Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Duel Maut



Duel Maut

0Duel arena terletak sedikit ke utara dari tengah kota. Tempat itu dianggap sebagai salah satu tempat populer di Kota Yan. Di Kota Yan terdapat banyak sekali orang, jumlah fraksinya juga terlalu banyak jika dihitung. Perkelahian sangat lumrah di sini, tapi juga membuat pusing pengurus administrasi kota. Untuk menyelesaikan masalah itu, dibangunlah duel arena. Di sana tidak akan ada yang protes bahkan jika engkau membalikkan langit. Singkatnya, membunuh orang di tempat itu tidak akan melanggar aturan.     
0

Walaupun semua itu tidak berhasil membawa kedamaian di Kota Yan, tapi masih bisa dibilang efektif. Ditambah lagi, semakin tempat itu berkembang, duel arena menjadi tempat populer di Kota Yan, dan digunakan orang-orang untuk menyelesaikan perselisihan.     

Ketika Lin Dong dan yang lainnya tiba di tempat tujuan, mereka terkejut seraya melihat pada bangunan besar, yang mana 10 kali lebih besar dari monster arena di Kota Qingyang. Cukup lama sampai mereka tersadar dan diam-diam menarik napas panjang. Kota Yan memang luar biasa. Kota Qingyang tidak akan pernah bisa menyainginya.     

Duel arena adalah gedung besar berbentuk lingkaran dengan banyak pintu masuk dan keluar di sekelilingnya. Walau demikian, Lin Dong dan yang lainnya masih melihat antrean di luar. Banyaknya orang-orang di sini jelas tidak bisa dibandingkan dengan festival paling ramai di Kota Qingyang, yaitu kompetisi perburuan.     

"Hehe, Dik Lin Dong, kau datang cepat sekali."     

Ketika Lin Dong dan yang lain bersiap memasuki duel arena, sebuah suara yang menenangkan terdengar dari belakang mereka. Setelah menengok, mereka melihat kelompok besar orang-orang tengah menghampiri. Orang yang memimpin kelompok adalah Xuan Su dan Xia Wanjin dari Asosiasi Seribu Emas. Lalu orang di samping mereka, adalah Guru Besar Yan, pria yang lama tidak ditemui Lin Dong.     

"Salam untuk Presiden Xia dan Guru Besar Yan."     

Lin Dong sedikit heran melihat Xia Wanjin turut datang. Pemuda itu menangkupkan keplan tangannya dan memberi salam. Di sebelahnya, Lin Zhentian dan yang lain telah mendengar reputasi Xia Wanjin. Sehingga mereka juga menangkupkan tangan dan memberi salam.     

"Lin Dong, kawanku, kau sekarang adalah seseorang yang menempati posisi kehormatan di Asosiasi Seribu Emas. Tentu aku akan hadir untuk menyaksikan pertunjukan mendebarkan ini. Walau aku tidak bisa ikut campur dalam duelmu, Asosiasi Seribu Emas tidak akan tinggal diam jika ada orang lain yang mencoba membuat masalah denganmu," ujar Xia Wanjin sambil tersenyum.     

Sambil berbicara, mata Xia Wanjin memperhatikan tubuh Lin Dong dengan hati-hati. Kelopak matanya tanpa sadar berkedut kala merasakan getaran Yuan Power dari tubuh Lin Dong.     

"Tampaknya Xuan Su benar. Lin Dong memang sudah naik ke tingkat Yuan Dan."     

Xia Wanjin berkedip, sedikit kekaguman muncul di hatinya. Pemuda itu bisa naik ke tingkat Yuan Dan di usia semuda ini. Walau dia telah bertemu banyak orang, dia masih kagum dengan bakat Lin Dong. Senyum di wajahnya berubah sangat lembut dalam sekejap. Itu bukanlah sebuah ajang untuk 'cari muka', tapi sebuah tanda yang menunjukkan bahwa dirinya telah melakukan investasi hubungan yang tepat kali ini.     

Menyadari keputusannya benar, dia pasti akan memberikan dukungan semampunya. Jika ada orang yang bisa meramal, mungkin pemuda di depannya bisa naik ke tingkat Tiga Penciptaan yang selalu diidam-idamkannya, atau malah ... level yang lebih tinggi.     

Jika saat itu tiba, seberapa banyak investasinya, semua itu akan terbayar lunas.     

Lin Dong tersenyum samar, kemudian berbalik dan memperkenalkan anggota keluarganya. "Kakek, Ayah, beliau adalah Presiden Xia dari Asosiasi Seribu Emas. Lalu ini adalah Guru Besar Yan, seorang Symbol Master Segel Empat. Beliau jugalah yang mengenalkanku pada Mental Energy."     

