Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Xuan Su



Xuan Su

0"Ada apa, Master Yan?"     
0

Gadis yang diketahui sebagai Xuan Su awalnya terkejut melihat pak tua yang biasanya tenang tiba-tiba menjadi sedikit panik itu.     

"Ternyata benar anak itu..."     

Mata Guru Besar Yan penuh dengan rasa heran ketika menatap sosok tersebut. Seolah sebuah tsunami menghantam sebuah pulau di dalam hatinya. Dia mengenali anak itu. Orang yang membeli ramuan dalam jumlah mahal itu rupanya pemuda yang pertama kali ditemuinya di Kota Yan. Dia juga memberikan pemuda itu tiga bagian pertama dari 'Bab Pergerakan Spiritual'.     

Pertama kali dia melihat Lin Dong, pemuda itu ada di tingkat Earthly Yuan. Mental Energy-nya pun sama, ada di tingkat paling rendah. Karena Guru Besar Yan menghargai orang yang memiliki bakat dalam Mental Energy, dia pun memberikan tiga bagian awal dari 'Bab Pergerakan Spiritual' pada Lin Dong. Tapi Guru Besar Yan tidak pernah menyangka pemuda yang dulu tidak bisa merasakan Mental Energy, kini telah berkembang jadi seperti sekarang.     

Dalam penyelidikan sesaat itu, Mental Energy Guru Besar Yan berinteraksi dengan Mental Energy Lin Dong. Dalam sekejap, Master Yan bisa merasakan Mental Energy pemuda itu yang telah menjadi kuat. Kelihatannya Lin Dong pun telah membuka Istana Niwan-nya!     

Dengan kekuatan Master Yan saat ini, membuka Istana Niwan, atau seorang Symbol Master Segel Satu, Dua, bukanlah sesuatu yang bisa membuatnya terheran-heran. Namun Lin Dong berbeda. Beberapa bulan lalu, dia adalah seseorang yang tidak tahu apa-apa tentang Mental Energy. Tapi dalam beberapa bulan saja, pemula itu telah berubah menjadi Symbol Master yang sesungguhnya. Kemajuan yang luar biasa itu pun membuat orang seperti Guru Besar Yan terkejut. Padahal dia sendiri butuh beberapa bulan untuk mencapai setara Lin Dong. Tapi pemuda itu telah mencapainya hanya dalam waktu sepersepuluhnya!     

Bakatnya sangat luar biasa.     

"Master Yan mengenal orang itu?" Di sebelahnya, seorang gadis bergaun hijau yang cantik namun tampak acuh, bertanya dengan nada terkejut. Sama seperti Xuan Su, dia pun baru pertama kali ini melihat Master Yan sedikit bingung.     

"Hm, aku kenal dia..." Guru Besar Yan pun mendapatkan kembali ketenangannya. Dia menatap ke arah sosok di area lelang dengan tatapan aneh. "Dia yang sekarang adalah seorang Symbol Master yang bisa diandalkan."     

"Oh?"     

Gadis bergaun hijau itu menaikkan alis, kemudian kehilangan minatnya. Meskipun di Asosiasi Seribu Emas tidak memiliki Symbol Master yang sangat banyak, tapi tetap saja ada beberapa orang di sana. Makanya, apa yang dikatakan Master Yan bukanlah sesuatu yang spesial. Apalagi, meski orang itu terlihat berbakat, kelihatannya dia baru saja membuka Istana Niwan, seseorang yang belum bisa dianggap sebagai Symbol Master Segel Satu. Malah, mungkin dia tidak bisa mengalahkan praktisi Heavenly Yuan tingkat awal.     

"Haha, Master Yan, memangnya ada sesuatu yang spesial dari Symbol Master itu?" Xuan Su tersenyum lembut sambil bertanya. Dia menyadari seorang Symbol Master biasa tidak akan membuat Guru Besar Yan sepanik ini.     

"Seorang Symbol Master biasa memang bukan sesuatu yang perlu dikagumi. Tapi beberapa bulan lalu, bocah itu bahkan tidak tahu apa itu Symbol Master..." jawab Master Yan sembari tersenyum acuh.     

"Dia baru berlatih Mental Energy selama beberapa bulan..."     

Mendengar itu, akhirnya Xuan Su dan gadis bergaun hijau itu paham. Mereka cukup tahu tentang Symbol Master. Namun mereka tidak pernah dengar ada seseorang yang bisa berkembang dari pemula menjadi Symbol Master sesungguhnya dalam waktu singkat.     

"Saat aku pertama kali bertemu dengannya di Plaza Barang Misterius, aku menawarinya menjadi muridku. Tapi aku ditolak." Guru Besar Yan tertawa. Dia jarang ditolak. Makanya, ketika dia menceritakan hal itu, ekspresinya berubah kecut.     

