Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Tulang Hewan Misterius



Tulang Hewan Misterius

0

"Energi Yang?"

0

Penemuan itu mengejutkan Lin Dong, namun alisnya segera mengerut. Dia menyadari Energi Yang tersebut tampak mengamuk luar biasa dan sangat buas. Jika seseorang menyerap terlalu banyak zat tersebut, akan menghancurkan tubuh dan jiwa orang itu.

"Tempat ini dulunya adalah gunung api. Makanya, tidak aneh kalau Energi Yang kuat ada di sini. Tapi sayang..."

Tentu saja, sayang sekali karena terdapat zat tak terkendali di dalam Energi Yang di sana. Lagipula, siapa yang berani menyerap Energi Yang yang buas itu?

Setelah Lin Dong menyentuh bagian depan celah, ekspresi kecewa muncul di wajahnya. Setelah pencarian Energi Yang spesial selama setengah bulan, dia sangat enggan menyerah dengan mudah. Padahal dia telah menemukan Energi Yang yang sangat unik.

"Paman Qin Ying, tolong jaga di sini bersama yang lain. Jangan biarkan siapa pun masuk. Aku akan masuk dan melihat-lihat." Lin Dong menoleh pada Qin Ying dan berkata demikian.

Mendengar Lin Dong ingin masuk ke sana seorang diri, Qin Ying merasa waspada. Secara intuisi, pria itu ingin menghentikan Lin Dong. Namun, saat Qin Ying mengingat-ingat kekuatan Lin Dong telah jauh melampauinya, dia mempertimbangkan beberapa saat sebelum akhirnya mengangguk.

Setelah memberikan arahan, Lin Dong segera masuk ke celah tersebut. Beberapa langkah kemudian, dia menyadari jika Api Kecil pun mengikuti di belakangnya. Tampaknya hewan itu tidak masalah dengan hawa panas membara di dalam sana.

Dengan situasi ini, Lin Dong menghela napas panjang dalam hati dan mempercepat langkah. Sekitar dua tiga menit kemudian, jalan sempit menjadi sangat luas menunjukkan luasnya lapisan merah yang membara itu.

Apa yang muncul di depan Lin Dong merupakan sebuah area yang dipenuhi dengan batu panas berwarna merah membara. Dari kejauhan, panasnya yang naik dari permukaan, menimbulkan fatamorgana.

Mata Lin Dong memindai hati-hati area bebatuan panas yang membara. Tiba-tiba, dia berhenti dan melihat ke area tengah, dimana dia menemukan tumpukan tulang-belulang hewan setinggi puluhan meter!

Tulang-belulang yang sangat besar menunjukkan bahwa itu mungkin hewan terbesar yang pernah Lin Dong temui. Walau yang tersisa dari hewan itu hanya tulangnya, Lin Dong masih bisa merasakan tekanan luar biasa dari tulang-belulang tersebut. Dia dapat menyimpulkan bahwa itu jelas bukan hewan iblis biasa. Hanya saja, bagaimana hewan iblis itu menjadi tulang-belulang dan tertinggal di sini, masih tidak dapat dipahaminya.

Saat Lin Dong merasa bingung, seluruh rambut Api Kecil, yang berdiri di dekatnya, tiba-tiba berdiri. Dia segera berubah menjadi bayangan merah, kemudian menerjang tumpukan tulang-belulang hewan besar tersebut.

Menyaksikan itu, ekspresi Lin Dong berubah dalam sekejap. Daerah itu sangat aneh, dan dia tidak berani menjelajah terlalu dalam. Tetapi, dia tidak pernah menyangka Api Kecil akan mengabaikannya dan menerjang lebih dulu.

"Makhluk nakal ini!"

Setelah menyumpah dengan suara rendah, Lin Dong mengeratkan gigi dan cepat menyusul di belakang. Ketika menginjak batu-batu panas dan membara itu, dia merasa seolah menginjak arang yang menyala. Dalam sekejap, dia menggunakan Yuan Power di dalam tubuhnya untuk melindungi kakinya. Baru pemuda itu merasa sedikit lega.

Seorang manusia dan seekor hewan berlari melewati area bebatuan merah membara. Kecepatan mereka akhirnya berkurang saat mereka berada dekat dengan tulang-belulang tersebut.

Di samping tulang-belulang hewan tersebut, tubuh Api Kecil yang harusnya terlihat besar dan gagah, jika dibandingkan menjadi tidak ada apa-apanya. Lin Dong menengadah untuk melihat bangkai misterius itu. Tiba-tiba, ketika Lin Dong masih kebingungan, Api Kecil melompat dan memanjat tumpukan tulang-belulang tersebut. Dalam beberapa tarikan napas, Api Kecil telah mencapai bagian tengkorak.

