Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Aku Akan Membawamu Kembali (Final)



Aku Akan Membawamu Kembali (Final)

0Perang dunia kedua akhirnya berakhir dengan kematian Kaisar Yimo.      
0

Hasil seperti itu membuat seisi dunia sontak dipenuhi dengan perayaan besar-besaran. Harapan setelah keputusasaan yang dirasakan semua orang mengandung rasa penuh semangat serta kegembiraan yang sulit ditahan.      

Awalnya, mereka mengira kalau dunia ini akan jatuh di bawah kendali Yimo. Siapa yang bisa membayangkan kalau bakal ada kejadian tak disangka di akhir jalan ini. Tak hanya mereka membalikkan situasi, tetapi juga membinasakan semua ancaman Yimo.      

Dunia yang sudah dirusak Yimo sejak lama, akhirnya menjadi damai.      

Satu bulan setelah perang dunia berakhir, pasukan tiga aliansi besar mulai membubarkan diri. Segala sesuatu sudah kembali ke jalurnya yang sebenarnya. Mungkin masih ada banyak kejadian kejam di dunia ini, tetapi juga akan ada kelompok praktisi kuat yang terasah dari fenomena-fenomena itu. Jauh di masa depan nanti, praktisi berbakat seperti monster mungkin akan kembali muncul, lalu naik ke Tingkat Ancestor yang legendaris.      

Dunia akhirnya terus berputar.      

Akan tetapi, semua orang tahu kalau meskipun ada orang lain yang naik ke Tingkat Ancestor, praktisi itu akan kesulitan melampaui sosok yang sudah menyelamatkan mereka di momen paling menyedihkan.      

Martial Ancestor, Lin Dong.      

Para praktisi super Tingkat Ancestor mungkin akan muncul beberapa kali, tapi status Lin Dong lainnya tergolong unik. Tak ada seorang pun yang mampu melampauinya. Status itu adalah Dimension Master.      

Penguasa dunia ini yang sebenarnya!      

Dulu, alasan mengapa Lord Symbol Ancestor dan Kaisar Yimo datang ke dunia ini adalah demi mengendalikan Dimension Fetus dan menjadi Dimension Master agar bisa mendapatkan kekuatan yang lebih besar.      

Namun, akhirnya mereka gagal. Sedangkan Lin Dong berhasil melakukannya.      

Di dalam Sekte Dao, Lin Dong duduk di samping lereng di puncak gunung yang menjulang. Dia menunduk dan memandang Sekte Dao yang berada di bawah awan-awan berputar. Ling Qingzhu, Qingtan, tikus kecil, Api Kecil, Life Death Master, serta para praktisi lainnya berdiri di belakang Lin Dong dan memandang punggungnya. Meskipun punggung Lin Dong terlihat agak kurus, tetapi dia memiliki martabat yang tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata.     

Martabat itu berasal dari statusnya sebagai Dimension Master.      

"Aku sudah siap. Meskipun dia menyulut reinkarnasinya, tapi waktunya belum lama sejak dia melakukan itu. Pasti masih ada serpihan reinkarnasinya di dunia ini. Kalau aku bisa menemukan serpihan reinkarnasinya, aku akan bisa mengirimkan dia ke dalam proses reinkarnasi, bahkan memastikan ingatannya tetap ada." Lin Dong memandang Sekte Dao. Dia perlahan-lahan berbicara sesaat kemudian.      

"Berapa besar keyakinan yang kaupunya?" Sorot gembira terpancar di mata Flame Master serta para praktisi lainnya ketika mendengar kata-kata itu. Tetapi, Flame Master masih bertanya cemas. Meskipun Lin Dong sekarang sangat kuat, tapi menyulut reinkarnasi setara dengan kematian. Bagaimana mungkin bisa semudah itu menyelamatkan seseorang setelah kematian?      

"Kurasa sekitar 50 persen."      

Lin Dong bergumam. Rasa khawatir tanpa disadari muncul di dalam hatinya, lalu tangannya dikepalkan erat. Meskipun sekarang dia memiliki kekuatan terbesar di dunia ini, apa gunanya jika dia tak mampu menyelamatkan seseorang yang disayanginya?      

Dia menempa diri demi melindungi orang-orang yang ingin diselamatkannya. Tapi, dia sekarang tidak mampu melakukannya…      

Sebuah tangan lembut menggenggam pelan telapak tangan Lin Dong yang besar. Ada rasa lembut dan hangat di sana, sehingga membuat emosi Lin Dong menjadi tenang. Dia menoleh dan melihat sosok Ling Qingzhu berbaju putih yang seperti peri. Sepasang matanya yang cantik terdiam memandangnya. Sorot lembut yang terpancar dari sana tak bisa disembunyikan.      

"Terima kasih."      

