Super Internet

Bawa Pemilik Toko Pulang dan Suruh Bermain Game



Bawa Pemilik Toko Pulang dan Suruh Bermain Game

0

"Saudara Fang perkenalkan, namaku Huang Xuan. Artefak spiritual apa yang saudara Fang inginkan? Toko kami menjual banyak artefak spiritual, bahkan ada pula artefak spiritual untuk para prajurit. Silakan lihat yang ada di bagian sini." Ujar pemuda berjubah kuning yang ada di dalam toko bernama Menara Hujan Emas. 

0

"Apakah ada artefak spiritual khusus yang dipakai oleh prajurit?" Tanya Fang Qi yang merasa heran.

"Tidak juga." Jawab Huang Xuan yang kemudian menjelaskan, "Beberapa artefak spiritual dibuat secara khusus, dan hanya bisa diaktifkan dengan menggunakan Wu Qi. Dan artefak tersebut juga bisa digunakan oleh para kultivator, tapi harganya sedikit lebih mahal."

"Hm… ternyata ada barang yang seperti itu juga." Ujar Fang Qi yang mulai tertarik. "Apakah ada artefak spiritual yang bisa digunakan sebagai ruang penyimpanan? Apakah di sini juga ada giok komunikasi?"

"Tentu saja ada." Jawab Huang Xuan lalu mengajak Fang Qi ke lantai dua. "Artefak spiritual yang bisa digunakan untuk ruang penyimpanan adalah artefak spiritual yang berkelas. Aku tak menyangka kalau saudara Fang memerlukan benda seperti itu."

"Izinkan aku melihatnya terlebih dahulu." Kata Fang Qi.

Bagi Fang Qi, benda-benda kultivator adalah hal yang baru. Itu karena ia datang dari dunia lain, dan benda-benda seperti itu hanyalah legenda baginya. Tetapi sekarang ia merasa puas saat melihat deretan artefak spiritual dengan mata kepalanya sendiri, bahkan ia bisa menggunakannya.

Fang Qi langsung mencoba artefak spiritual yang bisa digunakan sebagai ruang penyimpanan tersebut, dan ia hanya memasukkan sedikit Wu Qi ke dalamnya, lalu peluncur roket yang berukuran besar, bisa langsung masuk ke dalam artefak ruang penyimpanan barang tersebut. "Saudara Huang, apakah kamu tahu berapa harga sewa bangunan yang seperti tokomu ini?" Tanya Fang Qi pada Huang Xuan.

"Harga sewa toko?" Huang Xuan terlihat kaget setelah mendengar pertanyaan barusan. "Harga sewa toko di tengah kota Jiuhua cukup mahal. Biasanya sekali sewa untuk sepuluh tahunan lebih, dan harganya bisa sampai ribuan roh kristal. Apakah saudara Fang Qi berencana untuk membuka toko di sini?"

Fang Qi menganggukkan kepalanya, dan sama sekali tidak terkejut setelah mendengar kalau harga sewanya mahal. Di dunia sebelumnya, harga sewa apartemen di pusat kota jauh lebih mahal daripada harga sewa di pinggiran kota. Ternyata dunia ini pun tidak jauh berbeda.

Fang Qi masih harus mengumpulkan uang untuk menyewa toko di pusat kota Jiuhua.

Ia sudah menemukan dua tempat strategis, satu di tengah kota dan satunya lagi di dekat rumahnya. Kalau kedua tempat tersebut masih kurang cocok, ia akan memikirkan opsi lain.

Fang Qi tidak lagi mengajukan pertanyaan terkait artefak spiritual, karena ia sudah puas melihat, dan mencoba semua artefak spiritual di toko tersebut.

"Ini semua adalah giok komunikasi yang berkualitas tinggi. Silakan Saudara Fang lihat dulu, barangkali ada yang cocok. Meskipun saudara Fang adalah pelanggan baru, tetapi aku akan memberimu harga diskon." Huang Xuan kemudian mengeluarkan beberapa kotak. "Giok komunikasi ini bisa digunakan sampai radius 500 kilometer. Kalau yang lebih berkualitas lagi, bisa sampai 2500 kilometer."

"500 kilometer? 2500 kilometer? Apakah kalian tidak punya komunikasi satelit yang bisa mencakup seluruh dunia?" Tanya Fang Qi yang tiba-tiba asal berbicara.

Ucapannya membuat Huang Xuan merasa canggung lalu tertawa. "Di toko kami tidak menjual HP."

Fang Qi membeku sebentar dan berpikir. 'Bagaimana bisa orang dari dunia ini bisa tahu kalau aku sedang membicarakan HP?'

Tetapi ia langsung menyadari kalau Resident Evil menjadi topik populer di kota Jiuhua. Apalagi kalau mereka sudah melihat filmnya, sehingga mereka pasti tahu apa itu HP.

Selain itu Huang Xuan sepertinya seorang penggemar Resident Evil.

"Aku pilih yang 2500 kilometer, dan artefak spiritual untuk menyimpan barang. Tolong berikan artefak spiritual yang berkualitas tinggi." Ujar Fang yang berusaha untuk tetap rendah hati.

