Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Perburuan Dimulai



Perburuan Dimulai

0

Ketika akhir tahun tiba, kesibukan Kota Qingyang mulai mencapai puncaknya. Macam-macam orang dari fraksi lain yang berjarak ratusan mil dari sana, berbondong-bondong menuju kota. Jalanan tidak pernah sepenuh ini.

0

Tokoh utama dalam perburuan ini adalah fraksi besar di Kota Qingyang. Namun, di sana juga terdapat kontestan dari fraksi lain juga. Tentu saja, kompetisi di antara kelompok yang lebih kecil tidak sebanding dengan panasnya kompetisi antara 4 fraksi besar. Faktanya, kebanyakan fraksi kecil itu hanya ingin menggunakan kesempatan untuk menaikkan reputasi keluarga atau desa mereka.

Mengesampingkan tujuan masing-masing, Perburuan Kota Qingyang sudah tidak diragukan lagi, merupakan acara terbesar dalam radius beberapa kilometer. Karena itu, setiap generasi muda yang unggul di acara ini, tidak hanya reputasi dan statusnya sendiri yang akan melambung tinggi, namun juga keluarganya.

Perburuan diadakan pada hari pertama tahun baru Imlek. Lokasinya adalah Monster Arena yang terletak di pinggir Kota Qingyang. Tempat itu memiliki arsitektur termegah di seluruh penjuru kota. Terlebih bangunannya yang luas dan mencakup beberapa kilometer hutan. Tepat di tengahnya terdapat bukit kecil yang telah diubah menjadi arena raksasa. Duduk di sana adalah para tamu. Seluruhnya menanti untuk menyaksikan lahirnya juara baru.

...

Banyak partisipan menunggu dengan napas tertahan, seiring jarum jam yang akhirnya menunjukkan hari perburuan telah tiba. Ketika tiba saatnya, suasana sibuk Kota Qingyang meledak dalam lautan manusia yang bergegas menuju Monster Arena. Seluruh penjuru tempat dipenuhi dengan suasana takjub.

"Inikah titik awal perburuan?"

Lin Dong bertanya. Dia berdiri di menara tinggi sambil melihat ke bawah—ke arah hutan lebat—dengan tatapan terkejut.

Berdiri di belakang Lin Dong adalah anggota inti keluarga Lin. Pemimpin kelompok tentu saja kakek Lin Zhentian. Sementara Lin Xiao, Lin Ken, Lin Mang dan sisanya berdiri di sampingnya.

"Benar."

Mendengar pertanyaan Lin Dong, Lin Zhentian menjawab dengan senyum lebar. Melihat Lin Dong, kebahagiaan dan rasa puas muncul di wajahnya. Setelah pencapaian luar biasa Lin Dong, dia mulai lebih memperhatikan cucunya itu. Dalam beberapa waktu ini, dia bahkan mengusulkan untuk mengajarkan ilmu bela diri secara pribadi. Namun, dia ditolak Lin Dong karena pemuda itu ingin berkonsentrasi mengembangkan tubuh terlebih dahulu.

Kenyataannya, Lin Dong tidak butuh orang untuk mengajarinya ilmu bela diri sejak dia memiliki sosok bercahaya Stone Talisman. Ditambah lagi, dia khawatir jika ada orang yang terlalu dekat dengannya, mereka bisa tidak sengaja menemukan keberadaan Stone Talisman. Itu tidak baik.

"Hutan di bawah terhubung langsung ke gunung. Karena itu, di sana akan terdapat banyak makhluk yang ganas dan kejam. Setiap partisipan 'perburuan' akan memakai tanda pengenal untuk mengidentifikasi dirinya sebelum dilepas ke dalam hutan. Setelah itu, kau harus mengandalkan kekuatanmu sendiri untuk bertahan."

Lin Xiao tersenyum sebelum melanjutkan penjelasannya, "Selain hewan buas, kau juga harus memikirkan cara untuk mengambil 10 tanda pengenal dari 10 partisipan. Hanya dengan begitu, kau akan mendapatkan hak untuk masuk ke arena besar di tengah hutan. Maka dari itu, untuk perburuan ini, kau tidak hanya berburu hewan buas, tapi juga berburu manusia."

Lin Dong sedikit gemetar karena takut. Rupanya perburuan ini tidak sesederhana yang dia pikirkan. Untuk mendapatkan 10 tanda pengenal, dia harus mengalahkan 10 orang. Dengan begitu, dia akan mendapat hak masuk ke arena raksasa. Oleh sebab itu, setelah para kontestan memasuki hutan, mereka akan mulai bertarung satu sama lain, sehingga menciptakan suasana kacau.

Ditambah lagi, ketika mereka memikirkan cara mendapatkan tanda pengenal dari partisipan lain, mereka juga harus melindungi diri dari hewan liar. Karena itu, kesalahan sekecil apapun bisa membuat seseorang kehilangan nyawa.

Ini bukan acara biasa, namun acara berbahaya yang mempertaruhkan nyawa. Proses seleksi yang seperti itu terasa sedikit kejam.

"Di sana diperkirakan ada 100 tanda pengenal. Karena itu, hanya 10 orang bisa masuk ke arena raksasa, dan partisipan lain akan pulang dalam kekalahan. Sungguh acara tanpa ampun," ucap Lin Zhentian sambil tetap menaruh tangannya di belakang punggung.

Lin Dong mengangguk. Hanya 10% kesempatan, dia tidak punya waktu untuk bersantai sama sekali.

"Haha, dengan kekuatan Lin Dong sekarang, dia pasti berhasil masuk ke arena raksasa," ujar Lin Ken sambil tersenyum.

