Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Memasuki Great Bronze Door



Memasuki Great Bronze Door

1Setelah Lin Langtian kabur, suasana menegangkan yang menyelimuti lahan kuno juga berangsur-angsur menghilang. Semua orang diam-diam menghela napas lega. Mata mereka memperlihatkan sorot ketakutan dan hormat ketika kembali menatap ke arah sosok di udara. Mereka semua paham kalau peristiwa hari ini sampai terbongkar ke dunia luar, nama Lin Dong pasti bakal mengguncang wilayah barat daya. Bahkan, dia bakal mendapatkan beberapa reputasi di medan pertarungan kuno yang luas.      0

Mata Lin Dong melirik singkat pada orang-orang yang ekspresinya terlihat ketakutan tapi penuh rasa hormat. Dia segera mendarat dari udara dengan ekspresi tenang. Dengan lambaian lengan bajunya, sosok jiwa Ancient Heavenly Crocodile di langit segera memudar. Sosok itu berubah menjadi cahaya merah terang, dan kembali masuk ke dalam Heavenly Crocodile Bone Spear.     

Proses pemanggilan jiwa Ancient Heavenly Crocodile kali ini sudah langsung menghabiskan dua esensi darah kuno milik Lin Dong. Kalau dia tidak bisa mendapatkan esensi darah lagi di masa depan, kemungkinan dia bakal kesulitan untuk kembali memanggil jiwa Ancient Heavenly Crocodile.     

Meskipun Lin Dong sudah kehilangan dua esensi darah kuno, namun efek jera yang dibuat olehnya tergolong besar. Dari cara orang sekitar menatapnya, jelas tidak akan ada orang yang bakal sengaja menyerang dan mengusik Lin Dong.     

Pertarungan ini juga sudah membuatnya bisa mengalahkan musuh bebuyutannya―Lin Langtian―sampai pria itu terluka parah dan mustahil mengetahui apa dia masih hidup atau sudah mati. Berdasar perkiraan Lin Dong, jari itu punya kemungkinan 80 persen membunuh Lin Langtian. Dia tidak bisa membayangkan siapa yang bisa menyelamatkan praktisi yang kesadarannya sudah dirusak sampai separah itu. Bahkan Jiwa Yuan misterius itu tak bisa melakukannya!     

"Kakak Pertama, apa kau baik-baik saja?" Api Kecil juga saat ini bergegas mendekatinya. Matanya menatap ke wajah Lin Dong yang agak memerah dan bertanya padanya.     

Lin Dong mengusap dadanya yang masih terasa sangat sakit. Pukulan keras yang dikerahkan oleh Lin Langtian barusan membuat organ dalamnya sekarang berada dalam kondisi yang jauh dari kondisi tenang. Dia agak terluka. Tapi rasa sakit itu ditekan paksa olehnya. Meskipun dia sudah memperlihatkan performa yang menakjubkan di pertarungan besar barusan, tidak ada seorang pun yang bisa menjamin kalau tidak akan ada orang yang menjadi gila karena godaan peninggalan empat sekte besar misterius.     

Api Kecil sangat memahami sifat Lin Dong. Saat dia melihatnya bersikap demikian, Api Kecil perlahan-lahan menggenggam tonggak metal dan melangkah maju. Sosoknya seperti pagoda baja di samping Lin Dong. Sorot mengancam terpancar dari mata harimaunya.     

Dengan berakhirnya pertarungan mereka, lahan luas sekarang menjadi sangat senyap. Seakan tidak ada seorang pun yang tersadar sepenuhnya usai pertarungan besar barusan.     

"Hehe, Dik Lin Dong benar-benar punya beberapa trik tersembunyi. Kalau berita pertarungan ini sampai tersebar, kemungkinan kau juga bakal bisa masuk ke dalam Nirvana Ranking." Orang pertama yang berbicara adalah Liu Bai yang sudah mengawasi sejak awal pertarungan dimulai. Dia tersenyum ke arah Lin Dong saat menggumamkan ucapan tersebut.     