"Baik!"

...

Sementara Fang Qi berkeliling untuk berbelanja, mari kita kembali ke warnet Super Internet.

"AH! Waktu bermainku sudah habis!" An Cheng berseru kesal. Ia masih duduk di depan komputernya dan terlihat bosan. "Apakah pemilik warnet sudah kembali?" Ia selalu menanyakan pertanyaan serupa, setiap beberapa menit sekali.

"Belum." Jawab Jiang Xiaoyue sambil memakan makan siangnya. Sekarang sudah jam satu siang. 

"Ke mana perginya pemilik warnet? Kenapa belum pulang?" Lin Shao, Song Qingfeng dan Xu Luo langsung mendatangi warnet, begitu mereka pulang sekolah. "Apakah hari ini pemilik warnet akan melawan Duriel lagi?" Tanya salah satu dari mereka sambil melihat ke sekeliling warnet.

"Dia bahkan tidak ada di sini, jadi bagaimana mungkin ia bisa bertarung melawan Duriel?" Jawab An Huwei yang baru saja kembali dari urusan kantornya. Ia juga langsung datang ke Super Internet, tapi siapa sangka Fang Qi justru masih belum kembali. Akhirnya ia hanya bisa duduk dan menunggu Fang Qi.

"Ah!" Seru Ouyang Cheng. "Dimana pemilik warnet?! Aku sudah lama menunggunya."

"Kapan ia akan kembali?" Tanya Ye Xiaoye yang juga sedang cemas. "Waktu bermainku sudah habis! Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku ingin melihat pemilik warnet melawan Duriel."

"Kenapa kamu tidak melihat Ayahmu bermain?" Tanya Ye Songtao yang terlihat muram. "Mengapa kamu terus menonton permainan bocah itu?"

"Level Ayah lebih rendah daripada levelku, bahkan Ayah meminta item padaku." Keluh Ye Xiaoye. "Lalu apa asyiknya menonton permainan Ayah?"

'Bagaimana bisa putriku sendiri berkata seperti itu padaku?!' Batin Ye Songtao.

"Sudahlah, aku bahkan belum mulai bermain. Kalian seharusnya senang karena sudah selesai bermain." Ujar An Huwei sambil memukul meja untuk melampiaskan kekesalannya. "Kenapa pemilik warnet belum kembali? Sebenarnya apa yang ia lakukan di luar sana?"

"Apa mungkin... kita harus mencarinya?" Tanya Ye Songtao yang juga merasa sedih. Walaupun ia adalah Ketua sekte yang Kuat, tetapi ia terpaksa menunggu pemilik tempat ini.

Orang lain pasti tidak pernah menduga hal tersebut.

Namun ia benar-benar menunggu Fang Qi, selagi murid-murid yang ia bawa bermain game sejak pagi.

...

"Bersantai dan berbelanja memang menyenangkan. Apa mungkin ini yang dimaksud dengan melakukan hal yang santai, dan menyenangkan oleh sistem?" Fang Qi mengunjungi banyak toko dan membeli banyak barang, hingga ia merasa sangat puas dan senang. "Pantas saja ada begitu banyak shopaholic di duniaku sebelumnya. Haruskah aku menjadi shopaholic juga?"

"Paviliun Pakaian Berharga Biru Tua?" Fang Qi sedang berpikir, apakah ia perlu membeli beberapa pakaian baru untuk dirinya sendiri atau tidak. Lalu ia pun memasuki toko tersebut. "Hm, aku akan kembali ke tokoku setelah membeli beberapa baju."

"Apakah ada yang bisa saya bantu, Tuan?"

"Aku ingin membeli pakaian." Jawab Fang Qi seraya menyentuh kemeja panjang, berwarna biru yang berada di sampingnya. Kemeja tersebut terasa lembut dan sedikit dingin di kulit.

"Kemeja ini terbuat dari sutra es yang bisa membuatmu tetap hangat di musim dingin, dan sejuk di musim panas. Ada juga rak pembersih debu." Ujar pegawai toko dengan ramah.

"Pakaian di dunia lain ini memang nyaman. Apa itu rak pembersih debu? Apa itu artinya aku tak perlu mencucinya?" Tanya Fang Qi yang masih memandangi kemeja itu. "Biarkan aku memilih beberapa baju lagi, nanti akan ku beri ulasan yang bagus."

"Hm... ulasan?" Tanya pegawai toko yang terlihat kebingungan.

...

"Sudah jam berapa ini? Kenapa pemilik warnet belum kembali?" Tanya An Cheng yang duduk di kursi di depan komputernya. Ia sudah merasa tidak sabar karena menunggu Fang Qi.

"Apakah pemilik warnet sudah kembali?" Tanya An Huwei yang bolak-balik datang ke warnetnya, setiap beberapa jam sekali, setelah selesai mengurusi urusan kantor.