"Haha, dasar bocah nakal. Jangan terlalu rendah diri," ujar Guru Besar Yan sambil tersenyum. Walaupun dia telah memberikan Lin Dong tiga bab awal dari 'Bab Pergerakan Spiritual', semua itu cukup membantunya menjadi Symbol Master Segel Satu. Untuk sisa pencapaiannya didapatkan Lin Dong dengan usahanya sendiri.     

Mendengar nama dua sosok legendaris di Kota Yan, Lin Zhentian dan lainnya terkejut. Mereka tidak menyangka jika dalam dua bulan Lin Dong berada di Kota Yan, dia bisa membangun relasi dengan sosok terkenal tersebut.     

"Anak ini hebat sekali!"     

Lin Zhentian dan Lin Xiao bertukar pandangan. Di matanya terpancar sorot kebanggaan dan sedikit minder. Biar bagaimanapun, Lin Dong kini telah benar-benar melampaui mereka...     

"Sudah mau dimulai. Ayo masuk dulu."     

Selesai dengan perkenalan, Xuan Su tersenyum cantik dan mengajak semuanya masuk.     

Lin Dong, Xia Wanjin, dan orang-orang di sana mengangguk. Mereka mengikuti Xuan Su masuk ke duel arena melalui pintu masuk khusus, bukan lewat pintu masuk yang ramai. Sebagai salah satu dari tiga fraksi besar di Kota Yan, Asosiasi Seribu Emas bisa menikmati beberapa hak istimewa.     

Pemandangan bagian dalam duel arena mulai terlihat setelah mereka berjalan selama beberapa menit di lorong luas. Di bawah sinar mentari, suara dengung yang luar biasa menyerbu telinga mereka.     

"Fiuh..."     

Melihat duel arena raksasa di depannya, Lin Dong tanpa sadar menghela napas, seolah dia ingin mengeluarkan seluruh rasa terkejut dari dalam dada.     

Tempat di mana Lin Dong dan yang lain tiba memiliki pemandangan bagus. Saat ini, sudah terdapat beberapa orang yang duduk di bangku penonton. Dari penampilan mereka, sepertinya bukan orang biasa. Karena bangku penonton ini sudah dipesan untuk orang-orang kuat dan bergengsi di Kota Yan.     

Asosiasi Seribu Emas adalah salah satu dari tiga fraksi besar Kota Yan. Dengan Xian Wanjin dan Guru Besar Yan yang ikut muncul, banyak orang bergegas memberi salam pada mereka. Sementara Xia Wanjin tersenyum sambil menyapa, Guru Besar Yan tampak berbeda jauh jika dibandingkan. Tapi tidak ada yang berani mendekat karena sifat senang menyendirinya.     

"Di duel arena ini terdapat beberapa arena. Tapi hari ini, arena tempat kau melakukan duel maut dengan Wei Tong adalah arena paling besar." Ketika Lin Dong mengamati duel arena, Xuan Su tersenyum dan memberinya penjelasan..     

Lin Dong melihat pada orang-orang yang ada di sekitar arena, kemudian mengangguk dan tersenyum kecut. Berkat Komplotan Serigala Darah, duel maut yang harusnya bersifat pribadi menjadi acara besar.     

"Presiden Xia, Anda datang cepat sekali."     

Sebuah tawa familiar terdengar dari belakang, ketika Lin Dong dan yang lain sedang memperhatikan arena. Mendengar tawa itu, alis Lin Dong mengernyit dan menoleh. Sudah dia duga, Lin Dong melihat banyak orang yang masuk. Orang yang berjalan di depan adalah pemimpin sekte Komplotan Serigala Darah, Yue Shan. Sementara yang berdiri di sampingnya, Lin Dong juga melihat sosok familiar. Orang itu adalah pemimpin Sekte Baju Darah, Wei Tong.     

Saat Lin Dong melihat Wei Tong, pria itu pun melakukan hal yang sama. Dalam sekejap, sebuah seringai muncul di wajah Wei Tong. Tangannya membentuk gerakan memotong di depannya. Niatnya jelas, Wei Tong berencana membunuh Lin Dong hari ini.     

Lin Dong menatapnya dingin. Dua bulan lalu, pria itu adalah lawan tangguh baginya. Tapi kini, dia bukan lagi musuh yang sulit dikalahkan. Untungnya, Wei Tong, yang merasa bahwa dirinya adalah tokoh utama di sini, tidak menyadari perbedaan kekuatan mereka yang sudah sangat jauh.     

"Duel maut hari ini akan menarik. Tampaknya akan ada pertumpahan darah." Yue Shan berjalan ke depan Lin Dong dan terkekeh. Tapi senyum di wajahnya terlihat dingin bagi Lin Dong.     

