Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Perang Dunia Besar



Perang Dunia Besar

0Aura dingin yang seakan mampu membekukan waktu akhirnya terhenti sesaat karena suara marah serta serak Lin Dong. Tak lama kemudian, Flame Master dan para praktisi lainnya menatap Lin Dong dengan sorot aneh terpancar di mata mereka.       2

Lin Dong perlahan-lahan mendongakkan kepala dan menatap ke arah sosok cantik di hadapannya. Sedangkan ketika sosok itu menatap mata Lin Dong yang dipenuhi dengan amarah, dia mengepalkan tangannya erat.      

Saat Heaven Seat King melihat situasi rumit itu, dia lantas tersenyum simpul. Dia lalu memandang Lin Dong dan berkata, "Apa kau tahu mengapa? Aku bisa memberitahumu jawabannya."      

Heaven Seat King melangkah maju secara perlahan-lahan. Wajahnya yang awalnya lembut dan ramah, menjadi sangat dingin serta berbahaya. Sementara itu, aura iblis mengerikan yang tak bisa dideskripsikan menggunakan kata-kata menyeruak dari badannya. Bahkan, aura iblis itu teramat menyeramkan sampai bisa menghadang aura dingin mencengangkan yang menguar dari diri Ying Huanhuan.      

Seolah sisi dunia bergetar di bawah pengaruh aura iblis itu.      

Kekuatan itu adalah sesuatu yang benar-benar bisa menghabisi seluruh dunia.      

Saat Flame Master serta para praktisi lainnya mendeteksi betapa mengerikan aura iblis Heaven Seat King, ekspresi mereka mulai berubah serius. Sepertinya Heaven Seat King memang benar-benar sudah pulih…      

"Karena Ice Master tidak melakukannya, maka kalian semua akan mati!" Heaven Seat King memperlihatkan seringai kejam. Saat ini, dengan bantuan aura iblisnya yang pekat, sosoknya terlihat seperti iblis. Benar-benar terlalu mengerikan untuk dilihat.      

"Biarkan aku mencobanya!"      

Amarah menyeruak di dalam hati Lin Dong dan suara mendesing segera menguar dari Istana Divine di antara kedua alisnya. Dia lantas memandang Heaven Seat King. Sosok Lin Dong bergerak dan dia bergegas maju. Namun, sebuah tangan sedingin es meraih bahunya ketika dia hendak melakukannya.      

"Saat ini, kau bukan tandingannya." Sebuah suara yang jelas, tetapi sangat dingin bagai es terdengar di samping telinga Lin Dong.      

Ekspresi Lin Dong sontak tertekuk. Dia menghentakkan bahunya dan mendorong menjauh tangan sedingin es itu. Tak lama kemudian, secercah cahaya silver berpendar di badannya dan dia seketika muncul tepat di atas Heaven Seat King. Cahaya ungu keemasan terang bersinar dan 100 ribu tato naga ungu keemasan bercahaya meraung serempak.      

"Dhuaar!"      

Lin Dong mengarahkan sebuah pukulan ke depan. Seketika itu pula, 100 ribu tato naga ungu keemasan bercahaya segera berubah menjadi seekor naga berwarna serupa yang berkuran sampai puluhan kilometer. Sosok naga itu lalu meraung menghadap langit, mencabik dimensi hampa dan menerjang tanpa ampun ke arah Heaven Seat King.      

"Kau ternyata memang berbakat. Tapi, kemampuanmu belum memadai." Ketika Heaven Seat King melihat serangan Lin Dong, dia tersenyum simpul. Tiba-tiba, dia mengulurkan kedua tangannya yang putih dan mengayunkannya ke bawah. Dua cahaya hitam yang sangat pekat lantas berpendar dan naga ungu keemasan raksasa langsung ditebas.      

"Swuush!"      

Usai Heaven Seat King menebas naga ungu keemasan raksasa, sorot beringas terpancar di matanya. Karena bagaimanapun juga, dia sadar betapa luar biasa kemampuan Lin Dong dan tahu kalau lawan sepertinya memiliki ancaman yang besar bagi Devil Prison-nya. Sehingga, Heaven Seat King ingin membunuh Lin Dong secepat mungkin.      

