Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Dimulainya Battle of Seeds



Dimulainya Battle of Seeds

0Sebagai fraksi terkuat di Dinasti Agung Yan, Keluarga Kerajaan biasanya tidak akan terlalu memperlihatkan kekuatan mereka. Di waktu yang bersamaan, tidak ada yang berani meremehkan mereka. Di tiap Battle of Seeds, partisipan dari Keluarga Kerajaan pasti memenangkan satu tempat. Terlebih lagi, selama beberapa ratus tahun terakhir, praktisi yang direkrut oleh sekte super dari Keluarga Kerajaan merupakan yang terbesar dibandingkan semua partisipan di Perang Seratus Dinasti. Sebab itulah yang membuat Keluarga Kerajaan bisa bertahan selama itu di Dinasti Agung Yan.     
0

Menurut Lin Fan, Keluarga Kerajaan sekarang ini mempunyai lebih dari tiga anggota di sekte-sekte super tersebut. Sekitar tiap 10 tahun, Keluarga Kerajaan akan dihadiahi dengan sumber daya berlimpah yang membuat mereka semakin kuat!     

Keluarga Kerajaan juga berbeda dengan fraksi-fraksi lainnya dalam segi yang berbeda. Praktisi berbakat seperti Lin Langtian sangat terkenal di Dinasti Agung Yan. Sebaliknya, para praktisi berbakat di Keluarga Kerajaan memilih untuk tidak sombong. Hanya sedikit orang yang tau bahwa siapa saja praktisi berbakat di antara generasi muda di Keluarga Kerajaan.     

Meskipun Keluarga Kerajaan tidak akan memamerkan kehebatan mereka, bahkan orang terbodoh akan tahu bahwa siapapun praktisi berbakat yang terlahir di Keluarga Kerajaan pasti bukan praktisi biasa!     

Lin Dong menurunkan pandangan, dan hatinya merasa sedih. Battle of Seeds jelas merupakan kompetisi tertinggi di Dinasti Agung Yan. Semua partisipan di turnamen ini adalah praktisi yang sangat kuat. Tidak mudah untuk memenangkan satu tempat dari lima tempat tersedia jika melawan semua praktisi berbakat di tempat ini.     

Saat Lin Dong tenggelam dalam pemikirannya, rombongan dari Keluarga Kerajaan melintas di depannya. Dia menunduk, dan menatap sosok yang mengenakan jubah hijau. Lin Dong lantas mendongak dan agak terkejut karena wajah sosok itu sangat cantik menyerupai iblis, dan ekspresinya terlihat agak resah. Jika wajah itu adalah seorang wanita, pasti wanita itu akan sangat cantik. Namun karena pemilik wajah itu adalah seorang pemuda … maka pasti ada aura jahat yang berada di sekitar pemuda itu.     

"Apa benar kau adalah Lin Dong, pemuda yang akhir-akhirnya membuat sensasi di Dinasti Agung Yan?"     

Pemuda berjubah hijau itu tersenyum pada Lin Dong. Dia terlihat cukup sopan. Suaranya juga terdengar lembut dan sopan. Semua itu membuat Lin Dong tidak bisa berbuat apa-apa selain melihat pada leher pemuda itu yang jenjang. Usai mengecek ada tidaknya jakun di sana, Lin Dong lantas menganggukkan kepalanya dengan canggung. Dia membungkuk dan memberi salam. "Lin Dong memberi salam pada Pangeran Ketiga."     

Mo Ling adalah putra ketiga di Keluarga Kerajaan dan juga dikenal sebagai Pangeran Ketiga. Tentu saja, semua informasi ini diberitahukan oleh Lin Fan pada Lin Dong.     

Saat Mo Ling memperlihatkan senyum yang penuh arti, Lin Dong bisa merasakan punggungnya merinding. Pandangan mata Pangeran tersebut menyapu ke sosok Lin Dong, dan baru berhenti setelah beberapa saat. Mo Ling lantas berkata dengan hati-hati, "Kau memang pantas mendapatkan reputasi itu."     

"Saya tersanjung." Lin Dong kembali membungkukkan badannya, dan hatinya bergetar. Cuma satu kalimat saja tapi bisa membuktikan bahwa kemampuan Mo Ling jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Wang Zhong. Pemuda ini sungguh merupakan keturunan dari Keluarga Kerajaan.     

Usai Mo Ling berbicara, dia memutuskan untuk tidak tinggal lebih lama, dan melangkah lebih cepat untuk menyusul Mo Jingtian. Mo Jingtian lantas menoleh padanya, dan berbicara dengan lirih sehingga cuma mereka berdua yang bisa mendengarnya. Dia bertanya, "Bagaimana?"     

"Dia memang lawan yang tangguh. Kali ini, Klan Lin punya pasukan yang cukup kuat. Mereka bisa datang datang d membawa dua praktisi yang mengagumkan." jawab Mo Ling lirih.     