"Aku tidak menyangka kau sungguhan membunuh Gu Ying dari Sekte Baju Darah. Padahal Sekte Baju Darah adalah salah satu bawahan Komplotan Serigala Darah..."     

"Yue Shan, Gu Ying ikut campur dengan urusan orang lain. Dia hanya menerima apa yang seharusnya dia dapatkan," Xia Wanjing berkomentar santai     

"Hutang harus dibayar. Pendapatmu tidak ada artinya untukku. Hasilnya akan ditentukan pada duel maut hari ini." Yue Shan mengejek, kemudian menepuk bahu Lin Dong. "Nak, kuharap kau bisa tetap hidup hari ini. Aku, Yue Shan, sangat menghargai orang berbakat. Kalau kau tertarik, di masa depan kau boleh datang ke Komplotan Serigala Darah."     

Yue Shan tersenyum setelah menyelesaikan kalimatnya. Tanpa menunggu lama, dia berjalan menuju sebuah tempat di bangku penonton.     

"Bocah, kali ini kau tidak bisa kabur!" Wei Tong menatap tajam pada Lin Dong. Sudut bibirnya terbentuk menjadi senyum keji.     

Lin Dong hanya melirik pada Wei Tong dan berbalik. Sikap acuhnya yang disengaja membuat Wei Tong marah.     

"Kau bisa bersikap sombong sekarang. Tak lama lagi akan kubuat kau memohon ampun!" Wei Tong mengeratkan gigi dan menyeringai. Lantas, pria itu melambaikan tangan dan menyusul Yue Shan.     

Lin Dong melihat punggung Yue Shan dan yang lain dengan tatapan dingin. Walaupun Yue Shan terlihat seperti orang kasar dan kejam, tapi sesungguhnya dia adalah orang yang pendendam dan perhitungan. Bagi pria sepertinya, kalau ada orang yang membuat Yue Shan marah, dia akan memperlakukan orang itu seperti musuh. Sehingga, dia berencana menggunakan Wei Tong supaya membunuh Lin Dong untuk meredam kemarahannya. Tapi tampaknya rencana Yue Shan kali ini akan gagal.     

"Berhati-hatilah." Xuan Su di sampingnya berkata dengan nada serius. Walau Lin Dong telah naik ke tingkat Yuan Dan, satu kesalahan saja dia bisa mati dengan mudah di tangan Wei Tong. Bagaimanapun, Wei Tong adalah praktisi Yuan Dan Tingkat Menengah yang hebat.     

Lin Dong tersenyum tipis sembari mengangguk. Seekor singa pasti akan mengerahkan seluruh kekuatan untuk memburu kelinci, anjing licik Wei Tong pun sama. Duel maut ini akan menentukan keselamatan keluarga Lin. Kalau dia kalah, keluarga Lin pasti akan hancur. Makanya, dia harus menang apapun yang terjadi!     

Tak lama setelah Komplotan Serigala Darah dan Sekte Baju Darah tiba, matahari di langit mencapai titik tertinggi. Sementara itu, suasana di duel arena semakin memanas.     

Di duel arena terdapat wasit profesional. Pada siang hari, seseorang muncul di arena luas di bawah.     

"Dalam duel maut, kedua pihak saling mempertaruhkan nyawa. Hasilnya akan ditentukan oleh takdir masing-masing, tidak ada yang boleh merasa tersinggung!"     

Wasit memasuki arena, kemudian menyerukan peraturan. Barulah dia menengok ke arah Lin Dong dan yang lain, berujar dengan suara rendah, "Duel maut ini merupakan pertarungan antara Wei Tong dari Sekte Baju Darah dan Lin Dong dari keluarga Lin. Untuk kedua nama yang saya sebutkan, silakan memasuki arena, sekarang!"     

"Dhuaar!"     

Setelah wasit menyelesaikan kalimatnya, Wei Tong langsung menukik ke dalam arena seperti elang. Matanya terlihat haus darah. Ekspresinya keji dan menyeramkan, lalu melihat ke arah penonton dan mengejek, "Kemari kau, bocah dari keluarga Lin! Hari ini, aku akan membuatmu membayar hutang dengan darah!"     

Lin Dong yang ada di bangku penonton, menjejak lembut pada lantai di bawahnya. Dia melompat dari tempat tinggi dan mendarat stabil di dalam arena. Dalam matanya terpancar sorot yakin. Lin Dong menatap pada Wei Tong, lantas berujar acuh yang menyebabkan pria itu benar-benar marah.     

"Tong sampah memang mengeluarkan banyak sampah!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.