Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Perang Besar Akhirnya Tiba



Perang Besar Akhirnya Tiba

0Setelah berbincang singkat dengan Chaos Master, dia tidak terus tinggal di Menara Chaos. Saat ini, pria itu berada momen kritis di proses pemulihan diri, dan memang sebaiknya menyediakan lingkungan hening untuknya.       0

Ketika Lin Dong keluar dari Menara Chaotic, dia segera melihat keributan yang terjadi di pulau. Sekarang, di berbagai bagian pulau, ada banyak praktisi yang tampak lalu-lalang. Terkadang, bakal ada teriakan lantang yang terdengar. Akan tetapi, berkat teriakan-teriakan lantang itu, pulau yang awalnya kacau, akhirnya berangsur-angsur menjadi teratur seiring berbagai fraksi berkumpul bersama. Bahkan, kondisinya jauh lebih rapi dibandingkan situasi kacau sebelumnya.      

Sambil menggenggam Darkness Saint Scythe di tangannya, Qingtan berdiri di langit sambil memandang kejadian di bawah dengan ekspresi malas. Terkadang dia akan mengayunkan pelan sabit di tangannya. Tak lama kemudian, angin yang sangat mengerikan bakal mendarat di lokasi praktisi tertentu yang jelas sedang membuang-buang waktu mereka. Daratan di bawah seketika akan retak, dan orang-orang itu sontak sangat ketakutan sampai basah karena keringat dingin. Setelah itu, tak ada seorang pun dari mereka yang berani bermalas-malasan dan bergegas bergerak. Karena bagaimanapun juga, mereka takut kalau tangan bibi kecil itu bakal tergelincir, menyebabkan sabit seperti Dewa Kematian di tangannya mendarat di kepala mereka.      

"Gadis ini."      

Saat Lin Dong melihat kejadian ini, dia diam-diam terkekeh dalam hati. Gadis itu memang lumayan berbakat. Bahkan, dia bisa menangani Istana Kegelapan yang sangat besar. Sehingga, meskipun Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri sedang kacau, kondisi itu tidak membuat Qingtan kesulitan.     

"Kak Lin Dong!"      

Qingtan juga menyadari kalau Lin Dong sudah keluar dari Menara Chaotic. Senyum manis segera terukir di wajah cantiknya, lalu dia bergegas terbang mendekat. Sementara itu, dia tetap menggenggam Darkness Saint Scythe di tangannya yang mungil. Sikapnya yang manis dan ceria benar-benar berbanding terbalik dengan ekspresi sedingin es yang diperlihatkannya sebelum ini. Peristiwa itu menyebabkan banyak praktisi yang sudah ditindas olehnya merasa terkejut.      

Lin Dong tersenyum pada Qingtan. Mereka berdua pun menuju ke sebuah bangunan. Para ketua berbagai macam fraksi di wilayah Heaven Wind Sea bergegas berdiri dan menyapa mereka ketika melihat kedatangan dua orang tersebut.      

"Apa kau sudah bertemu dengan Chaos Master?" Ying Huanhuan duduk dengan elegan, lantas memandang Lin Dong dengan sepasang matanya yang cantik berwarna biru es. Dia lantas bertanya dengan suara lembut.      

"Ya." Lin Dong mengangguk. "Kurasa kita harus menjaga Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri hingga lima hari ke depan."      

"Chaos Master? Dik Lin Dong, apa yang sebenarnya terjadi?" Semua orang tampak kebingungan setelah mendengar obrolan mereka. Pemimpin Klan Gu, Gu Tong, sontak bertanya.      

"Praktisi yang berada di Menara Chaotic adalah Chaos Master, salah satu dari delapan Master kuno. Selama kita bisa menjaga tempat ini hingga lima hari ke depan, dia akan bisa keluar dari meditasinya. Jika saat itu tiba, maka suasana genting di sini akan bisa diselesaikan." Lin Dong berkata sambil tersenyum. Chaos Master akan muncul dan mereka tak perlu lagi bersembunyi.      

