Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Tanda Telapak Tangan, Kepalan Tangan, dan Lubang Jari



Tanda Telapak Tangan, Kepalan Tangan, dan Lubang Jari

1Pusaran darah hitam melayang di atas telapak tangan Lin Dong. Raungan naga dan gonggongan anjing yang seolah mengandung kesan berbahaya menguar dari sana. Terlebih lagi, raungan itu juga terdengar seolah mengeluarkan sensasi kuno.      2

Pusaran darah itu adalah esensi darah kuno Prehistoric Demon Dragon Dog. Ternyata Lin Dong berhasil menghisap semua esensi darah yang terkandung di dalam Prehistoric Demon Dragon Dog.     

Sorot gembira terpancar dari mata Lin Dong saat dia merasakan kekuatan besar Hewan Iblis tersebut. Apabila dikombinasikan dengan esensi darah milik Prehistoric Demon Dragon Dog, maka Ancient Heavenly Crocodile yang dipanggil olehnya bakal menjadi sangat kuat.     

"Lin Dong, apa kau tidak terlalu arogan?" Saat ini tiga praktisi ahli Tingkat Nirvana Yuan Dua memperlihatkan ekspresi mengerikan. Mereka sudah tidak bisa menahan lagi, dan akhirnya mengeluh dengan nada dingin.     

Mereka bertiga menatap ke arah gumpalan esensi darah kuno di tangan Lin Dong, dan beralih memandang ke segumpal kecil di tangan mereka sendiri. Kemungkinan hati mereka sekarang merasa sangat tidak rela.     

Saat ini, orang-orang di sekitar mereka juga mengalihkan pandangan karena perubahan kondisi yang tak disangka tersebut. Para praktisi ahli yang merupakan bagian tiga dinasti besar kini menatap lekat ke arah Lin Dong. Yuan Power menyeruak dari badan mereka.     

Api Kecil yang juga merasakan aksi orang-orang tersebut sontak bergerak. Dia muncul di depan mayat Prehistoric Demon Dragon Dog, dan menghempas keras tonggak metal ke tangannya di tanah. Aura ganas menyebar dan membuat ekspresi para praktisi ahli dinasti level atas berubah.     

"Kalian bertiga, Prehistoric Demon Dragon Dog bukan milik siapapun. Sesuatu seperti ini bergantung pada kemampuan seseorang. Kenapa memangnya? Apa kalian bertiga berniat mencurinya?" Lin Dong membalikkan tangannya dan menyimpan esensi darah Prehistoric Demon Dragon Dog di dalam tas Qiankun. Tatapan matanya terarah pada tiga praktisi ahli Tingkat Nirvana Yuan Dua sambil berkata dan tersenyum tipis.     

"Lin Dong, aku tahu kalau kau tergolong kuat. Tapi Prehistoric Demon Dragon Dog dibunuh oleh kita semua. Sedangkan kau mengambil lebih dari setengah hadiahnya sekarang. Bukankah tindakanmu terlalu arogan?" Praktisi ahli Tingkat Nirvana Yuan Dua yang kurus dan tinggi berkata dengan ekspresi muram.     

"Benar. Keluarkan esensi darah Prehistoric Demon Dragon Dog dan bagi empat. Kita berempat akan mengambil masing-masing satu. Bagaimana?" Kali ini orang yang berbicara adalah pria berbaju kuning. Dia menatap acuh ke arah Lin Dong. Meskipun ucapannya memperlihatkan kalau dia sedang berdiskusi, namun nada bicaranya lebih menyerupai perintah.     

Meskipun fakta kalau Lin Dong sudah mengalahkan Shi Kun sudah cukup membuat para praktisi ahli itu menanggapinya serius, namun bukan berarti mereka takut dengan Lin Dong. Tiga praktisi itu bakal agak menarik sisi arogan mereka saat berbicara dengan Lin Dong. Tapi mereka tidak bisa menerima kalau Lin Dong membalikkan meja pada mereka, dan bertingkah seolah mereka bukan apa-apa.     

