Super Internet

Mengatur Suasana Hati



Mengatur Suasana Hati

0

"Tuan, izinkan saya untuk ikut campur." Ujar Fang Qi dengan sopan. "Anda harus mengatakan mana yang benar dan mana yang salah, sebelum Anda memarahi Putri Anda. Bermain game di sini, dapat membantu meningkatkan keterampilan dan pengalaman bertempur. Selain itu, game ini bukanlah hiburan biasa."

0

"Aku akan mengurusmu nanti." Ujar Ye Songtao sambil melirik ke arah Fang Qi dengan nada marah yang terdengar menyeramkan.

Fang Qi hanya bisa mengangkat bahunya.

Di sisi lain, peringatan Fang Qi membuat Ye Xiaoye mengingat sesuatu. "Apa yang dikatakan pemilik warnet itu benar! Dengan bermain game Diablo, aku bisa menjadi lebih kuat dan meningkatkan kultivasiku. Selain itu aku juga mempelajari berbagai macam mantra spiritual, dan aku bisa meningkatkan pengalaman bertarung."

"Kalau aku berlatih di Sekte, apa yang bisa aku dapatkan? Aku tak bisa apa-apa. Kalau nanti benar-benar terjadi sesuatu, aku tak akan bisa menggunakan seluruh kekuatanku."

"Dengan bermain game ini, kultivasiku bisa meningkat." Imbuh Ye Xiaoye yang menyatakan kebenaran. "Ayah mungkin hanya berpikir kalau aku hanya bermain, padahal kenyataannya aku juga belajar."

"Sekarang aku sedang belajar menggunakan mantra Frozen Armor. Ini adalah mantra pertahanan yang sangat kuat! Ayah, kalau Ayah tidak percaya, cobalah! Pengalaman bertempur dan kultivasi anakmu ini benar-benar telah berkembang dengan pesat."

"Dia benar!" Sahut orang-orang yang mendengar pertengkaran tersebut.

'Apa yang sebenarnya sedang terjadi?!' Pikir Ye Songtao.

Wajah Ye Songtao pun menjadi semakin suram. 'Bagaimana mungkin, bermain game bisa meningkatkan kultivasi? Bahkan pengalaman bertarung juga ikut meningkat.'

 

'Apakah benar, walaupun terlihat seperti sedang bermain, tapi sebenarnya mereka sedang belajar?'

 

'Kamu pikir Ayahmu ini bodoh?!'

Ye Songtao langsung menggenggam pergelangan tangan anaknya, dan menggunakan kekuatan spiritualnya untuk melihat kultivasi Ye Xiaoye. Tapi tak disangka, kultivasi Ye Xiaoye memang meningkat drastis, sejak terakhir kali mereka bertemu.

'Bagaimana ini bisa terjadi?!'

 

'Sebenarnya game apa yang dimainkannya? Bagaimana bisa meningkatkan kultivasi begitu secara drastis?!'

"Gadis kecil." Panggil Nalan Hongwu. "Percuma saja kalau hanya dijelaskan. Jika Ayahmu tidak mempercayaimu, suruh dia untuk bermain agar bisa merasakannya sendiri."

Ye Songtao terkejut saat Nalan Hongwu berbicara.

Itu karena aura Nalan Hongwu terasa begitu kuat. Auranya bagaikan samudra yang luas dan dalam, sehingga sulit untuk mencapai dasarnya.

Kekuatan aura tersebut sama seperti aura Ayah Ye Songtao, Tetua tertinggi di Sekte Lautan Awan.

'Kenapa aura begitu kuat?'

"Apa mungkin Putriku bisa menjadi lebih kuat, karena bantuan pria ini?" Pikir Ye Songtao yang sulit untuk mempercayainya.

"Jangan terlalu memikirkannya." Ujar Nalan Hongwu seraya mengelus janggutnya dengan lembut, lalu tertawa dan berkata, "Aku hanyalah pelanggan biasa di sini."

Mendengar perkataan Nalan Hongwu, Ye Xiaoye langsung membelalakkan matanya. Ia lalu meraih tangan Ye Songtao seraya berkata, "Ayah, kalau Ayah tidak percaya padaku, Ayah harus mencoba untuk memainkan game ini sendiri."

"Apakah tadi aku memperbolehkanmu bicara?!" Ujar Ye Songtao yang memarahi putrinya.

Tetapi itulah kenyataannya. Ye Songtao merasa sangat syok, saat mendengar ucapan putrinya.