Lin Dong juga menatap hangat pada Ling Qingzhu yang tak banyak bicara. Rasa bersyukur dan hangat mengalir di dalam hatinya dan Lin Dong menggenggam erat tangan Ling Qingzhu.      

Ling Qingzhu memang selalu seperti ini, diam menyembunyikan semua emosinya di dalam hati. Ling Qingzhu bisa mengesampingkan keangkuhan dirinya demi Lin Dong dan menjadi lembut demi menghibur pemuda tersebut. Ketika situasi hatinya berada di level terendah, Ling Qingzhu selalu diam berdiri menemani di sampingnya. Bahkan seandainya Ling Qingzhu tidak mengucapkan apapun, sikapnya sudah bisa membuat Lin Dong merasa nyaman. Akan tetapi, sikap keras kepala Lin Dong terkadang akan membuat hati seseorang terasa sakit.      

"Dulu, aku hanya memandangmu dari kejauhan. Sekarang, aku akan berusaha dan mengubahnya." Ling Qingzhu tersenyum, lalu berkata dengan nada lembut.      

Lin Dong nyengir. Jika menimbang perangai penyendiri yang dimiliki Ling Qingzhu, hanya dengan berjalan memasuki bagian terdalam di hatinya, maka seseorang akan bisa menghancurkan lapisan-lapisan es dingin yang mendesak siapapun menjauh dan menikmati gairah serta sikap lembut yang diperuntukkan bagi satu orang saja. Rupanya Lin Dong awalnya belum mencapai level itu. Sehingga, Ling Qingzhu saat itu tidak punya tanggung jawab sedikitpun untuk menemani Lin Dong dan tak ada alasan perlunya kompensasi di sana.      

"Jika kita membicarakan tentang kompensasi, kau sudah melakukan banyak sekali ketika mengajariku Zenith Sensing Art…"      

Ling Qingzhu agak terkejut dan wajah cantiknya sontak memerah padam. Dia menggigit bibir merahnya, lalu memandang Lin Dong. Ada sorot tersipu malu yang tidak bisa disembunyikan di mata wanita itu. "Kau … Kau tahu soal itu?"      

"Aku sudah tahu sejak awal…" Lin Dong memandang Ling Qingzhu dengan tatapan yang sangat lembut.      

Gigi Ling Qingzhu menggigit bibir merahnya keras. Dia mengangkat tangannya karena malu dan memukulkannya pelan di lengan Lin Dong. Awalnya Ling Qingzhu mengira kalau dia sudah menyembunyikan dengan sangat baik. Tak disangka pemuda itu ternyata pura-pura tidak tahu.      

"Kau sebaiknya segera memulainya."      

Lin Dong tersenyum dan mengangguk. Tanpa menunda lebih lama lagi, Lin Dong duduk di puncak gunung dan kedua matanya perlahan-lahan dipejamkan.      

Ling Qingzhu dan para praktisi lain di sampingnya bisa merasakan gejolak energi yang sangat misterius menguar ketika Lin Dong memejamkan mata. Gejolak energi itu bergerak dengan sangat cekatan. Dalam sekedip mata, energi itu sudah menyelimuti seisi dunia. Kemudian, energi tersebut mulai mencari sedikit demi sedikit, berusaha menemukan serpihan reinkarnasi yang mungkin sudah tersebar di dunia.      

Kehendak Lin Dong disebarkan di seluruh bagian dunia. Dia menggunakan kekuatan dimensi dan mencari hawa keberadaan khusus yang tak asing dan bersemayam di dalam hatinya…      

Proses pencarian itu berlangsung selama sebulan penuh.      

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, wajah Lin Dong berangsur-angsur memucat. Dia sadar kalau meskipun sudah mengaktifkan kekuatan dimensi, dia masih tak mampu menemukan apapun, bahkan sebagian kecil dari serpihan reinkarnasi yang tak asing itu.      

Usaha sia-sia itu membuat rasa panik mulai muncul di hatinya yang tenang.      

Hasil seperti itu benar-benar tak tertahankan baginya. Sehingga, Lin Dong mendadak menggertakkan giginya dan kembali mengaktifkan kekuatan dimensi. Kali ini, dia mencari ke semua tempat yang masih berhubungan dengan wanita itu. Sekte Dao, wilayah Unique Devil, dan area ketika mereka pertama kali bertarung karena Immortal Yuan Ancient Tree…      

Biasanya, serpihan reinkarnasi bakal tetap berada di tempat yang memiliki hubungan terbesar ketika orang itu masih hidup. Apabila serpihan reinkarnasi Ying Huanhuan masih ada, maka dia pasti berada di tempat-tempat itu!      

Akan tetapi…      

Lin Dong memperluas area pencariannya. Namun, hasil akhirnya sangat kejam sampai dia tidak berani mempercayainya.      

