Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Luo Cheng



Luo Cheng

0

Di sekitar Monster Arena terdapat puluhan ribu kursi batu. Hari ini, tidak ada yang kosong dari kursi-kursi tersebut. Seluruh tempat dipenuhi dengan manusia. Kerumunan rambut hitam terlihat naik turun, memenuhi jarak pandang seseorang. Kerumunan besar tersebut memang pantas untuk acara terbesar di Kota Qingyang.

0

Keluarga Lin mengikuti Lin Zhentian memasuki bagian tengah Monster Arena. Area tersebut memiliki pandangan paling bagus. Tidak hanya bisa melihat hutan lebat di bawah, tapi juga bisa melihat jelas apapun yang terjadi di atas arena raksasa.

Namun, hanya fraksi yang memiliki kekuatan besar yang diperbolehkan masuk ke area itu. Karena keluarga Lin memelihara hubungan baik dengan fraksi lain, ketika mereka masuk, beberapa orang maju untuk bertukar sapa dengan mereka. Sementara Lin Zhentian membalas mereka semua dengan senyum ramah dan ceria di wajahnya.

Setelah bertukar sapa, Lin Zhentian membawa kelompoknya duduk di satu area. Di dekat mereka adalah keluarga Xie dan Lei. Namun, mereka hanya melirik sekali pada keluarga Lin sebelum membuang muka. Tidak peduli seberapa tenang mereka terlihat, di dalam hati, mereka masih memendam rasa jijik terhadap keluarga "asing" Lin.

Tentu saja, karena dia diabaikan, Lin Zhentian tentu saja memilih tidak memedulikan mereka juga. Selama bertahun-tahun, mereka bertarung baik secara terbuka maupun sembunyi-sembunyi. Jika dia tidak menggunakan macam-macam taktik dan strategi, keluarga Lin pasti sudah lama diusir dari Kota Qingyang seperti anjing. Karena itu, meski keluarga Lei dan Xie tidak menyukai keluarga Lin, kebencian di dalam hati Lin Zhentian jauh melampaui sekadar kebencian.

Setelah keluarga Lin duduk, banyak orang-orang berpengaruh lain mulai muncul satu per satu. Suasana di sana menjadi semakin riuh.

Lin Dong duduk di kursi batu di sudut. Melihat hutan lebah di bawah, dia bisa mendengar samar suara raungan hewan liar dari waktu ke waktu.

Namun, Lin Dong tidak khawatir dengan hewan liar di dalam hutan. Dengan kekuatannya yang sekarang, selama dia tidak bertemu hewan iblis, dia tahu jika hewan liar biasa bukanlah ancaman besar baginya.

Hewan iblis adalah makhluk yang lebih menyeramkan daripada hewan buas normal. Faktanya, bahkan hewan iblis tingkat terendah bisa mencabik praktisi level 7 Tempered body dan di bawahnya dengan mudah. Malah, hewan iblis di tingkat yang lebih tinggi memiliki kecerdasan dan kemampuan menggunakan energi. Sebuah mesin pembunuh yang sangat mengerikan.

Untungnya, hewan iblis biasanya ditemukan tersembunyi di dalam gunung besar. Karena di sini banyak orang, kemungkinan besar hewan iblis tidak akan muncul. Karena itu, kekhawatiran terbesar dalam 'perburuan' ini masih pada partisipan lain. Bagaimanapun, untuk mengambil tanda pengenal kompetitor lain, para peserta ini rela menurunkan derajat demi menang.

Tentu saja, cara picik tidak ada artinya jika dibandingkan kekuatan sebenarnya. Lin Dong yang sekarang mendapatkan kualifikasi untuk tetap bisa menjaga kepercayaan dirinya.

Ketika Lin Dong tengah mengira-ngira pemetaan hutan, dia tiba-tiba merasa suasana di Monster Arena sedikit berubah. Dia segera menolehkan kepala dan melihat rombongan besar memasuki sebuah area tertentu. Di dada mereka, terjahit gambar yang sama.

"Raging Blade Dojo."

Fraksi yang berkembang paling cepat di Kota Qingyang. Penampilan Raging Blade Dojo selalu bisa menarik banyak perhatian.

