Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Duel Kolam Kahyangan



Duel Kolam Kahyangan

0Mendengar kalimat Yue Shan, Xia Wanjin hanya tertawa. Matanya melihat ke arah Xuan Su dan kelompoknya. Tatapannya memperhatikan mereka cepat dan tiba-tiba berhenti pada Lin Dong. Pria itu terkejut, lalu bertanya, "Xuan Su, Song Qing tidak ikut?"     
0

"Kami menggantinya di menit-menit akhir," jawab Xuan Su sambil tersenyum lembut.     

Xia Wanjin tidak bisa menahan tawanya meski tawa pahit, sembari memerhatikan Lin Dong. Terlihat Xia Wanjin menaruh curiga pada orang tak dikenal tersebut.     

"Ayah, berhenti melihatnya. Meski Lin Dong tidak terlalu kuat, setidaknya dia bisa mengalahkan Song Qing. Makanya, wajar kalau dia menggantikan Song Qing," ujar Xia Zhilan menyela.     

"Oh?" Alis Xia Wanjin terangkat sebelum tersenyum ramah pada Lin Dong. Kalau memang begitu alasannya, tidak masalah.     

"Kalian pasti mengenal dua dari tiga orang yang ditunjuk Komplotan Serigala Darah. Mereka kakak adik Yue Feng dan Yue Ling. Mereka berdua ada di Heavenly Yuan Tingkat Akhir, sama seperti Zhilan dan Liu Yi. Karena itu, sulit mengira-ngira siapa yang akan menang nantinya."     

"Lalu sisanya bagaimana?" Xia Zhilan tidak terlalu terkejut, lantas bertanya.     

"Gosipnya dia adalah pengikut Komplotan Serigala Darah. Namun dia tidak terkenal. Dari pengamatanku, dia harusnya ada di Heavenly Yuan Tingkat Menengah. Musuh yang cukup kuat," jawab Xia Wanjin.     

"Oh..."     

Mendengarnya, Xia Zhilan, Xuan Su, dan yang lainnya diam-diam menghela napas lega. Heavenly Yuan Tingkat Menengah. Lin Dong harusnya bisa menanganinya, karena dia bisa mengalahkan Song Qing sebelum ini.     

Sementara mereka mengobrol, kerumunan Komplotan Serigala Darah bergerak terbuka. Dari sana muncul tiga orang yang berjalan dan berhenti di belakang Yue Shan.     

Lin Dong mengambil kesempatan untuk melirik, lalu melihat dua laki-laki dan satu perempuan. Salah satu laki-lakinya berbaju putih dan tampak cukup tampan, saat ini pemuda itu tengah tersenyum lembut. Dia terlihat aneh saat berdiri di tengah-tengah anggota Komplotan Serigala Darah yang mengerikan. Sehingga pemuda itu jadi sangat mencolok.     

Laki-laki satunya memakai baju abu-abu dan memiliki paras biasa. Jika berdiri di samping pemuda berbaju putih, dia terlihat sangat berbeda. Perbedaan itu membuatnya terlihat seperti pengawal.     

Tapi ketika Lin Dong melihat pemuda berbaju abu-abu, entah mengapa alisnya sedikit mengernyit.     

Untuk gadis yang tersisa, dia cukup cantik. Tapi jika dibandingkan dengan Xia Zhilan, gadis itu masih kalah. Setidaknya, level kecantikannya setara dengan Xie Yingying.     

"Laki-laki berbaju putih itu Yue Feng, anak Yue Shan. Sekarang dia di Heavenly Yuan Tingkat Akhir dan cukup terkenal di Kota Yan. Gadis yang itu adalah adiknya, Yue Ling. Keduanya sangat berbakat, kekuatan gadis itu pun setara dengan kakaknya. Kalau yang terakhir, dia pasti orang yang direkrut oleh Komplotan Serigala Darah. Heavenly Yuan Tingkat Menengah. Tidak terlalu buruk..." Liu Yi tersenyum sambil menjelaskan pada Lin Dong.     

