Super Internet

Apakah Kamu Berani Membandingkan Item?



Apakah Kamu Berani Membandingkan Item?

0

Nalan Mingxue yang sudah menyelesaikan Resident Evil 1 juga terhitung sebagai pemain lama. Akan tetapi, karena hal yang terjadi beberapa hari yang lalu, akhir-akhir ini ia hanya bisa beristirahat di rumah. Namun hari ini akhirnya ia bisa kembali pergi keluar.

0

Meskipun Nalan Mingxue terlahir dari keluarga bergengsi, tetapi ia selalu rendah diri.

Namun hari ini ia datang dengan menaiki keretanya, dan menunjukkan kalau dirinya memang dari kalangan atas.

Wajahnya terlihat masih pucat.

Saat ia datang memasuki toko, Jiang Xiaoyue langsung membeku melihat kedatangannya.

"Bahkan orang yang sedang sakit pun, rela datang untuk bermain game?" Gumam Jiang Xiaoyue yang tidak habis pikir.

Beberapa hari belakangan, Nalan Mingxue tidak datang ke warnet Fang Qi. Walaupun tempat itu masih sama, tetapi Nalan Mingxue menyadari kalau beberapa perubahan yang ada di dalamnya.

Salah satunya adalah, keberadaan seorang loli kecil imut, yang sedang duduk di balik meja resepsionis. Loli kecil itu menatapnya dengan sangat serius.

"Ke mana pemilik tempat ini?" Tanya Lan Yan lalu melihat ke sekeliling. Lalu ia bisa melihat Fang Qi yang sedang duduk di pojok ruangan.

"Nona Nalan, di sini!" Mata Lan Yan dan Nalan Mingxue langsung bersinar, dan segera menghampiri Fang Qi.

"Beraninya... mengabaikan Putri?!" Pekik Jiang Xiaoyue yang merasa tidak percaya, kalau ia baru saja diabaikan.

Saat itu Fang Qi sedang membunuh monster-monster yang dianggapnya mudah untuk dikalahkan di levelnya saat ini. Ketika ia mendengar namanya dipanggil, ia pun menoleh dan melihat dua orang yang sudah tidak asing lagi.

"Apakah kamu… sudah sembuh?" Tanya Fang Qi setelah membeku sejenak.

"Iya, terima kasih." Jawab Nalan Mingxue yang masih memasang ekspresi wajah dingin seperti biasa.

"Sama-sama." Balas Fang Qi sambil menganggukkan kepalanya. "Kamu seharusnya beristirahat di rumah lebih lama."

Tapi saat ia menyelesaikan kalimatnya, Lan Yan segera memutar bola matanya dan berkata, "Pak Fang, kalau kamu bisa menjualkan satu komputer dan dua dos sprite pada kam—"

"Orang sakit memang seharusnya berjalan-jalan untuk menyegarkan pikiran. Itu bagus untuk pemulihanmu." Ujar Fang Qi yang langsung mengganti topik pembicaraan.

Dan membuat Lan Yan langsung terdiam.

"Pak, beri kami dua botol sprite!" Ujar Lan Yan sambil menginjak kaki Fang Qi.

"Baiklah." Kebetulan Fang Qi juga ingin meminumnya. Ia kemudian berbalik dan melambaikan tangannya ke arah Jiang Xiaoyue, sambil menatapnya dengan penuh perhatian. "Xiaoyue, ambilkan aku tiga botol Sprite!"

"Di tokomu banyak yang berubah ya." Ujar Nalan Mingxue sambil melihat sekeliling. Tidak hanya semakin ramai, tetapi pemain Diablo juga bertambah banyak. Dan yang terpenting adalah, suasananya menjadi semakin meriah.

Fang Qi kemudian melihat ke sekeliling dan berkata, "Mereka terlalu berisik. Jadi aku sering mengingatkan mereka."

Sebelum Fang Qi menyelesaikan kalimatnya, terdengar teriakan dari tempat duduk barisan pertama.

"Sialan! Aku sekarat!"

"Gunakan mantra sihirnya! Ayo cepat! Lupakan yang lain!"

"Gunakan Volcano lagi!"