"Delapan Master kuno…"      

Ketika kerumunan di sana mendengar nama itu, beberapa dari mereka jelas kebingungan, sedangkan sisanya memperlihatkan ekspresi tercengang. Rupanya, mereka sudah pernah mendengar mengenai para praktisi papan atas dari zaman kuno tersebut. Akan tetapi, mereka tidak pernah mengira kalau seorang praktisi terkenal dari zaman kuno rupanya berada di dalam Menara Chaotic.      

"Semuanya, Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri sekarang sedang dikepung. Untuk lima hari kedepan, kita semua berada di kapal yang sama. Kuharap, semua orang bisa bekerja sama demi melewati suasana genting ini. Karena kalau tidak, kemungkinan tidak ada seorang pun dari kita yang bisa selamat." Pandangan Lin Dong diedarkan ke arah kerumunan ketika dia berkata pelan.      

"Baik!"      

Semua orang merasa jantung mereka gemetaran ketika melihat tatapan tajam Lin Dong. Mereka lantas menyahut dengan sikap penuh hormat. Awalnya, mereka semua merasa tak berdaya karena sudah terjebak di lokasi ini. Akan tetapi, setelah Lin Dong muncul, harapan muncul di hati mereka. Sehingga, mereka pasti akan berusaha dengan segenap tenaga untuk melindungi secercah harapan tersebut.      

Lin Dong melambaikan tangannya, lalu kerumunan di sana membubarkan diri. Usai mereka pergi, hanya ada tiga orang yang tersisa di bangunan itu. Lin Dong segera menghela napas lega. Akan tetapi, ada sorot suram di tatapan matanya.     

"Ada apa?" Ying Huanhuan bertanya setelah dia melihat ekspresi Lin Dong.      

"Kurasa tak akan mudah untuk bertahan selama lima hari kedepan." kata Lin Dong. Dia memiliki firasat kalau urusan ini tidak akan berjalan mulus. Karena bagaimanapun juga, Chaos Master hendak memulihkan kekuatannya seperti di saat kejayaannya, dan ketika pulih, praktisi itu akan menjadi ancaman yang besar bagi Devil Prison. Karena Devil Prison sudah berusaha keras untuk menjebak Thunderbolt Master, Darkness Master, serta praktisi lainnya, mana mungkin mereka bakal menyerah jika dihadapkan dengan kesempatan seperti ini dengan mudah?      

"Kita akan menghadapinya ketika masalah itu muncul. Sejujurnya, kita tidak perlu takut dengan mereka. Meskipun seandainya mereka bisa menahan Thunderbolt Master dan praktisi lainnya, maka Devil Prison harus mengerahkan pasukan tempur elit mereka," kata Ying Huanhuan.      

Lin Dong mengangguk. Saat ini, Thunderbolt Master dan Master kuno lainnya sedang dalam kondisi terkuat mereka. Sehingga, meskipun Devil Prison sangat kuat, tapi demi mengalahkan Master-master kuno itu, mereka harus mengutus pasukan tempur elit. Sehingga, kemungkinan Devil Prison juga tidak bisa mengirimkan terlalu banyak praktisi kuat untuk melawan Lin Dong serta para praktisi lainnya.      

Lin Dong mendongakkan kepala. Dia lalu memandang ke arah tirai cahaya berwarna kuning gelap yang menyelimuti pulau, lantas menghela napas dalam-dalam. Meskipun demikian, karena sudah berjanji, maka dia harus melindungi Chaos Master. Karena bagaimanapun juga, jika sampai gagal, maka dia hanya akan diremehkan oleh Master-master kuno tersebut.      

…      

Atmosfer menyedihkan di pulau sudah berkurang banyak setelah Lin Dong dan para praktisi lainnya menampakkan diri. Meskipun demikian, masih banyak orang yang merasa sangat hormat dan ngeri pada praktisi Tingkat Reincarnation. Sehingga, menurut mereka, dengan adanya praktisi kuat yang melindungi pulau, maka pasti akan ada secercah harapan bagi mereka.      

