Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Reuni Master dan Murid



Reuni Master dan Murid

0Setelah memasuki Sekte Dao, Lin Dong sendirian di depan, sedangkan Qingtan dan Ying Huanhuan mengikuti di belakangnya. Dua gadis itu sudah saling mengenal, bahkan bekerja sama melawan Yuan Cang. Sehingga, mereka cukup akrab. Sekarang karena keduanya kembali berjumpa, mereka menguarkan kesan kalau segala sesuatu di antara mereka tetap sama, meskipun keduanya sudah berubah.      2

Beberapa murid Sekte Dao bisa terlihat ketika mereka kembali. Saat melihat Lin Dong sudah kembali, sorot terkejut dan gembira terpancar di mata mereka. Berbagai macam teriakan bernada hangat dan menyambut mereka bisa terdengar bahkan dari kejauhan.      

Lin Dong tersenyum lembut pada murid-murid baru yang wajahnya masih terkesan belum dewasa. Lin Dong bisa melihat semangat yang meluap-luap terpancar dari tatapan mata mereka. Semangat itu terbentuk dari kepercayaan, dan siapapun yang memiliki kepercayaan itu, jika Sekte Dao sampai menemui nasib serupa dengan Sekte Great Desolate di masa depan nun jauh di sana, maka kehendak mereka mungkin akan terus melindungi Sekte Dao.      

Ketiganya juga terbang menuju puncak gunung utama di mana Ying Xuanzi dan sekelompok sesepuh Sekte Dao sudah menanti di depan aula utama. Ketika mereka melihat kepulangan Lin Dong, senyuman tampak tersungging di wajah mereka. Meskipun api peperangan di Benua Xuan Timur sudah lama padam, tapi moral seluruh Sekte Dao hanya bisa berbaur sepenuhnya ketika Lin Dong ada di sana.      

Lin Dong membungkuk pada Ying Xuanzi. Setelah berbincang sebentar, dia berhenti dan berkata, "Ketua Sekte, Kak Zhou Tong pasti sudah bisa keluar sekarang."      

Ketika mendengarnya, ekspresi Ying Xuanzi menjadi rumit. Tak lama kemudian, dia perlahan-lahan mengangguk, dan para sesepuh di belakangnya ikut menoleh. Sebelum Lin Dong muncul, Zhou Tong sudah merupakan legenda di Sekte Dao. Jika Zhou Tong bisa terus menempa ilmu bela diri di Sekte Dao, mungkin dia sudah sejak lama menjadi Master Sekte Dao.      

Lin Dong perlahan-lahan mengayunkan tangannya, dan sebuah cahaya putih hangat muncul dari telapak tangannya. Tak lama kemudian, Ancestral Stone muncul di sana. Sambil menjentikkan jarinya, secercah cahaya menyeruak dari Ancestral Stone.      

Cahaya itu berangsur-angsur berkumpul bersama, lalu bertransformasi membentuk sosok berjubah hitam di hadapan semua orang yang menonton di sana. Sosok itu adalah Zhou Tong.      

Zhou Tong perlahan-lahan membuka matanya yang terpejam erat. Ying Xuanzi dan kerumunan di sana yang berdiri di depannya akhirnya tertangkap pandangan mata pria tersebut. Tak lama kemudian, badannya agak kaku, dan raut rumit muncul di wajahnya. Bibirnya gemetaran pelan, sementara badannya perlahan-lahan jatuh ke bawah. Kedua lututnya menyentuh tanah, lalu suara yang terdengar agak kasar menggema di depan aula.      

"Master, muridmu sudah kembali."      

Badan Ying Xuanzi mulai gemetaran saat ini. Seakan-akan wajahnya yang biasanya tenang, bakal segera lepas kendali. Dia perlahan-lahan melangkah maju dan mengusap pelan kepala Zhou Tong. Matanya berkaca-kaca ketika dia berkata dengan nada lembut, "Baguslah kalau kau sudah kembali, baguslah kalau kau sudah kembali."      

Para sesepuh di sekitar mereka juga menghela napas diam-diam. Mereka tahu bagaimana Zhou Tong sudah menderita selama bertahun-tahun ini. Legenda Sekte Dao dulu hampir menjadi alat yang digunakan Yuan Gate dan hampir dimanfaatkan untuk melawan sekte mereka.      

"Dulu … muridmu ini tidak memahami dampaknya secara keseluruhan. Aku membiarkan emosiku mempengaruhi keputusanku dan tidak mendengarkan ucapan Master. Alasan itu yang menyebabkan bencana terjadi." Saat memandang mata Ying Xuanzi yang berkaca-kaca, bahkan dengan perangainya, air mata sontak mengalir dari mata Zhou Tong.      

"Hehe, anak muda mana yang tidak punya masa-masa sembrono mereka." Ying Xuanzi terkekeh pelan. Tak lama kemudian, dia agak terdiam. "Selama kau tidak menyalahkan mastermu karena sudah bersikap lemah dan tak mau membalaskan dendammu."      