Mendengar itu, senyum di wajah Lin Zhentian semakin cerah. Baru setengah bulan lalu dia mendapatkan kabar angin jika Lin Dong telah berhasil mencapai ke level 9 Tempered Body. Kemajuan latihan ini bahkan lebih luar biasa daripada Lin Xiao saat berada di puncaknya.

"Kali ini, posisi keluarga Lin ada di bahu Lin Dong."

Senyum hadir di wajah Lin Xiao kala mendengar kalimat itu. Dia menepuk bahu Lin Dong, tatapan puas dan bangga muncul di matanya.

"Haha, Lin Zhentian. Sudah lama sekali. Sepertinya kau masih sehat."

Ketika keluarga Lin sedang berbicara sendiri, suara tawa terdengar tak jauh dari sana. Mendengarnya, Lin Zhentian, Lin Xiao, dan lainnya mengerutkan alis. Senyum di wajah mereka menghilang.

Lin Dong menghadap ke arah suara datang. Dia melihat kerumunan besar menghampiri mereka. Di mana saja kerumunan ini lewat, orang-orang di sekitarnya pasti cepat-cepat memberi jalan dan penampilan mereka terlihat mengancam.

Memimpin kelompok adalah dua orang. Salah satunya mengenakan mantel sutera berwarna abu-abu muda dan terlihat seumuran dengan Lin Zhentian. Kedua matanya cekung, dan dia memberikan aura dingin yang mengancam. Satu orang lainnya adalah pria paruh baya, senyum selalu hadir di wajahnya. Dia terlihat ramah dan mudah didekati. Namun, orang-orang yang mengenalnya, tahu jika orang itu adalah harimau tersenyum.

"Orang tua itu adalah kepala keluarga Lei, namanya Lei Bao. Satunya adalah kepala keluarga Xie, namanya Xie Qian. Mereka berdua adalah musuh keluarga Lin. Mereka sampah." Lin Xia, yang berdiri di samping Lin Dong, berbisik pelan.

Lin Dong mencondongkan kepala dan melirik keduanya. Dia bisa merasakan samar jika mereka berdua sangat kuat. Malah, harusnya mereka ada di level Heavenly Yuan.

Tatapan Lin Dong melewati mereka berdua dan melihat dua wajah familiar lain di belakang mereka, Lei Li dan Xie Yingying.

Menyadari tatapan Lin Dong, Lei Li dan Xie YingYing langsung menatap tajam balik padanya. Senyum muncul di wajah Lei Li sembari mengayunkan tinjunya pelan di udara dan diarahkan pada Lin Dong. Tentu saja, dia masih ingat hutang tamparan Lin Dong.

"Pak tua Lei, tenang saja, tulang tuaku tidak akan masuk peti lebih dulu daripada kau." Lin Zhentian tersenyum dan menghampiri mereka berdua. Tanpa mendengar nada suara dan menilai dari ekspresi saja, siapapun akan mengira mereka adalah kawan baik.

"Saat seseorang terlalu banyak pikiran, susah untuk punya umur panjang..." Lei Bao tersenyum tipis sambil memerhatikan anggota keluarga Lin. Akhirnya, tatapannya berhenti pada Lin Xiao. Dia mengernyit ketika merasakan energi Yuan kuat dari dalam tubuh Lin Xiao. Tampaknya gosip jika Lin Xiao telah memulihkan kekuatan memang benar adanya.

"Ketika seseorang terlalu sering kalah dalam perburuan, biasanya akan merasa kecewa. Itu pasti mengurangi umur panjang." Berdiri di samping Lei Bao, Xie Qian berkomentar dengan senyum hampa.

Mendengar hinaan halus dalam kalimat tersebut, setiap anggota keluarga Lin menjadi sangat marah. Namun, dengan lambaian tangan, Lin Zhentian berhasil menghentikan mereka, kemudian dia membalas ringan, "Kali ini aku khawatir jika keluarga Xie yang akan kecewa."

"Kudengar seorang jenius baru saja muncul dari keluarga Lin? Biar kutebak. Pasti anak ini?" Mata cekung Lei Bao tiba-tiba berpindah menatap Lin Dong, seringai jahat muncul di wajah keriputnya.

Lin Dong merasa bulu kuduknya berdiri ketika Lei Bao menatapnya. Pak tua ini jelas merupakan kabar buruk.

"Anakku hanya punya reputasi kecil. Tidak pantas disandingkan dengan keluarga Lei," balas Lin Xiao masa bodoh, kemudian maju dan berdiri di depan Lin Dong.

"Kita akan lihat setelah perburuan dimulai. Pokoknya jangan lupa menyiapkan hadiah untuk kami." Lei Bao tersenyum dan melambai malas, sebelum memimpin kelompoknya berjalan melewati Lin Zhentian dan lainnya.

Langkah Lei Li tiba-tiba terhenti ketika dia berada di dekat Lin Dong. Sembari melirik Lin Dong dan generasi muda lain keluarga Lin, dia berbisik pelan, "Lin Dong, di hutan banyak hewan liar menyeramkan. Kau harus berhati-hati. Jangan sampai berakhir di perut mereka, ya?"

Setelah berkata demikian, sebuah seringai muncul di wajah Lei Li. Dia memberikan tatapan kejam pada Lin Dong sebelum dia akhirnya pergi.

"Brengsek, dia terlalu sombong!" balas Lin Xia marah, kemudian menatap tajam punggung Lei Li.

Lin Dong melirik punggung Lei Li. Dia tahu jika Lei Li hanya mencoba mengintimidasinya. Senyum dingin muncul di wajahnya, kemudian berbisik pada dirinya sendiri.

"Terlalu cepat memutuskan siapa yang akan berakhir di perut hewan buas..."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.