Super Internet

Ada Senjata Besar Lagi



Ada Senjata Besar Lagi

0"Tepat sasaran!" Orang-orang merasa terkejut saat melihat tembakan dari Nalan Hongwu dan lainnya.     
0

Beberapa dari mereka ada yang pernah melihat senjata api, tapi yang lainnya belum pernah. Sama seperti Ye Songtao yang belum pernah melihat senjata jenis tersebut. Dia pun tak henti-hentinya merasa kagum dan bertanya-tanya, "Artefak spiritual seperti itu tampaknya lebih mudah digunakan daripada busur panah. Sepertinya juga bisa menembak terus-menerus."     

Bagi Nalan Hongwu, pistol adalah versi perubahan dari busur panah. Lagi pula keluarga Nalan terkenal dengan Anak Panah Pembasmi Abadi mereka. Itulah kenapa ia mudah terbiasa dengan senjata itu, walau sedikit lebih pendek.     

Dengan menganggapnya sebagai Anak Panah Pembasmi Abadi, ia menjadi lebih cepat menguasainya.     

Nalan Mingxue dan Lan Yan sudah mahir menggunakan senjata api tersebut. Sedangkan Li Haoran, An Huwei dan Su Tianji, karena mereka adalah kultivator, mereka sudah memahami dasar penggunaan senjata api. Ditambah dengan pengalaman bertempur mereka, kemampuan mereka jadi tidak begitu buruk.     

Tetapi energi kultivasi mereka dibatasi oleh game jenis pertempuran senjata api. Begitu pula dengan indera dan kecepatan mereka. Jadi mereka kesulitan untuk mencari tempat persembunyian Xu Zixin dan Fang Qi.     

Gudang tersebut adalah tempat persembunyian yang bagus bagi tim teroris. Jika tim teroris tidak segera keluar, ada banyak sekali keuntungan di medan kecil, misalnya kanan, kiri maupun atas pintu gudang yang bisa untuk menyergap orang.     

Bagi para pemain yang suka menonton siaran langsung, mereka tidak terlalu mengenal lokasi tersebut. Walaupun mereka dapat melihat karakter Fang Qi, tetapi mereka tidak tahu di mana itu. Saat Fang Qi menemukan lokasi Nalan Hongwu dan lainnya dari siaran langsung, ia langsung melempar sebuah benda hitam seperti sebuah kaleng kecil.     

Saat itu Nalan Hongwu tak melihat siapapun, lalu tiba-tiba ia mendengar suara siulan di atas kepalanya.     

"Senjata rahasia?" Nalan Hongwu melihat benda seukuran kepalan tangan yang dilemparkan dari atas kepalanya. Ia memaki karena tidak bisa menggunakan energi kultivasinya untuk menghindari senjata rahasia itu.     

Lalu Nalan Hongwu langsung menembaknya!     

CIIT!     

Sebuah cahaya putih menyilaukan meledak di depannya!     

"Granat flash? Cepat berlindung!" Nalan Mingxue memiliki pengetahuan lebih banyak tentang senjata-senjata tiu daripada yang lain. Meskipun tidak ada granat flash di Resident Evil, tetapi ia tahu apa yang harus ia lakukan.     

"Kamuflase?"     

"Ledakan adalah seni." Saat itu Fang Qi berada di koridor lantai dua, dan sedang menggigit pin granat di tangannya, sebelum akhirnya ia melemparkannya ke bawah!     

Di waktu yang bersamaan, ia membuka granat di tangan satunya dan melemparkannya ke sisi kanan gerbang kotak berwarna merah.     

BOOM BOOM!     

Terlihat dua lampu menyala di layar siaran langsung.     

Lalu muncul seorang gadis yang terbang, dan Su Tianji yang berada di dalam game langsung terlempar keluar. Ia melepaskan headset VRnya lalu meluapkan emosinya.     

Ia melototi Fang Qi yang ada di sampingnya. 'Andai saja aku bisa benar-benar melawannya… .'     

Ia menjadi semakin marah saat menengok ke layar, dan melihat komentar [Pemilik warnet sangat hebat] dan [Pemilik warnet sangat kuat] membanjiri layar!     

Dan masih ada orang yang mengirim komentar [Ledakan adalah seni.]     

'Siapa tadi yang setuju ingin melawan Pemilik warnet?!'     

'Menyebalkan!'     