"..."

"Apa yang terjadi hari ini? Bagaimana bisa tempat ini jadi begitu ramai?" Ujar Lan Yan yang terlihat terkejut.

Nalan Mingxue lalu mengalihkan pandangan ke sumber kebisingan tersebut. Di sana ada dua sosok pemain yang terlihat akrab satu sama lain. Ia pun berjalan ke arah mereka sambil mengerutkan dahi.

Teriakan kencang barusan, mengundang perhatian pemain lainnya.

"Apa yang sedang terjadi?"

"Sepertinya mereka sedang membunuh Andariel." Jawab Bai Lang yang tidak bisa duduk diam di kursinya. "Ayo, coba kita lihat!"

"Membunuh Andariel?"

"Ternyata sudah ada orang yang bermain sampai sana."

"Apakah itu anakmu, saudara An?" Tanya Ouyang Chen sambil menoleh ke arah An Cheng. "Benarkah itu mereka?!"

"Haruskah kita melihatnya?"

"Apa yang sedang terjadi?" Tanya Jiang Xiaoyue yang mendatangi kerumunan itu karena penasaran.

Lalu An Cheng dan teman-teman pun langsung dikerumuni oleh banyak orang.

"Meledak!"

"Dua item unik emas, dua item langka kuning dan... kenapa ada item set hijau juga?"

"Coba ku lihat. Bukankah item langka kuning lebih baik daripada magic biru? Dan item unik emas lebih baik daripada item langka kuning? Lalu bagaimana dengan item set hijau?"

(Kekuatan sebuah item diurutkan dari warna tulisan yang ada di item tersebut. Mulai dari yang paling dasar adalah item normal putih - item magic biru - item langka kuning - item buatan jingga - item set hijau - item unik emas)

Itu adalah hal yang normal tapi jarang mereka temui. Karena item set hijau adalah item yang paling langka jika dibandingkan dengan item langka kuning maupun unik emas.

"Ayo ayo! Biar aku coba dulu." Ujar Nalan Hongwu sambil mengambil item-item itu, dan memakainya di seluruh tubuhnya. "Biar aku mencoba peralatan luar biasa ini, sebelum dibagikan ke kalian semua." Ujarnya sambil terkekeh.

Setelah Nalan Hongwu mengenakan semua item-item itu, lengkap dengan item langka kuning dan item unik emas. Satu demi satu perlengkapan itu memancarkan sinar yang amat menyilaukan orang-orang yang melihatnya.

Semua orang dapat langsung melihat deskripsi mengenai item tersebut, dan mereka pun langsung iri.

"Bagaimana menurut kalian? Apakah aku bisa lolos menuju ke Act 2 dengan semua item ini?" Tanya Nalan Hongwu lalu tertawa terbahak-bahak, ia mengenakan semua armor yang ia dapatkan.

"Kakek terlalu hebat dan kuat!" Puji Nalan Jie yang pertama kali merespon. "Tentu saja kami tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Kakek."

Sementara itu, Nalan Mingxue terlihat membeku saat melihatnya.

'Apa yang sedang terjadi? Kenapa Kakek dan Kakak bisa ada di sini?!'

'Apalagi Kakek sudah menyelesaikan Act 1!'

Lan Yan pun ikut tercengang melihat mereka. "Kenapa Master bisa mengenakan begitu banyak item bagus?!"

Saat itu sebuah suara terdengar di waktu yang tidak tepat. "Apakah item unik emas adalah yang terbaik di game ini? Pemilik tempat yang bodoh itu punya banyak."

Yang barusan bicara adalah Jiang Xiaoyue. Saat dia bosan, ia akan pergi menonton permainan Fang Qi. Kemarin ia melihat Fang Qi bermain, dan ia ingat kalau karakter yang Fang Qi mainkan, mengenakan item unik emas di seluruh tubuhnya.

Ucapannya langsung menghebohkan seisi warnet.

"Item apa? Kami bekerja sama untuk mendapatkan begitu banyak item bagus, tapi ada yang punya lebih banyak item daripada kami?!" An Cheng adalah orang pertama yang meragukan perkataan Jiang Xiaoyue. Apalagi mereka baru saja menyelesaikan game Diablo II Act 1.