'Sebenarnya apa yang sedang terjadi?!'

 

'Jika putriku mengatakan yang sesungguhnya....'

'Aku tahu betul seperti apa anakku, ia bukanlah pembohong. Selain itu, Kakek tua ini juga sangat kuat, ia juga tidak punya alasan untuk menipuku.'

 

'Tetapi masalahnya, bagaimana bisa tempat sekecil ini bisa sehebat itu?!'

Ia kemudian menatap Yun Lian yang masih tidak percaya, tetapi wajahnya tetap tegar dan tak berubah sedikit pun.

Saat itu Yu Lian berkata, "Ketua Sekte, saya menemukan tempat bagus ini, dan sedang melakukan investigasi lebih dalam. Nanti saya akan melaporkannya pada Ketua."

"Kalau begitu, apakah kamu sudah menyelesaikan investigasimu?" Tanya Ye Songtao dengan nada seram.

"Belum." Jawab Yu Lian, dan saat ia melihat ekspresi seram Ye Songtao, ia langsung menambahkan, "Tapi saya bisa menjamin kalau Junior Ye tidak berbohong."

"Kamu tahu kan konsekuensinya, kalau ternyata kamu berbohong?" Tanya Ye Songtao dengan nada dingin.

"Saya tidak berbohong, dan tidak memihak siapapun."

"Kalau begitu, aku akan mencoba game ini." Ujar Ye Songtao dengan nada dingin.

"Pak! Aktifkan satu akun Diablo lagi!" Ujar Ye Xiaoye yang kegirangan.

Ye Songtao masih terlihat marah, saat duduk di depan komputer.

'Sebenarnya game apa ini? Bagaimana mungkin bisa meningkatkan kultivasi, belajar mantra sihir, bahkan meningkatkan pengalaman bertarung?'

 

'Bagaimana semua ini bisa terjadi di sini?'

Lalu orang-orang pun mengajarinya cara bermain game Diablo.

"Ayah, kesinilah untuk mendapatkan misinya."

"Ayo ayo, sekarang pergi ke Den of Evil untuk membunuh monster."

"Bunuh Mage itu dulu lalu bakar tubuhnya."

"Teman sesama Taoist, gerakanmu bagus juga." Puji An Huwei dan lainnya, seraya melihat ke arah karakter yang dimainkan Ye Songtao.

"Ayah, pelajarilah mantra es. Kerusakan yang dihasilkan sangat tinggi, dan bisa memperlambat musuh."

Berkat petunjuk dari Ye Xiaoye, kemajuan permainan Ye Songtao menjadi sangat cepat.

"Wow!" Ye Songtao kemudian menghirup napas dalam dan berseru, "Game ini boleh juga."

Mata Ye Songtao terlihat bersinar cerah saat ia mempelajari beberapa skill dan mendapatkan item baru yang kuat.

"Game ini benar-benar bisa meningkatkan kultivasi dan pengalaman bertarung. Selain itu, game ini juga menarik."

"Xiaoye, di mana aku bisa mendapatkan gulungan ini?" Tanya Ye Songtao yang mulai menikmati game Diablo. "Mengapa barang ini sulit sekali didapatkan? Bukankah kamu juga memainkan game yang sama? Bisakah kamu memberikan beberapa untuk Ayah?"

Terlihat jelas kalau Ye Songtao mulai kecanduan bermain Game Diablo.

Tetapi saat itu Fang Qi berkata, "Warnetku sudah mau tutup."

"Apa? Tutup?!"

Ye Songtao yang mendengarnya pun langsung merasa frustasi.

'Apa maksudnya? Apakah dia sengaja?! Karena aku mulai menikmati game ini, makanya ia mau tutup?'

Fang Qi mengangkat bahunya seraya berkata, "Warnetku selalu tutup pukul 12 malam. Kenapa aku harus berbohong?"

Akhirnya Ye Songtao sadar betapa pentingnya sebuah komputer. Ia pun segera bertanya, "Apakah kamu menjual artefak spiritual ini?"

"Sebelum kamu, sudah ada banyak orang yang pernah menanyakan pertanyaan serupa." Jawab Fang Qi dengan ekspresi datar. "Selain apa yang tertulis di papan tulis kecil itu, warnetku tidak menyediakan layanan lain. Jadi silakan kembali besok pagi jika kalian ingin bermain."

Kemudian ia melihat layar komputernya, permainannya sudah disimpan sebelum akhirnya mati sendiri.

Ye Xiaoye ingin sekali menghajar Fang Qi karena merasa kesal.

