Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Menerima Posisi



Menerima Posisi

0

Ruang latihan tersebut hening. Satu per satu, pandangan tertegun jatuh pada pemuda di atas arena batu, lumpuh di kursi masing-masing dengan keheranan dan tidak bisa berkata-kata.

0

"Tak sangka dia benar-benar menang..."

Lin Xiao juga bingung dengan hasil ini. Beberapa detik kemudian, tubuhnya mulai gemetar hebat bersamaan dengan ekspresi luar biasa gembira muncul di wajahnya.

Kejutan menggembirakan yang diberikan Lin Dong hari ini sangat luar biasa.

Di bawah arena batu, Lin Xia menepuk dada pelan untuk menenangkan syok di jantung, matanya terpaku pada Lin Dong. Sebelum ini, pertandingannya dengan Lin Hong hanya berakhir seri, namun Lin Dong baru saja mengalahkan Lin Hong. Secara tidak langsung mengimplikasikan bahwa bahkan dirinya pun tidak bisa mengalahkan Lin Dong.

Kenyataannya, pemenang sebenarnya dalam kompetisi ini bisa dikatakan sebagai kuda hitam, Lin Dong!

"Dia sungguh anak ayahnya..." Di samping Lin Xia, Lin Ken juga bergumam pelan.

Di atas tanah tepat di batas arena batu, Lin Hong duduk dengan wajah pucat. Tatapan kosong membuktikan dirinya masih belum bisa menerima kekalahan mendadak ini. Tidak pernah di mimpinya yang liar sekali pun dia membayangkan jika dirinya akan kalah dengan Lin Dong, yang selalu dia perlakukan seperti kotoran di bawah kakinya.

Dia tidak bisa menerima hasil akhir ini.

"Tidak mungkin!"

Tatapan sekitar menyebabkan Lin Hong merasa seolah punggungnya ditusuk jarum yang tak terhitung. Wajahnya berkedut tidak menentu, seolah ekspresi di wajahnya berubah-ubah dengan cepat. Tiba-tiba, dia meraung marah bersamaan dengan telapak kakinya menginjak tanah, lalu menerjang balik ke arena batu dan bersiap menyerang Lin Dong.

Alis Lin Dong menyatu. Meski kompetisi telah berakhir, Lin Hong masih menolak menerima hasilnya. Segera, dia mengambil satu langkah maju, dan seperti sepasang penjepit baja, kedua telapak tangan Lin Dong mempersiapkan diri untuk menghentikan Lin Hong di jalurnya. Ketika dia berencana mendorong keluar Lin Hong dari arena batu lagi, sebuah teriakan terdengar tiba-tiba.

"Pergi kau!"

Sesosok orang turun dari atas, tangannya seperti cakar elang ketika mencengkeram Lin Dong. Kaget, Lin Dong menarik tangannya tergesa-gesa, namun pihak lainnya menolak melepaskan dan 'cakar' itu menyerang langsung bahu Lin Dong.

"Lin Mang!"

Perubahan keadaan mendadak ini mengejutkan penonton. Ketika dia melihat sosok penyerang, Lin Ken segera meraung marah.

"Kau yang pergi! Jangan sentuh anakku!"

Sebelum raungan Lin Ken selesai, sosok lain muncul tiba-tiba di atas arena dan berdiri di depan Lin Dong. Sosok itu adalah Lin Xiao.

"Lin Xiao, apa kau sungguhan berpikir kau adalah tandinganku?" Melihat Lin Xiao muncul untuk melindungi anaknya, Lin Mang tidak bisa menahan seringai. Yuan Power berkedip cepat di pusat tangannya, mengarah pada Lin Xiao, membelah udara menimbulkan suara amat keras.

"Pergi!"

Menghadapi serangan Lin Mang, ekspresi Lin Xiao sedikit menggelap. Tanpa disangka, dia tidak menghindar atau merunduk, malah dia melawan langsung serangan Lin Mang dengan telapak tangannya.

"Buk!"

Gelombang kuat muncul berpusat dari tengah akibat hantaman, debu kecil pun tersapu bersih dari arena batu. Seluruh penonton dibuat terkejut tiba-tiba sekali lagi, ketika mereka melihat Lin Mang dipaksa mundur.

Lin Mang, yang ada di level Heavenly Yuan, tanpa disangka bisa ditahan!