Lin Dong menatap ke arah tiga orang tersebut. Dari percakapan kerumunan yang didengarnya, Lin Dong sudah tahu darimana asal tiga kelompok tersebut. Praktisi pertama bernama Song Duan, dan Dinasti Agung Song yang merupakan tempatnya berasal juga adalah dinasti level atas. Terlebih lagi, dinasti itu pasti lebih kuat dari Dinasti Devil Cliff. Pria berbaju kuning di belakangnya bernama Mo Sha dari Dinasti Pasir. Kekuatan mereka berdua, serta Dinasti Pasir juga setara dengan Dinasti Agung Song.     

Sedangkan pria berbaju hitam, dan merupakan satu-satunya orang yang tidak memprotes Lin Dong itu bernama Peng Fei. Dia juga bukan orang biasa.     

Lin Dong menatap tenang ke arah tiga orang tersebut. Sesaat kemudian, dia tertawa lirih. "Esensi darah Prehistoric Demon Dragon Dog cukup berguna bagiku. Maka dari itu, kurasa aku tidak bisa melakukan apa yang disarankan Kak Mo Sha."     

Apabila melupakan kenyataan kalau nada bicara mereka membuatnya jijik, sebenarnya tidak ada alasan mengapa Lin Dong harus menyerahkan benda yang sudah jatuh ke pangkuannya. Walaupun pihak lain punya tiga praktisi ahli Tingkat Nirvana Yuan Dua, Lin Dong tidak takut. Karena bagaimanapun juga, dia tidak percaya kalau tiga orang di depannya sekarang benar-benar bakal bertarung karena esensi darah Prehistoric Demon Dragon Dog. Lin Dong yang sekarang sudah berbeda dengan dirinya saat baru masuk ke dalam Ancient Treasure Trove…     

Mata Mo Sha tiba-tiba semakin muram saat mendengar Lin Dong menyahut dengan nada tidak sopan. Rupanya dia sudah tidak bisa menahan diri dan bermaksud menyerang. Namun hatinya tanpa disadari menghentikannya usai melihat sikap Lin Dong yang sama sekali tidak tahu rasa takut. Matanya berkilau namun dia tak melakukan apapun.     

Bibir Song Duan dan Peng Fei di sisinya juga berkerut saat melihat situasi tersebut. Namun mereka tidak berkata apapun. Karena bagaimanapun juga, mereka bertiga tidak termasuk sekutu dan hubungan mereka juga tidak sebaik itu. Omong kosong apabila mereka bicara tentang menggabungkan kekuatan untuk menangani Lin Dong. Esensi darah Prehistoric Demon Dragon Dog mungkin memang langka, tapi tak punya kegunaan selain menempa diri. Maka dari itu, benda itu tak terlalu berharga sampai mereka harus mengusik Lin Dong karenanya.     

Meskipun mereka merasa tidak enak hati atas sikap Lin Dong, namun rasa itu cuma bisa ditahan oleh mereka ketika dihadapkan pada kekuatan besar Lin Dong.     

"Hal terpenting adalah mendapatkan warisan Sekte Eight Level…"     

Banyak praktisi ahli di aula saling bertukar pandang. Mereka menatap ke arah atmosfer di sekeliling mayat Prehistoric Demon Dragon Dog, dan tiba-tiba menjadi rileks. Rupanya mereka tidak menyangka kalau tiga orang yang punya reputasi cukup besar di wilayah barat daya bakal memilih untuk menahan diri di hadapan sikap Lin Dong yang arogan. Sepertinya informasi mengenai Lin Dong akhir-akhir ini memang benar adanya.     

"Ayo pergi."     

Song Duan dan dua praktisi lainnya tetap bertahan di tempat tersebut selama sesaat, dan akhirnya menggertakkan gigi mereka bersama. Mereka menatap dengki ke arah Lin Dong selama sesaat, dan sosok mereka melesat pergi. Tak lama kemudian, mereka langsung bergegas menuju aula batu raksasa.     

Semua orang akhirnya kembali tersadar usai melihat sikap mereka. Beberapa pasang mata kini berapi-api saat menatap ke arah aula batu. Sesaat kemudian, mereka juga bergegas bergerak.     

