Super Internet

Bawa Dia Keluar Segera



Bawa Dia Keluar Segera

0

Awalnya pelanggan di warnet Fang Qi setiap hari bertambah tidak terlalu banyak, jadi selalu ada kursi untuk semua orang.

0

Tetapi saat itu langsung penuh, bahkan mengantri. Tak ada kursi yang bisa mereka duduki.

Entah kenapa, sekarang para pelanggan di tempat Fang Qi mulai berbaris dan mengantri lagi. Ada banyak sekali pemain baru yang membludak.

Selain itu, Fang Qi menyadari kalau tidak hanya ada lebih banyak pemain baru yang berdatangan, tetapi semua pelanggan barunya juga berasal dari kalangan atas.

Misalnya saja pemuda berbaju merah yang baru saja masuk ke toko.

Namanya Hong Lifeng, ia adalah teman An Cheng. Awalnya ia berpikir kalau tempat Fang Qi hanyalah sebuah bentuk hiburan baru, tetapi hari ini saat masternya bertanya padanya apakah ia tahu tentang toko kecil bernama Super Internet, ia perlahan-lahan mulai menyadari kalau semuanya tak sesederhana yang ia kira.

Sekarang Hong Lifeng berjalan masuk dengan seorang Tetua berambut perak. Di belakangnya ada beberapa kultivator muda.

Tetua berambut perak itu pun tersenyum seraya berkata, "Lingfeng, aku datang hari ini untuk menemui Peminum Berpedang Abadi dan menyaksikan teknik pengendalian pedang milik Master tersebut. Jadi kita tak perlu menunjukkan identitas kita."

"Baik, Guru." Ujar Hong Lingfeng seraya mengangguk dan terus berjalan menuju meja resepsionis, lalu mengeluarkan beberapa roh kristal. "Permisi, tolong aktifkan akun untuk bermain The Legend of Sword and Fairy untukku."

Fang Qi melirik kondisi di dalam warnet lalu berkata, "Boleh, tetapi sekarang sudah tak ada kursi lagi."

"Hm…." Hong Lingfeng menggaruk-garuk kepalanya dan berjalan kembali ke arah Tetua. "Guru, sepertinya kita harus mengantri."

"Apa?!" Beberapa murid tidak terima dengan perkataan Hong Lingfeng. "Saudara Hong, apa maksud mereka? Mana mungkin orang seperti kita, apalagi Guru kita yang berstatus tinggi harus mengantri?"

"Jangan seperti itu." Ujar Tetua berambut perak sambil menatap murid tersebut, "Bukankah tadi sudah ku katakan, tak perlu membawa status kita. Lingfeng, di mana pemimpi kota An Cheng sekarang?"

Hong Lingfeng menengok ke kanan dan ke kiri, ia menemukan An Huwei dan lainnya berdiri di belakang Nalan Hongwu. Lalu ia menunjuk ke arah An Huwei berada seraya berkata, "Di sana, beliau juga sedang mengantri."

"Mereka juga sedang mengantri?!" Seru Tetua itu terkejut. "Kalau begitu, aku sebaiknya menunggu dan menyusul saudara An dan lainnya."

Kemudian Tetua tadi mengantri.

Fang Qi terperangah saat melihat betapa patuhnya para pelanggan baru. Tak ada satupun yang membuat onar. 

...

Saat itu, Xiao Yulu merasa hari ini adalah hari keberuntungannya. Ia tak menyangka kalau semuanya akan berjalan begitu lancar.

Bahkan Bibinya setuju untuk ikut bersamanya.

'Apakah Bibiku telah mencari tahu tentang apa yang terjadi dan ingin membalaskan dendamku?' Pikir Xiaoyu yang hampir tak bisa menahan tawanya.

Tak aneh baginya untuk memikirkan hal itu. Bagaimanapun juga, istana Taoist Liuyun begitu protektif, ditambah lagi ia adalah cucu dari Xiao Changlong. Dulu tak peduli apapun yang telah terjadi, sektenya akan selalu mendukungnya tanpa syarat.

Karena itulah, Xiao Yulu tak pernah memikirkan kemungkinan lainnya.

Setelah melihat ada banyak perubahan dari tempat Fang Qi, Xiao Yulu merasakan kebencian yang mendalam ketika menunjuk ke arah tempat tersebut seraya berkata, "Itu adalah tempat yang bernama Super Internet."

Lalu ia masuk ke dalam Super Internet bersama Su Tianji. "Dengan bantuan Bibiku, aku ingin lihat apa yang akan kau terima setelah perlakuanmu padaku dulu."

...

Waktu itu, pembahasan Ye Songtao dan lainnya sedikit menyimpang dari diskusi utama yang membahas Taoisme. Apalagi Ye Songtao hanya menjelaskan sedikit tentang teknik pengendali pedang dan penggunaan Qi yang ada dalam kitab Dao De Jing. hal tersebut membuat keadaan menjadi sedikit ricuh, tetapi Su Tianji mulai memahami ucapan Ye Songtao tersebut.

"Energi Qi itu selembut air, dan menguntungkan semua hal tanpa pertengkaran." Ia memikirkan kembali kalimat tersebut, dan perlahan-lahan membuat hati dan kultivasinya menjadi lebih stabil.