Lin Dong mengangguk pelan sebagai balasan. Dia berbalik menatap pemuda berbaju abu-abu. Ketika dia tidak menemukan sesuatu yang janggal pada pemuda itu, Lin Dong pun mengalihkan pandangan.     

"Tidak usah basa-basi. Siapa yang pertama?"     

Ketika Lin Dong masih mengamati ketiganya, Yue Ling yang tampak sombong mengambil cambuk berwarna merah dan mengambil dua langkah maju. Gadis itu tersenyum sambil menatap pada Lin Dong dan yang lainnya.     

Melihat Yue Ling maju ke depan, kelompok di kubu Asosiasi Seribu Emas melihat pada Xia Zhilan, dia melirik singkat sebelum ikut melangkah maju, terkekeh, "Kenapa kau begitu ingin cepat-cepat kalah?"     

"Heh, Xia Zhilan, jangan menangis kalau nanti aku merusak wajah cantikmu," ujar Yue Ling. Kesombongannya terlihat lebih parah daripada Xia Zhilan.     

Dua gadis itu memiliki dendam masing-masing. Apalagi, sejak Asosiasi Seribu Emas dan Komplotan Serigala Darah saling berselisih, jika bertemu, mereka pasti langsung berkelahi.     

"Jika sudah siap, Duel Kolam Kahyangan dimulai!"     

Ketika dua gadis itu memasuki arena, orang-orang lain di sekitar sana pun mundur. Dalam sekejap, sebuah lapangan besar terbentuk.     

"Huh!"     

Dalam sekejap setelah suara itu menghilang, sebuah Yuan Power yang kuat meledak dari dalam tubuh dua gadis itu nyaris bersamaan. Yuan Power yang kuat dan ganas hampir seperti angin topan, menyapu seluruh dedaunan di atas tanah.     

"Wuush!"     

Cambuk merah menyala itu terus melesat di udara bagai piton api, melecut cepat ke arah Xia Zhilan.     

Menghadapi serangan tanpa ampun Yue Ling, Xia Zhilan mendengus. Tangannya yang seperti batu giok tersebut menggenggam pedang merah yang muncul dengan sendirinya. Xia Zhilan mundur dengan langkah ringan dan mulai bertukar pukulan dengan Yue Ling.     

Kedua gadis itu ada di Heavenly Yuan Tingkat Akhir. Mereka juga dianggap sebagai sosok terkenal di antara anggota muda di Kota Yan, sehingga duel mereka sangat menarik. Bayangan pedang menari senada dengan angin yang dihasilkan oleh cambuk. Gelombang getar yang dihasilkan, menciptakan retakan yang terus muncul di atas tanah.     

Lin Dong memperhatikan pertarungan sengit itu dengan saksama. Tak lama kemudian, dia perlahan mengalihkan pandangan. Walau keduanya ada di Heavenly Yuan Tingkat Akhir, jelas terlihat jika Xia Zhilan sedikit lebih unggul dari Yue Ling dalam hal Yuan Power. Awalnya mungkin tidak terlalu ketara. Namun, semakin lama duel berjalan, perbedaan keduanya muncul dengan sendirinya.     

Untuk duel ini, kesempatan menang Xia Zhilan sedikit lebih tinggi.     

Seperti prediksi Lin Dong, saat keduanya terus bertukar serangan, pukulan Yue Lin mulai tidak beraturan sedangkan serangan Xia Zhilan semakin justru semakin ganas.     

"Menang..."     

Lin Dong berbisik dalam hati. Tak lama kemudian, setelah Xia Zhilan menemukan celah—suara desing terdengar—cambuk di tangan Yue Ling berhasil dipukul lepas oleh pukulan cepat dari pedang Xia Zhilan. Kemudian, pedang Xia Zhilan berhenti tepat di depan Yue Ling.     

"Babak pertama dimenangkan Asosiasi Seribu Emas!"     

Wasit yang diundang oleh kedua fraksi dari Kota Yan menyeru berbarengan.     

