertangkap lagi, mereka pasti akan dikeluarkan dari sekolah, kembali ke keluarga mereka masing-masing. Hal itu akan membuat mereka menerima tatapan dingin semua orang, dan masih ada banyak pemikiran yang mengerikan lainnya.     

Song Qingfeng menghela nafas lega. "Bos, nyawaku rasanya sudah berada di ujung tenggorokan. Aku hampir mati karena ketakutan."     

"Terima kasih atas apa yang telah kamu lakukan untuk kami tadi!" Setelah bangkit berdiri dari atas tanah, Lin Shao kemudian berkata, "Bos... bisakah kamu menolong kami sekali lagi?"     

"Apa itu?"     

"Kekuatan kultivasi kami tersegel, dan kami tidak tahu bagaimana cara membuka segel itu." Lin Shao dan Xu Luo tampak malu. Jika mereka kembali ke sekolah dengan kekuatan kultivasi mereka yang masih tersegel, mereka pasti akan berada dalam masalah lagi.     

...     

Singkat cerita, malam itu Song Qingfeng dan lainnya bisa pulang dengan aman.     

Sementara itu, kejadian tadi langsung terdengar ke telinga Qin Bing.     

"Apa?! Dua instruktur dari Sekolah Lingyun dikalahkan oleh Pemilik Super Internet?!" Ucap Qin Bing lalu menggebrak mejanya dengan kasar. "Sepayah apa mereka berdua, sampai-sampai tidak becus mengalahkan pemilik Super Internet yang payah itu?!"     

Orang yang berdiri di depan Qin Bing adalah seorang Instruktur paruh baya yang bertubuh kekar dengan kulit sedikit merah. "Itu bukan tempat biasa, dan khawatir Instruktur biasa itu bukanlah tandingannya."     

"Sepertinya begitu… ." Qin Bing terdiam dan tenggelam dalam pikirannya yang dalam.     

...     

Di Rumah Instruktur, Sekolah Lingyun.     

Sinar matahari pagi bersinar melalui jendela kaca. Sementara itu, Mu Hongzhu membolak-balikkan buku rencana pembelajaran di mejanya seperti biasa. Ujian nasional kali ini sangat penting bagi seluruh warga di Sekolah Lingyun, terutama para murid elit.     

Teknik bela diri adalah bagian yang terpenting dari ujian kali ini dan dia, sebagai instruktur teknik bela diri, sudah sepantasnya memiliki tanggung jawab yang tidak mudah.     

Di pagi hari yang cerah ini, Rumah Instruktur tampak lebih hidup dari biasanya, terutama di antara para Instruktur yang mengajar di Asrama Huang.     

"Dengar-dengar Instruktur Zhou dan Instruktur Li pergi ke Super Internet untuk menangkap murid yang diam-diam bermain game di sana. Tapi ternyata mereka langsung diusir dengan begitu hina!"     

"Apakah itu benar? Bukankah Direktur Qin telah mengeluarkan perintah untuk melarang para murid pergi ke sana? Berani sekali masih ada murid yang melanggar perintahnya."     

"Itu benar! Instruktur Zhou dan instruktur Li masih belum pulih dari cedera mereka. Aku dengar mereka mungkin akan dikeluarkan dari sekolah ini!"     

"Itu parah sekali."     

"..."     

"Instruktur Mu." Sebagai wali kelas A, Chen Zhong sangat akrab dengan Mu Hongzhu. Saat ia melewati meja Mu Hongzhu, ia langsung menyapanya dan berkata, "Para instruktur telah membicarakan hal ini sejak pagi tadi, jadi jangan terlalu dipikirkan."     

Mu Hongzhu mengangguk.     

Berita itu menyebar begitu cepat. Meskipun Sekolah ingin menutup masalah tersebut, tetapi banyak sekali orang-orang yang saat itu menyaksikan pertempuran itu. Artinya, cepat atau lembar berita itu akan langsung terungkap.     

Mu Hongzhu sendiri juga sedikit penasaran dengan tempat kecil itu, dan bertanya-tanya sihir seperti apa yang mampu membuat para muridnya sangat tertarik, hingga berani mengambil risiko sebesar dengan datang ke tempat itu lagi.     

Ia menggelengkan kepalanya, mencoba untuk mengusir pemikiran-pemikiran tadi dari kepalanya. Lagi pula, masih ada banyak hal mendesak yang harus segera ditangani terlebih dulu.     

...     

Sementara itu di Sekolah Lingyun.     

"Dengar-dengar kemarin ada beberapa murid yang masuk ke Super Internet dengan menggunakan topeng, dan mereka kembali dengan selamat." Ucap Xi Qi memiliki yang berkumpul dengan beberapa teman. "Ayo, malam ini kita juga akan mencobanya."     

"Oke! Kita sekarang akan pergi mengambil beberapa topeng, dan malam ini kita akan pergi keluar dari sekolah bersama-sama."     

Saat itu Nalan Mingxue juga berada di sekolah.     

"Nona Nalan." Lan Yan tampak menyesal dan berkata, "Kemarin malam kita pergi terlalu awal. Andai saja kita masih di sana lebih lama, kita bisa menyaksikan pertarungan Pemilik Warnet yang menggunakan Seni Seribu pedang!"     

"Pemilik Warnet mengalahkan kedua Instruktur itu. Bukankah itu berarti kita bisa pergi dan bermain game tanpa khawatir ketahuan?"     

Nalan Mingxue mengerutkan dahinya, masih ada yang mengganjal di pikirannya, kemudian ia pun menjawab, "Malam ini kita akan bermain game Counter Strike bersama-sama untuk berlatih keterampilan menggunakan senjata api."     

"Bagus sekali!" Ujar Lan Yan dengan senang, akhirnya ia bisa bermain dengan santai. "Dan nanti kita bisa minta Pemilik Warnet dan lainnya untuk bergabung bersama kita, lalu bermain di peta yang disebut peta Debu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.