Saat itu, Lin Ken, yang akan menginterupsi, membeku dalam langkahnya. Di tempat duduknya, kemarahan dan agitasi Lin Zhentian yang hampir meledak terhenti seketika itu juga.

"Kekuatanmu?!"

Lin Mang tergagap sambil berusaha menyeimbangkan tubuh. Namun, saat itu, permukaan hatinya seperti amukan badai yang mengacak lautan. Ekspresi mengerikan terpasang di wajahnya saat dia menatap Lin Xiao.

"Saat luka telah sembuh, kekuatan akan mengikuti secara alami dan pulih. Kau berani membuat keributan pada kompetisi keluarga untuk generasi muda? Kau pikir kami, anak dan ayah, mudah ditindas?" ujar Lin Xiao dingin.

"Saudara ketiga, kau sudah mendapatkan kembali kekuatanmu?"

Di bawah arena, kegembiraan muncul di wajah Lin Ken. Praktisi level Heavenly Yuan adalah faktor yang amat penting untuk menentukan kekuatan sebuah fraksi. Kini, seluruh keluarga Lin, termasuk dirinya, hanya ada 3 orang yang telah mencapai tingkat Heavenly Yuan. Namun, meski hanya sedikit, keluarga Lin jadi memiliki kekuasaan kuat di Kota Qingyang. Kini setelah Lin Xiao telah pulih seutuhnya dan kekuatannya kembali, keluarga Lin akan memiliki satu orang lagi praktisi Heavenly Yuan.

Karena itu, tamu di ruang latihan juga amat terkejut dengan berita ini. Bagaimanapun, mereka tahu jika mulai hari ini dan seterusnya, kekuatan keluarga Lin akan tumbuh pesat.

Di kursinya, Lin Zhentian mendapatkan akal sehatnya kembali dan buru-buru naik ke atas arena. Dia memegang kasar lengan Lin Xiao, setelah merasakan Yuan Power yang bergelora dari tubuh anaknya, tawa hangat pecah.

"Bagus, pada akhirnya, kau tidak mengecewakanku!"

Lin Zhentian menepuk keras bahu Lin Xiao. Di satu sisi, Lin Dong bisa merasakan mata pak tua itu sedikit merah. Sepertinya Lin Zhentian luar biasa tersentuh akan hal ini.

"Lin Mang, bahkan di muka umum, kau berani menginterupsi karena perasaan pribadi? Kau sungguh ingin mencoreng keluarga Lin?" Tangis Lin Zhentian tidak bertahan lama ketika dia tiba-tiba berbalik dan menatap tegas pada Lin Mang, amarah besar hingga merah padam terdengar di suaranya.

Mendengar Lin Zhentian menaikkan volume suara, ekspresi Lin Mang sedikit berubah. Di dalam keluarga Lin, kekuasaan Lin Zhentian adalah absolut dan dia adalah laki-laki terhormat yang selalu menepati kata-katanya. Meski Lin Mang ada di tingkat Heavenly Yuan, dia masih tidak berani menyangkal Lin Zhentian, serta hanya bisa menundukkan kepala dalam diam.

"Ayah, abaikan dulu masalah ini. Di sini banyak tamu." Lin Xiao segera mendekat dan bergumam pelan.

Lin Zhentian mengambil napas dalam dan menekan kemarahan di hatinya. Lalu, dengan mengibaskan lengan baju, dia memerintah, "Aku akan menyerahkan masalah ini padamu. Kemudian, kalian semua temui aku di halaman belakang!"

Setelah selesai, dia segera berbalik dan pergi, bunyi suara langkah kaki menghantam lantai menandakan dirinya belum tenang.

Melihat situasi tersebut, Lin Ken tersenyum sedih lalu melirik pada Lin Xiao dan Lin Mang. Setelah sekian tahun, keduanya masih saja berselisih, dan mereka bahkan melibatkan anak-anak mereka dalam perselisihan...

Halaman belakang keluarga Lin dianggap sebagai tempat penting di keluarga Lin. Dalam keadaan normal, tidak boleh ada orang luar yang diperbolehkan masuk.

Di aula besar di halaman belakang, duduk beberapa orang. Lelaki yang duduk di tengah adalah Lin Zhentian yang sedikit marah. Di sampingnya, adalah Lin Ken, Lin Xiao, Lin Mang dan salah satu anggota kunci di keluarga Lin.