Mendengar keputusannya, Xia Zhilan tersenyum tipis. Dia menyempatkan melirik Yue Ling yang pucat sebelum berbalik dan kembali ke kubu Asosiasi Seribu Emas.     

"Yue Ling, kembali."     

Bisik Yue Shan acuh. Sebagai pemimpin Komplotan Serigala Darah, dia tidak terlalu terkejut dengan kekalahan Yue Ling. Pria itu pun menghadap pada pemuda berbaju putih di sebelahnya. "Feng-er, giliranmu."     

"Baik."     

Yue Feng tersenyum. Dia mengangguk dan melangkah maju. Matanya memerhatikan Lin Dong dari atas ke bawah sebelum menengok ke arah Liu Yi. "Liu Yi, giliranmu."     

Mendapat pandangan dari Yue Feng, Liu Yi menghela napas paksa dan melangkah maju, lantas berhenti di depan Yue Feng. Tangannya menggenggam tombak besi yang diambil dari tas Qiankun. Liu Yi menginjak tanah dengan keras, "Beri aku petunjuk[1]!"     

Memang ada alasan bagus mengapa Liu Yi sangat diunggulkan oleh Manajer Su, Xia Zhilan, dan yang lainnya. Tanpa membahas kekuatannya, hanya dengan karakternya saja sudah cukup membuat orang-orang mengangguk setuju.     

Yue Feng tersenyum acuh. Tombak berwarna merah gelap pun muncul. Pemuda itu menghentakkan tangan, lalu mengayunkan tombak hingga muncul percikan, secara tidak langsung menunjukkan jika dia memiliki penguasaan yang bagus dengan tombak.     

Melihat teknik tombak Yue Feng, ekspresi Liu Yi berubah serius. Bagaimanapun, dia tahu seberapa kuat lawannya itu. Di Kota Yan, jumlah anggota muda yang bisa mengalahkan Yue Feng sangat sedikit.     

"Babak kedua dimulai!"     

Setelah wasit memberi aba-aba, ekspresi Yue Feng pun berubah tajam, setajam pisau. Tombak di tangannya bergetar, bersamaan dengan beberapa serangan tombak dihunuskan ke titik vital di tubuh Liu Yi.     

"Klang klang!"     

Liu Yi tidak berani lengah menghadapi serangan kuat Yue Feng. Tombak panjang Liu Yi di tangannya menghunus ke depan bagai piton yang mengamuk, dan berhasil menangkis serangan Yue Feng. Namun, kekuatan besar hasil dari tabrakan dua tombak membuat ekspresinya sedikit gelap.     

Dibandingkan dengan duel antara Xia Zhilan dan Yue Ling, duel ini jelas lebih mendebarkan. Kedua pihak sama-sama pengguna tombak yang ahli. Bayangan serangan tombak mematikan tampak memenuhi langit, membuat hawa di sekitar menjadi gerah.     

Beberapa wajah di Asosiasi Seribu Emas tampak cemas menyaksikan pertarungan sengit tersebut. Jika Liu Yi bisa mengalahkan Yue Feng di babak ini, Asosiasi Seribu Emas mereka akan keluar sebagai pemenang dalam Duel Kolam Kahyangan!     

Perhatian Lin Dong terfokus pada kedua sosok yang bertarung sengit. Ini pertama kalinya dia menyaksikan pertarungan seru antara anggota muda. Lei Li dan anggota muda lain di Kota Qingyang sama sekali tidak ada apa-apanya dibandingkan mereka.     

"Klang klang klang!"     

Kedua tombak itu tampak memiliki nyawa. Keduanya saling bertabrakan di udara, dan percikan api terus bermunculan.     

"Tring!"     

Ujung kedua tombak menghantam satu sama lain, sampai suara nyaring terdengar. Kedua tombaknya sedikit menyilang, lantas Liu Yi dan Yue Feng terhentak ke belakang. Dampak kekuatannya memaksa mereka berdua mundur satu langkah.     

