Super Internet

Bahaya Dari Bermain Game



Bahaya Dari Bermain Game

0Kembali ke Pertemuan di Paviliun Qingfeng dan Mingyue Kemarin.     
0

Meskipun ukurannya kecil, tapi warnet Fang Qi telah menjadi ancaman bagi bisnis di kota Jiuhua.     

Kasino, kebun binatang, sampai tempat prostitusi dan industri bisnis lainnya yang merupakan bisnis yang sangat menguntungkan, kini merasakan dampaknya.     

Dibawah desakan orang-orang tertentu, para tokoh kelas atas yang memiliki kekuatan di kota Jiuhua tampak mengetahui hal ini. Dengan bantuan Pang Rulie dan Huo Chong, mereka mulai berkumpul dan mendiskusikan cara untuk menutup warnet tersebut.     

Qin Bing datang dengan tujuan tersebut.     

Qin Bing adalah direktur Sekolah Lingyun, dan ia mengawasi keempat Rumah di Sekolah Lingyun, ada Rumah Tian, Di, Xuan, dan Huang. Dan kekuatannya berada di bawah Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah lama.     

Dalam beberapa tahun terakhir, perlahan-lahan ia mengambil alih tanggung jawab untuk membuat peraturan di seluruh sekolah, dan menjadi bagian dari manajemen Menara Seni Bela Diri Lingyun. Ada rumor yang mengatakan kalau ia akan menjadi wakil kepala sekolah setelah wakil kepala sekolah sebelumnya pensiun.     

Bahkan mungkin nanti ia bisa menjadi kepala sekolah, dan mengelola seluruh sekolah Lingyun di masa depan.     

Tapi akhir-akhir ini pada momen terpenting dalam karirnya, ia tiba-tiba mendengar kalau berita tentang beberapa murid sering membolos dan pergi warnet. Bagaimana mungkin ia membiarkan hal seperti itu terjadi terus-menerus?     

Tak hanya membolos dan absen begitu saja, tetapi murid-murid yang pergi ke warnet Super Internet juga menjadi targetnya.     

Dengan statusnya, ia duduk di meja utama yang terletak di posisi utama.     

Para tamu yang berstatus tinggi juga duduk di meja tersebut. Jika bukan karena Pang Rulie adalah inisiator pertemuan itu, ia mungkin tidak bisa duduk di meja tersebut.     

Sebagai manajer Paviliun Qingfeng dan Mingyue, Xiang Qinghe menangani sebagian besar urusan di Paviliun Qingfeng dan Mingyue. Karena pemilik toko berhalangan hadir, ia pun hadir ke pertemuan tersebut.     

"Presiden Huo mengundang kami untuk datang ke pertemuan ini. Apakah ada yang perlu kami lakukan?" Xiang Qinghe berpakaian dan berjubah hitam dari kain satin. Ia tampak mengatur Paviliun Qingfeng dan Mingyue dengan sangat teliti.     

"Menurutku, kita harus menyuruh An Huwei untuk menutup toko itu." Ujar Qin Bing, rambut putih di kedua pelipisnya bergetar, itu menunjukkan amarahnya.     

"Pak Qin! Tenanglah! Tenanglah! Anda sudah sibuk dengan pekerjaan di Sekolah Lingyun, dan saya rasa Anda tidak perlu memperhatikan berita-berita terbaru di kota Jiuhua." Saat itu Huo Chong menangkupkan tangannya lalu menambahkan, "Setelah saya selidiki, saya menemukan bahwa tempat itu memiliki orang belakang yang sangat kuat, dan juga pelanggan yang sangat kuat. Kalau kita benar-benar ingin menutupnya, mungkin kita akan menghadapi beberapa perlawanan."     

"Apakah ada orang yang berani melawan Sekolah Lingyun?" Awalnya Qin Bing menganggap masalah ini sebagai masalah kecil. Tapi semenjak ada pertemuan seperti ini, hingga menjadi perhatian publik, perlahan ia merasa kalau masalah ini tidak sesederhana yang ia kira.     

Huo Chong mendekat ke arah Qin Bing seraya membisikkan sebuah nama. "Nalan."     

"Orang yang berstatus paling tinggi itu."     

Wajah Qin Bing mulai sedikit berubah menjadi sedikit muram, lalu ia mengelus janggutnya dan berkata, "Masalah ini memang tidak sesederhana itu."     

"Jadi untuk saat ini, kita harus hati-hati dengan langkah yang ingin kita ambil." Ujar Huo Chong.     

"Lalu apa yang akan Presiden Huo lakukan?" Tanya Pang Rulie.     

"Pertama, kita bisa memulai dari efek sampingnya." Ujar Huo Chong.     

"Efek samping?" Tanya Pang Rulie yang merasa penasaran. "Tempat itu sudah buka begitu lama, dan sepertinya tidak terjadi efek samping apa-apa, kan?"     

"Jika kita perhatikan lagi..." Ucap Xiang Heqing lalu menambahkan, "Saat itu di tokoku ada yang membuat rusuh dan mabuk-mabukkan. Apakah itu terhitung efek samping?"     

"Bukan seperti itu." Kata Huo Chong lalu tertawa kecil.     

Jika itu termasuk efek samping, bagaimana bisa hanya dengan masalah seperti itu bisa menutup tempat itu?     