Begitu juga Lin Dong, dia juga mengalihkan pandangan menuju Raging Blade Dojo sebelum berhenti pada sosok di depan. Sosok tersebut rupanya seorang pria kurus dengan wajah tanpa ekspresi. Di wajahnya, terdapat bekas luka saling silang yang jumlahnya tak terhingga, membuatnya memiliki aura mengancam. Terikat di pinggangnya adalah benda berbentuk pedang panjang yang ditutup dengan kain hitam.

"Itu adalah pemilik Raging Blade Dojo, Pedang Petir Gila, Luo Cheng. Alasan mengapa Raging Blade Dojo tumbuh begitu cepat, sebagian besar karena dia. Kalau aku tidak salah, dia juga Heavenly Yuan tingkat ahli. Malah, dia mungkin sudah mencapai tingkat akhir level Heavenly Yuan. Dari sana, hanya selangkah lagi untuk mencapai level Yuan Dan. Karena itu, di seluruh Kota Qingyang, mungkin tidak lebih dari lima orang yang bisa mengimbanginya," bisik Lin Xiao pada Lin Dong.

Lin Dong mengangguk terkejut, tidak menyangka Luo Cheng ternyata bisa sangat kuat.

"Saat pertama kali dia datang di Kota Qingyang dan berniat membangun Raging Blade Dojo, keluarga Lei dan Xie berusaha menghalangi. Karena itu, dia menantang langsung Lei Bao. Pada akhirnya, meski dia menerima 3 pukulan telapak tangan Lei Bao, dia meninggalkan luka sayat di dada Lei Bao. Keganasan dan kesediaannya mempertaruhkan nyawa menyebabkan keluarga Lei dan Xie bergidik. Karena itu, mereka hanya bisa mundur.

"Heh heh, Luo Cheng sangat ganas dan sangat perhatian terhadap kelemahan. Sekarang, bahkan keluarga Lei dan Xie tidak berani terlalu sombong pada Raging Blade Dojo. Bagaimana pun, orang-orang itu adalah sekumpulan bajingan keras kepala."

Lin Dong mengangguk. Luo Cheng dan Lin Zhentian bisa dianggap sebagai pendiri yang membangun fraksi mereka sendiri dari nol. Hanya saja mereka mengambil cara yang berbeda hingga mencapai posisi saat ini. Mereka pun memiliki temperamen yang berbeda. Luo Cheng adalah orang yang keras hati, dingin, dan tegas. Sementara Lin Zhentian adalah tipe yang menyembunyikan kekuatan sebenarnya sambil diam-diam mengembangkannya. Namun, kedua orang itu adalah orang hebat.

Ketika Lin Dong dan Lin Xiao berbicara dalam volume pelan, kerumunan Raging Blade Dojo menghampiri mereka. Lin Zhentian berdiri dan tersenyum. Dia menggenggam tangannya bersamaan dan menyapa hormat Luo Cheng. Sebagai balasannya, senyum kaku terlihat di wajah yang biasanya tanpa ekspresi. Sebagai kedua fraksi yang dibenci oleh keluarga Lei dan Xie, itu membantu Raging Blade Dojo dan keluarga Lin menjalin hubungan dekat. Oleh sebab itu, mereka memiliki hubungan pertemanan.

"Heh, sudah kuduga, kau akan ikut dalam perburuan kali ini." Ketika Luo Cheng dan Lin Zhentian saling bertukar sapa, seseorang muncul di depan Lin Dong. Orang itu adalah Wu Yun, orang yang dia temui di bazaar.

Lin Dong memiliki perasaan positif terhadap Wu Yun. Karenanya, senyum segera terbentuk di wajahnya dan dia mengangguk.

"Saat perburuan dimulai, kalau bisa, kita harus bekerja sama. Karena Lei Li dan Xie Yingying pasti bekerja sama. Apalagi satu lawan dua pasti merepotkan." Wu Yun terkekeh.

Lin Dong mengangguk setuju mendengar tawaran Wu Yun.

"Inikah Lin Dong, orang yang kau sebut berhasil menahan pukulan Lei Li?" Di satu sisi, Luo Cheng, yang sedang mengobrol dengan Lin Zhentian, tiba-tiba menengok ke arah Lin Dong dan bertanya.

"Lin Dong menyapa hormat Master Raging Blade Dojo." Lin Dong menggaruk kepalanya malu-malu sebelum menyapa sopan.