Dibandingkan dengan suasana diskusi saat itu, berkultivasi sendiri lebih penting.

Su Tianji juga ingin membuktikan kekuatan yang absolut dari Master Peminum Berpedang Abadi.

Jadi ia memutuskan untuk datang dan memberi hormat kepada Master hebat tersebut.

Selain itu, ia baru tahu kalau Kakek Nalan juga datang untuk mempelajari teknik pengendali pedang di Super Internet.

Rasanya wajar baginya untuk mengunjunginya juga.

Tapi tak disangka, dari begitu banyak murid dari istana Taoist Liuyun, hanya Xiao Yulu yang dapat mengantarkannya ke Super Internet.

Karena itulah, ia mengajak Xiao Yulu untuk ikut bersamanya juga.

Tentu saja, hanya untuk menunjukkan jalannya saja.

Jika ia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, mungkin ia lebih baik datang sendirian daripada meminta Xiao Yulu mengantarnya.

Setelah masuk ke dalam tempat Fang Qi, Su Tianji hendak memperkenalkan diri dan memberi hormat, tetapi ia melihat kejadian yang membuatnya terkejut dan malu.

"Di mana pemilik tempat ini? Suruh dia keluar!" Teriak Xiao Yulu seraya berjalan masuk. "Jika hari ini aku tidak menghajarnya dan menghancurkan tempat ini, margaku sudah bukan Xiao lagi!"

Xiao Yulu menemukan Fang Qi yang duduk di belakang meja resepsionis. Ia menggebrak mejanya sambil tersenyum lalu berkata, "Ayo coba usir aku lagi hari ini."

Fang Qi melihat Xiao Yulu dengan tatapan bingung lalu berkata, "Kenapa kamu datang lagi?"

"...??" Su Tianji membeku saat melihat kejadian tersebut.

...

"..." Jika ia bisa memutar kembali waktu, Su Tianji pasti akan memilih untuk bertanya dulu, bagaimana Xiao Yulu bisa tahu tentang tempat ini.

Tetapi percuma saja, karena nasi telah menjadi bubur.

Su Tianji memperhatikan kalau semua orang yang ada di sekitar, sedang melirik ke arahnya. Ia mengenali sebagian besar pengunjung di tempat ini.

Contohnya saja, An Huwei, Ouyang Cheng, Ye Songtao, Guru Hong Lingfeng yang bernama Tetua Yin Long, dan utusan aliansi Taoist Wuwei yang bernama Wang Kuan juga ada di sini.

Bahkan ia kaget saat melihat Nalan Hongwu masuk.

Sekarang mereka semua menatap ke arah Xiao Yulu dan Su Tianji.

"Apakah saudara Taoist Su hari ini datang untuk membuat onar?" Ada banyak orang yang menatap Su Tianji dengan tatapan terkejut.

Wajah Su Tianji langsung berubah marah.

"Cepat bawa dia keluar!"

Sebelum menunggu Fang Qi bergerak, Xiao Yulu merasa tubuhnya terangkat ke udara, lalu terbang keluar warnet.

"!!??"

'Kenapa aku diusir lagi?!' Pikir Xiao Yulu.

Ia langsung terbang keluar dari warnet dengan bingung.

...

"Saya Su Tianji dari istana Taoist Liuyun. Saya datang ke sini untuk memberi hormat kepada Peminum Berpedang Abadi." Setelah mengusir Xiao Yulu, akhirnya Su Tianji merasa amarahnya telah menghilang.

'Padahal Ketua sekte Ye dan Pemimpin kota An datang ke sini untuk mempelajari teknik pengendali pedang. Bahkan Nalan Hongwu juga harus mematuhi peraturan di sini. Beraninya bocah nakal seperti Xiao Yulu malah mengancam untuk menghancurkan tempat ini?!' Pikir Su Tianji.

Su Tianji benar-benar bingung dengan kelakuan keponakannya itu. 'Apakah otaknya adalah otak keledai?'

Lalu ia menyadari kalau ia mungkin telah melewatkan beberapa informasi penting saat sedang berkultivasi di pengasingan.

Pikirannya menjadi sangat rumit. Awalnya ia merasa tercerahkan setelah mendengar berita besar tentang prinsip-prinsip Taoisme, jadi Su Tianji datang untuk memberi hormat dan berterima kasih. Seharusnya itu bisa menjadi percakapan yang indah, tetapi….

Seharusnya hari ini bisa menjadi hal yang baik baginya, tetapi keponakannya yang bodoh itu menghancurkan semuanya.

Sekarang ia sudah malas untuk membahas hal-hal sepele seperti itu.

Ia bahkan tak punya waktu untuk memikirkan teknik pengendali pedang ataupun Dao De Jing. Satu-satunya hal yang ia pikirkan adalah, ia tak bisa boleh bermusuhan dengan orang-orang yang ada di tempat Fang Qi tersebut.

Kemudian ia mendengar seorang pemuda yang menjadi pemilik tempat tersebut berkata dengan santai. "20 roh kristal untuk aktivasi satu akun, tetapi sekarang ada banyak orang, jadi silakan antri dulu."

"..."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.