Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Pil Samsara



Pil Samsara

0Pil medis yang berwarna hitam dan putih itu diam melayang di atas pilar batu hitam. Berbeda dengan pil-pil medis lainnya yang mengeluarkan Qi Pill tajam, pil medis ini terkesan sangat tenang. Bahkan siapapun tak mampu mendeteksi sedikit pun Qi Pill darinya. Bau pil juga tak tercium di sana. Jika melihatnya sekilas, pil itu terlihat seperti batu bulat berwarna hitam dan putih.     1

Namun, berdasarkan riak-riak aura tak terkendali yang menguar dari Stone Talisman, Lin Dong bisa mengetahui kalau pil medis di depan matanya pasti adalah benda yang diidam-idamkan tikus kecil. Terlebih lagi, benda itu adalah target yang ditemukan oleh kelompok Lin Dong setelah bekerja keras yaitu … pil Samsara.     

"Huff!"     

Napas Lin Dong menjadi semakin memburu. Dia menatap ke arah pil medis di depannya. Bahkan dengan pengendalian dirinya yang baik, dia masih bisa merasa kalau kepalanya agak pusing karena pil tersebut.     

Karena kalau mereka bisa mendapatkan pil itu, tikus kecil bakal bisa memperoleh tubuh fisiknya kembali. Bahkan, kemungkinan bukan mustahil tikus kecil bisa kembali meraih kekuatannya di masa kejayaan di masa depan nanti.     

Lin Dong dua kali menghirup napas dalam-dalam seiring berusaha menekan emosi yang meluap-luap di hati. Tanpa menunggu lebih lama, sosoknya bergerak dan meraih ke arah pil Samsara.     

"Swuush!"     

Tapi ketika Lin Dong hendak bergerak, angin yang berembus tajam tiba-tiba menyusulnya dari belakang. Terlebih lagi, angin itu mengarah tepat pada titik-titik vitalnya. Kemungkinan praktisi yang menyerangnya tergolong kejam.     

"Klang! Klang!"     

Serangan itu membuat sorot mata Lin Dong berubah tajam. Sebelum dia sempat menangkisnya, tonggak hitam di tangan Api Kecil bergerak. Tonggak itu langsung menghantam keras ke banyak angin tajam yang berembus.     

"Swuush!"     

Beberapa sosok sudah bergegas berdatangan dari belakang Lin Dong selama jangka waktu yang singkat tersebut. Tak jauh dari tempat Lin Dong berada, mata mereka dipenuhi dengan sorot rakus saat menatap ke arah pil Samsara yang melayang di atas pilar batu hitam. Ternyata mereka juga menyadari keberadaan pil medis yang terkenal tersebut.     

Benda itu kabarnya mampu menjamin seseorang tetap hidup, tak peduli seberapa besar cedera yang dialaminya―selama orang itu masih bernapas. Pil ini hampir mirip seperti Stone Talisman misterius. Apabila mendapatkannya, bisa dibilang seseorang bakal mendapatkan nyawa tambahan.     

"Mengapa kalian tiba-tiba menyerangku?" Lin Dong perlahan-lahan berbalik. Dia menatap ke banyak sosok yang muncul di belakangnya. Orang-orang itu jelas berasal dari dinasti level atas yang kuat. Dua pemimpin mereka sudah naik menjadi Tingkat Nirvana Yuan Dua dan tergolong kuat. Bahkan mereka tak lebih lemah dibandingkan Song Duan dan praktisi lainnya yang sudah ditemui Lin Dong sebelumnya.     

"Kawanku, karena kau adalah pihak yang pertama tiba di sini, pasti kau sudah mendapat cukup banyak pil medis yang berharga. Kau seharusnya memperlihatkan rasa sungkan. Tidak seharusnya kau menghabiskan isi tempat ini, 'kan?" Pria berbaju hijau berbicara dengan suara lirih.     

Lin Dong menatap ke arahnya dan tertawa. Meskipun beberapa pil medis di tempat ini sudah diambil oleh Lin Dong dan Api Kecil, masih tersisa cukup banyak pil di sana. Tidak ada alasan untuk menuduh Lin Dong sudah menghabiskan seisi kamar.     

"Apa mau kalian semua?"     

"Kita bisa mendiskusikannya. Karena kau yang pertama tiba di sini, memang sudah hakmu mendapatkan sesuatu. Tapi, tolong berikan pil medis itu pada kami. Bagaimana?" Pria berbaju hijau menunjuk ke arah pil Samsara dan tersenyum menjelaskan.     

Dia tak takut membuat Lin Dong marah. Terdapat empat orang di sisi mereka yang kekuatannya sudah mencapai Tingkat Nirvana Yuan Dua. Sedangkan dua praktisi sisanya berada di puncak Tingkat Nirvana Yuan Satu. Sedangkan kelompok Lin Dong cuma terdiri atas satu praktisi ahli Tingkat Nirvana Yuan Satu…     

Lin Dong menyipitkan matanya. Ekspresinya tampak tidak ramah.     

