Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Pertama



Pertama

0Semua hal di depan Lin Dong sontak menggelap ketika dia memasuki pintu perunggu besar. Semua indera perasanya bahkan seolah tersegel di dalam badannya. Mental Energy-nya yang awalnya kuat dan berada di sekitar badannya juga langsung tertahan paksa masuk kembali ke dalam.      1

Proses inderanya yang tersegel tiba-tiba ini membuat Lin Dong tercengang. Tapi dia tidak terlalu panik. Usai terdiam selama sesaat, dia akhirnya berangsur-angsur mulai merasa santai.     

Tidak lama setelah sosok Lin Dong menjadi santai, kegelapan di sekitar tiba-tiba menghilang. Sinar cahaya kembali menembus kegelapan dan menyinari Lin Dong.     

Lin Dong menyipitkan matanya. Dia perlu beradaptasi dengan cahaya itu selama sesaat, dan perlahan-lahan melebarkan matanya.     

Sebuah pintu yang sangat besar terpantul di matanya. Lin Dong cuma seukuran semut ketika berdiri di depan pintu raksasa tersebut. Dia mendongakkan kepala dan memperhatikannya. Nuansa menekan yang menguar dari pintu itu terkesan sangat besar dan kuat sampai membuat hatinya bergetar hebat.     

Pintu raksasa itu berwarna hijau pucat. Namun kondisinya sekarang tidak tertutup. Pintu itu malah terlihat sedang terbuka. Lin Dong menatap ke balik pintu. Semua hal terkesan buram, dan dia tidak bisa melihat apapun. Kondisi yang ekstrim dan misterius membuatnya sangat waspada. Hatinya juga perlahan-lahan menciut.     

"Tempat ini … apa ini lokasi peninggalan empat sekte besar misterius?" Lin Dong bergumam sendiri. Rasa terkejut di hatinya akhirnya berangsur-angsur tenang ketika dia menatap ke arah pintu besar yang sedang terbuka.     

"Bzzt! Bzzt! Bzzt! Bzzt!"     

Cahaya hijau tiba-tiba berkumpul di pintu raksasa ketika Lin Dong bergumam sendiri. Seakan-akan terdapat huruf kuno yang samar-samar melayang di permukaannya. Huruf itu mengandung kisah yang berat dan bisa memikat hati siapapun.     

"Empat Sekte Besar Misterius, Aula Naga Hijau." Lin Dong menatap ke arah huruf-huruf kuno dan berkata lirih.     

"Aula Naga Hijau, apa ini salah satu dari empat sekte besar misterius?"     

Huruf kuno yang bercahaya hijau kembali muncul di pintu raksasa ketika Lin Dong berbicara.     

"Tes Naga Hijau sangat berbahaya. Mayoritas praktisi bakal mati ketika mencobanya. Berpikirlah dua kali sebelum masuk! Berpikirlah dua kali sebelum masuk!"     

Dua kalimat 'berpikirlah dua kali sebelum masuk' dicetak tebal dengan cahaya merah darah sehingga terkesan ganas dan brutal. Siapapun yang melihat kata-kata itu pasti bakal dipenuhi dengan rasa ngeri.     

Lin Dong menghirup udara dalam-dalam.     

"Masih ada tes rupanya, huh…"     

Lin Dong menatap ke arah huruf-huruf kuno itu dan mengernyitkan dahinya. Dia tidak menyangka kalau dia benar-benar tidak bisa langsung mendapatkan peninggalan sekte bahkan usai bertarung dan memasuki pintu perunggu. Dia malah harus melewati Tes Naga Hijau.     

Lin Dong menatap ke sekeliling tempat yang misterius tersebut. Sepertinya cuma ada satu jalur di depannya. Saat ini, dia tidak bisa mundur. Lin Dong merasa tak berdaya. Orang yang mendesain tempat ini benar-benar sangat unik. Di satu sisi, dia memberitahu orang lain untuk berpikir dua kali sebelum masuk, tapi di sisi lain orang itu sudah menyegel jalan mundurnya. Jelas satu-satunya jalur yang bisa diambil adalah memasuki pintu raksasa dan melewati Tes Naga Hijau. Memangnya apa yang harus diwaspadai dan perlu dipikirkan dua kali?     

Lin Dong diam-diam mengutuk pencipta tempat ini di dalam hatinya. Sesaat kemudian, dia mengangkat kaki dan melangkah menuju pintu besar yang terbuka. Dia sudah sampai kemari setelah bersusah payah. Jangankan harus melewati sebuah ujian, bahkan kalau dia harus merasakan marabahaya besar, Lin Dong bakal tetap berusaha melewatinya tanpa mundur.     