"Sebagai Ketua Sekte, tentu Master harus mempertimbangkan keperluan seluruh anggota sekte." Zhou Tong menggeleng. Sejak awal dia tidak pernah menyalahkan Ying Xuanzi. Terkadang, memilih terlihat lemah lebih pemberani dibandingkan mempertaruhkan nyawa mereka untuk bertarung.      

Ying Xuanzi mengusap sudut matanya, dan dia menatap ke arah Sekte Dao yang sangat luas. Suaranya menggema di seluruh sekte, "Muridku, seluruh Sekte Dao menyambutmu kembali."      

Suaranya menggema hingga kejauhan. Murid-murid Sekte Dao agak tercengang dan mereka menoleh memandang ke puncak gunung utama. Tak lama kemudian, sorot gembira segera terpancar di mata mereka.      

"Orang itu … Kakak seperguruan Zhou Tong?!"      

Meskipun ada banyak murid baru yang tak terlalu mengenal nama itu, tetapi mereka bisa melihat ekspresi bersemangat yang meluap-luap di beberapa wajah murid senior. Tak lama kemudian, suara sorak-sorai menggemparkan bumi terdengar.      

Lin Dong menatap ke arah Sekte Dao yang sekarang tampak penuh semangat. Dia tersenyum pada Zhou Tong yang matanya memerah dan berkata, "Selamat datang kembali, Kakak seperguruan Zhou Tong."      

Zhou Tong berdiri dan menatap Sekte Dao di belakangnya. Raut emosional yang dahsyat serta senyuman juga tersungging di wajahnya. Dia menangkupkan kedua tangannya bersama ke arah Lin Dong dan berujar, "Adik seperguruan Lin Dong, terima kasih banyak atas pertolonganmu."      

Jika Lin Dong tidak menggunakan Ancestral Stone untuk melindungi Jiwa Yuan-nya dan bahkan menutrisinya, maka kemungkinan dia sudah lama menghilang tak tersisa.      

Lin Dong nyengir dan menggeleng. Dia mengulurkan tangannya. Secercah cahaya silver berpendar dan Spatial Ancestral Symbol muncul di sana. "Karena Kak Zhou Tong sudah pulih, maka Spatial Ancestral Symbol sebaiknya kembali ke pemiliknya."      

Zhou Tong agak terkejut ketika dia menatap Spatial Ancestral Symbol. Tak lama setelahnya, dia memandang Lin Dong. Pemuda itu tersenyum dan sorot matanya tampak tulus. Tak ada nafsu ingin menguasai Spatial Ancestral Symbol di dalam tatapan mata pemuda tersebut.      

Zhou Tong terdiam selama beberapa saat. Dia perlahan-lahan mengulurkan tangannya dan menerima Spatial Ancestral Symbol. Saat dia menatap ke arah Simbol Leluhur, sorot rumit tampak memenuhi matanya. Hingga akhirnya, dia terkekeh pelan. Ujung jarinya menebas udara secara pelan, lalu segaris darah muncul di Spatial Ancestral Symbol. Tak lama kemudian, garis darah itu dirusak dengan tusukan pelan jarinya.      

"Krak!"      

Garis darah itu hancur perlahan-lahan, dan wajah Zhou Tong seketika pucat pasi. Dia mengusap Spatial Ancestral Symbol dengan lembut dan berkata lirih, "Maaf sudah membuatmu tersiksa karena kontaminasi Qi iblis denganku selama bertahun-tahun. Tapi, kurasa pemilikmu selanjutkan bahkan lebih sempurna dibandingkan diriku."      

Cahaya melingkar beriak-riak dari Spatial Ancestral Symbol, dan suara mendengung samar terdengar di sana. Suara itu juga dipenuhi dengan nada enggan.      

"Kakak seperguruan Zhou Tong…"      

Lin Dong menyaksikan kejadian itu dengan tatapan kosong. Sebagai seorang pengendali Simbol Leluhur, tentu dia paham apa yang sudah dilakukan oleh Zhou Tong. Pria itu memutus hubungannya dengan Spatial Ancestral Symbol, tindakan yang bakal membuat dirinya terluka parah. Bahkan Jiwa Yuan-nya sekarang menjadi jauh lebih tidak berwujud dibandingkan sebelumnya.      

"Dik Lin Dong, sebagai pengendali Simbol Leluhur, kau pasti tahu tentang bencana besar yang akan dihadapi dunia ini di masa depan nanti. Kurasa Spatial Ancestral Symbol akan lebih cocok denganmu dibandingkan diriku." Zhou Tong tersenyum simpul pada Lin Dong dan mengembalikan kembali Spatial Ancestral Symbol itu. "Kurasa Simbol Leluhur ini juga mempercayainya."      

Ekspresi Lin Dong tampak berubah-ubah. Dia menatap Spatial Ancestral Symbol yang berpendar dengan cahaya silver dan menghela napas pelan.      

Sementara dia merasa ragu-ragu, sebuah tangan sedingin es perlahan-lahan menggenggam tangannya. Dia memiringkan kepalanya dan melihat wajah cantik Ying Huanhuan. Gadis itu berkata lembut, "Keputusan ini merupakan pilihan Spatial Ancestral Symbol dan kakak seperguruan Zhou Tong."      