Lin Dong berdiri di atas mayat Prehistoric Demon Dragon Dog. Dia menatap kejadian tersebut dan nyengir tipis. Kejadian kali ini adalah keuntungan yang terjadi karena adanya kekuatan. Apabila kekuatannya sekarang masih berada di level yang sama seperti saat dia baru masuk ke dalam Ancient Treasure Trove, maka kemungkinan Song Duan dan dua praktisi lainnya tidak akan memberinya kesempatan berbicara. Jangankan demikian, kemungkinan dia bakal terdesak mundur saat dihadapkan dengan kompetisi memperebutkan esensi darah Prehistoric Demon Dragon Dog.     

Meskipun sebagian alasan atas kejadian kali ini karena tiga praktisi itu berpikir bahwa esensi darah Prehistoric Demon Dragon Dog tidak terlalu berharga sampai mereka harus berusaha keras mendapatkannya, tapi bisa dibilang juga kalau mereka takut dengan Lin Dong.     

"Ayo pergi, kita harus masuk dan mengecek seberapa hebat peninggalan yang dimiliki oleh Sekte Eight Level!"     

Lin Dong cukup puas usai mendapatkan esensi darah Prehistoric Demon Dragon Dog. Dia segera mengisyaratkan tangannya ke arah tikus kecil. Sesaat kemudian, badannya bergerak dan dia bergegas maju. Dalam beberapa saat saja, Lin Dong sudah melesat ke bagian dalam aula raksasa yang sudah dimasuki semua orang.     

Bagian dalam aula sangat luas. Semua koridor saling-silang dan membuatnya terlihat seperti labirin. Nuansa kuno yang terakumulasi selama bertahun-tahun menguar dari segala arah.     

Aula batu yang awalnya senyap kini dipenuhi dengan suara saat cukup banyak orang masuk ke dalamnya. Lin Dong dan Api Kecil juga masuk ke sebuah koridor di dalamnya. Tapi mereka terkejut ketika mendapati mereka tak menemukan pil Nirvana satu pun di sepanjang jalan, apalagi benda berharga lainnya.     

Seluruh aula kosong. Seolah semua benda di sana sudah diambil.     

"Jangan-jangan tempat ini sudah diserbu sebelum kita datang?" Lin Dong kembali melewati sebuah kamar batu. Saat dia menatap kondisi yang sudah kosong, dia akhirnya tidak bisa menahan diri untuk berkomentar.     

"Tempat ini tidak bakal sebersih ini kalau sudah diserbu duluan…" Tikus kecil melesat dan muncul di sana. Dia juga terkejut ketika mendapati suasana kosong di sisa-sisa peninggalan kuno tersebut. Sesaat kemudian, dia mengutarakan isi hatinya. "Jangan-jangan Sekte Eight Level tidak meninggalkan apa-apa?"     

"Ayo pergi ke aula utama dan kita lihat kondisinya."     

Lin Dong juga tak bisa memberikan jawaban sama sekali. Situasi kali ini jelas baru pertama kali dijumpai olehnya. Dia cuma bisa menggelengkan kepala tidak berdaya. Tak lama kemudian, Lin Dong menambah kecepatan. Dia mengikuti arah koridor dan menuju ke aula utama.     

Karena kenyataan bahwa tidak adanya benda menarik selama di perjalanan, Lin Dong cuma membutuhkan sekitar 10 menit untuk sampai di aula utama Sekte Eight Level bersama dengan Api Kecil. Tak lama kemudian, dia sadar bahwa sudah terdapat cukup banyak orang di tempat itu saat dia tiba. Song Duan dan praktisi lainnya juga berada di sana. Namun ekspresi mereka saat ini cukup mengerikan, dan samar-samar terdapat ekspresi marah di wajah mereka.     

Mata Lin Dong menyapu ke sekitar. Dia memandang ke arah ekspresi tak yakin dan kebingungan di wajah semua orang, dan segera memahami situasi yang tengah terjadi. Rupanya mereka juga tidak mendapatkan benda berharga usai masuk ke dalam sisa puing-puing Sekte Eight Level.     