"Ke mana perginya pemilik warnet ini? Kita sudah seharian menunggu di sini!" Seru Ouyang Cheng. Sekarang semua pemain di Super Internet menjadi sangat pemilih dalam hal untuk mencari hiburan. Hiburan cara lama sudah tidak berguna lagi bagi mereka. Karena batas waktu bermain mereka sudah habis, maka satu menit saja terasa begitu lama bagi mereka.

Sedangkan An Huwei yang berasal dari kalangan atas, sekarang sudah waktunya untuk minum wine dan beristirahat.

Tapi sekarang, ia ingin menghabiskan waktu istirahatnya dengan bermain game, karena ia merasa minum wine hanya kegiatan yang membuang waktunya saja.

Ye Songtao sudah datang jauh-jauh dari Sekte Lautan Awan di kota Yanhai, dan sekarang ia sudah menunggu di dalam warnet sepanjang hari.

Tidak apa-apa jika ia bisa bermain game, tapi sekarang waktu bermainnya sudah habis. Ia sudah tidak tahan lagi untuk menunggu lebih lama. "Haruskah kita pergi mencarinya?"

"Mencarinya?" Tanya An Huwei lalu memukul kakinya. "Kota Jiuhua itu besar sekali, lalu ke mana kita harus mencarinya?"

"Bukankah kamu adalah Pemimpin kota Jiuhua? Kenapa tidak menyuruh bawahanmu untuk mencarinya?" Ouyang Zhan tertawa saat mendengar hal itu. "Kamu kan bisa menyuruh para penjaga kota untuk pergi mencarinya?"

"Pemimpin?!" Pekik Ye Songtao yang hampir jatuh dari kursi yang ada di balik meja komputernya. Ia tak menyangka kalau pria paruh baya yang setiap hari datang ke warnet adalah pemimpin kota Jiuhua?!

Lalu bagaimana dengan yang lain.?

Meskipun ia tahu kalau mereka semua berstatus tinggi, tetapi ia tak menyangka kalau pemimpin kota Jiuhua juga akan datang ke sini.

"Ayo ayo!" Ujar An Huwei. "Bisa-bisanya aku lupa tentang hal ini, tapi apakah aku boleh menyuruh mereka untuk melakukan hal seperti ini?"

"Sudahlah, lupakan saja! Aku akan mengirim beberapa penjaga kota yang sedang berpatroli. Sementara kita akan pergi ke tempat yang berkelas." Sebagai Pemimpin kota, An Huwei memutuskan untuk memilih pion terakhir. "Aku perlu mencarinya, karena ingin menanyakan tentang penambahan skill poinku lebih jelas. Aku sudah menunggunya terlalu lama!"

Pelanggan yang lain juga setuju untuk mencari Fang Qi.

Saat itu, waktu bermain Nalan Hongwu juga sudah habis. Sebagai orang yang paling kuat di keluarga Nalan, ia tidak mudah tertarik dengan banyak hal. Tapi sekarang, bagaimana bisa pemilik warnet tidak ada di sini saat ia membutuhkannya?

Bagaimana ini semua bisa terjadi?

"Aku juga ikut bersama kalian untuk mencari pemilik warnet. Sebenarnya ke mana ia pergi seharian ini? Apakah ia tidak bisa tetap di sini dan bermain game saja?" Ujar Nalan Hongwu yang merasa kesal.

"Aku juga." Ujar Ye Songtao sambil berdiri dari kursinya. "Ayo kita cari pemilik toko!"

"Kami juga ikut!" Saat itu An Cheng dan lainnya juga sudah bosan menunggu, apalagi sekarang waktu bermain mereka juga sudah habis, mereka menjadi semakin bosan.

"Aku juga!" Ujar Ye Xiaoye seraya mengangkat tangannya.

"Karena semua orang ikut, kami juga ikut." Bai Lang, Song Qingfeng dan seluruh teman-temannya pun ikut pergi. Kini seluruh pelanggan langsung berkumpul di depan toko Fang Qi.

Sebagian besar dari mereka sudah kehabisan waktu bermain, dan mereka lelah menunggu Fang Qi demi melihatnya bermain. Karena Fang Qi tidak kunjung kembali ke toko, mereka pun menjadi sangat cemas.

Di dalam warnet, Lan Yan yang berdiri di sebelah Nalan Mingxue terlihat kaget saat melihat orang-orang yang berkumpul di depan toko. "Apakah mereka akan mencari pemilik warnet dan memaksanya kembali untuk bermain game?"

"Aku tak menyangka kalau mereka benar-benar akan melakukannya, hanya agar mereka bisa menonton permainan Diablo Bosku." Ujar Jiang Xiaoyue yang membeku di tempatnya.

"Haruskah kita juga pergi mencarinya?" Tanya Nalan Mingxue sambil tersenyum.

Jiang Xiaoyue tercengang melihatnya.

Sementara itu, artefak penyimpanan milik Fang Qi telah dipenuhi dengan berbagai barang. Ia bahkan membawa beberapa tas belanja saat melintasi jalan Tianfu, "Saatnya pulang…."

Tetapi ia sama sekali tidak tahu kalau warnetnya sekarang sedang kacau.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.