"Kau Lin Dong yang sudah mengalahkan Shi Kun, 'kan? Kabarnya kau punya kemampuan bertarung melawan praktisi ahli Tingkat Nirvana Yuan Dua. Namun biarkan aku memberimu nasihat, sebaiknya kau tak bersikap terlalu arogan." Praktisi ahli Tingkat Nirvana Yuan Dua di sebelah pria berbaju hitam mengetahui ekspresi tak ramah Lin Dong, kemudian tertawa dingin.     

"Kalau kau mengira kau mampu bertarung melawan kami berdua sendirian saja, kau bisa mencobanya!"     

Sorot dingin terpancar dari mata Lin Dong. Tapi saat dia bersiap memukul mundur dua praktisi tersebut, suara tikus kecil tiba-tiba terdengar. "Biarkan saja."     

Lin Dong terkejut ketika mendengar ucapan yang tiba-tiba tersebut. Dia segera mengernyit tapi tak berkata apa-apa lagi. Lin Dong malah meraih bahu Api Kecil dan agak mundur.     

"Kakak Pertama."     

Api Kecil juga terperangah mendapati sikap Lin Dong. Terdapat sorot tidak yakin yang terpancar dari matanya ketika dia menatap Lin Dong. Api Kecil rupanya tak paham apa maksud Lin Dong.     

"Haha, Dik Lin Dong memang orang yang tanggap. Aku akan mengingat kejadian baik ini." Pria berbaju hitam itu tersenyum saat melihat Lin Dong mundur. Matanya memperlihatkan sorot angkuh yang tak tersembunyi sama sekali. Sementara itu, rasa menghina diam-diam terbentuk di hatinya. Pemuda yang membuat keributan rupanya cuma tikus penakut. Shi Kun benar-benar kehilangan martabat karena kalah di tangannya.     

Mata pria berbaju hijau tak lagi menatap Lin Dong, dan malah mendongak ke atas. Sorot bergairah muncul di matanya saat dia melihat pil Samsara di pilar batu di atas. Sesaat setelahnya, sosoknya melesat tanpa ragu.     

Jumlah praktisi ahli yang bergegas menuju kamar pil semakin bertambah. Kemungkinan mereka berniat menghabiskan benda paling berharga di kamar pil sebelum praktisi-praktisi lainnya tiba di sana.     

Mata Lin Dong menyipit ketika menatap ke arah pria berbaju hijau yang bergegas naik. Tangan di balik lengan bajunya semakin mengepal erat. Aura membunuh yang pekat menyeruak dari dalam matanya.     

Saat Lin Dong tak bisa menahan diri lebih lama dan hendak menyerang, sayangnya pria berbaju hijau sudah berada di depan pil Samsara. Sesaat setelahnya, dia meraih pil itu dengan tangannya.     

"Bzzt! Bzzt!"     

Tiba-tiba terjadi perubahan di sana. Pria berbaju hijau sudah cukup waspada. Lengannya berubah menjadi emas terang saat dijulurkan. Rupanya dia mengerahkan Nirvana Golden Body hingga ke batas maksimal. Terlebih lagi, Yuan Power meluap-luap ketika dia mengaktifkan ilmu tersebut. Sepertinya dia sudah bersenjata lengkap.     

Meskipun praktisi itu sudah bersenjatakan lengkap, tapi cahaya emas di sana segera meredup dengan cepat ketika pria berbaju hijau itu berjarak sekitar 15 cm dari pil Samsara. Bahkan lengannya mulai layu…     

"Ahh!"     

Teriakan melengking terdengar dari mulut pria berbaju hijau. Tangannya yang mengering lantas menyebar dengan kecepatan yang bisa dilihat oleh mata telanjang―seolah hendak menyebar ke sekujur badannya.     

"Swaah!"     

Wajah pria berbaju hitam yang awalnya terlihat senang kini menjadi tertekuk ketakutan. Namun pria itu juga merasakan kalau dia terkena jebakan. Dia tiba-tiba menggertakkan giginya, mengangkat pedang dan langsung memotong lengannya.     

Darah bercipratan di mana-mana. Pria berbaju hijau itu terhempas mundur dengan menyedihkan. Hingga akhirnya, dia mendarat keras di tanah. Pria itu meraih tangannya dan meraung kesakitan. Kawan-kawannya segera bergegas mendekat.     

Lin Dong yang juga menyaksikan peristiwa tersebut, kini menghirup udara dingin. Matanya terlihat terperangah saat menatap kearah pil Samsara yang diam melayang di atas. Dia tidak menyangka kalau pil medis itu rupanya sangat aneh. Dalam sekejap saja, pil itu sudah mengubah lengan seorang praktisi ahli Tingkat Nirvana Yuan Dua menjadi seperti tulang layu tak bernyawa.     