Ia menepuk tangannya, lalu ada seorang pemuda yang tampak sepertinya, datang dengan membawa setumpuk dokumen. "Feng, bagikan itu kepada para tamu untuk mereka baca."     

"Baik, Ayah." Ujar pemuda itu seraya menganggukkan kepalanya dan menyerahkan dokumen-dokumen itu kepada orang-orang yang hadir di pertemuan tersebut.     

"Tanggal 3 Agustus, di kota Jiuhua selatan, Wang Shiyuan, berumur 16 tahun."     

"Karena kecanduan bermain game, ia tidak bisa membedakan antara dunia virtual dan dunia nyata. Ia melompat turun dari tebing setinggi 15 meter dan meneriakkan Teknik Pengendalian Pedang. Ia terluka parah dan meninggal."     

"Tanggal 5 Agustus, di kota Jiuhua, Xu Changgui, seorang prajurit biasa."     

"Karena ia tidak memiliki uang untuk bermain game, ia merampok seorang lelaki tua dari keluarga Yang. Kini ia dipenjara di kota Jiuhua."     

"Tanggal 9 Agustus…."     

Qin Bing membaca dokumen tersebut satu per satu lalu bertanya, "Apakah berita ini benar-benar terjadi?"     

Kemudian Huo Chong melihat ke arah anaknya sambil tersenyum penuh arti.     

Benar-benar terjadi? Ada sekitar 70-80 persen dari cerita itu dilebih-lebihkan, tetapi sepertinya berita itu tampak nyata.     

Mereka sudah lama mempersiapkan dokumen-dokumen itu. Kalau tidak, pertemuannya tidak mungkin baru diselenggarakan sekarang.     

Huo Chong mengangguk lalu berkata dengan nada serak. "Kelihatannya game ini tidak memiliki efek samping. Tapi kenyataannya, kalian bisa melihat berita yang tertulis itu. Siapa bilang kalau bermain game tidak memiliki efek samping?"     

"Tiap pemain selalu ingin memainkan game itu lagi. Bukankah itu adalah efek sampingnya?" Tanya Huo Chong dengan suara keras. "Seperti halnya narkoba, mereka membuat orang-orang ketagihan! Bahkan membuat orang-orang kehilangan akal sehatnya!"     

"Jadi kita harus memboikot tempat itu beserta game-gamenya!" Ujar Huo Chong dengan nada bicara yang terdengar dingin. "Kita harus memerangi benda-benda mematikan ini!"     

"Selain itu, kalian jangan pernah mencoba apapun dari tempat itu." Ucap Huo Chong kemudian memperhatikan sekelilingnya. "Kalau tidak, kalian akan kecanduan hingga tidak bisa keluar dari sana!"     

Perkataan Huo Chong membuat banyak orang terkejut.     

"Saya harap Anda sekali bisa menyebarkan informasi ini kepada keluarga, kerabat, sampai pelanggan Anda, dan meminta mereka untuk ikut memboikot. Jangan pernah tertipu dengan manfaatnya. Jika masalah tentang bisa meningkatkan kekuatan, apakah ada tempat yang lebih baik lagi dibandingkan Menara Seni Bela Diri Lingyun di Sekolah Lingyun?"     

"Jadi, kenapa harus mengambil jalan pintas dengan bermain game kalau memiliki efek samping seperti itu?!"     

Huo Chong tak lupa untuk memuji Sekolah Lingyun.     

"Tepat sekali!" Teriak Qin Bing sambil menggebrak mejanya dan berdiri. "Aku akan melakukan yang terbaik. Setidaknya, mulai hari ini tidak akan ada murid-murid Sekolah Lingyun yang akan menginjakkan kaki mereka ke tempat itu."     

...     

Setelah Fang Qi membuka warnetnya pagi sekali, ia merangkak ke atas kamarnya dan tidur kembali. Ia baru bangun tidur di tengah hari.     

Setelah bangun, ia turun ke bawah dan menyadari kalau hanya ada beberapa pelanggan yang datang ke tokonya hari ini.     

Fang Qi menyipitkan matanya dan melihat ke sekeliling. "Apa yang terjadi?"     

"Mana aku tahu?" Jawab Loli kecil Jiang Xiaoyue, yang duduk di belakang meja kasir. Ia pun melihat ke sekeliling toko dengan bingung. "Aneh sekali, hari ini tidak ada begitu banyak pelanggan."     

Biasanya di jam-jam sekarang sudah dipenuhi banyak pelanggan, tapi sekarang masih kosong. Jiang Xiaoyue langsung bertanya dengan gelisah. "Apa yang sedang terjadi?"     

Jiang Xiaoyue lalu melirik ke arah Fang Qi. "Hei~ Kenapa kamu tidak terlihat gelisah sedikit pun?"     

"Untuk apa aku gelisah? Jika mereka ingin bermain, ya tinggal datang saja." Ujar Fang Qi lalu melambaikan tangannya tidak peduli. Lagi pula Sistem juga tidak memberikan target berapa yang harus dihasilkan maupun pelanggan yang datang. Selain itu, sekarang ia lebih menaruh perhatiannya pada misi di ruang kultivasi game, apalagi misi itu kini telah selesai.     

"Ruang Kultivasi Game? Tempat apa ini?" Fang Qi membuka panel sistemnya dan mengklik tombol untuk mendapatkan hadiahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.