Dua bulan kemudian, Lin Dong membuka matanya. Sorot yang terpancar di matanya terlihat agak suram, pembuluh-pembuluh darah tampak menonjol dari area di sekitarnya. Badan pemuda itu agak gemetaran ketika dia menggumam, "Mengapa … aku tidak bisa menemukannya … Mengapa…"      

Metode pencarian itu seharusnya efektif! Tak banyak waktu yang sudah berlalu sejak Ying Huanhuan menyulut reinkarnasinya dan mustahil kalau sampai serpihan reinkarnasinya ikut lenyap!      

"Mengapa … seperti ini…"      

Lin Dong meraih kepalanya dengan penuh pilu. Seakan-akan ada lubang besar yang tiba-tiba terbuka di dalam hatinya. Perasaan tak tertahankan membuat matanya menjadi semerah darah.      

"Lin Dong, apa yang terjadi?"      

Suara bernada khawatir terdengar dari samping dan Ling Qingzhu bergegas muncul di sebelah Lin Dong. Hidung wanita itu terasa berair ketika dia melihat penampilan Lin Dong yang berantakan. Ling Qingzhu segera duduk di sampingnya.      

Lin Dong mengangkat kepalanya dengan ekspresi kebingungan. Dia lantas memandang Ling Qingzhu. Bagai anak kecil yang tak berdaya, matanya mendadak semakin memerah. "Aku … Aku tidak bisa menemukannya … Tidak bisa…"      

Hati Ling Qingzhu terasa sakit saat dia menyaksikan sosok Lin Dong yang jarang menampakkan sisi lemahnya. Dunia ini sedang bersukacita karena terbebas dari bencana. Siapa yang bisa membayangkan betapa besar rasa sakit yang dirasakan di hati pria yang baru saja menyelamatkan dunia ini?     

"Tak perlu tergesa-gesa. Kita bisa perlahan-lahan mencarinya. Kalau kita gagal sekali, kita bisa mencarinya lagi untuk kedua kalinya. Kita pasti akan menemukannya." Ling Qingzhu mengulurkan kedua tangannya yang ramping dan mendekap lembut Lin Dong. Suaranya sangat hangat, terkesan seperti dia sedang menghibur sekeping porselen rapuh.      

Lin Dong memeluk erat pinggang ramping Ling Qingzhu. Beberapa saat kemudian, dia menggertakkan giginya. Ada sorot yang terlihat agak maniak terpancar di mata pemuda tersebut. "Aku pasti akan mencarinya!"      

Lin Dong kembali memejamkan mata dan membiarkan kendali pikirannya menyelami daratan. Akan tetapi, ada raut ngeri yang terlihat jelas di antara kedua alisnya. Dia takut dengan rasa sakit yang akan muncul jika benar-benar tidak bisa menemukannya.      

Ling Qingzhu mengamati wajah yang tampak tegas tetapi kelelahan itu dan matanya memerah. Dia tahu betapa keras kepala sifat Lin Dong. Tatapan pemuda itu sama persis dengan saat dia meninggalkan Dinasti Agung Yan demi mengejarnya di masa lalu. Mungkin sifat gigih itu yang sudah menggerakkan perasaannya…      

Life Death Master memandang dua sosok yang saling berpelukan dari gunung berbeda tak jauh di sana dan menghela napas perlahan. Sorot rumit terpancar di matanya.      

Dua bulan kembali berlalu ketika Lin Dong membuka matanya lagi. Kali ini, ekspresinya tampak sedih dan badannya gemetar perlahan. Martabat serta aura Dimension Master sudah tak terlihat lagi di sana.      

Apa gunanya seseorang memiliki kekuatan yang besar, sedangkan dia bahkan tidak bisa menemukan keberadaan wanita yang dicintainya?      

Ling Qingzhu memandang Lin Dong yang ekspresinya semakin tak bersemangat. Hati wanita itu bahkan semakin sakit karenanya. Akan tetapi, dia hanya mampu terdiam menemani Lin Dong. Dia sadar kalau hati Lin Dong sekarang pasti merasa sangat buruk.      

Harapan sudah semakin samar. Namun, Lin Dong sama sekali enggan untuk menyerah.      

Waktu bergulir.      

Sesekali Lin Dong akan membuka matanya lagi di puncak gunung. Namun, cahaya di matanya semakin redup. Sorot redup dan tak fokus memenuhi matanya, sedangkan pepohonan yang awalnya memenuhi hutan di gunung juga berangsur-angsur mengering mengikuti perubahan suasana hatinya.      

