Super Internet

Hei Kawan, Apakah Kamu Pernah Mendengar Tentang ‘Glory’?



Hei Kawan, Apakah Kamu Pernah Mendengar Tentang ‘Glory’?

0

Nalan Ying sangat malu. Sebagai kepala badan intelijen keluarga Nalan, ia sudah menginvestigasi, tapi sama sekali tidak tahu latar belakang dari pemilik toko kecil Super Internet tersebut.

0

Ia hanya tahu kalau Fang Qi berasa dari keluarga prajurit biasa dan seorang pemilik toko.

Tapi yang ia bingungkan adalah, bagaimana Fang Qi bisa melukai Nalan Ji?

Hasil penyelidikan menjelaskan sesuatu hal yang sulit untuk dipercaya.

Karena itulah ia memutuskan untuk pergi menemui Fang Qi.

Saat ia baru saja sampai di depan toko, ia melihat sebuah bayangan hitam menyelinap ke dalam toko.

"Hmm?" Ia mengenali bayangan hitam itu. "Bukankah itu Lan Yan?"

"Pak! Berikan aku dua botol Sprite." Ujar Lan Yan sambil mengeluarkan enam keping roh kristal. 

"Sprite?" Nalan Ying tampak bingung setelah mendengar ucapan tersebut. "Berdasarkan investigasi, minuman itu adalah minuman khusus dari toko ini. Tapi sebagus apa minuman dari toko biasa seperti ini? Apa jangan-jangan… itu adalah kode rahasia?"

"Satu orang hanya bisa minum satu botol per hari." Nalan Ying kemudian melihat Fang Qi menjawab tanpa ekspresi.

"Ternyata itu adalah kode rahasia." Nalan Ying lalu menyipitkan kedua matanya. Ia yakin kalau itu adalah kode rahasia, karena toko kecil di pinggir jalan tidak mungkin menjual sebotol minuman seharga tiga roh kristal. "Sepertinya ada banyak rahasia di sini."

Tapi setelah itu, ia tiba-tiba melihat Lan Yan duduk dan mulai menikmati Spritenya, dan ekspresi wajahnya pun terlihat amat bahagia.

Sepertinya Sprite itu sangat enak, karena Lan Yan nampak begitu menikmatinya. Ia menyeruputnya dengan perlahan, lalu memohon pada Fang Qi. "Pak... kamu tahu sendiri kan, Nona Nalan sedang terluka, jadi ia tak bisa datang ke sini dan menyuruhku untuk membelikannya."

Fang Qi memutar bola matanya lalu berkata, "Tidak bisa, peraturan tetaplah peraturan!"

"Pelit!" Ujar Lan Yan sambil menatap sebal Fang Qi.

Nalan Ying tampak terkejut saat melihat ekspresi wajah Lan Yan.

Tapi masalahnya adalah...

Apakah mungkin minuman dari toko kecil di pinggir jalan bisa seenak itu?

Kenapa pemilik toko kecil di pinggir jalan ini sulit sekali diajak bernegosiasi?

Apakah benar keluarga Nalan sampai harus memohon seperti itu?

Tetapi pemilik toko ini tetap tidak setuju.

Apakah mereka sedang berakting?!

Nalan Ying merasa seolah kecerdasannya sedang diuji.

"Oh ya." Saat itu Nalan Ying mendengar suara Lan Yan lagi. "Nona Nalan memintaku untuk bertanya, kemarin kamu bilang kalau penembak hebat bisa membuat Nalan Ji terbang dan tak bisa turun, apakah ada orang lain yang lebih hebat dalam menggunakan senjata peluncur roket?"

Nalan Ying kemudian berpura-pura beristirahat di kursinya, padahal ia ikut mendengarkan percakapan mereka dengan seksama.

Peluncur roket? Penembak hebat? Ia tidak tahu apa yang mereka katakan, tapi mungkin ini sangat penting untuk dilaporkan.

Saat itu, seorang pria yang mengenakan jubah hitam dan seluruh wajahnya ditutupi oleh topi, tiba-tiba duduk di samping Nalan Ying.

Sepertinya itu juga sedang mencoba mendengarkan perbicaraan Fang Qi dan Lan Yan.

Mereka berdua saling bertatapan seolah saling mengenal. Mereka kemudian mendengar Fang Qi kembali angkat bicara dan mereka langsung duduk di kursinya dengan tenang.

"Orang yang lebih terampil menggunakan senjata peluncur roket daripada aku… ." Ucap Fang Qi sambil menggosok-gosok dagunya. "Aku yakin ada banyak."

"Apakah mereka semua tahu cara menggunakan senapan seperti yang kamu lakukan kemarin?!" Lan Yan menatap Fang Qi dengan tatapan tak percaya. Apakah itu adalah teknik yang mudah dipelajari? Apakah itu artinya para prajurit master juga bisa mempelajari teknik itu? Apakah selama mereka memiliki senapan itu, mereka bisa mengalahkan prajurit leluhur?

Nalan Ying dan pria berbaju hitam itu mendengar percakapan mereka dengan seksama. "Ternyata ada senjata khusus yang bisa digunakan oleh prajurit master untuk mengalahkan prajurit leluhur."

"Maksudmu pengantar tembakan?" Tanya Fang Qi. "Tak banyak orang yang tahu bagaimana cara melakukannya."

Fang Qi kemudian menjelaskan tentang 'pengantar tembakan'.

Satu jam kemudian….

...

"Jadi teknik senapan yang ia gunakan itu disebut pengantar tembakan?"