Tentu saja, selain karena ekspresinya, Xuan Su dan gadis bergaun hijau itu pun terkejut. Di Kota Yan, sudah tidak terhitung berapa banyak Symbol Master yang mati-matian ingin menjadi murid Guru Besar Yan. Namun orang itu malah menolaknya. Entah dia punya latar belakang yang sangat hebat atau hanyalah orang bodoh...     

"Waktu dia pergi, aku memberinya tiga bagian awal dari 'Bab Pergerakan Spiritual'. Kupikir dengan bakat seperti itu, dia butuh setidaknya setahun sebelum bisa membuka Istana Niwan. Tapi sekarang, kelihatannya dia sudah mencapai ke tingkat itu..." ujar Guru Besar Yan dengan sedikit nada penyesalan.     

"Dari kalimat Master Yan, tampaknya orang itu punya bakat yang bagus." Xuan Su terlihat sangat tertarik. Dia adalah orang yang lebih senang menangani sebuah masalah sambil melihat dari sisi jangka panjang. Jika orang itu memiliki bakat seperti yang Guru Besar Yan katakan, dia pasti akan menjadi sosok legendaris di masa depan. Kalau mereka bisa merekrut orang seperti itu ke dalam Asosiasi Seribu Emas, dia pasti akan sangat membantu.     

"Siapa tahu? Sangat banyak orang berbakat di dunia ini. Tidak mudah bagi mereka untuk mencapai potensi tertinggi. Bibi Su, jangan bilang kau berniat merekrutnya?" Gadis bergaun hijau itu mengunci bibirnya, dia memperlihatkan jejak kesombongan.     

"Nona, kau terlalu berbangga diri dan sombong. Jangan terlalu cepat memandang rendah seseorang. Kalau kau terus berpikir seperti itu, cepat atau lambat kau pasti akan tumbang." Xuan Su memutar matanya ke arah gadis bergaun hijau di sana sebelum menyentil dahinya.     

"Haha. Oh, Xuan Su, apa Asosiasi Seribu Emas masih kekurangan anggota untuk bertarung memperebutkan Kolam Kahyangan?" Guru Besar Yan menatap ke arah area lelang sebelum akhirnya terkekeh.     

"Benar, kami masih kekurangan anggota. Awalnya kami berniat memberikan posisi itu untuk Song Qing. Tapi Zhilan bilang lebih baik dipukuli sampai mati daripada bekerja sama dengan orang itu," jawab Xuan Su, mengangguk. Kemudian, matanya berkilat dan bertanya, "Apa Guru Besar Yan ingin memberikan posisi tersebut pada pemuda itu?"     

"Bibi Xu, pertarungan memperebutkan Kolam Kahyangan itu sangat penting. Kau tidak bisa memilih orang yang hanya akan menghambat kita! Lagipula, orang itu juga baru saja membuka Istana Niwan. Makanya, kekuatannya pasti terbatas." Mendengar kalimat Xuan Su, gadis bergaun hijau itu cepat-cepat menyela.     

"Kalau begitu kau mau Song Qing jadi pasanganmu?" kata Xuan Su sambil tersenyum kecil.     

"Tidak mau! Lebih baik aku sendirian daripada berpasangan dengan si brengsek itu!" Mendengar nama Song Qing, gadis berbaju hijau yang dipanggil Zhilan, langsung merengut. Di matanya terpancar sosot jijik.     

"Haha, jangan khawatir, Zhilan. Pak tua ini punya penilaian yang bagus. Bakat yang ditunjukkan anak itu ada di tiga besar di antara orang-orang berbakat yang pernah kutemui. Dia pasti mampu. Lagipula, pertarungan memperebutkan Kolam Kahyangan sebentar lagi dimulai. Karena kau tidak ingin bekerja sama dengan Song Qing, kita hanya bisa mengajak orang itu." Guru Besar Yan tertawa.     

"Karena Guru Besar Yan berkata begitu, bagaimana kalau kita undang pemuda itu untuk mengobrol dahulu? Kalau dia mau mewakili Asosiasi Seribu Emas untuk pertarungan Kolam kahyangan, kita akan memberinya imbalan yang sangat besar." Xuan Su tersenyum tipis sambil memberi saran. Dia menarik Zhilan yang cemberut.     

"Setuju." Guru Besar Yan mengusap jenggotnya dan mengangguk.     

...     

Di dalam area lelang, Lin Dong merasa tidak tenang semenjak dirinya diamati oleh Mental Energy barusan. Setelah berlama-lama di area lelang dan tidak menemukan barang menarik, Lin Dong segera berdiri dan berjalan menuju pintu keluar.     

Tapi saat Lin Dong akan pergi dari sana, jalannya dihadang. Pria paruh baya bertubuh kurus kering menghampirinya sambil tersenyum, "Tuan, bolehkah kami mengambil waktu Anda sejenak? Manajer kami mengundang Anda untuk berbincang."     