Tatapan tajam Luo Cheng mengamati tubuh Lin Dong hati-hati sebelum mengangguk dan berkomentar, "Ini adalah bibit bagus. Keluarga Lin beruntung."

Mendengar itu, Lin Zhentian mengusap jenggot dan senyum cerah muncul. Dia tahu Luo Cheng adalah orang pemilih dan memiliki standar cukup tinggi. Karenanya, dia tidak akan memberikan evaluasi positif dengan mudah.

Luo Cheng adalah pria pendiam. Setelah obrolan singkat, dia pamit dan memimpin anggota Raging Blade Dojo ke area lain untuk duduk di kursi masing-masing.

Dari awal hingga akhir, dia tidak melirik pada keluarga Lei dan Xie sama sekali. Tidak pula menunjukkan niatan menyapa mereka. Itu adalah sesuatu yang hanya terkadang bisa dilakukan Lin Zhentian. Namun Luo Cheng tidak ragu sama sekali menghiraukan kedua keluarga tersebut.

Dengan kedatangan Raging Blade Dojo, empat fraksi besar di Kota Qingyang kini telah hadir semua. Saat matahari telah meninggi hingga puncak, Lei Bao juga berdiri. Dia menyapu pandangan ke seluruh tempat dengan mata cekungnya. Di bawah tatapan dinginnya, keriuhan di Monster Arena sedikit menurun. Sebuah bukti pengaruh yang dimiliki keluarga Lei.

"Para hadirin, hari ini adalah hari tersibuk di Kota Qingyang. Singkatnya, peraturan perburuan adalah, selama satu orang mendapatkan 10 tanda pengenal, dia mendapat hak masuk ke arena besar ini. Di sana, pemenang sesungguhnya pada perburuan akan lahir."

Diperkuat dengan Yuan Power, suara Lei Bao menggema di seluruh Monster Arena, sehingga setiap orang bisa mendengar tiap kata dengan jelas.

"Tanda pengenal telah diberikan pada berbagai keluarga. Kemudian, sebarkan tanda pengenal itu pada generasi muda yang berpartisipasi dari masing-masing keluarga. Terakhir, seluruh partisipan silakan memasuki Monster Arena dan perburuan akan dimulai!"

"Dong-er, ambil tanda pengenal ini dan berhati-hatilah." Lin Xiao melirik Lin Zhentian, menunggu isyarat darinya. Ketika Lin Zhentian mengangguk, Lin Xiao mengambil papan kayu berwarna hitam dan kuning dari dalam baju. Di papan kayu tertulis kata 'Lin' dan beberapa diagram rumit.

Di bawah tatapan iri beberapa anggota keluarga Lin, Lin Dong menerima tanda pengenal itu dengan sungguh-sungguh. Fakta bahwa Lin Zhentian memberikan tanda pengenal pada Lin Xiao dahulu, menunjukkan bahwa Lin Zhentian telah memutuskan Lin Dong berpartisipasi dalam perburuan, dan bertarung atas nama keluarga Lin.

Sambil mengamankan papan kayu di dalam baju, Lin Dong mengangguk tanpa bicara apa-apa. Tanpa basa-basi, dia melihat sosok lain, yang melompat turun ke dalam hutan dari Monster Arena. Dia menarik napas dalam, mengambil dua langkah maju, dan memposisikan diri di ujung panggung tinggi.

Bersama dengan Lin Dong yang bersiap pergi, Lei Li dan Xie Yingying yang ada di dekatnya juga berjalan maju. Sambil tersenyum, Lei Li menatap pada Lin Dong. Pemuda itu mengacungkan jempol dan memutarnya ke bawah dengan ringan pada Lin Dong. Sementara itu, bibirnya bergerak mengucapkan beberapa kata.

Walau tidak terdengar suara apapun, Lin Dong mengetahui kata yang diucapkan. Lei Li mengatakan, "Saatnya membayar hutangmu."

Menatap balik pada Lei Li, Lin Dong pun tersenyum. Bibirnya pun mengisyaratkan beberapa kata sebelum melompat dari panggung tinggi dan turun menuju Monster Arena.

Menatap punggung Lin Dong, mata Lei Li menyipit. Dengan kekeh pelan, sinar dingin melayang melewati matanya. Dia juga mengerti apa yang dikatakan Lin Dong.

Lin Dong berkata, "Aku menunggumu."

  1. Sebutan untuk pemilik Raging Blade Dojo

Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.