Sambil memikirkannya, Heaven Seat King melangkah maju dan muncul tepat di hadapan Lin Dong. Tak lama kemudian, dia meluruskan dua jarinya. Kedua jari Heaven Seat King rupanya dilapisi oleh kristal iblis berwarna hitam. Perubahan itu terjadi usai aura iblisnya memadat hingga mencapai level maksimal. Bahkan, hanya dengan sebuah jari, Heaven Seat King mampu menghunjam dunia.      

Ketika Lin Dong melihat serangan Heaven Seat King, pupilnya sontak terbelalak. Tiga macam cahaya pun menyeruak dari badannya. Sekujur lengannya sontak mencair. Sementara itu, di dalam lengannya, kekuatan tiga Simbol Leluhur bergerak menyerang.      

"Dhuaar!"      

Jari-jari Heaven Seat King menusuk ke telapak tangan Lin Dong yang mencair. Suara tertahan segera terdengar dan dimensi di sekitar Lin Dong runtuh. Badan Lin Dong bergetar dan dia melangkah hingga belasan kali. Darah bergejolak hebat di dalam badannya.      

Meskipun kekuatannya sudah berkembang hingga ke rasio yang mengerikan, tapi masih ada jarak antara Lin Dong dan praktisi papan atas dari zaman kuno seperti Heaven Seat King.      

Ketika Heaven Seat King menyaksikan kalau serangan jarinya hanya mampu mendesak Lin Dong mundur tanpa menimbulkan luka-luka parah, dia merasa tak puas. Sosok Heaven Seat King segera melesat secepat hantu. Dia muncul di depan Lin Dong lagi dan bersiap melanjutkan serangannya.      

Namun, saat Heaven Seat King hendak menyerang, sebuah sosok biru es muncul di hadapan Lin Dong. Wanita itu lalu menusuk dengan murka menggunakan jarinya yang seperti giok lembut dan beradu langsung melawan Heaven Seat King.      

"Krak!"      

Qi iblis dan aura dingin menyapu ke depan, sehingga dimensi di sana bergetar tanpa akhir.      

Kedua belah pihak beradu. Kedua sosok mereka bergetar dan mundur hingga beberapa langkah. Heaven Seat King lantas tersenyum simpul dan berkata, "Ice Master, mengapa kau semarah itu? Aku membantumu mengajarinya usai kulihat dia tidak paham mengapa kau harus berkorban demi orang lain."      

"Kau tidak pantas melakukannya!"      

Sorot mengerikan berpendar di mata cantik Ying Huanhuan yang sejernih kristal ketika memandang Heaven Seat King. Sementara itu, nafsu membunuh yang pekat dan meluap-luap terpancar dari bagian terdalam di matanya.      

"Haha, kau ternyata benar-benar sudah kehilangan kesabaran. Benar-benar pemandangan yang jarang terlihat." Heaven Seat King menggodanya. Akan tetapi, mata Heaven Seat King sama sekali tidak terlihat ramah. Alih-alih, hanya terdapat sorot tanpa ampun di sana.      

"Jangan bersikap sembrono. Aku akan menjelaskan segalanya setelah semua ini usai." Ying Huanhuan menoleh. Rambut panjang kristalnya menari-nari perlahan karena tertiup angin. Dia menatap ke arah sosok berpostur kurus di belakangnya dan berkata dengan nada lembut.      

Lin Dong menatap lekat pada sosok menggoda tersebut. Sesaat kemudian, dia melambaikan tangannya dan berkata dengan sikap lelah, "Baiklah. Lakukan apapun yang kau mau."      

Usai berbicara, Lin Dong mundur dari sana. Saat mendengar ucapannya, Ying Huanhuan sontak mengepalkan kedua tangannya. Saat ini, meskipun emosinya sudah membeku, tetapi dia masih agak kesal ketika mendengar kata-kata Lin Dong.      

"Huff."      

Tetapi, sekarang memang bukan waktu yang tepat untuk membicarakan hal itu. Sehingga, Ying Huanhuan menghirup napas dalam-dalam dan menahan emosi di dalam hatinya. Dia memandang Heaven Seat King dengan sepasang mata cantiknya yang sejernih kristal, lalu tersenyum. Usai bertarung selama bertahun-tahun, baru kali ini Ying Huanhuan merasakan nafsu ingin membunuh yang sangat hebat pada pria itu, hingga membuatnya hampir kehilangan kendali.      