"Apa kau yakin kau bisa mengalahkannya jika kalian bertarung?" Mo Jingtian bertanya dengan acuh tak acuh.     

"Aku yakin 60 persen bisa." Mo Ling menggumam.     

Mo Jingtian agak mengernyitkan alisnya seakan-akan dia tidak puas dengan tingkat kepercayaan diri Mo Ling. Saat melihat perubahan ekspresi itu, Mo Ling cuma bisa merentangkan tangannya. Dia lantas berkata, "Aku bisa merasakan gelombang energi yang tidak biasa dari badan Lin Dong. Jika menimbang dari sifat bijaksana yang dia miliki, pasti dia punya kartu as yang tidak kita ketahui. Kita tak punya pilihan selain lebih berhati-hati. Lagipula, kurasa aku tidak akan ditempatkan di kelompok yang sama dengannya."     

"Jangan terlalu berharap pada keberuntungan."     

Setelah Mo Jingtian memperingatkan Mo Ling, pria itu lantas naik ke platform tinggi dan senyuman kembali muncul di wajahnya. Pandangannya kemudian menyapu ke sekitar, dan dia berkata dengan sungguh-sungguh, "Hadirin sekalian, sebagai tuan rumah resmi, aku di sini mewakili Keluarga Kerajaan menyambut kalian semua."     

Ketika mendengar ucapan Mo Jingtian, banyak fraksi yang segera tersenyum padanya dengan penuh hormat.     

"Battle of Seeds diselenggarakan setiap 20 tahun. Kurasa semua partisipan muda sudah dijelaskan mengenai peraturan yang berlaku di kompetisi ini. Maka dari itu, aku tidak akan mengatakan hal yang tidak penting. Aula di depan kalian semua adalah arena untuk Battle of Seeds. Seperti yang bisa kalian lihat, terdapat banyak jalur di sekeliling aula. Nanti, masing-masing partisipan akan menarik lotre dan masuk ke jalur yang sudah diberi nomor sesuai dengan nomor lotre yang kalian dapat."     

Cara Mo Jingtian berbicara adalah langsung ke poin pembicaraan, dan efektif tanpa adanya tambahan yang tidak perlu. Setelah selesai berbicara, dia mengangkat telapak tangannya. Lotre bambu dalam jumlah banyak, yang diselimuti oleh kilau samar, muncul di tangannya.     

"Partisipan Battle of Seeds, silakan menarik lotre!" Saat Mo Jingtian selesai berteriak, lotre-lotre bambu di tangannya terlontar ke langit dengan cahaya samar yang menyelimuti mereka.     

"Swuush! Swuush!"     

Saat lotre-lotre bambu terlontar ke langit, suara keras yang memekakkan telinga menggema di arena, di mana para partisipan melesat untuk meraih lotre-lotre tersebut. Saat melihat kejadian itu, Lin Dong lantas mengayunkan telapak tangan, dan meraih satu lotre dengan kekuatan hisap. Dia membalikkan telapak tangannya, dan melihat tulisan 'Kiri-9' tertulis di lotre tersebut.     

"Proses pengambilan lotre sudah selesai. Semuanya, kini saatnya Battle of Seeds tahun ini untuk dimulai!"     

Ketika melihat semua lotre sudah diambil, Mo Jingtian lantas berseru, "Masuk ke arena!"     

"Whoosh! Whoosh!"     

Setelah Mo Jingtian berteriak, begitu banyak siluet melesat masuk ke aula yang menjulang tinggi melalui jalur-jalur sesuai yang ditunjukkan oleh lotre-lotre mereka.     

"Lin Dong, Lin Langtian, kalian berdua juga bisa mulai!" Lin Fan mengayunkan tangannya, dan berkata pada mereka saat dia melihat semua orang mulai bergerak.     

"Baik!"     

Lin Dong dan Lin Langtian menganggukkan kepalanya. Mereka lantas saling bertukar pandang, dan merasakan sorot kebencian yang terpancar di mata masing-masing. Tanpa menunggu lama, mereka berpencar dan melesat ke arah jalur mereka masing-masing dengan cepat.     

Di arena, saat ini para partisipan juga mulai bergerak. Dalam beberapa menit, semua partisipan Battle of Seeds sudah masuk ke aula besar dengan tanpa hambatan.     

"Hadirin, mari ikutlah denganku ke arena terakhir. Kita akan menunggu lima pemenang Battle of Seeds di sana!" Mo Jingtian tertawa. Dia lantas berbalik, dan melesat cepat ke arah bagian ujung dari aula besar. Di belakangnya, Wang Lei dan para pemimpin fraksi-fraksi lainnya juga ikut mengekor.     