"Nguung!"     

Ekspresi Yue Feng berubah ketika tubuhnya jatuh ke belakang. Pemuda itu mengambil dua langkah ke depan dengan cepat dan tangannya mulai bergetar dengan kecepatan tinggi.     

Berkat getaran itu, udara di sekitarnya terdengar seolah bersiul. Bayangan tombak yang berjumlah banyak itu bisa dilihat dengan mata telanjang. Lama-kelamaan, bayangannya berubah menjadi angin topan. Dengan bantuan Yuan Power, aura yang sangat mengerikan muncul di tengah.     

"Ilmu bela diri level 4, Heavy Shadow Spear[2]."     

Ekspresi beberapa orang di kubu Asosiasi Seribu Emas berubah setelah melihat serangan hebat Yue Feng. Bahkan wajah cantik Manajer Su pun sedikit tertekuk.     

"Heavy Shadow Spear memiliki empat lapisan. Setiap lapisan lebih kuat dari lapisan sebelumnya. Kudengar Yue Feng bisa menggunakan tiga lapisan pertama. Kekuatan yang ditimbulkan dari pukulannya tidak tersaingi oleh anggota muda..."     

Lin Dong diam-diam mengangguk saat mendengar kalimat Xia Wanjin. Dia juga bisa merasakan seberapa kuat serangan tombak tersebut. Kalau dia yang menghadapi serangan itu, mungkin dia harus menggunakan Wonder Gate Seal bab ketiga untuk mengimbangi.     

"Klang!"     

Bersamaan dengan kalimat itu, tombak Yue Feng bagai angin puyuh tersebut melesat maju seperti pilar angin yang padat. Tombaknya kemudian menghantam keras tombak Liu Yi, yang kini dilindungi oleh seluruh Yuan Powernya.     

Sebuah suara keras menggema bersamaan dengan badai yang tercipta, membuat tanah di bawah turut berterbangan. Sementara itu, Liu Yin dipaksa mundur beberapa langkah. Tapi sebelum dia sempat mengambil napas, serangan kuat dan menekan datang kembali, memaksanya terus bertahan dengan seluruh kekuatan.     

"Klang!"     

"Klang!"     

Setelah dua suara nyaring dan keras, semua orang di kubu Asosiasi Seribu Emas merasa jantungnya berdebar kencang. Mereka bisa melihat, setelah Liu Yi menangkis tiga serangan Heavy Shadow Spear Yue Feng, area di antara jempol dan telunjuk Liu Yi sobek, menyebabkan darah segar terus mengalir keluar.     

"Kalau hanya tiga pukulan, Liu Yi masih bisa bertarung..."     

Menyaksikan itu, Xia Wanjin dan yang lainnya menghela napas lega. Tapi sebelum mereka mengembuskan napas, mereka tiba-tiba melihat Yue Feng tertawa aneh. Tombak di tangannya terhentak maju—membentuk angin puyuh. Lalu bagaikan petir, tombaknya menghantam tombak Liu Yi tanpa ampun.     

"Crat!"     

Setelah serangan bengis tersebut, Liu Yi tidak bisa menahan lebih lama. Dia memuntahkan darah, bahkan tombak logam di tangannya pun bengkok.     

Hati Xia Wanjin, Xuan Su, dan yang lainnya menciut menyaksikan Liu Yi yang terpaksa mundur beberapa belas langkah sebelum bisa menyeimbangkan diri. Mereka tidak menyangka Yue Feng berhasil menguasai empat lapis Heavy Shadow Spear...     

Sehingga di babak ini, Komplotan Serigala Darah berhasil menyeimbangkan skor.     

Dengan hasil seperti itu, tatapan seluruh orang tertuju pada Lin Dong nyaris bersamaan...     

[1] Ungkapan yang sering digunakan sebelum bertanding. Maksudnya adalah untuk tidak menganggap remeh, dan menjalani pertarungan dengan serius.     

[2] Tombak Berat Berbayang     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.