Karena Lin Dong paham kalau dia perlu mengandalkan peninggalan sekte kuno demi menonjolkan kemampuan di medan pertarungan kuno yang dipenuhi dengan praktisi jenius. Kerja keras memang sangat penting. Tapi peninggalan kuno ini bisa membuat kerja keras seseorang dihargai sampai sepuluh atau bahkan belasan kali lebih besar.     

Terlebih lagi, Lin Dong tak punya waktu yang lebih banyak untuk mencari benda berharga dan mendapatkan peninggalan kuno yang terdapat di dalamnya. Maka dari itu, dia cuma bisa melanjutkan perjalanannya kali ini.     

"Tes Naga Hijau. Aku ingin merasakan betapa besar marabahaya di dalam tesmu!"     

Ekspresi Lin Dong agak berubah saat dia berdiri di depan pintu raksasa. Hingga pada akhirnya, dia menggertakkan giginya dan berhenti bersikap ragu. Dengan satu langkah maju, dia masuk ke dalam pintu.     

Kegelapan yang ditunggu-tunggu rupanya tidak terjadi ketika Lin Dong memasuki pintu. Pandangan matanya menjadi buram dengan secepat kilat. Sesaat setelahnya, dia merasakan kalau tempat di sekelilingnya tiba-tiba berubah!     

"Dhuaar!"     

Suara 'dhuaar' tiba-tiba terdengar di telinga Lin Dong ketika sebuah bola petir melintas. Cahaya silver menyinari badan Lin Dong. Matanya yang biasanya tenang, kini berangsur-angsur dipenuhi dengan sorot terpana.     

Lautan berwarna silver seolah tidak berujung tertangkap mata Lin Dong. Di atas lautan, terdapat awan-awan gelap yang membentang sampai ke cakrawala. Awan-awan gelap itu tebalnya tidak diketahui, dan terdapat petir yang mengalir di dalamnya. Bola-bola petir besar mendesing bagai naga yang murka dan mengayunkan cakar mereka. Hingga pada akhirnya, bola-bola petir itu menghempas keras lautan berwarna silver di bawah.     

"Dhuaar!"     

Ombak-ombak besar bergulung di lautan usai dihantam oleh bola-bola petir tersebut. Tapi Lin Dong bisa melihat bahwa terdapat petir yang berpendar di antara ombak-ombak di sana. Lautan itu rupanya dipenuhi oleh listrik!     

"Huff!"     

Bahkan dengan kondisi Lin Dong yang tenang, dia masih terpaksa menghirup udara dingin ketika menyaksikannya. Lin Dong tiba-tiba menatap ke sekitar dan menyadari kalau dia sudah berada di dalam lautan tersebut. Hanya terdapat batu besar berukuran 3 meter di bawah kakinya. Petir-petir yang mengandung berbagai macam cairan menyebar di sana dan menyerang batu tersebut. Cairan itu terlontar dan mendarat di kaki Lin Dong. Sensasi sakit yang memuncak segera terasa darinya.     

Cairan listrik itu rupanya benar adanya!     

Sensasi sakit itu membuat badan Lin Dong tiba-tiba bergetar. Matanya tanpa disadari menyipit. Awalnya dia mengira kalau fenomena tersebut mungkin cuma ilusi. Tapi rasa sakit yang dirasakannya membuat Lin Dong paham kalau lautan petir di depan matanya rupanya memang benar adanya.     

Dia sekarang sedang berada di dalam lautan petir!     

Lin Dong merasa kalau kepalanya tiba-tiba terasa mati rasa ketika memikirkan peristiwa tersebut. Baru saat ini dia akhirnya paham betapa mengerikan ujian bernama Tes Naga Hijau. Ujian ini mungkin bukan gunung pedang maupun lautan api, namun adalah lautan petir yang bahkan jauh lebih mengerikan daripada lautan api!     

"Sebenarnya bisa saja menciptakan hal seperti ini. Sepertinya kekuatan pencipta tes ini tergolong mengerikan." Tikus kecil akhirnya keluar dari badan Lin Dong. Dia menatap ke arah lautan petir yang membentang sampai ke cakrawala. Sorot terkejut terpancar dari matanya.     

"Apa tes ini menginginkanku melewati lautan petir?"     

Lin Dong mendongak. Bola-bola petir melesat turun dari awan-awan gelap seperti badai. Kalau melihat dari kejauhan, fenomena itu terlihat bagai lapisan petir dan sangat aneh.     

Kekuatan langit di atas seperti penjara!     

Lin Dong merasakan energi yang meluap-luap dan ganas dari bola-bola petir. Bahkan baginya, kemungkinan dia tidak akan bisa bertahan kalau terus-menerus tersambar petir tersebut.     