"Sialan, mengapa tempat ini sangat kosong! Jangankan benda berharga, bahkan sehelai rambut saja tidak ada!"     

"Mungkinkah ada orang yang tiba sebelum kita? Apa itu alasan mengapa tidak ada tameng energi yang menjaga tempat peninggalan ini?"     

"Kalau ada orang yang tiba lebih dulu sebelum kita, tempat ini tidak akan sebersih ini. Lagipula, tempat ini tidak memperlihatkan tanda-tanda ada seseorang yang mendobraknya di masa lalu…"     

Obrolan pribadi terdengar di dalam aula utama. Sorot tidak percaya dan bingung terpancar dari mata mereka.     

Lin Dong agak mengernyitkan dahi. Dari bau kuno yang muncul karena proses penyegelan dalam jangka waktu lama, kemungkinan tempat itu terbuka tidak terlalu lama. Namun mengapa semua benda menghilang?     

Usai berpikir dalam-dalam selama sesaat, Lin Dong tiba-tiba mendongak dan menatap ke arah aula utama. Tempat itu juga kosong, dan tidak terlihat seperti lokasi yang unik. Satu-satunya bagian yang membuatnya tampak spesial adalah balok batu yang berdiri di dalam aula besar.     

Balok batu?     

Sesaat Lin Dong menjadi tercengang. Dia segera menambah kecepatan dan sampai di depan balok batu tersebut.     

Balok batu ini tidak tinggi maupun besar. Benda itu diam berdiri di sana, namun menguarkan nuansa kalau balok batu tersebut tak mampu digoyahkan. Terdapat banyak jejak di permukaannya. Mata Lin Dong menatap ke sana, dan mendapati tiga jejak unik.     

Jejak-jejak itu adalah tanda telapak tangan, tanda kepalan tangan, dan lubang jari hitam besar.     

Bola mata Lin Dong menatap intens ke arah tanda-tanda yang terdapat pada balok batu tersebut. Dia samar-samar bisa merasakan fluktuasi aneh yang menguar dari sana.     

"Huh?"     

Terdapat cukup banyak orang di dalam aula utama. Maka dari itu, sikap Lin Dong segera menarik perhatian sebagian orang di sana. Song Duan dan dua praktisi lainnya adalah para praktisi yang duluan bergegas bergerak. Mata mereka juga segera ikut menatap intens pada balok batu. Terdapat kilau bersemangat di mata mereka.     

"Apa ini?"     

Mo Sha adalah orang yang pertama tidak bisa mengendalikan diri. Matanya berbinar. Dia orang pertama yang mengulurkan tangannya, dan menyentuh tanda telapak tangan pada balok batu tersebut.     

Mata Lin Dong menyipit saat menatapnya. Namun rupanya dia malah tidak mengatakan apa-apa.     

Tangan Mo Sha akhirnya bersentuhan dengan tanda telapak tangan pada balok batu sambil dipandangi oleh banyak orang. Tak lama kemudian, semua orang melihat wajah Mo Sha seketika berwarna merah darah. Suara 'dhuaar' keras terdengar dan badannya terhempas mundur. Hingga pada akhirnya, Mo Sha menabrak keras dinding aula. Darah segar dimuntahkan keluar. Terdapat sorot terkejut yang memenuhi matanya saat dia mendongak.     

"Hiss!"     

Cukup banyak orang di aula utama yang menghirup udara dalam-dalam. Orang-orang yang awalnya mendekat ke balok batu kini mengeluarkan suara mendesis dan mengambil jarak menjauh.     

"Benar-benar aura pukulan yang kuat dan ganas…"     

Tatapan Lin Dong juga berangsur-angsur menjadi serius. Mereka menatap intens ke arah tanda kuno yang terdapat pada balok batu. Saat Mo Sha menyentuh balok batu itu barusan, Lin Dong bisa merasakan aura pukulan yang liar dan ganas, sehingga mampu membuat kulit kepala menjadi kebas, menguar dari tanda telapak tangan tersebut…     

Barulah Lin Dong akhirnya paham mengapa bangunan sisa peninggalan ini sangat kosong. Peninggalan sekte rupanya terdapat di sini…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.