Lin Dong terkekeh kecut. Akhirnya dia mengangguk dan menerima Spatial Ancestral Symbol. "Kak Zhou Tong, aku tidak akan membiarkannya terluka, dan akan bertanggung jawab sebagai pengendali Simbol Leluhur."      

"Bzzt!"      

Cahaya samar menguar dari Spatial Ancestral Symbol. Seperti cairan, cahaya itu segera memasuki telapak tangan Lin Dong. Saat ini, dia bisa merasakan riak-riak energi yang kuno yang murni di dalam badannya.      

Gejolak energi muncul dari Devouring Ancestral Symbol dan Thunderbolt Ancestral Symbol, refleks menolak Spatial Ancestral Symbol untuk hidup di badan yang sama. Akan tetapi, secercah cahaya hangat segera muncul dari Ancestral Stone. Di bawah pengaruh cahaya itu, penolakan di antara Simbol-simbol Leluhur segera melemah.      

Cahaya silver berpendar di badan Lin Dong dalam bentuk melingkar. Dimensi di sekitarnya saat ini terlihat seperti air danau, dan gejolak riak-riak energi yang intens bisa terlihat di sana.      

"Dik Lin Dong, Spatial Ancestral Symbol sudah mengakuimu. Setelah ini, kau sebaiknya segera menguasainya." Zhou Tong menyaksikan bagaimana Spatial Ancestral Symbol bergabung dengan badan Lin Dong lalu tersenyum.      

Lin Dong mengangguk. Dia bisa merasakan Yuan Power di dalam dirinya mulai membesar dengan sangat cepat ketika Spatial Ancestral Symbol memasuki badannya. Kejadian itu menyebabkan gejolak emosi terbentuk di hatinya yang tenang.      

Dengan tambahan Spatial Ancestral Symbol, Lin Dong akhirnya bisa mencoba naik ke Tingkat Reincarnation.      

Lin Dong berbalik dan meminta Ying Huanhuan untuk mengurusi Qingtan. Tanpa menunggu lebih lama lagi, sosoknya bergerak dan muncul di puncak gunung tak jauh dari sana. Lin Dong lantas segera duduk.      

Saat ini dia perlu menempa dan mendapatkan kendali Spatial Ancestral Symbol secara menyeluruh.     

Cahaya silver menyilaukan terus menguar dari badan Lin Dong. Seperti matahari silver terang megah, kejadian itu terus menarik perhatian di Sekte Dao.      

Ketika Ying Huanhuan melihat Lin Dong sudah bermeditasi, tangannya yang seperti giok lantas terayun pelan, dan Qi dingin mengubah area di sekitar puncak gunung menjadi lapisan es yang melindungi Lin Dong di dalamnya.      

"Sepertinya dia hendak menggunakan kesempatan ini untuk naik ke Tingkat Reincarnation." Ying Xuanzi sangat peka. Dia bisa menentukan tujuan Lin Dong hanya dengan sekali lihat dan segera meratapinya. Siapa yang bisa membayangkan kalau murid mudanya di masa lalu itu bakal segera melampaui kemampuannya secepat ini.      

"Bakat Dik Lin Dong bahkan lebih besar dibandingkan denganku. Sekte Dao kita pasti bakal sejahtera kalau dia bersama kita." Zhou Tong lumayan mengagumi pencapaian Lin Dong. Di pertarungan di luar Yuan Gate yang terjadi sebelumnya, dia sudah sepenuhnya mengakui kekuatan Lin Dong.      

"Mari kita tunggu dia." Ying Xuanzi terkekeh pelan. Jika Lin Dong berhasil naik ke Tingkat Reincarnation, maka dia bakal benar-benar memasuki peringkat praktisi puncak dunia. Jika saat itu tiba, jumlah orang yang mampu melampauinya hanya bisa dihitung dengan satu tangan.      

"Kak Lin Dong bau. Dia meninggalkanku sendiri lagi." Qingtan agak cemberut dan berkata dengan sikap tidak suka.     

Ying Huanhuan menariknya mendekat sambil tersenyum dan berujar, "Aku akan menemanimu menggantikannya."      

Baru setelah mendengarnya, Qingtan tersenyum manis. Mata lebarnya menatap ke arah puncak gunung, dan sorot agak berduka dan hampir tak terdeteksi terpancar di sana. Sejujurnya, bisa melihatmu seperti ini saja sudah jauh lebih cukup bagiku.      

Di puncak gunung di kejauhan, Flame Master mengalihkan tatapan matanya ke arah gunung di mana Lin Dong berada. Sambil melipat kedua tangannya di punggung, dia berkata pelan, "Simbol Leluhur ketiga, huh … Lin Dong, tak kusangka kau bisa mencapai level ini. Kau benar-benar luar biasa, tapi…"      

"Kalau kau berniat melampaui kemampuan adik seperguruan, mari kita lihat apa kau benar-benar bisa melakukannya…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.