"Seharusnya tes ini dimaksudkan untuk melewati lautan petir. Kau cuma bisa berdoa kalau menghadapi fenomena seperti ini." Tikus kecil merenggangkan cakar-cakarnya dan berkomentar dengan tanpa rasa bersalah.     

Lin Dong memutar bola matanya saat mendengar nasehat tak berguna dari tikus kecil. Tapi, dia segera menghela napas dalam-dalam. Matanya menatap ke arah lautan petir dan ragu-ragu sesaat. Harga diri di dalam hatinya tiba-tiba meningkat. "Aku ingin merasakan betapa sulit melewati lautan petir ini!"     

Setelah tertawa terbahak-bahak, Lin Dong menekankan ujung jarinya di batu, dan sosoknya bergegas maju.     

"Chi!"     

Namun sebuah kekuatan yang tidak bisa ditahan tiba-tiba muncul di segala arah ketika Lin Dong bergegas dari area di sekitar batu. Kekuatan itu langsung menekan badannya ke bawah dan membuatnya terjatuh di lautan petir.     

"Hiss! Hiss!"     

Kaki Lin Dong mendarat di lautan petir tapi tidak tenggelam di dalamnya. Cairan listrik berdatangan ke arahnya. Rasa sakit yang memuncak segera terasa dari kakinya. Nuansa itu seolah dia sudah menginjak sebuah panci berisikan minyak mendidih.     

Rasa sakit yang teramat sangat dari kakinya juga membuat Lin Dong tersadar dengan cepat. Dia segera mengendalikan Yuan Power-nya, lantas cahaya emas menguar dari balik kakinya. Dalam sekedip mata, sekujur badannya dilapisi oleh cahaya emas. Rupanya dia sudah mengaktifkan Nirvana Golden Body.     

"Krak! Krak!"     

Dengan aktifnya Nirvana Golden Body, rasa sakit yang memuncak segera melemah dengan cepat. Tapi Lin Dong masih bisa merasakan benang-benang energi yang liar dan ganas masuk ke dalam badan dari kakinya. Bahkan pembuluh darahnya menjadi agak membengkak kemanapun energi itu melintas―seolah sudah tersetrum.     

"Zap!"     

Rambut di kepala Lin Dong saat ini langsung berdiri. Dia terlihat seperti landak dan sangat menggelikan. Mulutnya terbuka dan asap hitam menguar dari sana.     

"Sialan!"     

Ekspresi Lin Dong terlihat menggelap. Dia menggertakkan giginya dan mengumpat. Usai percobaan barusan, dia mengetahui kalau rupanya mustahil terbang di lautan petir. Dengan kata lain, dia cuma bisa melintasi lautan petir tanpa batas ini dengan cara berjalan kaki!     

Energi yang meluap-luap dan ganas di dalam lautan petir terus-menerus menyerang ke dalam badan Lin Dong. Hanya dengan terus-menerus mengaktifkan Nirvana Golden Body, dia bisa menahan serangan tersebut. Tapi, mengaktifkan Nirvana Golden Body membutuhkan Yuan Power dalam jumlah besar. Rasa lelah yang muncul akibat mengaktifkan Nirvana Golden Body sama seperti saat seseorang mengkonsumsi makanan, dan merupakan sesuatu yang susah ditahan, bahkan oleh seseorang seperti Lin Dong.     

"Aku sudah berjalan melewati dunia kegelapan Devouring Ancestral Symbol. Aku tak percaya kalau aku tidak mampu melintasi lautan petirmu!"     

Lin Dong membuka mulutnya. Sifat keras kepala sudah berkecamuk dalam dirinya karena adanya lautan petir tersebut. Kendali pikiran segera melintas di dalam kepalanya. Gumpalan cahaya emas menguar dari balik kulitnya. Sesaat setelahnya, cahaya emas itu mengumpul di bawah kakinya. Cahaya emas itu menghilang dari sana dan memblokir cairan listrik yang menyerangnya.     

"Duk!"     

Lin Dong mengubah kakinya menjadi sepasang kaki berwarna emas. Sesaat setelahnya, dia menggertakkan gigi, mengangkat kakinya dan melangkah maju.     

"Bzzt! Bzzt!"     

Kaki Lin Dong mendarat di lautan petir. Bahkan dengan adanya perlindungan Nirvana Golden Body, Lin Dong masih merasa seolah dia berjalan di atas duri-duri baja. Keringat dingin sudah bercucuran di dahi Lin Dong ketika dia baru maju beberapa langkah.     

Rasa sakit yang memuncak menyebar dari kakinya. Namun sorot keras kepala di mata Lin Dong semakin jelas. Langkah kakinya juga menjadi semakin tegap.     

Di tengah-tengah lapisan petir yang memenuhi langit, terdapat sebuah sosok yang melangkah perlahan di kejauhan sambil dilindungi oleh cahaya emas tipis.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.