"Itu cuma trik yang tidak biasa. Aku sedang beruntung."     

Lin Dong sama sekali tidak berani meremehkan orang yang punya kemampuan paling tersembunyi di antara empat penguasa agung di wilayah barat daya tersebut. Dengan mengandalkan pengendalian Mental Energy, Lin Dong bisa merasakan kalau kekuatan Liu Bai jelas lebih besar apabila dibandingkan dengan Tian Zhen dan dua praktisi lainnya. Sebaiknya saat ini Lin Dong tidak sembarangan mengusik orang sepertinya.     

Meskipun Liu Bai tidak ikut campur dan membantu Lin Dong barusan, tapi jelas kalau Lin Dong tidak dendam karenanya. Hubungan mereka tergolong tidak dalam. Sebelumnya, karena Liu Bai tidak mengambil kesempatan dan menyerangnya, kondisi itu bisa juga dianggap sebagai bantuan.     

Apabila kelompok Liu Bai juga menyerangnya, kemungkinan hari ini Lin Dong cuma bisa kabur dengan menyedihkan―tidak peduli sebanyak apapun kartu as yang dimilikinya. Meskipun Lin Dong punya kepercayaan diri, tapi dia bukan orang yang arogan. Melawan empat orang kelompok Tian Zhen saja sudah membuatnya terdesak hingga ke batas maksimal.     

"Hanya ada pemenang di dunia ini, bukan orang beruntung."     

Yan Sen yang berada di samping kini terkekeh lirih. Matanya menatap ke arah Lin Dong dan berkata, "Sepertinya aku sudah meremehkanmu. Jika bukan karena tempat ini bukan lokasi yang pantas, aku mungkin sudah hilang kendali dan bertarung melawanmu."     

"Yan Sen si Tangan Pluto adalah praktisi yang terkenal di medan pertarungan kuno. Tapi kalau kau ingin bertarung melawan Dik Lin Dong, bakal mustahil menentukan siapa yang bakal kalah." Liu Bai berkata sambil tersenyum.     

Sudut bibir Yan Sen bergerak, tapi dia tetap tidak menyatakan pendapatnya.     

"Yan Sen si Tangan Pluto." Lin Dong agak terkejut. Rupanya Yan Sen ini memang bukan praktisi biasa. Tapi rupanya wawasan Lin Dong tidak seluas kelompok Liu Bai. Maka dari itu, dia tidak mengetahui berita tentang Yan Sen.     

"Tapi, aku sangat penasaran mengapa orang sepertimu yang terus-menerus menjelajahi wilayah barat laut, malah datang ke wilayah barat daya ini? Meskipun Ancient Treasure Trove ini tergolong tidak biasa, kudengar wilayah barat laut juga punya beberapa benda berharga, 'kan?" Liu Bai bertanya sambil tersenyum.     

"Ada dinasti-dinasti super yang mengincar benda berharga di wilayah barat laut. Kebalikannya, wilayah barat daya ini adalah tempat yang paling lemah kalau dibandingkan dengan wilayah besar lainnya. Tentu saja, aku memilih datang kemari untuk membuat perubahan." Yan Sen berkata lirih.     

Lin Dong samar-samar mulai paham mengenai wilayah di luar medan pertarungan kuno usai mendengar percakapan di antara keduanya. Ada banyak benda berharga di medan pertarungan kuno tersebut. Bahkan benda berharga yang levelnya mirip dengan Ancient Treasure Trove ini tidak tergolong unik. Hanya tersisa setengah tahun sebelum Perang Seratus Dinasti. Selama sisa waktu yang ada, para praktisi ahli yang ingin menonjolkan kemampuannya di Perang Seratus Dinasti perlu mendapatkan berbagai macam peninggalan sekte, menghisap, mengasah, dan mengendalikannya sepenuhnya.     