Apabila orang yang pertama mendekat ke sana adalah Lin Dong, kemungkinan dia bakal membayar harga yang besar, bahkan meskipun dia menggunakan banyak trik yang dimilikinya.     

"Rupanya itu memang Lingkaran Hidup dan Mati!" Suara tegas tikus kecil terdengar.     

"Lingkaran Hidup dan Mati?" Lin Dong tercengang. Rupanya istilah itu agak asing baginya.     

"Lingkaran Hidup dan Mati adalah sesuatu yang cuma dibuat oleh orang yang punya Mysterious Life dan Death Realm. Saat pil Samsara dibuat, dia akan memunculkan Lingkaran Hidup dan Mati. Lingkaran itu tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Tapi, nyawa siapapun yang menyentuhnya bakal langsung menghilang…" jelas tikus kecil.     

"Aku awalnya tak yakin apakah pil Samsara ini dilindungi oleh Lingkaran Hidup dan Mati. Karena itulah aku tak memperbolehkanmu menjadi orang yang pertama menyentuhnya. Tapi dari apa yang terlihat sekarang, memang sebaiknya kita lebih berhati-hati…"     

"Apa kita tak bisa membongkarnya?" Lin Dong mengernyit dan bertanya. Dengan adanya perlindungan tersebut, bukankah berarti bahkan seorang Lin Dong juga tak bisa mendapatkannya?     

"Agak merepotkan. Tapi Qi Hidup dan Mati ini bukan sesuatu yang bisa kalian, praktisi Tingkat Nirvana, tangani…" Tikus kecil mengutarakan pemikirannya.     

"Qi Hidup dan Mati?" Lin Dong mengerucutkan mulutnya. Tiba-tiba dia teringat akan sesepuh bermata hitam yang ditemuinya di Great Wastelands Ancient Tablet. Sesepuh itu seolah sudah mencapai level kekuatan misterius tersebut.     

"Apa yang kita lakukan sekarang?" Lin Dong menatap ke arah pria berbaju hijau yang tampak menyedihkan dan bertanya dalam hati.     

"Tunggulah dulu. Aku juga perlu waktu untuk menemukan cara bagaimana menghancurkan Lingkaran Hidup dan Mati..." jawab tikus kecil. Sesaat setelahnya, dia terdiam. Rupanya dia sedang memikirkan solusi.     

Pria berbaju hijau di salah satu sisi akhirnya bisa menghentikan darahnya, sedangkan tikus kecil tetap terdiam. Ekspresi pria itu terlihat pucat saat dia berdiri. Namun, tatapan matanya sangat ganas saat dia memandang ke arah Lin Dong, kemudian meraung marah padanya, "Kau tahu kalau peristiwa ini bakal terjadi, 'kan? Karena itu kau sengaja membiarkan kami mendahuluimu?!"     

Kawan pria berbaju hijau juga menatap Lin Dong dengan sorot mengancam. Hati mereka sangat murka.     

Lin Dong mengernyitkan alis menghadapi raungan pria berbaju hijau. Sorot matanya juga berangsur-angsur menjadi sedingin es. Dia menoleh menatap ke empat orang di sana dan berkata, "Salahmu sendiri sudah bersikap rakus. Enyah sana!"     

"Nak, kau cari mati!"     

Ekspresi empat praktisi itu berubah memerah murka ketika mendengar ucapan Lin Dong.     

"Haha, rupanya tempat ini cukup ramai juga."     

Namun ketika pria berbaju hijau dan tiga praktisi lainnya tidak bisa menahan diri dan hendak menyerang, suara angin membelah udara tiba-tiba terdengar. Suara tawa samar menggema dari tempat tak jauh di sana. Hingga pada akhirnya, sosok itu muncul tak jauh dari pilar batu hitam. Matanya menatap ke arah pil Samsara yang berputar di puncak pilar batu tak jauh dari sana. Senyuman puas muncul di wajah praktisi tersebut.     

"Tempat ini memang pantas menjadi Pill Ground milik empat sekte besar misterius. Bahkan terdapat pil medis seperti itu…"     

Mata Lin Dong agak membeku saat menatap ke arah sosok yang baru muncul di sana. Ekspresinya segera berubah agak serius. Riak-riak energi yang menguar dari sosok praktisi itu jauh lebih kuat apabila dibandingkan dengan pria berbaju hijau. Rupanya orang itu bukan praktisi ahli Tingkat Nirvana Yuan Dua.     

"Apa ini berarti aku akhirnya bertemu dengan orang yang merepotkan…"     

Lin Dong mengulum bibirnya. Dia bisa merasakan kalau orang itu bukan praktisi biasa. Sepertinya orang itu juga punya reputasi yang besar di wilayah barat daya. Tapi, Lin Dong tak sadar siapa dan darimana orang itu berasal.     

Pertarungan memperebutkan pil Samsara bakal semakin seru.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.