Lin Fan adalah praktisi terakhir yang bergerak. Pandangannya terarah pada jalur di mana Lin Dong dan Lin Langtian masuk. Dia kemudian bergumam sendiri, "Karen dua gunung tidak bisa ditempati oleh dua harimau, maka tunjukkan padaku siapa di antara kalian yang bakal menjadi harimau terkuat…"     

…     

Seperti gumpalan asap berwarna hijau, Lin Dong melesat ke dalam jalur dengan secepat kilat. Cahaya di sekelilingnya agak meredup. Di depannya, terdapat jalur yang dalam dan tenang, namun luar. Kemungkinan jalur itu terhubung dengan daerah terdalam dari aula.     

Mengenai berbagai macam peraturan dari Battle of Seeds, Lin Dong sudah memahaminya dengan jelas. Berdasarkan dugaannya, paling tidak terdapat puluhan partisipan untuk Battle of Seeds. Para partisipan tersebut adalah generasi muda paling berbakat di Dinasti Agung Yan. Hanya mereka yang bisa menunjukkan kebolehan di antara para praktisi jenius lainnya yang akan memenangkan satu dari lima tempat yang tersedia.     

Lin Dong melesat di dalam jalur tersebut dengan kecepatan tinggi. Yuan Power di dalam badannya mulai bergerak. Badannya berangsur-angsur menjadi kuat. Energi yang dahsyat dan ganas mengalir di balik kulitnya seperti naga yang mengamuk. Di turnamen level atas di Dinasti Agung Yan ini, tidak ada seorangpun yang berani meremehkan lawan mereka. Karena kalau tidak, mereka bisa saja berakhir dengan kekalahan.     

Setelah beberapa menit melaju dengan kecepatan tinggi, Lin Dong akhirnya sampai di bagian ujung jalur tersebut. Sebuah pintu baja yang besar muncul di depannya.     

Ketika menatap ke arah pintu tersebut, Lin Dong tidak bisa berbuat apa-apa selain menghirup napas dalam-dalam. Dia tahu bahwa saat dia masuk melalui pintu baja itu, dia bakal menghadapi pertarungan yang berat. Jika dia tidak ingin kalah di jalur ini, maka dia harus bertahan hingga akhir!     

Tidak mungkin dia bakal mengaku kalah!     

"Dhuaar!"     

Tatapan mata Lin Dong semakin tajam. Dia lantas melangkah maju, dan mengerahkan pukulan tinju yang ganas pada pintu baja. Pintu baja itu segera meledak dan terbuka. Fragmen-fragmen baja berterbangan ke semua arah. Namun saat mendekat ke arah badan Lin Dong, fragmen-fragmen itu otomatis berubah menjadi debu.     

Setelah meledakkan pintu baja, Lin Dong berjalan melewatinya. Di belakang pintu baja tersebut, terdapat aula yang teramat sangat luas. Aura raksasa itu seperti dibangun menggunakan baja hitam, dan mengeluarkan aura yang mendominasi.     

Lin Dong bergerak, dan melangkah ke bagian tengah aula raksasa. Setelah beberapa saat, dia berhenti berjalan, dan pandangannya diarahkan pada bagian tengah dari aula besar. Di bagian itu sudah terdapat dua orang yang berdiri di sana. Lengan mereka dilipat dan pandangan mereka menatap Lin Dong dengan sorot iba.     

Pandangan Lin Dong menyapu ke arah dua orang tersebut, dan pupilnya seketika melebar. Karena saat itu dia menyadari bahwa dua orang itu mempunya logo yang sama di dada mereka. Itu menunjukkan bahwa mereka berdua berasal dari sekte yang sama!     

Menurut peraturan, pada pos pemeriksaan pertama akan ada pertarungan tiga arah. Bakal ada tiga orang yang keluar dari jalur yang berkelok-kelok dan bertemu di tempat ini. Dari tiga orang tersebut, cuma satu orang yang bisa melanjutkan perjalanan.     

Biasanya, tiga orang tersebut berasal dari tiga sekte yang berbeda karena turnamen ini adalah pertarungan campuran. Namun, kemungkinan ada kesempatan kecil di mana praktisi dari sekte yang sama akan bertemu di tempat ini. Jika kebetulan itu sampai terjadi, maka pasti akan membuat masalah bagi praktisi ketiga.     

Karena dua orang dari sekte yang sama bisa mengalahkan praktisi ketiga, baru membuat keputusan siapa dari mereka yang akan melanjutkan turnamen!     

Sekarang ini, Lin Dong benar-benar sial karena dihadapkan pada situasi seperti itu!     

Dia harus bertarung dengan dua orang di waktu yang bersamaan di ronde pertama!     

Maka dari itu, pantas saja dua orang tersebut menatap iba ke arah Lin Dong saat dia melangkah masuk.     

Bertarung melawan dua orang di waktu yang bersamaan bisa berarti bahwa Lin Dong kemungkinan akan kalah!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.