Aura dingin mencekam menyebar. Ying Huanhuan mengepalkan tangannya yang seperti giok secara perlahan dan sebuah tombak es perlahan-lahan membesar. Nafsu membunuh pun terpancar di matanya yang cantik. Ying Huanhuan akhirnya kehilangan kendali ketika sosok lembutnya menerjang. Es dan salju melintas di langit dan bayangan tombak sedingin es yang bahkan mampu membekukan dimensi serta waktu langsung menghujam tepat ke arah Heaven Seat King.      

"Haha, apa kau sudah gila?"      

Heaven Seat King terkekeh keras sambil menengadahkan kepala ketika melihat kejadian tersebut. Aura iblis menyeruak dan dia seketika menerjang maju. Gejolak energi yang sangat mengerikan pun melintas di langit.      

"Ayo bertarung!"      

Sorot dingin terpancar di mata Life Death Master usai menyaksikan mereka berdua mulai bertarung. Sosoknya lantas bergerak dan dia bergegas mendekati Second Seat King. "Serahkan urusan pria ini padaku."      

"Biar aku yang melawan makhluk besar itu!"      

Chaos Master menatap ke arah Cosmic Evil Devil King. Sesaat kemudian, cahaya ungu keemasan menyeruak di badannya dan sosok Chaos Master membesar cepat. Dia segera bertransformasi menjadi raksasa berukuran puluhan kilometer. Kakinya menapak di tanah dan menerjang ke arah Cosmic Evil Devil King dengan suara bergemuruh.      

"Karena kalian semua sudah mulai memilih lawan, maka biarkan aku melakukan hal yang serupa."      

Third Seat King dari Devil Prison tersenyum simpul. Dia lalu menoleh memandang Lin Dong dan berkata, "Sepertinya kau cukup kuat. Bagaimana kalau aku mengalahkanmu lebih dulu?"      

Lin Dong yang memperlihatkan raut datar, lantas berjalan di udara. Secercah cahaya suci berukuran puluhan kilometer menyeruak dari area di antara alisnya. Samar-samar, sebuah Istana Divine memperlihatkan diri di sana.      

"Tingkat Divine Palace Master?!" Pupil Third Seat King terbelalak usai melihat Istana Divine. Baru kemudian, dia paham mengapa Lin Dong bisa berdiri bersama-sama dengan para Master kuno.      

"Serahkan urusan dia padaku."      

Sambil memancarkan sorot mengerikan di matanya, Lin Dong memandang ke arah Third Seat King dan dia meninggalkan pesan pada kelompok Flame Master. Tanpa menunda lebih lama, secercah cahaya suci menyilaukan terpancar di antara kedua alisnya. Lin Dong lantas menerjang langsung ke arah Third Seat King.      

Kelompok Flame Master mengangguk setelah melihatnya. Saat ini, kekuatan Lin Dong setara dengan mereka. Sehingga, berkat Istana Divine-nya, Lin Dong bisa bertarung melawan Third Seat King.      

Wajah Third Seat King masih dipenuhi dengan senyuman. Dia membalikkan tangan dan secercah cahaya iblis terlontar dari mata iblis yang berada di telapak tangannya. Cahaya iblis menghadang cahaya suci yang terpental dari Istana Divine di antara alis Lin Dong.      

Lin Dong bergerak dan dia muncul di hadapan Third Seat King. Flame Master dan para praktisi lainnya juga mulai menyerang. Mereka menghadang sisa-sisa anggota petinggi di Devil Prison.      

Saat ini, langit dan tanah sudah terbagi menjadi beberapa medan pertempuran. Sementara itu, gejolak energi mengerikan dari mereka juga mempengaruhi seisi Benua Xuan Barat. Bahkan, penduduk di tiga wilayah Benua Xuan agung lainnya juga dapat merasakannya. Tak lama setelahnya, berpasang-pasang mata yang dipenuhi dengan sorot cemas menatap ke arah lokasi yang berjarak sangat jauh tersebut.      

"Kau memang lumayan berbakat. Baru setahun berlalu sejak terakhir kali kita bertemu, tetapi kau ternyata sudah berhasil membentuk Istana Divine." Third Seat King menatap Lin Dong yang berdiri di depannya dan berbicara sambil menyunggingkan senyuman tipis.      