Seiring harapan mereka semakin bertambah, semua orang di pulau lantas dikerahkan. Setelah menyusun strategi, mereka membentuk formasi tempur. Para praktisi lalu berlatih keras selama sehari. Usai berlatih, mereka tampak siap bertarung. Paling tidak, kondisi itu sudah jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kekacauan besar sebelumnya.      

Ketika kondisi moral di pulau bertambah baik, maka serangan Yimo di luar pulau juga semakin intens. Aura iblis mengerikan terus menyerang tirai energi kuning gelap, sehingga menyebabkan gejolak energi berkecamuk hebat di permukaannya. Saat para praktisi di sana menyaksikan kejadian itu, badan mereka menjadi basah karena keringat dingin. Karena bagaimanapun juga, mereka semua tahu kalau ketika tirai bercahaya itu runtuh, maka pertarungan yang sangat kejam dan berdarah bakal terjadi.      

Waktu berlalu dengan lambat di tengah penantian yang menyesakkan. Banyak praktisi di pulau yang merasa kalau satu hari setara dengan setahun.      

Baru pertama kali ini mereka merasa kalau lima hari adalah penantian yang lama.      

Waktu terus bergulir lambat hingga hari keempat. Sementara itu, atmosfer di pulau juga bertambah semakin menyesakkan, karena sekarang hanya tersisa lapisan tipis tirai energi bercahaya yang melindungi mereka.      

Lin Dong duduk diam di atas puncak gunung batu di tengah pulau. Ketika dia melihat tirai cahaya di langit, sepasang matanya yang berwarna hitam gelap menjadi jauh lebih tajam. Tak lama kemudian, pandangannya diarahkan pada awan-awan iblis di luar pulau. Dia penasaran Seat King mana dari Devil Prison yang bersembunyi di dalam sana.      

Saat Lin Dong memandang ke arah awan-awan iblis di luar pulau, aura dingin yang mengandung aroma tipis mendekat dari sebelahnya. Dia menoleh sedikit dan melihat Ying Huanhuan berjalan dari samping. Setelahnya, dia duduk di sebelah Lin Dong. Pinggang Ying Huanhuan sangat ramping dan lembut sehingga membuat seseorang ingin mendekapnya.      

"Apa kau masih khawatir?" Senyuman terbentuk di wajah Ying Huanhuan, lantas bertanya.      

Lin Dong tersenyum dan menggeleng. Alih-alih, dia hanya memandang wajah cantik Ying Huanhuan. Kejadian itu membuat Ying Huanhuan sontak mendelik padanya. Kedua tangan mungil Ying Huanhuan memegangi wajahnya sendiri dan dia bertanya, "Mengapa kau melihatku dengan cara seperti itu?"      

Lin Dong berpikir sesaat, lantas menjawab, "Entah mengapa, aku merasa … kalau kau agak mirip dengan dirimu yang dulu."      

Tak disangka, seutas senyum tersungging di wajah Ying Huanhuan yang selalu diselimuti oleh aura dingin. Meskipun dia tak seceria dulu, tetapi sekarang ada kesan hangat di dirinya.      

"Menurutmu begitu?" Ying Huanhuan menggigit bibirnya. Dia lalu menatapnya dan bertanya, "Apa kau lebih suka diriku yang sekarang, atau di masa lalu?"      

"Kau tidak boleh bilang kalau kau suka keduanya!" Ying Huanhuan menambahkan.      

Lin Dong nyengir. Dia lalu mengulurkan tangannya dan mengusap rambut biru es panjang Ying Huanhuan. Sensasi sedingin es segera menjalar ke telapak tangan Lin Dong. Dia terdiam sesaat, kemudian berbicara, "Aku sudah mengalami berbagai macam sesi penempaan ilmu bela diri yang membuatku berada di ambang kehidupan dan kematian di Chaotic Demon Sea. Saat itu, aku hanya berpikir … kalau aku ingin agar kau bisa terus tertawa dengan gembira seperti sebelumnya."     