Di sebuah halaman yang tampak elegan dengan dinding bermotif batu bata merah, dan ubin putih sebagai sandarannya, serta sebuah jalan memanjang berkerikil. Di samping jalan terdapat sebuah halaman hijau yang dipangkas dengan rapi dan pohon pir yang ditanam secara teratur.

Pohon pir itu tumbuh rimbun nan subur, jelas sekali kalau pemiliknya telah merawatnya dengan baik.

Saat berbalik, terdengar sebuah suara dari kamar yang menghadap ke utara.

....

Wajah Nalan Mingxue masih pucat. Ia sedang memegang semangkuk kuah obat di tangannya, dan menyeruputnya pelahan. Kemarin malam ia terluka sangat parah dan masih belum pulih sepenuhnya.

Karena itulah hari ini ia harus tinggal di kamarnya sepanjang hari, dan hanya bisa mendengar Lan Yan yang membicarakan berbagai hal yang sedang terjadi di luar. "Pemilik warnet bilang kalau dia tak bisa menggunakan kekuatan peluncur roket sepenuhnya. Kekuatan roket yang sesungguhnya adalah bisa menerbangkan targetnya ke udara, bahkan ke mana saja dengan ledakan bertubi-tubi. Itu disebut dengan pengirim tembakan."

"Di dunia ini siapa lagi yang lebih paham tentang senjata dan roket kecuali Fang Qi?" Nalan Mingxue menyeruput kuah obatnya sambil mengerutkan alisnya karena rasa pahit. "Bukankah senjata-senjata itu hanya ada di dalam game Resident Evil?"

"Dia bilang senjata-senjata itu ada di kehidupan nyata." Jawab Lan Yan yang duduk di samping kasur Nalan Mingxue, ia kemudian meletakkan kedua tangannya di pipinya yang merah. "Misalnya seorang master bernama Ye Xiu, ia bilang kalau Ye Xiu lah yang menemukan tek—"

"Master Ye Xiu? Apakah beliau adalah master peluncur roket?"

"Bukan. Pemilik toko bilang kalau beliau adalah ahli dalam seni bela diri dan senjata seperti belati, tombak, pedang, dan tongkat. Ia dijuluki 'Dewa Perang' karena menciptakan senjata ajaib yang disebut dengan jelmaan seribu payung." Jelas Lan Yan sambil menatap Nalan Mingxue.

"Bagaimana bisa ada orang yang sangat ahli dalam senjata dan roket di dunia ini? Selain itu ia juga ahli dalam menggunakan belati, tombak, pedang dan tongkat. Bahkan dijuluki sebagai dewa perang." Nalan Mingxue membeku saat ia mengulangi apa yang telah dikatakan oleh Lan Yan. "Pasti itu hanya karangan Fang Qi. Bagaimana kamu bisa percaya?! Tak ada hal seperti itu di negara Dajin."

"Apa kamu pikir dia membohongi ku?" Tanya Lan Yan yang merasa curiga. "Bagaimana mungkin ia bisa mengarangnya?"

"Aku akan tahu apakah cerita ini hanya karangannya begitu aku mendengar kisahnya." Ujar Nalan lalu menyeruput obatnya lagi. "Lanjutkan."

"Baik!" Mata Lan Yan lalu menatap ke langit-langit kamar Nalan Mingxue sambil memikirkan kembali apa yang telah Fang Qi katakan padanya, lalu ia meniru cara bicara Fang Qi. "Hei kawan, apakah kamu pernah mendengar tentang 'glory'?"

...

Di sisi lain, di dalam aula utama keluarga Nalan.

"Master." Nalan Ying berlutut dan membungkuk untuk memberi hormat.

"Master, penyelidikan ku telah selesai. Toko kecil itu bernama Super Internet, tempat untuk bermain game Resident Evil dan Diablo II. Nona Nalan datang ke sana setiap hari untuk bermain game."

"Selain itu saya juga mendapatkan informasi lain. Pemilik toko kecil itu menggunakan senjata peluncur roket yang sangat istimewa dan memiliki kekuatan yang luar biasa besar. Pemilik toko itu menggunakan jurus pengantar tembakan untuk melukai Nalan Ji." Lapor Nalan Ying dengan serius. "Rupanya seorang master hebat bernama Ye Xiu yang menciptakan jurus tersebut. Jurus tersebut hanya bisa digunakan dengan menggunakan senjata peluncur roket."

Hal itu sangatlah mengejutkan!

"Hmm…." Nalan Hongwu tiba-tiba membuka matanya karena tidak bisa mencerna informasi barusan.

'Benda apa itu? Apakah karena aku sudah lama tidak keluar jadi ada banyak hal yang terjadi di luar dan aku tidak mengetahuinya?'

"Selain itu, pemilik toko ini mengungkapkan beberapa informasi tentang Master bernama Ye Xiu, tapi aku tidak tahu apakah itu benar atau tidak."

"Informasi apa?" Tanya Nalan Hongwu penasaran, ia belum pernah mendengar kata 'peluncur roket' ataupun 'pengirim tembakan', jadi ia sulit untuk mempercayai apa yang barusan ia dengar. Tapi ia mungkin bisa percaya jika ada informasi pendukung yang lain.

"Pemilik toko kecil itu bertanya seperti ini, hei kawan, apakah kamu pernah mendengar tentang 'glory'....."

Nalan Ying kemudian menceritakan apa yang Fang Qi jelaskan pada Lan Yan tentang 'The King's Avatar' versi Fang Qi.

...


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.