Maka dari itu, kemungkinan seluruh wilayah di medan pertarungan kuno sudah ricuh demi mencari keberadaan benda berharga. Bahkan dinasti-dinasti super yang dianugerahi dengan latar belakang sangat kuat juga tidak mau ketinggalan.     

Pertarungan sengit yang mirip seperti pertikaian di Ancient Treasure Trove kemungkinan muncul tanpa henti di berbagai macam tempat di dalam Ancient Treasure Trove.     

Sekarang, mayoritas orang di sini berusaha memperkuat diri. Karena Perang Seratus Dinasti adalah saat-saat di mana praktisi elit berkumpul. Membuat diri menonjol di antara begitu banyak praktisi jenius dan dipilih oleh sekte-sekte super bukanlah urusan yang mudah.     

Liu Bai tersenyum. Sesaat setelahnya, dia tidak mengatakan apapun. Dia malah menoleh dan menatap ke arah empat pintu kuno raksasa di lahan tersebut. Sorot berapi-api berangsur-angsur terpancar di matanya.     

"Karena pertarungan sudah selesai, kita harus memulai tahap terpentingnya…" Liu Bai mengulurkan tangannya. Mysterious Ancient Key muncul di sana. Sementara itu, sinar cahaya menyeruak keluar dari kunci tersebut.     

Usai muncul cahaya unik dari Mysterious Ancient Key, sebuah pintu kuno raksasa yang awalnya terkunci dan bergeming meskipun orang di sekitarnya sudah mencoba berbagai macam trik, kini terdapat cahaya tipis yang merembes dari sana.     

"Chi!"     

Mysterious Ancient Key perlahan-lahan melayang dari tangan Liu Bai. Cahaya yang menguar darinya menjadi semakin terang. Hingga pada akhirnya, cahaya itu berkumpul dan seolah membentuk simbol misterius yang menyinari pintu kuno yang tertutup rapat.     

"Dhuaar!"     

Setelah cahaya simbol misterius menyinarinya, pintu perunggu raksasa yang tertutup rapat sejak bertahun-tahun akhirnya perlahan-lahan terbuka di depan tatapan mata semua orang yang menatap dengan sorot berapi-api.     

"Hehe, Dik Lin Dong. Sepertinya Mysterious Ancient Key milikku adalah kunci pintu perunggu yang ini. Kami akan masuk duluan. Mari bertemu kembali kalau ada kesempatan di masa depan!" Mata bersemangat Liu Bai menatap ke arah pintu perunggu di mana celah muncul di sana. Sesaat kemudian, dia tersenyum ke arah Lin Dong. Dengan ayunan tangan, Mysterious Ancient Key mengeluarkan lingkaran cahaya yang menyelimuti kelompok Liu Bai. Tak lama setelahnya, mereka mengeluarkan suara 'swuush' dan menuju ke arah pintu perunggu.     

"Krak!"     

Setelah kelompok Liu Bai masuk, pintu perunggu yang terbuka dan memperlihatkan celah kecil kini kembali tertutup rapat. Peristiwa itu membuat banyak orang kecewa.     

"Ayo kita lakukan juga."     

Rasa bersemangat muncul di hati Lin Dong setelah melihat kelompok Liu Bai masuk memasuki pintu perunggu dan mendapatkan peninggalan di dalamnya. Sesaat setelahnya, dia menoleh ke arah Api Kecil dan mengutarakan kata-kata tersebut.     

"Baik."     

Api Kecil mengangguk. Mereka berdua mengeluarkan Mysterious Ancient Key di waktu yang bersamaan. Tak lama kemudian, dua pintu perunggu kuno mengeluarkan cahaya yang unik―tanda-tanda kalau pintu itu bakal membuka sudah mulai terlihat.     

Di waktu yang bersamaan, Yan Sen juga mengeluarkan Mysterious Ancient Key miliknya yang terhubung dengan pintu perunggu besar terakhir.     