Ying Huanhuan memandangnya dengan sorot terkejut. Dia lantas tersenyum. Cara Ying Huanhuan tersenyum tampak dipenuhi dengan godaan. Setelah itu, dia bersandar pelan di bahu Lin Dong.      

Lin Dong merasa kepala Ying Huanhuan bersadar di bahunya. Perasaan itu seakan dia sedang diandalkan oleh Ying Huanhuan, seolah dia adalah satu-satunya dunia Ying Huanhuan.      

Lin Dong diam-diam menghela napas. Dia mendadak merasakan tetesan es di di tangannya. Dia bergegas menunduk dan melihat mata Ying Huanhuan yang bersandar di bahunya, kini memerah. Air mata tampak berkumpul di sana. Air mata itu lalu menjadi tetesan es, dan terjatuh.      

"Ada apa?" Lin Dong bergegas bertanya.      

Ying Huanhuan menggeleng. Dia lalu memandang Lin Dong dengan matanya yang secantik es, lalu berkata lembut, "Suatu hari nanti, jika aku bersikap keras kepala dan semauku sendiri, apa kau mau berjanji tidak akan marah denganku?"      

Lin Dong terkejut. Dia tak tahu mengapa Ying Huanhuan mendadak berkata demikian.      

"Aku hanya bercanda." Akan tetapi, bahkan sebelum Lin Dong sempat bertanya, Ying Huanhuan mendadak terkekeh. Dia lalu melemaskan sosoknya yang lembut dan memperlihatkan lekuk badannya yang menggoda. Ying Huanhuan lalu memandang Lin Dong dan berkata, "Sudah lama sejak aku memainkan siter untukmu. Biarkan aku melakukannya sekarang."      

Ying Huanhuan mengayunkan tangannya dengan lembut usai berkata. Sebuah cahaya biru muda berpendar, dan sebuah siter yang terbuat dari es muncul di sana. Tak lama kemudian, Ying Huanhuan mengulurkan sepasang tangannya yang terkesan sempur, dan jari-jarinya mendarat lembut di siternya.      

Musik siter yang beritme dan merdu perlahan-lahan terdengar dari puncak gunung. Hingga akhirnya, musik itu menggema di langit di atas pulau. Berkat musik siter itu, atmosfer di pulau yang awalnya menyesakkan, perlahan-lahan menjadi rileks.      

Para praktisi memandang ke tempat di mana musik siter berasal. Di tempat itu, mereka bisa melihat seorang wanita cantik yang perlahan-lahan menggerakkan kedua tangannya ketika duduk di puncak gunung batu. Sementara itu, rambut panjang biru esnya menari-nari lembut. Saat ini, wanita itu memperlihatkan sosok indah seperti lukisan yang sontak membuat siapapun terperangah.      

Lin Dong memandang Ying Huanhuan. Saat ini, ada senyum menawan di wajahnya. Akan tetapi, karena alasan yang tidak diketahuinya, hati Lin Dong agak berkedut.      

"Huff."      

Lin Dong menghela napas dalam-dalam, dan dia perlahan-lahan mengepalkan kedua tangannya. Kalau tidak bisa melindungi orang-orang yang ingin dilindunginya, lalu apa gunanya dia berlatih mati-matian?      

"Bzzt! Bzzt!"      

Tiba-tiba, suara yang tak biasa terdengar dari langit dan mengusik suara siter yang membuat semua orang terlena. Berpasang-pasang mata segera menoleh ke tempat suara itu berasal. Badan mereka membeku ketika menyaksikan retakan mulai perlahan-lahan menjalar di tirai energi bercahaya di langit.      

Lin Dong juga berdiri. Sementara itu, sorot tajam mulai berkumpul di matanya yang berwarna hitam. Auranya yang mengerikan mulai berkecamuk dan menyebar.      

Akhirnya mereka datang…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.