Lin Dong mengernyitkan alis seraya melihat pada pria paruh baya di depannya. Dia melihat sekitarnya dan menyadari belasan orang pun berjalan menghampirinya. Orang-orang itu memiliki aura kuat. Langkah kakinya pun sangat tegas. Terlihat jika mereka cukup memiliki kemampuan.     

"Tunjukkan jalannya."     

Mata Lin Dong berkilat sejenak sambil mengangguk. Dengan pendekatan seperti ini, tampaknya orang yang ingin menemuinya cukup memiliki reputasi. Para pengawal elit itu bahkan lebih kuat daripada anggota Sekte Baju Darah. Apalagi, setelah diamati oleh Mental Energy barusan, Lin Dong bisa menebak siapa yang akan ditemuinya.     

Senyum di wajah pria paruh baya itu melembut ketika menyadari Lin Dong tidak melawan. Lantas, dia berbalik dan membimbing Lin Dong.     

Pemuda itu mengikuti di belakang. Mereka melewati koridor sebelum akhirnya memasuki ruangan dengan dekorasi amat mewah. Seperti yang sudah dia duga, seorang pria tua berjubah abu-abu dengan wajah tersenyum muncul di depannya.     

"Haha, kawanku, kita bertemu lagi..." Melihat Lin Dong memasuki ruangan, Guru Besar Yan tersenyum tipis.     

"Kelihatannya aku tetap ketahuan, ya."     

Lin Dong tertawa pahit. Dia melepas topi jerami dari kepalanya dan menatap pria tua di depannya sambil menangkup tangannya bersamaan. "Lin Dong menyapa hormat Guru Besar!"     

"Hehe, bocah ini memang pemuda luar biasa. Di umur segini, dia sudah menjadi seorang Symbol Master. Kelihatannya dia punya masa depan cerah." Di dalam ruangan, gadis bergaun merah menelisik penuh penasaran pada Lin Dong sebelum tersenyum ramah.     

Zhilan di sampingnya menatap Lin Dong sebelum mengalihkan pandangan dengan malas.     

"Bolehkah saya tahu mengapa tiga orang berstatus tinggi ini memanggil seseorang seperti saya?" Lin Dong tahu jika tiga orang di depannya ini memiliki status tinggi di Kota Yan. Tanpa menunggu lama, dia langsung bertanya.     

"Lin Dong, kawanku, kau pasti sudah menguasai tiga bagian awal dari 'Bab Pergerakan Spiritual' yang kuberikan padamu, 'kan?" tanya Guru Besar Yan sambil tersenyum.     

"Benar."     

Lin Dong menggaruk kepalanya malu-malu dan mengangguk. Dia telah menguasai seluruh tiga bagian awal dari 'Bab Pergerakan Spiritual' beberapa bulan lalu...     

"Orang ini adalah manajer dari Rumah Lelang Seribu Emas. Kau bisa panggil dia Manajer Su. Dia adalah orang yang bertanggung jawab pada seluruh rumah lelang ini. Gadis yang satunya adalah orang paling penting di asosiasi, yaitu Presiden Asosiasi Seribu Emas, Xia Zhilan." Master Yan memperkenalkan keduanya pada Lin Dong.     

Lin Dong mengangguk pelan. Tapi dia tetap tenang. Pertama, dia sudah menduga jika dua orang itu memiliki latar belakang yang luar biasa. Kedua, mereka tidak banyak berhubungan dengannya. Makanya, setelah melirik ke arah keduanya, Lin Dong balik menatap Guru Besar Rio. Dia tahu kalau orang-orang itu pasti memiliki alasan memanggilnya kemari.     

Xuan Su tidak terlalu mempermasalahkan ekspresi Lin Dong yang tetap tenang dan hanya tertawa kecil. Sementara itu, gadis bergaun hijau mengernyitkan alis.     

"Alasan kami memanggilmu kemari adalah karena kami ingin meminta sesuatu."     

Setelah Guru Besar Yan selesai berbasa-basi, dia kembali ke tujuan utama. Dia menatap ke arah Lin Dong dan berkata, "Kawanku, kau pasti sudah membuka Istana Niwan, 'kan? Kalau kau mau membantu kami, aku bisa membimbingmu untuk memadatkan Destiny Symbol."     

Wajah Lin Dong berubah sedikit aneh mendengarnya. Setelah berpikir bagaimana cara menjawab yang baik, dia menjawab pelan, "Guru Besar Yan, meski aku tidak tahu apa permintaanmu, tapi aku sudah memadatkan Destiny Symbol..."     

Suara pemuda itu bergema di dalam ruangan, bersamaan dengan senyum di wajah Guru Besar Yan, Xuan Su, dan Zhilan yang berubah kaku...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.