"Hei gadis kecil, memangnya apa yang kamu tahu?" Tanya An Cheng pada Jiang Xiaoyue seraya memelelotoinya.

"Walaupun aku tidak bermain game, apakah aku tidak boleh melihat pemilik tempat ini main game?" Gumam Jiang Xiaoyue.

"Sebagus apa itemnya? Apakah semua itemnya adalah item langka kuning dan item unik emas?" Tanya An Huwei dan lainnya yang juga tidak percaya. Lagi pula item-item yang dikenakan oleh Nalan Hongwu saat ini adalah item terbaik yang pernah ia lihat.

"Aku bertaruh semua item yang dikenakannya adalah item kualitas rendah, iya kan?" Tanya An Cheng dengan nada mencibir. "Bahkan item magic biru masih lebih baik."

"Ya, kamu mana paham dengan permainannya. Jadi jangan asal bicara." Sahut Ouyang Chen.

"Di mana pemilik warnet?" Tanya An Cheng sambil melihat ke sekeliling, dan langsung melihat Fang Qi yang duduk di pojok ruangan.

Kemudian mereka langsung menghampiri Fang Qi yang sedang membunuh monster.

Saat itu Fang Qi baru saja menyelesaikan misinya, dan baru saja mendapatkan rune #9. Ia kembali ke Rogue Encampment dan membuka kotak penyimpanannya, kemudian mengeluarkan perisai abu-abu yang memiliki tiga lubang, yang telah ia kumpulkan dengan susah payah.

(Rune adalah sebuah item yang digunakan untuk meng-upgrade item seperti perisai, armor, pedang dan lainnya agar lebih kuat)

"#8, #9, #7..." Fang Qi menaruh rune-nya dan akhirnya membuang perisai berwarna biru yang sudah lama ia gunakan.

Lalu, tiba-tiba orang-orang mengerumininya.

"Kenapa kalian tiba-tiba ke sini?" Tanya Fang Qi yang terlihat bingung.

"Gadis kecil itu bilang kalau kamu memiliki banyak item bagus." Ujar Nalan Hongwu sambil melotot ke arahnya. "Ayo kita bandingkan dengan milikku!"

Meskipun ia tahu kalau Fang Qi sudah mencapai level 18, tapi peta Diablo dalam versi remake ini lebih besar daripada aslinya, dan ada lebih banyak monster. Karena itulah setelah melewati Act 1, Nalan Hongwu baru saja mencapai level 16, dan sebentar lagi ia akan menyusul Fang Qi.

Jika item yang dikenakan oleh Nalan Hongwu lebih bagus daripada milik Fang Qi, itu adalah hal biasa. Karena ia meminjam semua item langka kuning dan item unik emas milik seluruh timnya. Dan ia sengaja mengenakannya untuk membandingkannya dengan milik Fang Qi.

"Dengan begini apakah ia masih mengatakan kalau item-item Fang Qi masih lebih bagus?!" Gumam Nalan Hongwu yang masih tidak mempercayai perkataan Jiang Xiaoyue.

Nalan Hongwu yang masih tidak yakin pun bertanya, "Apakah kamu berani membandingkan itemmu dengan milikku?!"

"Kamu ingin melihat item-itemku?"

Fang Qi meliriknya bingung lalu membuka panel itemnya.

[Helm: Nadir Helm (Runeword Armor, item unik emas)]

[Armor: Stealth Chain Armor (Runeword)]

[Weapon: Malice Crystal Sword (Runeword)]

[Shield: Ancient's Pledge Shield (Runeword)]

...

Nalan Hongwu pun melihat semua item unik emas tersebut, itu adalah barisan perlengkapan item yang sangat kuat.

Dan itu langsung membuatnya tercengang.

"Item apa itu?!"

"Setidaknya setengah dari item yang dikenakannya adalah item unik emas!"

"Di mana kamu menemukannya?"

Semua orang yang berdiri di belakang Fang Qi pun ikut terkejut.

"Pak, apakah kamu sudah menyelesaikan Act 2?!"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.