Semua orang di sekeliling lahan besar memandang kejadian tersebut dengan sorot yang sangat bernafsu. Napas beberapa orang tanpa disadari semakin tersengal. Rupanya terdapat perdebatan antara nafsu dan akal sehat mereka.     

Lin Dong bersikap seolah dia tidak menyadari beberapa pasang mata yang menatap dengan bernafsu di sekelilingnya. Pandangan matanya cuma terfokus pada pintu perunggu yang terhubung dengan Mysterious Ancient Key di tangannya. Dia bisa merasakan riak-riak energi kuno yang terdapat di dalam pintu perunggu raksasa. Sesuatu menyerupai rantai yang entah berasal dari mana muncul di sana dan berada di sekitar Lin Dong.     

"Apa peninggalan sekte ini menjadi milikku?"     

Lin Dong menggumam sendiri. Mysterious Ancient Key di tangannya segera membentuk simbol tua yang tercetak pada pintu perunggu raksasa. Sesaat setelahnya, pintu raksasa yang tersegel itu perlahan-lahan terbuka.     

"Krak!"     

Di waktu yang bersamaan, dua pintu perunggu di depan Api Kecil dan Yan Sen juga berangsur-angsur terbuka. Bau masa-masa kuno perlahan-lahan menguar dari sana.     

"Api Kecil, berhati-hatilah."     

Sinar cahaya menyelimuti sosok Lin Dong. Dia bisa merasakan kalau kekuatan penghisap dari pintu perunggu samar-samar menarik badannya masuk ke sana. Dia segera menoleh ke arah Api Kecil dan mengingatkannya.     

Mereka berdua lantas terpisah selama beberapa waktu. Tidak ada yang tahu apa yang akan mereka temui di dalam sisa peninggalan sekte tersebut. Dengan menyerahkan Mysterious Ancient Key pada Api Kecil, berarti Lin Dong sudah memberinya kesempatan besar. Mengenai apakah Api Kecil bisa menggunakan kesempatan itu sampai ke batas maksimal atau tidak, semua tergantung pada kemampuannya sendiri…     

"Baik!"     

Api Kecil mengangguk tegas. Dia tahu kalau Mysterious Ancient Key adalah benda yang sangat berharga. Bahkan mereka harus berusaha keras untuk bertahan hidup dan melewati pertarungan mati-matian demi mempertahankan kunci tersebut.     

"Chi!"     

Sosok tiga praktisi mulai terangkat usai terselimuti oleh lingkaran-lingkaran cahaya. Sesaat kemudian, mereka bergegas menuju ke arah pintu perunggu raksasa.     

"Swuush!"     

Saat mereka bertiga bergerak, lebih dari 10 sosok yang menatap dengan sorot mata berapi-api mendadak bergegas maju. Tapi mereka tidak menyerang. Mereka malah langsung melesat ke arah pintu-pintu perunggu yang terbuka.     

Rupanya masih ada banyak orang yang tidak bisa mengendalikan nafsu di hati mereka.     

"Dhuaar! Dhuaar!"     

Kelompok Lin Dong diam-diam menyaksikan lebih dari 10 sosok yang melesat maju dan mereka menggelengkan kepala. Tak lama kemudian, mereka melihat kalau sosok-sosok itu tiba-tiba terhempas menjadi pusaran darah segar ketika mereka hampir memasuki pintu perunggu.     

…..     

Darah segar bercipratan di lahan. Bau anyir darah tersebar, dan membuat ekspresi para praktisi yang hendak bergerak kini memucat.     

Di antara berpasang-pasang mata yang berangsur-angsur berubah muram karena kecewa, kelompok Lin Dong akhirnya melewati pintu-pintu perunggu kuno. Tak lama kemudian, pintu-pintu besar itu mengeluarkan suara 'krak' dan perlahan-lahan tertutup. Pintu-pintu besar itu terdiam dan tidak bergerak―sama seperti sebelumnya ketika masih tertutup debu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.