Lin Dong menatapnya acuh. Saat ini, dia sedang tidak ingin berbasa-basi. Badannya segera bergetar dan kedua tangannya sontak mencair. Tak lama kemudian, kekuatan tiga Simbol Leluhur dikerahkan.      

Usai naik ke Tingkat Divine Palace Master, kendali Lin Dong atas Simbol-simbol Leluhur jelas mencapai level bagai Dewa.      

"Swuush!"      

Badan Lin Dong bergerak. Dia seakan berteleportasi saat seketika muncul di atas kepala Third Seat King. Sementara itu, telapak tangan Simbol Leluhur yang mengandung Yuan Power besar serta dahsyat dihempaskan tanpa ampun ke arah kepala Third Seat King beriringan dengan kekuatan yang mengerikan.      

"Dhuaar!"      

Walaupun kekuatan Lin Dong sudah menjulang tinggi, tetapi Third Seat King juga bukan lawan yang lemah. Sosok Third Seat King segera bergetar dan aura iblis mencekam berkumpul di badannya. Aura iblis itu kemudian bertransformasi membentuk Devil Emperor Armour hitam menyeramkan. Hingga akhirnya, Third Seat King mengerahkan pukulan, lalu beradu langsung melawan Lin Dong.      

Sebuah telapak tangan dan pukulan saling beradu tanpa ampun. Dimensi di sekitar segera mulai runtuh sedikit demi sedikit. Tanda-tanda kehancuran tampak sangat jelas dan mencengangkan. Fenomena itu bagai permukaan kaca yang retak.      

Usai mengerahkan pukulan, Third Seat King tak memperlihatkan rasa ampun sedikit pun. Ada banyak tanduk tajam berwarna hitam legam bermunculan cepat di Devil Emperor Armour-nya yang tampak ganas. Dia lantas berbalik dan menerjang cepat ke arah Lin Dong seperti badai. Bahkan, serangan itu sangat tajam sampai dimensi di sana ikut tertebas.      

Meskipun demikian, Lin Dong tidak mundur setelah menyaksikan serangan tersebut. Alih-alih, cahaya tiga Simbol Leluhurnya malah terpancar hebat di badan pemuda tersebut. Dalam sekejap, kekuatan Simbol-simbol Leluhur yang mencair tiba-tiba memadat. Energi-energi Simbol Leluhur bertransformasi membentuk armor berwarna hitam, petir, serta silver di badannya.      

"Dhuaar!"      

Armor tempur yang terbuat dari tiga Simbol Leluhur tampak menyelimuti badan Lin Dong. Tak lama kemudian, dia mengerahkan kedua pukulannya ke depan. Lubang-lubang hitam, sambaran kilat, dan cahaya silver terbentuk di pukulan tangannya. Hingga akhirnya, serangan-serangan itu dihantamkan secara beringas melawan badai-badai hitam yang teramat ganas tersebut.      

"Klang! Klang! Klang!"      

Mereka berdua saling beradu dan percikan-percikan energi tampak berhamburan. Bahkan, gelombang energi yang dihasilkan karena pertarungan itu membuat dunia ikut bergetar.      

Mereka berdua bagai pria yang sudah kehilangan akal sehat saat beradu dalam kondisi murka dan terus menghantamkan pukulan. Bahkan, keduanya sudah mempertaruhkan nyawa masing-masing di tiap-tiap serangan mereka. Kekuatan di masing-masing pukulan dapat membunuh seorang praktisi elit Tingkat Reincarnation. Namun, mereka juga mengandalkan armor-armor kuat demi menahan paksa dampak dari serangan masing-masing.      

Saat Lin Dong dan Third Seat King bertarung beringas, pertempuran di beberapa medan lain di langit juga segera bertambah semakin panas. Karena bagaimanapun juga, kedua belah pihak sudah bertarung selama bertahun-tahun dan paham dengan teknik yang digunakan masing-masing. Sehingga, mereka bersikap sangat kejam di pertarungan yang mempertaruhkan segalanya.      

Dimensi hampa retak dan langit runtuh. Pertarungan itu seolah mampu menghancurkan seisi dunia.      

Pertarungan mereka sangat mengerikan dan memilukan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.