...

Aula Sekte Lautan Awan.

"Apakah Ketua Sekte juga ikut menghilang?"

Saat itu sudah larut malam, dan aula yang berada di dalam pangkalan Sekte Lautan Awan sangat hening.

Wajah Tetua Li terlihat sangat menakutkan.

'Para murid menghilang, begitu pula dengan Ketua sekte yang masih belum kembali.'

 

'Sebenarnya apa yang sedang terjadi?'

Saat ia memikirkan beberapa kemungkinan yang terjadi, akhirnya ia melihat beberapa sosok yang ia kenal berjalan menuju ke aula.

"Tetua Li! Besok pagi-pagi sekali, kumpulkan murid-murid paling berbakat dari sekte kita. Aku akan mengajak mereka bermain... ah... ehem...." Ye Songtao pura-pura batuk untuk menutupi rasa malunya. "Aku akan mengajak mereka keluar untuk berlatih dan belajar."

...

Fang Qi melihat daftar misi yang diberikan sistem hitam padanya.

[Misi: Menjual Diablo II Act I kepada 80 pelanggan

Progres Misi: 50/80

Hadiah Misi: Diablo II: VR Remake (Act 3)]

[Misi: Pemain Total Durasi Pemain Diablo II Mencapai 1000

Progres Misi: 789/1000

Hadiah Misi: The Legend of Sword and Fairy 1: VR Remake]

Jika ada semakin banyak pelanggan yang bermain Diablo, misinya semakin cepat selesai. Fang Qi pun langsung menghitung, dan ia sadar kalau besok malam, mungkin ia sudah bisa menyelesaikan misinya.

Saat itu, sistem mengirimkan sebuah pemberitahuan baru.

[Misi Baru 1: Perluasan Warnet

Penjelasan Misi: Rata-rata kapasitas pemain di warnet sudah melebihi 90% setiap hari, dimohon Tuan rumah untuk mencari bangunan baru yang lebih luas.

Hadiah Misi: Penambahan 50-100 set komputer dan perlengkapan baru lainnya]

[Misi Baru 2: Mengatur Suasana Hati

[Penjelasan Misi: Peningkatan kekuatan yang terlalu cepat dalam game pembunuhan jangka panjang, mulai mempengaruhi suasana hati Tuan rumah. Dimohon untuk mengatur suasana hati Tuan rumah.

Hadiah Misi: Es krim Haagen-Dazs rasa vanila (khusus di musim panas)]

"Mempengaruhi suasana hatiku? Kenapa aku tidak sadar?" Fang Qi terlihat bingung saat melihat misi yang diberikan sistem. "Bagaimana aku bisa mengatur suasana hatiku?"

Sistem pun dengan cepat memberikan jawaban atas misi terbarunya. "Anda harus melakukan beberapa hal yang bisa membuat anda lebih santai dan bahagia."

"Hal-hal yang bisa membuatku lebih santai dan bahagia?" Fang Qi terlihat sedang berpikir keras. Besok ia harus pergi mencari tempat baru, lalu kapan ia bisa melakukan hal yang menyenangkan dan merilekskan dirinya?

Apalagi...

Ia kemudian mengeluarkan peluncur roketnya dari lemari dengan hati-hati. Ia membersihkan peluncur roketnya dengan serius, hingga benar-benar mengkilap.

Meskipun ia tidak tahu siapa pembunuh yang ingin membunuhnya saat itu, tetapi dengan kekuatannya yang sekarang, ia harus memastikan keselamatan dirinya saat berada di luar rumah.

Tetapi…

Peluncur roketnya terlalu besar dan mencolok.

"Apakah aku harus membeli artefak spiritual yang memiliki ruang penyimpanan?"

"Oh ya, aku juga harus membeli giok untuk berkomunikasi. Benda ini mirip dengan handphone dari dunia sebelumnya. Walaupun fungsinya tak begitu banyak."

Setelah menghasilkan begitu banyak uang, Fang Qi menyadari kalau sekarang ia harus mengeluarkan banyak uang untuk membeli banyak barang.

"Xiaoyue, besok kamu jaga warnet sendirian. Aku ada perlu di luar." Ujar Fang Qi.

"Mau pergi ke mana?" Tanya Jiang Xiaoyue dengan cemas. "Bagaimana kalau nanti ada pelanggan baru?"

"Suruh mereka untuk melakukan apapun yang mereka inginkan. Kalau mereka tidak ingin bermain, usir saja mereka."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.