Kemudian An Huwei juga ikut keluar dari game. Ia pun berkata dengan malu-malu. "Aku ceroboh sekali! Aku tak menyangka kalau Bocah itu akan mempermainkan kita!"     

Beberapa dari mereka ada yang selamat dari granat flash. Kalau seperti ini….     

"Ternyata aku ditipu!" Nalan Hongwu terlihat muram saat melihat mayat di layarnya. Ia pun keluar dari mode VR. 'Aku tak menyangka Bocah itu akan menipuku seperti ini. Bagaimana bisa senjata itu memiliki begitu banyak pola?'     

Tadi ia ingin sekali melawan dan mengalahkan pemilik warnet, tetapi hasilnya malah ia yang dipukul oleh pemilik warnet.     

Tiba-tiba di layar muncul sebuah komentar [Pemilik warnet jahat dan licik. Menyerang orang dari belakang!]     

Jelas sekali kalau itu adalah komentar dari Jiang Xiaoyue.     

Fang Qi sangat jengkel dengan Loli kecil yang terus berada di sisi yang berlawanan.     

Kemudian komentar demi komentar yang ingin melihat pemilik warnet babak belur, menjadi semakin membanjiri layar komentar     

[Menyelinap dari belakang bukanlah sifat seorang pria! Pemilik warnet harus keluar dan bertarung satu lawan satu!]     

Untuk memainkan game Counter Strike, komunikasi eksternal harus dimatikan. Jika tidak, suaranya akan terlalu berisik dan mudah membuat kesalahan.     

Tetapi sebagai game streamer, Fang Qi harus memeriksa layar komentar dan saat ia memeriksanya, ia melihat seseorang mengirimkan komentar yang menyuruhnya untuk keluar dan bertarung satu lawan satu.     

Akhirnya ia keluar dengan sisa HP 20, "Siapa yang ingin melawanku satu lawan satu?"     

"Aku!" Teriak Nalan Hongwu.     

"Aku juga!" Su Tianji juga ikut berteriak tanpa menunjukkan kelemahannya.     

Tapi pada babak kedua, sebuah Submachine Gun MP5 (Dalam game asli, model yang dibeli adalah B31) menembakkan peluru dari atas kepala.     

(Submachine Gun adalah pistol mitraliur, sejenis senapan submesin. Dan jenis yang dipakai oleh Fang Qi adalah MP5).     

Dan tembakan itu membuat Nalan Hongwu meninggal.     

Diikuti oleh Su Tianji yang juga terbujur kaku di atas tanah.     

...     

Babak selanjutnya terus berlanjut, dan orang-orang menyaksikan melalui layar siarang langsung, melihat Fang Qi muncul dan menghilang dari berbagai posisi, seperti di tangga, pipa, dan atap bersama dengan submachine gun miliknya.     

Hal itu membuat semua orang terdiam.     

[Pemilik warnet benar-benar seperti monyet.] Orang-orang pun berdiskusi di layar komentar.     

[Ia bisa datang dan pergi tanpa bisa diduga, dan tembakannya tepat sasaran!]     

[Siapa yang bisa mengalahkan pemilik warnet? Pemilik warnet terlalu kuat!]     

Dibandingkan game lain, keunggulan game itu terletak pada kebijaksanaan, keberanian dan hubungan antar pemain.     

Orang-orang yang menonton siaran langsung mulai tertarik dengan game tersebut. Dibandingkan dengan monster tak berotak di dalam game Resident Evil, lawan mereka adalah para pemain lainnya. Hal itu sangat mengejutkan sekaligus menyenangkan.     

"Tenang, tenang!" Saat itu An Huwei melirik ke arah semua orang yang ingin bertarung dengan Fang Qi. Lalu ia berkata dengan canggung. "Sekarang kita sudah mengenali medan perang ini, begitu pula dengan senjata-senjatanya. Jadi tak peduli seberapa liciknya Pemilik Warnet, dia tak kan bisa memainkan trik lagi."     

"Sialan, dia terlalu licik!" Umpat Su Tianji seraya menghentakkan kakinya. Mereka telah mengatakan akan mengalahkan pemilik warnet, tetapi malah mereka yang kalah.     

Sementara itu, Nalan Mingxue terlihat sedang berlatih menggunakan senjata api.     

Nalan Hongwu menyembunyikan sebuah granat, dan ia membeli sebuah senapan termahal M249 (Disebut juga sebagai B51).     

(M249 adalah senjata api berjenis machine gun, atau senapan mesin yang dapat menembak secara otomatis, dan menggunakan peluru dari sabuk amunisi/magazen berkapasitas besar.)     