Harapan sudah berangsur-angsur menghilang. Selama setengah tahun ini, tikus kecil, Qingtan, Life Death Master, dan para praktisi lainnya sudah berdatangan. Namun, mereka tidak bisa berkata apapun saat melihat sosok Lin Dong. Hingga akhirnya, mereka hanya mampu diam-diam pergi.      

Tapi, sejak awal hingga akhir, ada sosok cantik yang diam menanti dan menjaganya.      

Saat Lin Dong membuka matanya untuk terakhir kali, semangat di dalam tatapan mata pemuda itu sudah lenyap sepenuhnya. Salju turun dari langit, membuat seisi dunia menjadi putih keabu-abuan dan tampak menyedihkan.      

Ling Qingzhu memandang mata Lin Dong yang kosong dan ujung hidungnya sontak memerah. Ling Qingzhu akhirnya menoleh dan air mata menetes dengan suara keras. Hingga akhirnya, air mata itu mengenai wajah Lin Dong.      

Lin Dong sedikit menolehkan kepala dan memandang mata merah milik sosok berwajah cantik tersebut. "Maaf."      

"Aku tahu."      

Ling Qingzhu merespon lembut. Dia tahu kalau Lin Dong juga akan melakukan hal yang sama untuknya.      

"Tapi, kemungkinan dia juga tak ingin melihatmu menyiksa diri seperti ini."      

Kedua tangan Lin Dong gemetaran. Dia menunduk dan berkata dengan suara serak. "… Aku sudah kehilangan dia demi mendapatkan kekuatan itu. Tapi, aku tidak bisa menggunakan kekuatan ini untuk membawanya kembali…"      

"Mengapa?!"      

"MENGAPA?"      

Lin Dong tiba-tiba menengadahkan kepala dan meraung marah. Raungan itu juga mengandung rasa sakit yang mampu mencabik hati siapapun. Hujan deras turun dari langit dan mengenai wajah Lin Dong, membuatnya mustahil menebak apa dia sedang menangis, atau hanya air hujan yang menetes.      

"Argh! Argh! Argh!"      

Kedua tangannya dihantamkan tak terkendali ke tanah. Seakan-akan dia sedang mengeluarkan air mata darah. Raungan-raungan Lin Dong mengandung rasa putus asa dan sakit yang tak berujung ketika menyebar hingga di kejauhan.      

Lin Dong sudah memberi harapan di dunia ini, tapi dia malah membawa kesengsaraan bagi dirinya sendiri.      

Murid-murid Sekta Dao mendongak menatap ke arah gunung tertinggi di sana. Mata mereka memerah sepenuhnya ketika merasakan sensasi sakit yang terkandung di dalam raungan-raungan itu. Rasa sedih sontak membuat mata mereka basah.      

Ying Xiaoxiao memandang ke arah sosok yang samar-samar terlihat di puncak gunung. Rasa putus asa dalam suara pemuda itu membuat Ying Xiaoxiao paham kalau gadis kecil yang dulunya tersenyum lembut dan manis tak akan pernah kembali lagi.      

Dia menutup mulutnya dan suara isak tangis terdengar. Di sampingnya, mata Ying Xuanzi juga tampak memerah. Ketika menoleh, Ying Xuanzi saat ini terlihat jauh lebih menua. Zhou Tong, Wu Dao, dan para praktisi di belakangnya sontak terdiam.      

Seisi Sekte Dao diselimuti atmosfer memilukan.      

"Gagal…"      

Tikus kecil, Qingtan, dan para praktisi lainnya bergumam saat menyaksikan kejadian itu. Flame Master dan Master-master kuno lainnya duduk di tanah dengan memperlihatkan ekspresi kecewa. Dulu, mereka sudah kehilangan Master serta Devouring Master. Sekarang … bahkan wanita itu juga akan menghilang?      

Life Death Master memandang ke semua orang. Dia menghela napas pelan dan diam-diam mundur dari sana.      

Di puncak gunung, Ling Qingzhu memandang ke arah Lin Dong yang tak terkendali. Dia sontak memeluknya dan kedua matanya tampak memerah.      

"Argh!"      

Lin Dong memeluk Ling Qingzhu erat dan menangis keras seperti anak kecil. "Aku tidak bisa menemukannya! Tidak bisa menemukannya, tidak bisa menemukannya!"      

"Kau sudah berusaha dengan segenap kemampuanmu. Kami semua tahu."      

"Aku berjanji padanya kalau akan menemukannya!"      

Air mata terus menetes di wajah Lin Dong. Suaranya serak.      

Mata Ling Qingzhu memerah saat dia memeluknya. Ling Qingzhu bisa merasakan sensasi yang sangat menyakitkan di dalam hati Lin Dong.      

Lin Dong sudah melindungi dunia, tetapi dia tak mampu menyelamatkan orang yang dicintainya.      