"Apa yang akan dia lakukan?"

Melihat pergerakan aneh Api Kecil, sedikit rasa bingung muncul di kepala Lin Dong.

Di bawah tatapan bingung sang pemuda, Api Kecil mengangkat cakar harimaunya dan dalam sekejap menginjak tengkorak yang telah rapuh dimakan usia.

Tengkorak raksasa tersebut hancur, lantas membentuk tumpukan puing di atas tanah. Api Kecil pun melompat turun setelah mengobrak-abrik puing itu beberapa saat. Dia menggunakan mulutnya yang besar untuk mengambil benda berwarna merah membara.

Mata tajam Lin Dong melihat benda merah membara itu. Setelah diperhatikan baik-baik, rupanya itu adalah mutiara merah seukuran kepalan tangan. Namun, mungkin karena panas di sana, mutiara merah membara tersebut tampak seperti bayi kecil.

Walaupun jaraknya cukup jauh, Lin Dong yang cukup cerdas menyadari jika pil aneh itu berbahaya.

"Glek!"

Di bawah tatapan waspada Lin Dong, Api Kecil membengkokkan lidahnya dan menelan mutiara merah membara itu.

"Grao!"

Setelah menelan mutiara merah, tiba-tiba dari tubuh Api Kecil muncul api yang besar, sementara tubuhnya mulai membesar sedikit demi sedikit. Raungan rendah itu menyebabkan goa berguncang.

Tubuh Api Kecil membesar dalam kecepatan mengerikan di depan mata Lin Dong. Pemuda itu menelan ludah dan mundur perlahan.

Namun, pertumbuhan itu hanya berlangsung sejenak. Beberapa saat kemudian, ketika Api Kecil nyaris sebesar menara kecil, tubuhnya mengecil kembali hingga akhirnya kembali ke ukuran awal.

"Api Kecil?"

Melihat Api Kecil kembali ke ukuran asal, Lin Dong menghela napas lega di dalam hati, kemudian memanggilnya dengan hati-hati.

"Rawr!"

Mendengar panggilan Lin Dong, Api Kecil mengangkat kepalanya, lantas berlari ke sisinya. Dia mengusap kepala besar itu pada tubuh Lin Dong.

Menyadari Api Kecil tidak kehilangan akal sehat dan berubah buas, Lin Dong diam-diam mengusap keringat dingin di dahinya. Kemudian, dia memeriksa Api Kecil dengan hati-hati.

Bulu Api Kecil yang mulanya berwarna merah membara, kini menjadi lebih menyala dan hidup. Bulunya terlihat seolah sedang terbakar. Ditambah lagi, kaki harimaunya kini tampak begitu tajam seolah menancap dalam ke tanah. Tak ada lagi yang akan meragukan kemampuan membunuhnya sekarang.

Lin Dong masih memeriksa tubuh Api Kecil, sebelum akhirnya pandangannya berhenti pada ekor piton di belakang hewan itu.

Saat ini, ekor piton yang unik itu bertengger di punggung Api Kecil. Di ujung ekor piton tersebut tampak terdapat gumpalan kecil, seolah sesuatu akan menyembur keluar.

Lin Dong sama sekali tidak paham dengan perubahan yang terjadi pada Api Kecil. Bagaimanapun, dia tidak pernah memiliki banyak pengetahuan mengenai hewan iblis. Satu-satunya hal yang dia tahu saat ini adalah perubahan yang terjadi pada Api Kecil berhubungan dengan mutiara merah misterius yang baru saja ditelannya.

"Mungkinkah mutiara itu adalah kristal iblis milik hewan tersebut? Kenapa berbeda dengan kristal iblis yang lain?" Lin Dong bergumam pada dirinya sendiri.

"Tempat ini aneh, aku tidak boleh di sini terlalu lama."

Setelah berpikir demikian, dia memutuskan untuk meninggalkan tempat itu. Ketika dia akan pergi bersama Api Kecil, hewan itu tiba-tiba berlari menuju sebuah tempat sambil meraung rendah beberapa kali.

Menyaksikan itu, Lin Dong terpaku. Saat berbalik dan melihat, di belakang tulang-belulang hewan tersebut, terdapat area penuh dengan batu yang terbentuk dari lahar cair. Saat ini, di atas batu yang mencair, terdapat bunga merah yang cantik dan menggoda. Di sekitarnya dikelilingi oleh kabut tipis.

Memandang pada bunga merah yang memesona di sana, Lin Dong tiba-tiba berbalik dan melihat ke arah tulang-belulang. Dia menyadari bahwa tengkorak hewan tersebut mengarah pada bunga merah.

"Hewan iblis misterius itu pasti ingin memakan bunga merah..."

Pikiran itu menyambar Lin Dong seperti petir.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.