Lin Dong dan Qing Tang, yang duduk di samping Lin Xiao, tidak berani mengucapkan sepata kata dalam suasana tidak nyaman ini.

"Lin Mang, kau sudah sangat keluar batas. Sebagai yang lebih tua, kau menyerang salah satu anggota generasi muda. Kau ingin mempermalukan seluruh keluarga Lin?" Melihat sekilas pada penonton, Lin Zhentian membentak keras sebelum memukul tangan di atas meja.

"Ayah, aku terbawa emosi."

Lin Mang meminta maaf pelan dan mengambil napas dalam. Dia merasa sangat trauma setelah menyaksikan Lin Hong dipermalukan oleh Lin Dong. Sejak kecil dia selalu bersaing dengan Lin Xiao, dan sekarang, persaingan ini bersambung pada anak-anak mereka juga.

"Ayah, saudara kedua memang terbawa emosi. Tapi, tolong jangan terlalu marah." Lin Ken menghela napas, terpaksa mengintervensi sebagai saudara tertua.

"Luka saudara ketiga sudah sembuh, dan dia juga kembali ke tingkat Heavenly Yuan. Ini adalah kesempatan untuk bergembira. Tidak seharusnya kau marah."

Mendengar kalimat itu, ekspresi Lin Zhentian melembut. Saat dia menoleh pada Lin Xiao, dia tiba-tiba mendengus tidak puas, "Kau harusnya bisa pulih dari lukamu sejak lama, tapi kau memilih membiarkan harga dirimu menghalangi."

(Red: diperkirakan karena Lin Xiao menolak bantuan dari keluarga Lin)

Lin Xiao mengangguk, memaksa senyum.

"Tapi, ini berita baik sekarang kau sudah pulih. Usaha keluarga Lin kita sudah sangat melebar dan kita kekurangan orang sekarang. Mulai sekarang, kau harus kembali dan membantu kami. Karena kita adalah keluarga," komentar Lin Zhentian.

"Baik." Lin Xiao mengangguk, setelah ragu beberapa saat. Kini setelah dia memulihkan kekuatan, dia tahu jika harus kembali dan membantu keluarga.

Melihat Lin Xiao tidak menolak, Lin Zhentian mengangguk puas. Dia ragu-ragu sesaat sebelum berkata, "Akhir-akhir ini kita sangat sibuk di Blazing Manor. Pergilah ke sana dan bantu mengelola tempat itu. Jika kau butuh bantuan, Lin Ken akan ke sana untuk membantu."

Mendengar kalimat itu keluar dari mulut Lin Zhentian, pipi Lin Mang berkedut. Keluarga Lin memiliki beberapa usaha di sekitar Kota Qingyang. Namun, Blazing Manor sangat krusial. Faktanya, setiap tahun, keuntungan dari Blazing Manor menghasilkan 50-60% dari keseluruhan pendapatan keluarga Lin. Ditambah lagi, Blazing Manor sebelum ini ada di wilayahnya...

Meski Lin Mang sangat tidak senang, dia tidak berani melawan Lin Zhentian. Apalagi dia baru saja membuat marah Lin Zhentian.

Saat dia mendengar akan disuruh mengurus Blazing Manor, Lin Xiao sedikit bingung. Dia tahu betapa penting tempat itu untuk keluarga Lin. Namun, setelah ragu beberapa saat, dia akhirnya mengangguk setuju.

Setelah menyelesaikan instruksi, Lin Zhentian pindah menatap lembut Lin Dong, Lin Xia, dan Lin Hong yang sedikit menyakitkan mata. Dengan senyum hangat, dia berkata, "Sementara itu, penampilan Lin Dong hari ini yang paling unggul. Tentu saja, dia harus dinobatkan menjadi nomor satu di kompetisi keluarga ini. Sebagai hadiah kompetisi, aku akan menyuruh seseorang membawa kalian semua ke Perpustakaan Bela Diri nanti. Silakan pakai seluruh fasilitas di sana. Jika ada yang kalian bertiga butuhkan, jangan sungkan bilang padaku. Kuharap kalian bertiga bisa berkembang cepat sebelum Perburuan Kota Qingyang dan mendapatkan hasil bagus untuk menaikkan reputasi keluarga Lin kita."

Menyadari mereka kini diperbolehkan masuk ke Perpustakaan Bela Diri milik keluarga, mata Lin Dong langsung berkilau...


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.