Sebuah sosok mungil mendekat dari kejauhan dan duduk di lereng. Life Death Master mengamati Lin Dong. Baru pertama kali ini dia melihat pria yang biasanya kuat jadi tampak sangat menyedihkan.      

"Mengapa kau serakus itu … Sudah ada seseorang yang pantas mendapatkan cintamu di sampingmu sekarang. Bukankah sebaiknya kau melupakan dia?" Life Death Master menghela napas pelan dan berkata.      

Lin Dong perlahan-lahan menggelengkan kepalanya dan menyahut dengan suara serak. "Aku akan menemukannya!"      

Aku tidak akan menyerah, bahkan seandainya tak ada harapan.      

Life Death Master memandang ke arah wajah Lin Dong yang lelah namun sangat tegas itu. Dia akhirnya terkekeh kecut dan berkata, "Kau benar-benar membuatku tak punya pilihan … Sepertinya aku tidak bisa memenuhi permintaan adik seperguruan yang terakhir."      

Badan Lin Dong mendadak gemetaran. Dia menengadahkan kepala karena terkejut, lalu menatap lekat pada Life Death Master.      

"Kau tidak bisa menemukan serpihan reinkarnasi adik seperguruan, 'kan?"      

Life Death Master mendongak dan memandang ke kejauhan. Dia terdiam cukup lama dan menambahkan, "Berdasarkan situasi normal, dengan kekuatanmu, kau seharusnya bisa menemukan serpihan reinkarnasi Adik Seperguruan hanya jika jaraknya tidak terlalu lama setelah dia menyulut reinkarnasinya. Tapi, ada batasan dalam proses itu, yaitu ketentuan yang hanya berlaku bagi mereka yang dilahirkan di dunia ini…"      

Lin Dong menatap tak fokus pada Life Death Master. Bibir Lin Dong mendadak mengering karena rasa terkejut yang dirasakan di dalam hatinya. "Maksudmu…"      

"Ya, adik seperguruan bukan seseorang dari dunia kita … Makanya, kau tidak akan bisa menemukan serpihan reinkarnasinya."      

Life Death Master terkekeh kecut. Dia mendongak dan sebuah kejadian tertentu melintas di dalam ingatannya. Saat itu adalah malam hari sebelum Ying Huanhuan mengumpulkan kekuatannya sebelum dia berusaha naik ke Tingkat Ancestor.      

Di sebuah pulau di lautan, ada seorang gadis yang sedang tersenyum sedih.      

"Kak, tolong kabulkan permintaanku." Angin laut berembus sepoi-sepoi. Rambut kristal panjang gadis itu menari-nari ketika dia berbicara dengan nada lembut.      

"Apa?"      

"Kalau … terjadi sesuatu padaku, tolong bantu aku menjaga sesuatu. Kuharap kau tidak akan pernah memberikan ini pada Lin Dong." Mata cantiknya memandang ke arah timur ketika dia berujar pelan.      

"Mengapa?"      

Gadis itu terdiam. Baru beberapa saat kemudian, bahunya yang lembah seakan gemetaran perlahan. Dia lantas melipat kedua kakinya yang jenjang secara perlahan-lahan dan membenamkan kepalanya di sana saat dia terisak. "Karena aku tak ingin dia berakhir dengan kondisi babak-belur demi aku. Dunia ini sudah punya orang-orang yang dia sayangi. Dia akan sangat bahagia selama melupakanku. Jalan itu akan semakin keras. Aku hanya ingin melihatnya tersenyum dan tidak terluka di sana. Hatiku akan hancur jika dia sampai mengalami hal itu."      

Life Death Master terkejut dan dia memandang ke arah sosok yang terus-menerus gemetaran di bawah langit malam. Matanya sontak berair.      

…      

Life Death Master memandang ke arah Lin Dong yang tercengang dan dia terkekeh kecut. "Dia memahamimu. Tapi, memang sulit berpikir jernih di situasi seperti itu. Dia tak tahu betapa sulit melupakan seseorang, terutama bagi seseorang yang keras kepala sepertimu."      

Life Death Master mengulurkan tangannya yang mungil ketika berbicara. Ada sebuah manik es seukuran buah lengkeng di sana. Aura dingin mengerikan menguar dari manik tersebut. Di dalam aura dingin itu, terdapat aroma tak asing yang membuat hati Lin Dong berdebar.      

"Hanya ini yang tersisa setelah dia menyulut reinkarnasinya. Kau akan bisa menemukan adik seperguruan jika mengikuti benda ini. Tapi, kau perlu pergi ke dunia tertentu yang misterius. Jalan ini akan sangat keras. Apa kau yakin?" Life Death Master memandang Lin Dong, lalu berujar.      