Ada juga sebuah rantai peluru berwarna jingga kekuningan yang menggantung.     

Saat ia bergegas masuk ke dalam, ia melihat Ye Xiaoye sedang melompat-lompat di tangga.     

"Hehe! Gadis kecil, kamu masih mau melarikan diri?"     

DORDORDORDORDOR!     

Nalan Hongwu terkekeh sambil mengangkat M249 dan menembak seperti orang gila.     

"Aduh!"     

"Aku di mana? Siapa yang menembakku?" Ye Xiaoye berencana untuk mengganti tempat persembunyian, jadi ia melihat ke sekeliling. Tetapi ia langsung tertembak dan mati di tempat.     

Tak lama kemudian, beberapa Counter-Terrorist menemukan tempat persembunyian Xu Zixin yang ada di sudut, dan melemparkan granat ke arahnya.     

"Mati kau!" Seru An Huwei lalu tertawa kencang.     

Beberapa Counter-Terrorist yang membawa senapan mesin terlihat sangat bahagia.     

"Kali ini Pemilik warnet dalam bahaya."     

"Semua orang telah terbiasa dengan game ini."     

"Enam lawan satu, meskipun HP beberapa orang sisa sedikit."     

"Kurcaci kecil telah pergi, mereka akan membunuh BOS!"     

"Bunuh BOS Fang!"     

Layar langsung dipenuhi dengan komentar. [Apa hadiahnya jika bisa mengalahkan Pemilik warnet?]     

[Komputer, yang bisa membunuhnya boleh membawanya pulang!]     

[Peluncur roket, siapapun yang membunuhnya dapat memilikinya!]     

[Loli kecil.]     

[Siapa yang bilang Loli kecil? Tunjukkan dirimu?!]     

"..." Setelah berada di dalam warnet begitu lama, mereka telah mempelajari beberapa bahasa modern.     

Semua orang menunggu detik-detik Pemilik warnet dikalahkan. Mereka telah menunggu momen itu begitu lama!     

"Akhirnya mereka bisa membunuh Pemilik warnet yang payah!" Ujar Jiang Xiaoyue yang langsung senang saat menyaksikan siaran langsung dengan serius.     

Saat itu An Huwei juga memegang M249 dan Hpnya tersisa 32. Tetapi karena ia baru saja membunuh seseorang dan mendapatkan uang 300 dolar, jadi ia merasa sangat keren.     

"Dengan senapan mesin di tangan, masing-masing dari kita dapat bergegas melawannya satu arah untuk membunuhnya." Ujar An Huwei sambil mengusap wajahnya lalu tertawa terbahak-bahak.     

Su Tianji yang telah terbunuh berulang kali, terlihat suram dan menggertakkan giginya. "Hari ini aku harus membunuhnya!"     

Sementara itu, Nalan Mingxue sudah terbiasa dengan medannya. Jadi ia diam-diam merangkak keluar dari pipa saluran ventilasi, dan langsung melihat Fang Qi yang bersembunyi di sarangnya sambil membawa pistol.     

Sedangkan Nalan Mingxue membawa sebuah senapan otomatis.     

"Pistol?" Gumam Nalan Mingxue yang merasa gembira. Meskipun Fang Qi telah membeli senjata yang lebih baik, tetapi Nalan Mingxue memiliki cukup waktu untuk menembaknya sebelum Fang Qi mengganti senjatanya.     

Tetapi kemudian, Nalan Mingxue menyadari bahwa Fang Qi tiba-tiba mengeluarkan sebuah senjata besar yang berwarna hijau gelap!     

Nalan Mingxue menyeringai.     

Tanpa sepatah kata apapun, Nalan Mingxue langsung menembaknya.     

"Pemilik warnet sudah mati!"     

"Beruntung sekali. Dia baru saja mengganti senjatanya."     

"Dia sangat beruntung!"     

Para pemain yang menonton tampak saling berbisik untuk diskusi.     

Sebelum Nalan Mingxue menghabiskan amunisinya, terdengar sebuah suara ledakan yang keras.     

Di dalam game, semua pemain yang berada di dalam gudang mendengar suara ledakan tersebut.     

Di sisi lain, Nalan Hongwu langsung mendapatkan pemberitahuan kalau salah satu rekan timnya telah meninggal.     

Sementara itu, Nalan Mingxue langsung terdiam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.