Lin Dong mengawasi manik es putih salju yang menguarkan Qi dingin. Tak lama kemudian, kedua tangannya gemetaran dan perlahan-lahan menerima manik itu. Qi dingin menyeruak dari manik es dan Lin Dong seakan bisa melihat wajah tak asing yang sedang tersenyum hangat di sana.      

Dia lalu menghirup udara dalam-dalam dan cahaya terang mengesankan tampak meledak dari sepasang matanya yang berwarna hitam legam. Tekad yang tak asing dan senyuman kembali terlihat di wajahnya.      

"Tenang saja, karena aku akan menemukannya, tak peduli apapun yang terjadi!"      

Tak peduli seberapa keras daerah yang harus kujelajahi, atau betapa jauh kau berada sekarang, aku pasti akan menyusul dan menjagamu agar tetap berada di sampingku!      

"Aku akan menemanimu."      

Ling Qingzhu meraih tangan besar Lin Dong secara perlahan dan tersenyum. Cara Ling Qingzhu tersenyum seperti sinar matahari hangat yang bersinar di dalam hati Lin Dong. "Tanpa aku, tak ada yang tahu apa yang akan dilakukan orang bodoh sepertimu."      

Lin Dong menggenggam erat tangan Ling Qingzhu dan tertawa terbahak-bahak. "Tentu saja kau harus menemaniku. Bahkan seandainya kau tidak setuju, aku pasti akan mengikatmu di sampingku."      

Dia tak ingin merasa kehilangan lagi untuk kedua kalinya.      

"Kebetulan, aku juga sedikit penasaran tentang dunia darimana Lord Symbol Ancestor serta orang-orang itu berasal. Aku akan menggunakan kesempatan ini untuk mencari tahu. Tak ada seorangpun yang bisa menghentikanku!"      

Ling Qingzhu memandang Lin Dong. Rasa lelah di alis pemuda itu sudah sepenuhnya menghilang dan raut pemberani menggantikannya. Ling Qingzhu tersenyum. Lin Dong yang dikenalnya sudah kembali.      

"Tapi…"      

Lin Dong mendadak seolah teringat akan sesuatu. Dia mengernyit dan berkata, "Kita tak punya koordinat apapun untuk dunia baru itu. Demi pergi ke suatu tempat, kita perlu menemukan seseorang yang berasal dari dunia ini dan menggunakan orang itu sebagai pemandu agar bisa bepergian melintasi dunia."      

"Seseorang yang berasal dari dunia ini?" Ling Qingzhu berpikir sesaat dan berujar. "Seperti Kaisar Yimo?"      

"Tidak. Dia sudah kumurnikan dan tak lagi punya kemampuan seperti itu." Lin Dong menggelengkan kepalanya. Dia segera menggertakkan giginya dan berkata, "Bukan masalah. Aku akan menggunakan Dimension Eye untuk mencarinya. Karena Ying Huanhuan bisa datang kemari, maka mungkin ada orang kedua yang juga tiba di sini."      

Lin Dong mengaktifkan kekuatan dimensi setelah berbicara. Cahaya kekacauan primal muncul di antara alisnya dan berubah menjadi Dimension Eye. Mata itu seakan mampu menatap segalanya. Cahaya melesat dan segera menuju ke semua sudut dunia.      

Tapi, tak mudah menemukan seseorang dari dunia lain di sini. Sehingga, seiring waktu berlalu, Lin Dong mulai kembali mengernyit.     

Ada banyak sosok bergegas datang dari belakang ketika Lin Dong mencari di seisi dunia. Tikus kecil, Qingtan, Flame Master, dan para praktisi lainnya seketika muncul di sana. Mereka terkejut ketika melihat Lin Dong tiba-tiba sudah bersemangat lagi.      

"Kak Lin Dong, apa kau baik-baik saja?"      

Qingtan berkata dengan sikap gembira. Hatinya sudah hampir hancur ketika melihat sosok Lin Dong sebelum ini.      

"Ya, aku sudah baik-baik saja."      

Lin Dong menoleh dan tersenyum pada Qingtan. Dia menepuk kepala mungil Qingtan dengan penuh kasih sayang. Sambil mengalihkan pandangan matanya, Dimension Eye melanjutkan pencariannya.      

Akan tetapi, sosok Lin Dong membeku ketika pandangan matanya dialihkan. Ekspresinya sontak menjadi aneh. Tak lama kemudian, dia perlahan-lahan kembali menoleh. Cahaya kekacauan primal dari Dimension Eye sudah membalut di sekitar diri Qingtan.      

Gejolak energi misterius, gelap, dan dingin bermunculan di dalam sosok Qingtan ketika disinari oleh cahaya kekacauan primal Dimension Eye. Gejolak energi itu sangat berbeda dengan energi manapun di dunia ini.      

"Kak Lin Dong, apa ini?" Qingtan menatap wajah Lin Dong yang tampak tercengang. Dia juga terkejut. Qingtan menunduk mengamati dirinya sendiri, lalu bertanya dengan suara kebingungan.      

Lin Dong hanya menatap Qingtan dengan raut terperangah. Di sampingnya, Ling Qingzhu seakan menyadari sesuatu. Dia memandang Qingtan dengan sorot tak percaya, "Jangan-jangan Qingtan adalah…"      

Lin Dong segera menelan ludahnya dan perlahan-lahan mengangguk.      

Qingtan ternyata seseorang dari dunia lain … Kebetulan itu benar-benar tidak terbayangkan…      

…      

Setengah tahun kemudian, di gunung di belakang Kota Qingyang.      

Lin Dong berdiri di udara. Lin Xiao, Liu Yan, tikus kecil, serta para praktisi lainnya juga berada di samping lereng. Mereka memandang ke arah langit dan menyaksikan kalau dimensi di sana perlahan-lahan terbelah. Retakan itu sama persis seperti retakan raksasa di antara dunia yang muncul di dimensi hampa di masa lalu.      

"Qingzhu, Qingtan."      

Lin Dong mengisyaratkan tangannya ke arah lereng. Dua sosok menawan bergegas keluar setelah mendengarnya dan berdiri di sebelah kiri serta kanan Lin Dong.      

"Kak, kalau kami sudah melewati tiga Reincarnation Tribulation, kau harus membawa kami ke sana untuk melihat situasinya!" Tikus kecil melambaikan tangannya dan berteriak keras.      

"Ha ha, baiklah! Aku akan kesana dulu dan melihat tempatnya!" Lin Dong menyahut sambil tersenyum. Dia mengayunkan lengan bajunya dan delapan cahaya melesat dari dalam badan Lin Dong. Cahaya-cahaya itu berubah menjadi delapan Simbol Leluhur. Salah satu Simbol Leluhur bercahaya dan berubah menjadi seorang gadis kecil. Gadis itu adalah Mu Lingshan.      

"Lingshan, benda ini adalah Life Death Ancestral Symbol yang baru. Masukkan benda ini ke dalam badanmu dan berilah nutrisi. Satu abad lagi, Life Death Ancestral Symbol yang baru akan terlahir kembali. Jika saat itu tiba, kau tak akan lagi terbelenggu karenanya dan benar-benar bisa menjadi manusia." Lin Dong menjentikkan jarinya dan cahaya hitam putih terlontar memasuki badan Mu Lingshan.      

"Kak Lin Dong, pastikan kau sering-sering kembali!" Mu Lingshan melambaikan tangannya yang mungil dan berkata.      

Lin Dong nyengir, lalu mengangguk. Dia sudah menjadi Dimension Master. Sangat mudah untuk kembali.      

"Ayah, Ibu, aku pergi." Lin Dong memandang Lin Xiao dan Liu Yan, lalu berpamitan.      

"Nak, kalau kau tidak bisa membawa pulang dua menantu, jangan coba-coba kembali!" Lin Xiao melambaikan tangannya yang besar dan tersenyum menggodanya. Liu Yan di sampingnya lantas mendelik dengan sikap menuduh.      

Lin Dong tersenyum saat mendengarnya. Dia memandang ke arah retakan yang berangsur-angsur membesar, lalu mengepalkan tangannya.      

Kali ini aku pasti akan menemukanmu!      

Kendali pikiran melintas di dalam kepalanya. Lin Dong lantas menarik Ling Qingzhu dan Qingtan, lalu bergegas maju. Kekuatan dimensi menyelimuti mereka bertiga. Hingga akhirnya, mereka melesat memasuki retakan dimensi di hadapan semua orang.      

Semua orang menyaksikan retakan itu perlahan-lahan memperbaiki diri dan menghela napas panjang. Muncul perasaan ingin tahu mengenai dunia itu ketika mereka merenung. Apa yang akan menyambut tiga orang itu di sana?      

…      

Flame Divine Hall, Chaotic Demon Sea.      

Tang Xinlian memandang ke arah Benua Xuan Timur di kejauhan dari sebuah paviliun dan sorot rumit terpancar di sepasang matanya yang indah.      

"Pemuda bernama Lin Dong itu pasti sudah meninggalkan dunia ini. Mengesalkan sekali. Aku juga ingin pergi dan melihat situasinya…" Suara tawa mendadak terdengar di belakangnya. Tang Xinlian menoleh dan memandang Mo Luo. Akan tetapi, dia tidak berkomentar.      

"Aih, muridku yang sombong benar-benar menyedihkan. Cinta bertepuk sebelah tangan memang terlalu berat." Mo Luo menghela napas.      

"Master, omong kosong apa yang kau ucapkan!" Wajah cantik Tang Xinlian memerah dan dia berteriak marah serta malu.      

Mo Luo tersenyum. Tak lama kemudian, dia berkata dengan nada tak berdaya, "Mengapa kau tidak mengutarakan perasaanmu padanya?"      

"Menyukainya bukan berarti aku harus bersama dengannya."      

Tang Xinlian merespon dengan senyuman yang menawan. Tang Xinlian melemaskan pinggangnya dengan malas, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang menggoda ketika dia tertawa. "Lagipula, ada banyak sekali pria di dunia ini. Paling buruk, aku akan jatuh hati pada orang lain."      

"Memang ada banyak pria. Tapi, sangat sulit menemukan pria yang lebih hebat dibandingkan dia." Mo Luo berpikir sesaat, lalu berkata dengan nada serius, "Lagipula, apa kau akan jatuh hati pada pria lain?"      

"Tak mudah memutuskan itu." Tang Xinlian tersenyum manis dan berkata, "Jumlah pria yang menyukaiku bisa mengantre dari Chaotic Demon Sea sampai Dunia Iblis. Aku adalah orang yang sangat angin-anginan dan tak akan selamanya setia pada satu orang."      

Mo Luo nyengir dan berujar, "Ayo bertaruh. Kau akan mengutarakan perasaanmu padanya kalau kau tidak jatuh hati pada orang lain saat dia kembali lagi nanti. Bagaimana menurutmu?"      

Wajah Tang Xinlian memerah. Dia mendelik pada Mo Luo dan menggigit bibir merahnya. Sepasang mata cantik itu seperti pantulan air saat dia menyunggingkan senyum menawan.      

"Baiklah."      

…      

Melintasi berbagai macam dunia.      

Secercah cahaya tampak melintas. Tiga sosok samar-samar terlihat di dalam cahaya itu. Lin Dong meraih Qingtan dengan satu tangan dan merasakan gejolak energi yang menguar dari dunia misterius di dalam badan Qingtan dengan berhati-hati. Lin Dong lalu membetulkan arah pergerakan mereka.      

Mereka sudah bepergian melintasi dunia selama hampir satu bulan.      

"Kak Lin Dong, apa kita masih belum sampai?" Qingtan memandang ke arah gelombang energi dimensional di sekitarnya, lalu bertanya dengan nada bosan.      

"Kita pasti akan segera sampai."      

Lin Dong terkekeh. Ekspresinya mendadak berubah dan kecepatan pergerakan mereka agak melambat. Dia menatap ke arah tempat yang berada sangat jauh dan Dimension Eye muncul di antara alisnya.      

Indera penglihatan Lin Dong menembus melalui kabut dimensi. Tiba-tiba, dia melihat ada tiga sosok berada di kejauhan. Kelompok itu juga terdiri atas satu pria serta dua wanita dan sepertinya mereka adalah kekasih. Pria di tengah memakai jubah hitam dan memanggul mistar hitam besar di pinggangnya. Lin Dong seakan mampu merasakan gejolak energi yang sangat panas dari badan pria tersebut.      

Ketika indera penglihatan Lin Dong menembus kabut dan memandang pria berjubah hitam, rupanya sosok itu juga mampu menyadarinya. Pria itu mendongak dan sepasang mata hitamnya menatap ke arah Lin Dong. Senyuman ramah pun terukir di wajahnya. Apalagi, pria tersebut juga menangkupkan kedua tangannya dengan perlahan dari area di kejauhan.      

Lin Dong melihat respon itu dan juga tersenyum sambil menangkupkan kedua tangannya bersama. Akan tetapi, dia tidak tetap tinggal di sana. Sambil melambaikan lengan bajunya, dia membawa serta Ling Qingzhu dan Qingtan, lalu melanjutkan perjalanan mereka. Dunia misterius itu sudah hampir berada dalam jangkauannya.      

Trio Lin Dong menghilang di kejauhan. Di tempat yang sama jauhnya, dua wanita di samping pria berjubah hitam menyadari sikapnya. Wanita yang elegan dan sangat cantik lantas bertanya sambil tersenyum, "Ada apa, Kak Xiao Yan?"      

"Bukan apa-apa. Aku melihat orang yang sangat kuat. Aku tak tahu mengapa, tetapi aku merasa punya hubungan yang baik dengannya. Kuharap kami akan berjumpa lagi. Ayo pergi."      

Pria berjubah hitam itu tertawa dan tak mengucapkan apapun lagi. Sambil melambaikan lengan bajunya, sosok trio itu berubah menjadi sinar-sinar cahaya yang berangsur-angsur menghilang. Arah mereka bergerak rupanya juga merupakan dunia baru itu.      

Dunia itu pasti akan menjadi tempat paling menarik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.